Selasa, 10 Juli 2018

10 Musuh syetan dalam kehidupan



“10 MUSUH SYETAN DI DALAM KEHIDUPAN DUNIA INI

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

لْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:

Pada pertemuan terdahulu kita sudah membicarakan orang-orang yang menjadi teman-teman setan dalam kehidupan di dunia ini, maka pada pertemuan kali ini kita akan membicarakan tentang siapa yang menjadi musuh musuh setan di dalam kehidupan. Dengan satu catatan Berbahagia lah mereka yang menjadi musuh musuh setan, tetapi Celakalah mereka yang menjadi teman-teman setan.
Bagaimanapun juga di dalam kehidupan ini apabila orang telah memproklamirkan bendera permusuhan kepada kita, maka kita tentu seharusnya bersikap waspada dan mawas diri.
Demikian juga iblis dan seluruh bala tentaranya yang terdiri dari pada setan-setan mereka telah mengibarkan bendera permusuhan kepada Nabi Adam dan anak cucunya, kepada kita umat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akan sengsara dan celaka, jika kepada iblis dan setan yang telah nyata-nyata mengibarkan bendera permusuhan itu, kita mengadakan toleransi mengadakan kerjasama dan menjadi budaknya yang memperturutkan kemauan daripada iblis dan setan.
Siapa yang menjadi musuh-musuh setan dalam kehidupan ini?. inilah pertanyaan berikutnya yang diajukan oleh baginda Rasul kepada iblis-iblis. Teman-temanmu adalah seperti yang telah engkau jelaskan sekarang, cobalah beritahu saya!. Siapa diantara umatku yang menjadi musuhmu dalam kehidupan ini?. Atas pertanyaan ini iblis Laknatullah menjawab. Ya Rasul musuh-musuhku diantara umatmu, yaitu:
Pertama, Anta ya Muhammad, Musuh ku yang pertama adalah engkau wahai Muhammad. Kenapa Iblis mencatat Nabi Muhammad sebagai tokoh nomor satu dalam deretan musuh-musuhnya!.
Mudah dipahami pertama keberadaan Rasul merupakan rahmat Lil alamin, Rahmah bagi lingkungan, yang kedua beliau berfungsi menyelamatkan manusia dari tempat yang gelap gulita, dari tempat kesesatan menuju tempat yang terang benderang penuh berisi petunjuk dan hidayah dari Allah subhanahu wa ta'ala. Maka menurut iblis inilah manusia peringkat pertama atas segala daya dan usahanya menggelincirkan manusia ke jalan yang dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Kalau kita baca sejarah risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad ini memang merupakan risalah yang membawa rahmat bagi alam sekitarnya, ada sedikit perbedaan dengan risalah-risalah sebelum beliau, sepertinya risalah yang dibawa oleh para rasul terdahulu itu mempunyai efek yang langsung pada kehidupan di dunia ini. Nabi Nuh misalnya menyampaikan agama, umatku ini agama, umat menentang turun banjir. Yang menenggelamkan orang-orang kafir azab diturunkan pada waktu itu juga pada saat nabi nya masih hidup, jadi azabnya itu jenis cash, kontan!. Nabi Shaleh. Hai umatku ini agama Mereka menolak turun gempa bumi yang amat hebat menggulung orang-orang kufur. Nabi Musa, hai umatku ini agama Mereka menolak sebagian ditenggelamkan di lautan merah sementara sebagian lain dikutuk menjadi monyet monyet yang hina seperti diceritakan dalam Alquran Nul-Karim.
Lain dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bagaimanapun kurangajarnya ummat yang dihadapi oleh Beliau bagaimanapun menentangnya jamaah yang dihadapi oleh Beliau, azab tidak turun sepanjang beliau masih hidup ditengah-tengah ummat.
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ     
Artinya:”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun”. (Qs. Al-Anfal: 33).
Jadi keberadaan Nabi Muhammad merupakan jaminan keselamatan bagi umatnya selama beliau masih hidup, azab tidak turun bagaimanapun kurang ajar nya umat di sini. sedikit bedanya dengan nabi-nabi terdahulu juga perbedaan dalam pola dakwah Nabi Nuh ketika dakwahnya ditolak oleh umat keluar doanya, meminta umatnya ditenggelamkan tetapi nabi kita ketika di Lontar batu oleh umat, malah beliau mendoakan umatnya agar memperoleh Hidayah.
Oleh sikap yang semacam ini wajar lalu iblis menganggap Nabi Muhammad sebagai musuh rangking pertama, yang kedua siapa musuhmu diantara umatku?.
Kedua, kata iblis Musuh ku Muhammad Imam-Munadi pemimpin yang adil itu yang akan menjadi musuhku di dunia ini. Putus asa iblis menghadapi pemimpin yang adi, tipu dayanya tidak terkena, segala tingkah polahnya tidak diperturutkan, imam yang adil pemimpin yang adil merupakan musuh daripada iblis Laknatullah alaih.
Apa sebabnya?, karena pemimpin yang adil mempunyai dampak dalam kehidupan di dunia ini, melindungi orang banyak menentramkan orang banyak, makin aman tentram tenang situasi dan kondisi, makin mudah orang melaksanakan ibadah makin tekun orang melaksanakan ibadah, semakin dekat dia dengan Allah, makin dekat manusia dengan Allah, semakin jauh dia dari iblis.
