Rabu, 11 Juli 2018

Mencari Jodoh menurut pandangan islam


“MEMILIH JODOH MENURUT TUNTUNAN AGAMA ISLAM”

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillahirobbil alamin washolatu wassalamu ‘ala asrfoil anbiyai warmursalin, sayyidina wamaulana muhammadin, wa’ala alihi wasohbihil mujahidina thohirin, amma ba’du subhanaka lailmalana illa maa alamtana innaka anta allimul hakim. haulawala quwwata illa billahil aliyyil adziim.
Saudara kaum muslimin yang saya hormati Terutama adik-adik remaja dan pemuda yang saya cintai.
Apabila seseorang akan membangun rumah, tentu saja dia akan mengadakan beberapa pilihan. Sejak dari memilih lokasi Dimana rumah itu akan didirikan, Sampai kepada menentukan bahan-bahan yang akan dipakai nya , Sampai kemudian kepada wujud dan bentuk rumah yang akan ditinggalinya.
Demikianlah bahwa untuk membangun sebuah rumah yang hanya untuk menaungi kehidupan didunia ini, kita mengadakan berbagai macam pilihan, apalagi kalau kita akan membangun sebuah rumah tangga, yang kita harapkan tidak hanya akan menaungi kehidupan di dunia ini, tidak hanya untuk kepentingan kita saja, tetapi juga untuk kepentingan anak cucu kita di belakang hari, termasuk sampai kepada hari akhirat nanti.
Oleh karena itu pada pertemuan kali ini saya hanya ingin khusus berbicara kepada adik-adik remaja dan para pemuda. Bagaimana sebaiknya memilih jodoh menurut ajaran agama Islam, dalam al-qur'an Allah Subhanahu wata’ala menjelaskan:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ
Artinya: ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita….” (Qs. Ali Imran: 14).
Manusia apapun jenisnya di hiasi dengan perasaan cinta kepada perempuan. Jadi, sejak dahulunya secara fitrah, laki-laki senang kepada perempuan, sebagaimana perempuan pun senang kepada laki-laki, dihiasi rasa cinta ini dalam kehidupan manusia, dan oleh karena adanya rasa cinta berkembanglah segala macam persoalan, sehingga seorang ahli cinta pernah berkata. Cinta adalah 5 huruf yang membuat persoalan tidak akan pernah selesai.
Tetapi kehidupan sehari-hari sering kita saksikan, bahwa cinta ini bisa mendorong memberikan motivasi yang baik, dan cinta ini pun bisa juga memberikan dorongan yang tidak baik. Oleh karenanya apabila Cinta itu ibarat setetes embun yang jatuh di bumi yang subur, akan tumbuhlah diatasnya aneka ragam bunga-bungaan yang lebat indah mewangi, sedap dipandang orang, menebarkan rasa aman, damai, sentosa, dan begitu selanjutnya.
Tapi jika cinta itu jatuh di hati yang gersang  dan tandus, tidak ada yang akan dapat tumbuh di sana selain sirih memanjat batu, kuning daunnya dan lemah gagangnya.
Maka cinta yang semacam itu tidak akan memberikan dorongan positif kepada seseorang di dalam kehidupannya, maka lebih dahulu kita akan membicarakan cinta dalam artian yang positif ini, untuk nanti sampai kepada perempuan yang bagaimana yang harus kita cintai, atau laki-laki yang harus dicintai oleh seorang perempuan.

