Rabu, 16 Mei 2018

PENGAJIAN KE-6 DIRUMAH DR. AKHMAD SODIQ, M.A.

PENGAJIAN KE-6 DIRUMAH DR. AKHMAD SODIQ, M.A.
Waktu: Sabtu, 12 Mei 2018.
Oleh: Syahrul Ramadhan MZ
Materi kali ini disampaikan oleh jama’ah karena abi sodiq tidak ada dan tidak memimpin tareqat hari ini.
Rizki itu ada dua: yaitu rizki dhohir, kedua rizki batin.
Rizki itu pemberian al-Ato’ atau Given, rizki dhohir itu contohnya, yaitu: nafas, paling mahal ini, bangun tidur, sehat, gak pake oksigen. Rizki batin itu yang tidak Nampak seperti ilmu, istiqomah 5 waktu, puasa sunnah. Dan rezeki batin ini lebih mahal dari pada rezeki dhohir. Ayat:”Waintaudu nikmatallahi la tuhsuha”.
Pertama, Allah swt. Berfirman kepada nabi Muhammad saw. “Sabarlah,[1]” ala “Ma” kata ma ini tidak spesifik artinya umum, sabar terhadap apa saja yang diucapkan orang kepadamu (orang kafir yang mengatakan kamu gila, tukang sihir, di caci nmaki, disakiti dan lainm-lain).
Kedua, “Wasabbih” bertasbih dan betahmid, malaikat itu “Yusabbihu” ini menggunakan fi’il mudhore artinya terus bertasbvih dan bertahmid kepada Allah, Beriman (ini sebenarnya umum bukan hanya manusia, tapi jin, malaikat dll), diperintah untuk bertasbih sebelum muncul matahari dan terbenam matahari, ditengah malam, pagi, siang, ujung siang (asar) “La alla Tarda” tarda/rido artinya bahagia, agar kamu bahagia. Ada yang baca Tardo da nada Turdo, kalao imam qisa’I bacanya turdo, kalau hasyim itu tardo, jadi kalau mau pake qisa’I pake qisai semua jangan cam,pur aduk. Waktu mustajab juga itu sebelum subuh yah kira-kira jam 05.
Syeikh abdul Qadir al-jaelani 40 tahun tidak pernah batal wudhunya, ini dari kata pembantunya da nada di manakib syeikh abdul qadir alo-jaelani. Imam al-Ghazali dalam Bidyatul Hidayah, mengatakan bahwa subuh itu Bangun do’a, ke kamar mandi keluar trus do’a, ke masjid, sebelum iqomah berdoa, bainal azan wal iqomah, habis zhuhur jikir, imam al-Ghazali pokoknya mengajarkan 10 dzikir seteloah subuh itu, diantaranya Lailaha illalalh ini di bidyatul hidayah, adapun untuk sorenya menjelang matahari tyerbenam itu menganjurkan, 1). Zikir, 2). Baca al-Quran, 3). Tafakkur, 4). Do’a, 4 ini harus dikerjakan kata imam al-ghazali kalaupun tidfak bisa setiap hari maka seminggu seklai.
wala tamuddana ainaka” madda, yamuddu, jangan sekali-kali panjang pandangan (terpesona/heran/kagum) pandanagn mata jangan sekali-kali kagum pada dunia. Lalu ada kata ajwa disini, ajwa disini bukan pasangan tapi kelompok (orang yang tidak sennag terhadap islam) itu adalah bunga-bunga dunia, orang kafir mobil bnayak, cantik istri, ganteng itu semua bunga dunia atau ekindahana dunia.
Linaftinahum fihi” sebagai ujian, ketemu orang kaya jangan heran dan takut, “warizqo khairu wabqo” rizki tuanmu lebih baik dan lebih langgeng, jadi bunga dunia itu akan layu, bunga apa yang nggak layu? Bunga akhirat, kecuali bunga titisan di akhirat yaitu orang yang segalanya berorientasio pada akhirat.
“wa;mur ahlaka bisholah”, perintahkan keluargamu untuk sholat, bersungguh2 untuk sholat, ini “wastobir” bukan wasbir, tambah jadi “sunggguh-sungguh bersabar” karena itu berat, sholat itu berat kecuali orang-orang yang khusu’
“wasbir lanaluk rizko”, kok langsung ke rezki? Padahal ayat sebelumnya itu bicara ibadah dll, kok nyangkut kerejki? Sekaan-akan Allah mau mengataklan, Allah telah banyak memberi rezki kepadamu, “aku gak minta balasan, aku yang ngasih”, istiqomah sholat, dzikir itu akan menarik rezeki dari Allah. Jangan takut, jangan sedih, ikuti perintah Allah. Ayat ini istiqomah, jangan muikirin rezeki itu urusan Allah, bahkan dalam hadis qudsi “:tidak ada yang melata di Bumi ini semua di kasih rezki oleh allah”.
“wama mindabatin illa rizkuha” rizki itu urusan Allah yang penting jaga perinah Allah, arum “Waka ayyim la tahmilu rizkoha”, itu banyak yang melata dan gak bisa ngapa-ngapain, gak punya kemampuan, contoh cicak makannya nyamuk, nyamuk kan terbnag, seharusnya nyamuk itu di makan oleh burung atau dll, kok bisa? Jadi kita punya potensi yang bnayak ang harus di syukuroi dan di asah, potensi itu nikmat.
“nahnu narjuku”, kami yang ngasih rezeki itu bukan urusanmu, syukur itu bergerak, yaitu menggerakkan potensi kita, potensi piker, potensi dagang, usaha ekonomi dll, gerakkan potensi itu.


SYAHRUL RAMADHAN MUHAMMAD ZEIN


[1] Konteks ayatnya “Wasbir ala ma yaquluun”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syarhil "NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM".

"PERSATUAN DAN KESATUAN DARI TEMA NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM” Sebagai hamba yang beriman, marilah kita tundukan kepala seraya...