Sebab dua hal ini selalu kontradiktif jika kita jauh dari Allah, tentu dekat dengan iblis, jika kita jauh dari iblis, harus dekat dengan Allah, dan begitu selanjutnya. Dalam kaitannya dengan kehidupan kita sekarang, di sinilah perlunya mempersiapkan manusia membangun manusia itu jauh lebih sulit daripada membangun jembatan, membangun manusia itu lebih sulit daripada membangun gedung gedung bertingkat, termasuk membangun dan mempersiapkan calon-calon pemimpin yang adil di masa yang akan datang, membangun jembatan penting, tapi lebih penting daripada membangun jembatan adalah membangun manusia yang bikin jembatan. Sebab kalau manusia yang bikin jembatan tidak di bangun lebih dahulu, Saya khawatir jembatan nanti habis dimakan oleh Yang bangun Jembatan. Mengaspal jalan raya penting, lebih penting dari mengaspal jalan raya, adalah membangun manusia yang mengaspal jalan. Sebabkan manusia yang mengaspal jalan bermental rusak dan bejat, saya khawatir jalan belum selesai, aspalnya habis dimakan oleh yang ngaspal.
Inilah pentingnya membangun manusia, pembangunan semua tugas-tugas besar, semua pekerjaan pekerjaan yang baik, harus berangkat dari niat yang baik. Berangkat dari hati yang bersih, siapapun adanya kita, apapun profesi kita, yang jadi Kyai Marilah berangkat dari niat yang bersih, yang jadi mubaligh Marilah berangkat dari niat yang bersih, niatnya itu mau menghidupkan Islam, atau mau cari hidup jual Islam. Kalau mau menghidupkan Islam Mari sama-sama kita berjuang. Tapi kalau mau cari hidup untuk dengan menjual Islam, menggelar saja daripada nanti bikin malu Yang mengurus masjid.
Mari berangkat dari niat yang bersih, ngurus Masjid itu niatnya mau menghidupkan masjid, atau mau cari hidup di dalam masjid, kalau mau menghidupkan masjid mari!!, tapi kalau mau mencari hidup di dalam masjid, tolong minggir saja!!. daripada nanti bikin aib. yang jadi orang alim, mari perang yang bersih jangan memperjualbelikan fatwa, yang halal dikatakan haram, yang haram jadi samar-samar, nanti membingungkan umat. Berangkat dari niat yang bersih Membangun manusia pembangunan, ini barangkali istilah yang lebih kena. Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah, setiap kita pada hakekatnya punya bakat secara Fitrah yang kita bawa, bakat apapun kita ini punya, saudara punya bakat jadi pemimpin, saudara pun punya bakat jadi penghianat, saudara punya bakat jadi orang soleh, saudara juga punya bakat jadi orang salah, saudara punya bakat jadi orang besar, saudara pun punya bakat jadi orang hina.
Seluruh bakat ada di dalam diri kita, tinggal nanti pertumbuhannya mana yang lebih subur, saudara punya sifat berani, saudara pun punya sifat takut, seberani-beraninya orang mesti ada sifat Takutnya, nanti mana yang tumbuh lebih subur?. Kalo takutnya tumbuh lebih subur dia akan jadi orang penakut, kalau berani nya yang tumbuh lebih subur di pupuk oleh lingkungan pendidikan dan sebagainya, dia akan tumbuh jadi orang pemberani. Oleh karena itu agama merupakan lingkungan yang subur untuk menumbuhkan benih-benih yang baik, yang kita bawa bersamaan dengan lahirnya kita ke alam dunia ini, setiap kita, saya, saudara, punya bakat jadi pemimpin, punya bakat jadi penghianat, punya bakat jadi koruptor, punya bakat jadi pemelihara, punya bakat jadi perusak.
Tinggal nanti lingkungan, pendidikan, yang menumbuhkan mana yang tumbuh lebih subur, kalau lingkungan saudara lingkungan maling, maka sifat penghianat akan tumbuh lebih subur, kalau nanti sudah jadi pemimpin, Insyaallah korupsi. Sifat-sifat berbuat tanpa pamrih kalah korupsi, itu yang dibentuk oleh Lingkungan, pendidikan, pengalaman dan sebagainya.
Oleh karena itu secara Dini agama menanamkan menyuburkan Fitrah-Fitrah yang baik, yang kita bawa bersamaan dengan hadirnya kita dalam kehidupan ini. Sebagaiman seorang penyair bernama Syauqi mengatakan dalam sebait syair nya yang terjemahannya.
Hai manusia pada saat kamu dilahirkan kamu menangis dan orang lain di sekelilingmu ketawa, kakek senyum dapat cucu baru, Paman gembira dapat keponakan baru, sementara kita yang lahir menangis, betul Apa bener?. apa ada saudara yang begitu dilahirkan terus tertawa?.
Setiap kamu hai manusia lahir dalam keadaan menangis orang sekelilingmu tertawa, baik manusia tapi nanti pada suatu saat harus terjadi kebalikannya. Kalau di kalau saya lahir saya menangis dan kau semua senyum, Nantilah manusia kalau suatu saat saya meninggalkan alam dunia ini saya akan berangkat dengan senyum, dan kalian semua akan berurai air mata, kalau perlu dari Sabang sampai Merauke kibar Bendera Setengah Tiang. Kalau perlu jangan terbalik kita mati melotot, orang malah gembira, karena hidup selalu membawa sifat-sifat yang merusak, inilah orang kedua yang menjadi musuhnya iblis, dan beruntung menjadi Musuh Iblis.
Ketiga, orang kaya yang rendah hati, orang kaya yang tidak sombong, kaya apa saja, baik kaya oleh karena ilmu, orang yang kaya karena ilmu disebut Orang alim, baik kaya karena materi, orang kaya karena materi dinamakan Hartawan. Baik kaya karena kedudukan, orang yang kaya karena kedudukan dinamakan pejabat.
Orang kaya yang rendah hati itu musuh iblis beruntung, dia menjadi Musuh Iblis karena tidak sombong, kalau ada orang kaya sombong. Masya Allah orang kaya sombong, walaupun iblis senang, orang masih bilang pantes aja Dia sombong, kaya!. apaan aja punya, Udah miskin sombong, kira-kira apa yang di sombongin.
Apapun bentuknya sombong ini Allah tidak senang. Kalau ada orang miskin sombong, Masya Allah. Orang kaya sombong walaupun iblis seneng, orang masih bilang pantes aja Dia sombong, kaya. Apaan aja punya. Udah miskin sombong, kira-kira apa yang mau di sombongin. Segala bentuknya sombong ini Allah tidak senang.
Kesombongan pertama yang terjadi dalam sejarah, ketika ditanya, kenapa kau tidak mau sujud iblis?. Adam dari tanah, "I am the best" saya lebih baik daripada adam!, kata iblis. Saya sudah lama. kamu sombong iblis, ini bukan tempat orang sombong, keluar dari syurga!. kesombongan pertama adalah kesombongan yang dilakukan oleh iblis, dan dia tanamkan itu kepada kita, supaya jadi orang sombong. Karena itu sombong ilmu Allah nggak seneng, tapi iblis senang, mentang-mentang ada ilmunya, satu-satunya Ustad. kaum muslimin dicintai Allah, dicintai Rasul, dicintai malaikat.
Caranya bagaimana? kembali kepada satu kesadaran, bahwa pada saat terlahir ke alam dunia ini tidak ada yang pernah kita bawa seperti sekarang, kita punya rumah, punya Kebon, punya kendaraan, punya pabrik, punya segala macam benda, apa itu?. titipan!. Pada suatu saat akan diambil kembali oleh yang menitip nya. Kalau titipan itu pandai kita jaga, pandai kita syukuri, titipan akan makin banyak, sama juga kita dalam kehidupan. Kalau orang bisa kita percaya, saya mau pergi ke luar negeri, rumah saya titip kepada tetangga, saya pulang dari luar negeri isi rumah tetap tidak berkurang, mana dibersihin, disapu, dihilangkan kotorannya.
Bukan main syukur, saya bilang, saya akan bertambah kepercayaan saya untuk menitipkan apa saja. Ini makna ayat:
 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya:”Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih". (Q.S Ibrahim: 7)
Apa makna yang bisa kita ambil dari ayat diatas?. Nikmat bisa berubah menjadi azab, kalau kita tidak pandai mensyukurinya. Dan akan bertambah jika kita mau mensykurinya
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah !!!
Orang yang kaya ilmu, lalu rendah hati, tidak selalu ingin menonjolkan diri. Kadang-kadang yang tanggung Ini yang bikin berabe, Alim bener nggak, goblok bener juga nggak, yang sedikit-sedikit menonjol in diri, kalau nggak jadi imam gak mau ke masjid, nggak jadi imam nggak mau ke mushola, pokoknya kalau nggak jadi imam marahan, pindah mushola, bagaiman mana saudara-saudara kaum muslimin rendah hati, tidak selalu ingin menonjolkan, sebab orang yang selalu ingin menonjolkan dirinya, biasanya orang yang kekurangan kepercayaan kepada kemampuan dirinya sendiri. Dia selalu ingin di nomor Satukan, dia selalu ingin ditempatkan pada rengking teratas, tidak percaya diri, orang percaya diri dapat bersikap wajar dalam kehidupan, bahwa harta bagaimanapun banyaknya titipan dari Allah.
Pada suatu saat akan kembali dia harus dimanfaatkan sesuai dengan kehendak Yang menitip ya, karena pangkat, kedudukan, dan jabatan, pada suatu saat Jabatan itu akan hilang dari diri kita, karenanya sering saya jelaskan bahwa pangkat di dunia ini yang paling tinggi adalah pensiun, titel yang paling akhir almarhum!. Saudara setuju atau tidak?. titel itu akan hilang sudah dapat bagaimanapun kita cinta kepada pangkat kedudukan. Pada akhirnya akan sampai kepada posisi yang namanya pensiun, tidak lalu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, tapi dibatasi oleh norma dan kaidah yang harus di taati dengan baik. Baik kaedah agama maupun, kaedah bernegara. inilah orang ketiga yang menjadi musuhnya iblis, orang kaya yang rendah hati, orang kaya yang tidak sombong
Keempat, pedagang/pengusaha yang jujur, iblis gedeg betul. Benci bukan main sama pengusaha, sama pedagang yang jujur, yang tidak mengurangi timbangan, tidak nipu pembeli, tidak barang yang jelek dibilang bagus, apa yang bagus di atas yang jelek di bawah atau dicampur. Yang baik dengan yang jelek supaya kelihatan semuanya jadi baik, semua orang ingin untung, tidak ada kecuali siapapun orangnya, dan itu wajar.
Setiap manusia ingin mendapat keuntungan, kalau perlu dengan modal minimal, mencapai keuntungan maksimal, seperti yang diajarkan oleh teori ekonomi, itu kan yang namanya produktif. kan satu usaha dinamakan produktif, bagaimana kita mengeluarkan modal minimal bisa mencapai keuntungan maksimal, bahwa manusia ingin untung itu insting naluri tidak ada orang yang mau rugi tapi cara mencapai keuntungan itu yang membedakan antara seorang muslim dengan yang bukan muslim. Sudah pernah saya sampaikan. Apabila kaum pengusaha para pedagang sudah dijangkiti penyakit yang tidak jujur, yang akan timbul adalah kekacauan ekonomi, kekacauan ekonomi bisa menimbulkan revolusi sosial, dan revolusi sosial merupakan kiamat satu generasi.
Semua kericuhan hampir bermuara dari perut, dan ekonomi, orang nodong dikarenakan perut lapar, orang korupsi karena urusan perut. walaupun korupsi kalau sudah kelas kakap tidak lagi sekedar urusan perut, perut siapa yang di urusin kalau korupsinya milyaran Itu perut Jin namanya barangkali.
Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.
Oleh karena itu pedagang yang jujur, pengusaha yang jujur ini merupakan musuh iblis, iblis tidak senang kalau ada pengusaha yang jujur, ada orang bilang, “ah.. sekarang mah nggak makan apa-apa dong kita, sebab katanya jangan lagi nyari yang halal, sekarang yang haram saja susah, rupanya-rupanya sering masang undian nggak pernah kena, lalu bilang jangankan yang halal yang haram aja nggak kena-kena.
Sebenarnya bukan itu masalahnya, saudara-saudara bukan itu masalahnya. Masalahnya ialah bahwa kejujuran membawa keberkahan, ini kalau kita berpikir dengan kacamata agama, keberkahan merupakan sumber ketenangan, dan ketenangan ini tidak bisa dibeli dengan materi yang bagaimanapun banyaknya, walaupun kita punya percetakan duit, ketenangan itu nggak bisa dibeli.
Jangankan cuma punya duit banyak, percetakan duit saudara punya, mau membeli ketenangan yang berasal dari keberkahan sulit. Jadi kejujuran membawa keberkahan, keberkahan membawa ketenangan, Jangan macam dulu, tukang sol sepatu ditanya oleh temannya, “Bang sol sepatu satu hari dapat berapa duit?”. “Rp200. cuma ya nggak cukup”. kata temennya ,”sembahyang deh kali aja besok dapet rezeki lebih banyak”,” yang bener?”. “iya kalau orang sholat itu Allah dekat nanti rezekinya ditambah”. bener-bener subuh sembahyang. Sembahyang, sarapan, berangkat ke tempat dia ngesol, mangkal dari pagi sampai jam 11.00 belum ada juga yang datang.
Besok mulai bimbang hatinya, “Sembahyang subuh enggak ya hari ini?” dia tetap sembahyang, lalu berangkat lagi ke tempat dia ngesol sampai hampir mau pulang, hampir maghrib baru datang satu orang dandanin sendal jepit putus, sudah bayar Rp25. Pulang dia si tukang sol ini, ketemu sama temennya yang nyuruh sholat tadi, di ditanya, “Bagaimana penghasilan ini hari?”. apa dia jawab. “saya kemarin gak sembahyang dapat Rp200 , sekarang begitu sembahyang Jigo”, dia tidak sadar bahwa dengan cara pandang dari kacamata agama, Rp25 yang membawa berkah, jauh lebih baik ketimbang 200 Uang panas. Dari kacamata agama Rp25 yang membawa berkah lebih baik daripada Rp200 tapi panas, sebab uang panas menjauhkan kita dari ketenangan, Itulah sebabnya maka pedagang yang jujur, pengusaha yang jujur, menjadi musuh setan dan beruntung. makanya yang nyogok dan orang yang disogok, dua-duanya masuk neraka.
Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.
Jadi pedagang yang jujur, pengusaha yang jujur, merupakan salah satu roda perekonomian, kegoncangan ekonomi akan menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan kompleks. Yang pada giliran puncaknya, dampak paling negatifnya, dia sanggup menggerakkan terjadinya Revolusi sosial. Bukankah sebagian besar gerak hidup manusia dimotivasi oleh keinginan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, dan kelangsungan hidup, artinya mulut pengusaha yang jujur, mutlak diperlukan dalam kehidupan ini.
Sebab sekali lagi kejujuran akan membawa keberkahan, keberkahan memberikan ketenangan dalam kehidupan, oleh karenanya kita umat Islam, biarin duit kita banyak asal berkah, itu tentu idealnya, ketimbang dikit tidak berkah, lebih baik ya banyak ya berkah, dan keberkahan itu datang lewat kejujuran, kejujuran ini sudah dicontohkan oleh Rasul, pada saat beliau Berniaga ke negeri Syam, dikala berumur 9 tahun bahkan dikala berumur 25 tahun seketika membawa dagangan sayyidatuna Khadijah yang kelak jadi istri beliau.
Saudara-saudara kaum musimin rahima kumullah.
Kelima, musuh iblis yaitu Orang yang khusuk dalam sholat. Kita maklum bahwa shalat merupakan sarana yang paling efektif untuk mendekatkan manusia kepada Allah, semakin dekat manusia dengan Allah, semakin tidak senang iblis dan setan. karena itu segala macam cara mereka berusaha mengaduk-ngaduk sholat kita, dan sesungguhnya jikalau kita mengerjakan sholat itu kan targetnya cuma 2: 1). Agar sholat kita itu sah, 2). Supaya ibadah kita Qobul yakni diterima Allah. Kalau soal sah dan tidak ukurannya gampang, saya kalau ditanya orang, Pak sholat saya sah atau tidak?. Saya bisa jawab saudara sholatnya syarat rukunnya cukup apa tidak? "cukup" berarti sah, itu kalau perkara sah, tapi kalau sudah perkara qobul, sholat saya diterima atau tidak oleh Allah?. ini saya tidak bisa jawab, kenapa soal qobul mencakup masalah batin, cuma ukuran logikanya kalau syarat rukun cukup, Insya Allah qobul.

Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.
Oleh karenanya pada saat kita sholat iblis, setan datang dari segala macam penjuru supaya kita kehilangan rasa kusuk, apalagi kalau kita jadi imam yang gerak kita, bacaan kita dilihat didengar disaksikan oleh orang banyak, digoda nya gerakan kita di bolak-balik nya hati kita, supaya di dalam sholat itu banyak yang kita ingat, hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan sholat, kadang-kadang belum sholat kita ribut nyari pulpen nggak ketemu, begitu takbir ingat Pulpen di atas lemari.
Kadang-kadang kalau hati tidak bisa dipermainkan, iblis berbisik lagi. Gerakan kita dalam shalat tidak mencerminkan kekhusuan, kalau gerak juga ternyata masih bisa khusuk, bacaan kita dibuatnya kita seperti dikejar-kejar waktu, sholat Isya misalnya dengan cara kilat khusus, super singkat, Imam coba di goda iblis lagi, karena mengimami orang banyak dicari yang panjang-panjang, kalau sendirian cukup Inna a'toina kalkausar sama kulhuallahuahad.
Saudara-saudara, kayaknya faseh bukan main, kalau Imam bahasanya di faseh-fasehin kayak orang 16 tahun di Mekkah. Untuk mendekatkan diri dengan Allah, maka orang yang khusyuk dalam shalatnya merupakan musuh utama daripada iblis. Sekarang bagaimana cara memberikan satu tes. Tes saya ya rasul, kata rasul: kalau kau bisa shalat 2 rakaat saja dengan khusuk aku kasih hadiah sorban, baik ya rasul. Sembahyang Imam Ali dua rakaat selesai sholat Assalamualaikum, Wassalamualaikum. Rasul bertanya, Yang mana sorban jadi kau pilih?. Imam Ali menjawab. "yang ijo ya rasul" setelah menjawab yang ijo, Rasul berkata "kamu tidak khusyuk Ali", "Kenapa Soalnya tadi waktu sembahyang mikirin nanti kalau ditawarin sorban pilih yang ijo aja ah" Paling sederhana sudah sampai ke tingkat khusuk, asal pada waktu takbirotulihrom Ingat kepada Allah, tapi jangan lupa itu Tangga pertama, jangan Ada fatwa begini lalu Aman lalu berkata, “yang penting kan takbirnya ingat Tuhan, bila sononya mau ke mana kek”, bukan itu!. itu pada tingkatan pertama sudah sah dipandang khusyuk, sholatnya orang awam, asal pada waktu Takbiratul Ihram dia ingat kepada Allah, tetapi harus terus berusaha agar sepanjang sholat di Ingat kepada Allah, caranya bagaimana?
  • Pertama menanamkan diri bahwa pada saat kita sedang mengerjakan salat yang lain tidak ada, kecuali Allah yang
  • Kedua berusaha memahami apa yang kita baca.
Badan takbir, badan ruku, tapi hati ada di pasar, hati di kantor, hati di pabrik. Karena yang kita ucapkan tidak berakar di hati, yang kita baca kita nggak tahu artinya, sangat boleh jadi hati lalu mengembara ke mana-mana, jadi untuk menopang kekhusuan ini cara yang paling efektif, pertama tidak ada yang lain pada waktu kita sholat kecuali Allah, yang kedua berusaha memahami apa yang kita baca.
Dikala kita sujud, dikala kita duduk diantara dua sujud, "rabbighfirli" Ya Allah ampuni dosa saya, "warhamni" kasihani saya, dan selanjutnya mulut membaca hati mengikuti, dengan mengikuti hati tidak terlalu mengembara, ada tempat dia kembali.
Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.
Keenam, yang menjadi Musuh Iblis adalah Orang mukmin yang suka memberikan nasehat, orang mukmin yang suka memberikan petunjuk, termasuk jurus-jurus dakwah para mubaligh, itu merupakan musuh utama iblis. Kenapa?. Tiap hari iblis kampanye, tiap hari iblis mengajak dengan segala macam cara, yang kalau perlu dia berikan kamuflase, dia berikan fatamorgana, kalau perlu yang haram dibungkus dengan merk halal, kalau perlu kejahatan dia bungkus dengan baju kebajikan.
Istilahnya racun diberi merek madu, dan itu wajar, cuma kita tentu harus punya filter, daya saring positif, agar tidak salah pilih, karena iblisnya pinter betul, kalau kita khusuk dalam sholat, dia tanamkan kepada kita, misalnya saat berjalan, situ sholat hebat kusuk. di kampung ini tidak ada orang yang sholatnya seperti kamu, itu dalam hati kita timbul ujub, akhirnya, Iya aku lihat dia di kampung ini kagak ada yang sholatnya kayak saya, udah masuk iblis, kecenderungan manusia.
Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.
Termasuk juru-juru dakwah, para mubaligh, orang yang suka memberikan nasehat ini mereka memberikan filter kepada umat, kepada jamaah. Jangan sampai salah pilih dan iblis menyesatkan kita, supaya kita salah pilih, contoh ringan!. Kalau di depan saudara ada 2 buah gelas, yang segelas isinya jamu, yang segelas sirup, kira-kira yang saudara minum yang mana?. Kreativitas timbul, semangat menghadapi kehidupan tumbuh, orang-orang yang ber pandangan jauh kedepan, pandangannya panjang kemana-mana. Tidak cuma ke dunia ini, sampai juga dia memandang ke alam barzah, ke akhirat.
Sholat itu Jamu pahit, ngaji hadir di majelis taklim itu Jamu pahit, jamu pahit. Mengeluarkan uang untuk kepentingan orang lain itu jamu, pahit!. Enak aja minta sumbangan datang-datang minta gampang banget, saya yang nyari uang susah-susah, peras keringat, banting-tulang. Minum jamu pahitnya bukan main, tapi besok badan sehat, tenaga kuat, gairah kerja ada kreativitas timbul semangat menghadapi kehidupan, orang mukmin orang yang berpandangan jauh kedepan pandangannya, panjang-panjang kemana-mana, Tidak cuma ke dunia sampai juga dia memandang ke alam barzah, alam akhirat.
Sholat itu Jamu pahit, ngaji hadir di majelis taklim itu jamu, pahit. Shodaqoh jamu, pait. Mengeluarkan uang untuk kepentingan orang lain enak rasanya itu jamu, pahit. enak saja minta sumbangan datang-datang, yang meras keringat banting-tulang belum makan datang datang meminta. Enak ngumpulin harta lalu ditimbun dinikmatin sendiri untuk keperluan sendiri.
Para hadirin yang saya muliakan, Saudara meninggalkan dunia ini menuju ke hadapan Allah baru akan terasa yang dulu pahit akan terasa manis. Tidak bayar zakat manis, tidak mau puasa sirup manis, begitu dibangkitkan di Padang mahsar di akhirat nanti kita menahan penyesalan yang sudah tidak ada artinya lagi, sampai-sampai penduduk masa itu ada yang berkata diceritakan dalam Quran. “ya laitani kuntu turoba”. Duhai, sekiranya aku dulu tanah dan tidak jadi manusia. Kenapa kita nggak jadi tanah saja, menyesali kejadiannya. kata mereka bisa kembali ke hidup di dunia lagi mereka akan minta kejadian yang kedua untuk berbuat baik. Tapi tentu sudah penyesalan yang tidak ada gunanya lagi.
Maka saudara-saudara, Emang cuman jalan duluan kecebur di sumur, yang nyusul duluan Ada orang jalan yang paling depan kecebur di sumur itu tuh, kok nyesel duluan katanya, nyesel duluan yang lain nyeselnya belakangan sudah.
Hadirin yang saya muliakan, orang yang suka memberikan nasehat kepada orang lain, itu iblis tidak suka, Kenapa?. Tentu nasehat yang membawa kebaikan, kita nasehatin temen tidak ada orang masang judi bangkrut mana, lo ini kan termasuk tipu daya iblis, judi dinamain sumbangan, itu sama saja itu racun mereknya madu.
Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.
Kewajiban kita memang untuk watawasaubilhaq, saling nasehat menasehati setiap kebaikan. Kita juru dakwah setiap kita wajib menyampaikan apa yang sudah kita tahu kepada orang yang belum, atau kurang tahu, saudara yang bisa bismillah wajib mendakwahkan bismillah itu kepada orang yang belum tahu Bismilah, saudara bisa Fatihah harus menyampaikan itu kepada orang yang belum bisa Fatihah. Persetan dengan orang lain cuma kerjanya  mencela, biar aja yang diajarin gak bisa. pemerataan di bidang keilmuan, sebab memang biasa penonton itu selalu lebih pandai menilai, Kayaknya lebih pinter dari yang main.
Sama saja orang beloon ngomel melulu padahal dia sendiri belum tentu bisa main, dengerin orang pidato pun begitu, ngomenin bisa, coba kalau dia yang pidato, satu jam ke, menit ke. tapi kalau masih juga kita komentarin. coba dia suruh pidato, udah seperempat jam masih amma ba’du, amma ba’du.
Ketujuh, yang menjadi musuhnya iblis, adalah orang yang bertaubat dan tetap diatas taubatnya secara istiqomah. jujur tidak ada manusia yang tidak punya salah, dan orang yang baik memang bukan orang yang tidak punya salah, karena tidak ada orang yang tidak punya salah, orang yang baik adalah orang yang apabila melakukan kesalahan dia segera sadar. Dijadikannya itu sebagai pelajaran untuk tidak diulangi lagi pada masa yang akan datang. Biasanya kita melakukan kesahan kita anteng saja, coba kalau ke orang, pintar kita. nggak pernah merasa bahwa kita juga punya kesalahan, kalau kita melihat maling ayam kita teriak. Padahal kita nyolong kambing lebih besar dari pada maling ayam. lebih benar dari yang lain, padahal kita lebih kotor dan lebih jelek, hilang sifat introspeksi nya, musuh yang kita caci maki, padahal kita sendiri yang melakukannya.
Saudara-saudara kaum muslimin seiman dan sekeyakinan yang saya hormati.
Orang yang bertobat, dan tetap dalam taubatnya, stabil!. Itu iblis istilah sebel banget Bukan seperti tobat sambel, kemarin udah tobat, sekarang ini makan lagi, itu yang namanya taubat sambel. istigfar lagi, besok nyolong lagi itu, tobat yang tidak tetap namanya. Allah maha pengasih dan penyayang dengan segala kebesarannya, ia akan memaafkan segala perbuatan yang bersifat salah dari hamba-hambanya, cuma manusia kadang-kadang yang tidak mau memaafkan dirinya sendiri, manusia macam ini membiarkan dirinya hanyut berlarut dalam lembah dosa, sementara dia diberikan umur, Allah senantiasa akan menerima Taubat Seorang Hamba, panjang nafasnya belum sampai di tenggorokan.
Kalau nafas sudah sampai di tenggorokan baru taubat, itu namanya Firaun, Firaun itu begitu. Ditenggelamkan di lautan merah, setengah mampus baru ngomong tabubat. dalam sekaratnya dijaman nabi Musa, Harun kalau begini mah saya juga percaya ama Tuhan, yang rusak udah sekarat baru mau tobat. Malaikat maut gemes banget, di lelepin mati. Biasanya kalau sudah bicara tobat, pikiran kita, Taubat mah urusan 70 tahun keatas, kita masih lama ini, sebenarnya tidak masalah tobat adalah masalah salah dan dosa, masalah salah dan dosa adalah masalah manusia, sejak dia akil baligh sampai ajal datang merenggut nyawa, hidup tidak selalu berjalan mulus, hidup tidak selalu berjalan di atas kertas putih, kadang kita tersilap, kadang kita tersalah, kadang situasi dan kondisi menyebabkan kita berbuat lain dari yang seharusnya.
Itu kehidupan silih berganti, oleh karenanya pesan Nabi. Perbuatan salah ikuti dengan kebajikan, iringi dengan tobat, Jangan nunggu untuk tobat, ‘takut nanti bikin lagi’, ini namanya punya harapan bikin lagi, ‘Nanti aja dah kalau tua-tuaan’. Saudara kalau dosa itu ditumpuk itu sama saja kotoran yang menodai hati, kalau kotoran nggak rajin kita bersihin akan berkarat, sudah sulit untuk dibersihkan. itu makna ungkapan Imam Ghozali hati manusia Sebening kaca, lapisan dosa yang dia kerjakan adalah debu, yang menutupi jernihnya kaca, orang yang bersih dari dosa dekat dengan Allah, hatinya jernih seperti pancaran cahaya, kontak kepada Allah sinyalnya nyambung, channel getarannya hebat, wajar kalo lalu dia bisa tahu apa yang besok akan terjadi diberitahu oleh Allah. itu yang namanya "ilmu Laduni", ilmu yang ditransfer langsung oleh Allah karena kebersihan hatinya.
Mana ada orang nggak belajar bisa pintar, dalam kehidupan remaja, misalnya Pemuda misalnya kita tidak bisa menolak mode, tidak bisa menolak musim joget-joget, mode, jaipongan-jaipongan pada waktunya habis. Tapi bagaimanapun dia memberikan bekas dalam membentuk kepribadian, ini efek yang tidak kita inginkan, efeknya bukan mudanya itu. Jadi oleh karenanya saudara-saudara masalah tobat bukan masalah 70 tahun keatas, tapi masalah manusia sejak dia akil baligh sampai ajal datang merenggut nyawa, sepanjang nafas belum sampai di kerongkongan Allah akan menerima Taubat Seorang Hamba.
Bahkan dalam Hadits Qudsi Allah menyatakan "Kalaupun kamu berbuat dosa sampai penuh langit dengan dosamu, kemudian bertaubat dan menyesal pasti akan menerima taubatmu. Dalam sebuah hadis Qudsi di katakan:
نْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح[
Dari AnasAllah ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”.
( HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
 Jadi orang yang Taubat dengan sebenarnya, dan tetap dalam taubatnya itu Musuh Iblis, Tapi orang yang taubatnya angin-anginan iblis demen banget, hari ini tobat istigfar seharian lalu besok maksiat lagi, hari ini sedekah besoknya nyuri lagi.
Kedelapan, Musuh Iblis atau musuh setan adalah orang mukmin yang membiasakan diri selalu dalam keadaan bersuci, baik dari hadas kecil lebih-lebih dari hadas besar, utamanya memang untuk sholat tapi membiasakan wudhu, dalam kehidupan sangat baik sekali mau ke kantor wudhu dulu, mau ke pasar wudhu dulu, mau ngajar wudhu dulu, Apa sebabnya karena dalam keadaan suci orang ada sikap memelihara kesuciannya, kalau kita naik PPD pagi-pagi gelantungan kalau punya wudu hati-hati, senggol perempuan juga sayang sama wudhu.
Tapi kalau nggak punya wudhu jangan kesenggol, kitanya nyeruduk!. ada semacam sikap apik di dalam kehidupan ini, karena itu biasakan wudhu untuk menjaga kebersihan diri, kebersihan lahir, kebersihan batin. Manfaatnya di akhirat. "Umatku di akhirat nanti akan datang menghadap Allah dengan muka berseri-seri, bersinar-sinar dari sebab sering wudhu" Sehingga tidak usah mengaku pun Rasul akan memanggil karena muka yang sering tersentuh air wudhu, ini selalu membiasakan diri berada dalam keadaan suci berwudhu, kita lihat ajaran wudhu. Ya dari sejak bacaan-bacaannya saja itu sudah membawa manfaat, lalu dari segi bahwa kita manusia sering-sering tersilap melakukan dosa-dosa kecil, dosa-dosa kecil itu oleh air wudhu bisa rontok.
Tangan kita suka colak-colek pada saat membasuh dua tangan:
للّٰهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِكَ كُلِّهَا
Artinya :
"Ya Allah peliharalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat pada-Mu"

Dosa yang ada di tangan itu rontok, mata kita suka platat-plotot tidak karu-karuan, pada saat membasuh muka,
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu (wajib) karena Allah ta'ala"
Dosa yang ada di mata rontok. dari segi pembersihan, sangat baik. belum lagi dari si pembersihan lahir sehari semalam kalau 5 kali saja kita terkena air wudhu itu sudah menjaga kesehatan dan kebersihan.
Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah
Kesembilan, orang yang menjadi Musuh Iblis yaitu "orang yang memelihara diri dari yang diharamkan oleh Allah", terpelihara dirinya, terpelihara yang dimakannya, yang diminumnya dari jenis-jenis yang haram baik sedikit maupun banyak, jangan cuma teriak haram waktu sedikit, Tapi giliran banyak halal, sama saja orang dikasih tahu itu ada cerita anak-anak, Pak Haji punya anak main judi, di kasih tahu Pak haji, “pak haji, anak Bapak main judi pak!”. “Astaghfirullah”, “tapi menang pak haji”!, “Alhamdulillah”. ini kalau saja giliran sedikit dibilang haram, karena dia nggak dapat tapi giliran banyak Alahmdulillah halal, sedikit itu haram dan banyaknya pun haram. sedikitnya orang yang memabukkan banyaknya sedikitnya tetap saja harap Mas. apa yang banyak menyebabkan jadi mabuk sedikitnya pun juga haram.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَا اَسْكَرَ كَثِيْرُهُ فَقَلِيْلُهُ حَرَامٌ. احمد و ابن ماجه و الدارقطنى و صححه
Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Minuman yang dalam jumlah banyak memabukkan, maka sedikitpun juga haram". [HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Daruquthni, dan dia menshahihkannya]
Saudara-saudara kaum muslimin yang saya hormati.
 Kesepuluh, musuh daripada iblis ialah "Orang mukmin yang berhati pengasih", orang mukmin yang suka menyambung silaturahmi, orang mukmin yang tidak suka bertengkar, orang mukmin yang tidak suka marah-marahan, kalau pun terpaksa marah tidak lebih daripada 3 hari, jadi boleh saja marah kalau alasannya tepat, tapi nggak lebih dari 3 hari, kalau perlu bikin perjanjian kita marah ya tiga hari itu limitnya. tidak halal kata nabi bagi seorang muslim menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari tidak halal itu artinya harum.
Kita tidak cukup musuhan, perpanjangan waktu, ditambah lagi perpanjangan generasi, enggak cukup kita yang marah orang lain kita sundut supaya ikut marah, lagi marah pakai ngundang.  udah mah dia marah, orang lain lagi disuruh marah.
Saudara hadirin yang saya muliakan!.
Mukmin yang punya sifat belas kasih berhati jernih itu musuh utama dari iblis, tapi mukmin yang suka marah marahan, tukang hasutan, tukang bakar, itu teman-teman iblis, oleh karena itu mudah-mudahan Kita semua menjadi Musuh Iblis, dan jangan menjadi teman iblis sebab iblis udah Kadung memproklamirkan permusuhan, sekali dia musuh kita, selamanya dia akan tetap menjadi musuh kita, berusahalah untuk menjadi Musuh Iblis dan jangan sekali-kali toleransi berusaha menjadi teman iblis.
Inilah yang kita bicarakan pada pertemuan ini, mudah-mudahan ada manfaatnya, Terima kasih atas segala Perhatian, mohon maaf atas segala kekurangan.
…..وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ..…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syarhil "NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM".

"PERSATUAN DAN KESATUAN DARI TEMA NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM” Sebagai hamba yang beriman, marilah kita tundukan kepala seraya...