Saudara hadirin yang saya hormati.
Cinta dalam artian yang positif :
Pertama dia selalu mendatangkan keindahan
Kedua cinta itu memberikan energi atau semangat untuk berjuang
Ketiga cinta itu selalu membawa resiko dalam bentuk pengorbanan
Pertama, melahirkan keindahan. Di sinilah orang memerlukan filter atau saringan. Sebab keindahan yang didasarkan karena cinta itu merupakan suatu keindahan yang relatif saja, boleh jadi karena Indah orang jadi cinta, boleh juga jadi karena cinta segala sesuatu terasa jadi indah, namun bagaimanapun juga kalau hati sudah diliputi oleh rasa cinta, segalanya akan terasa menjadi indah. “Cinta itu adalah keindahan”
Kedua, cinta itu energi melahirkan dorongan dan semangat, yang lemah bisa menjadi kuat, yang takut bisa menjadi berani, yang jauh jadi terasa dekat, itu semua karena dorongan cinta, dan dari energi ini lahirlah yang ketiga.
Ketiga, Bahwa Cinta adalah pengorbanan, hingga orang berkata berani bercinta artinya harus berani berkorban, takut berkorban, jangan bercinta. Kalau cinta ini kita salurkan kepada nilai-nilai yang pertama, cinta mendatangkan keindahan, kita cinta kepada Agama, maka apapun yang diperintahkan oleh agama akan terasa menjadi indah. Sholat akan terasa menjadi indah, Puasa terasa menjadi indah ,Zakat terasa menjadi indah, Jihad pun akan terasa menjadi indah.
Persis kalau kita cinta kepada seorang gadis, jika kita cinta kepada seorang gadis apanya saja akan kelihatan menjadi indah: Jalannya terasa indah, Lenggang lenggok nya terasa indah, Suaranya merdu,  padahal cempreng nya bukan main. Seluruhnya akan mendatangkan keindahan, karena dasarnya sudah cinta, cinta membawa kepada keindahan.Cinta selamanya menimbulkan energi dan semangat, sama saja dengan kita apabila jatuh cinta kepada seorang gadis, walaupun Rumahnya jauh. Katanya gunung pun akan kudaki, lautan pun kusebrangi, untuk apa itu?. Untuk menemui apa yang kita cintai.
Cinta selamanya melahirkan energy, capek tidak terasa, lelah tidak terasa, semuanya tertutup oleh keindahan yang bernama cinta. Lalu cinta membawa pengorbanan, apabila kita cinta kepada agama, maka pengorbanan terhadap apapun yang diminta oleh agama, baik itu pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, harta, bahkan pengorbanan nyawa Sekalipun, kita tidak akan berat melaksanakannya, karena cinta kita kepada agama yang kita anut ini.
Demikian juga cinta kita kepada seseorang perempuan, akan membuat kita berkorban apapun yang dia minta, jangankan kita mampu, kita tidak mampu Sekalipun kita masih berusaha untuk mampu, guna memenuhi tuntutan si buah hati, belahan jantung.
Kadang-kadang malam minggu sido’i ngajak nonton, umpamanya.. duit tidak ada, gajian belum, kerja nggak, timbulah inisiatif entah sepatu kita jual ke tukang loak, entah celana mampir dulu ke tempat lain, yang penting kita berkorban untuk memenuhi permintaan si buah hati, belahan jantung.
Ketika itu pengorbanan sudah tidak kita rasakan lagi, bahkan pengorbanan yang paling pedih sekalipun, dalam gurau, dalam bercanda misalnya dicubit kita, oleh kekasih kita, pedih bukan main, terkelupas kulit, mengalir darah, bukan nangis, nyengir!. Malah kadang-kadang minta dicubit lagi.
Itulah romantikanya cinta, sanggup membuat orang berkorban melahirkan energi dan semangat, menambah keindahan dalam kehidupan, sepanjang dia dalam artian yang positif. Demikian masalahnya di dunia yang penuh dengan perbenturan nilai sekarang ini, orang sering salah Jalan bagaimana memilih jodoh untuk membangun rumah tangga yang bahagia, jangan lupa bawa membangun rumah tangga ini, bukan hanya untuk satu dua bulan, bukan hanya untuk 12 tahun, bahkan bukan cuma untuk kehidupan dunia, lebih daripada itu pun untuk menunjang kebahagiaan di akhirat.
Oleh karenanya memilih jodoh bukan satu hal yang mudah, bukan satu hal yang bisa dilaksanakan sambil lalu, tetapi memerlukan penelitian, memerlukan pengamatan yang mendalam.
Apa petunjuk agama tentang itu, dengan kata lain bagaimana seharusnya seseorang memilih jodoh dalam kehidupannya, ini tentu saja sumbangan moril buat adik-adik remaja dan para pemuda, yang lagi kebingungan memilih jodoh, atau barangkali buat bapak-bapak yang mau nambah lagi. Mohon maaf kepada ibu-ibu, bukan menganjurkan!. cuma ngajarin!. Dalam satu hadis rasulullah saw. Bersabda:
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَات الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.
Artinya “ Di cerikan Musadad, diceritakan Yahya dari ‘abdulloh berkata bercerita kepadaku Sa’id Ibn Abi Sa’id dari Abi Hurairah ra bahwasanya Nabi saw bersabda wanita dinikahi karena empat perkara. Pertama hartanya, kedua kedudukan statusnya, ketiga karena kecantikannya dan keempat karena agamanya. Maka carilah wanita yang beragama (islam) engkau akan beruntung.” [HR. Bukhori].
Dalam hadis ini memberikan tuntunan dalam memilih jodoh menurut tuntunan agama islam, ada 4 hal yang harus menjadi perhatian:
Pertama, memilih jodoh Lihatlah rupanya. Lagian siapa yang kepengen dapat jodoh rupanya nggak karu-karuan, cari rupa yang cantic, indah dan menawan, namun jangan lupa saya katakan di zaman dimana sering terjadi benturan nilai seperti sekarang ini, orang sulit untuk mendapatkan keaslian, di mana teknologi sudah sedemikian canggih, di mana ilmu kedokteran sudah sedemikian maju, maka berbagai macam rupa bisa dibentuk, dengan apa yang dinamakan operasi plastik misalnya.
Yang pesek bisa dibikin mancung, kuping yang kelebaran bisa dibikin sedang, pipi yang kembung sebelah bisa dibikin rata, janggut yang tidak menarik bisa dibikin bak lebah bergantung katanya.
Oleh karena itu, kalau pilihan hanya tertuju kepada rupa yang cantik saja semata-mata, mudah melakukan satu kesalahan yang sangat besar, sebab apa diperingatkan oleh Nabi, melalui Hadits Ibnu Majah, Bazar dan Baihaqi, dari Ibnu Umar:
Artinya: “Janganlah kamu kawini seorang perempuan Karena kecantikannya, sebab kecantikan boleh jadi akan mencelakakan, jangan juga kamu kawini perempuan karena hartanya, sebab kekayaan biasanya akan mendatangkan kesombongan, tetapi kawinilah karena agama dan akhlaknya. Karena itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan.”
Saudara-saudara hadirin terutama adik-adik remaja dan para pemuda.
 Di usia Puber, apalagi mata baru terbuka, awal baligh namanya, remaja sering kehilangan filter, pokonya asal melihat rupa yang sudah lemok, denok, geboy. Pikiranoun hanyut, malam terkenang, siang terbayang, tidur tak nyenyak, makan tidak enak katanya selalu terbayang wajah sido’i.
Dikala itu orang kehilangan pertimbangan, bahwa rupa yang cantic kadang-kadang sering menipu diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abbas :
Suatu hari, ketika sedang kumpul dengan para sahabat, lewat lah orang dengan potongan have potongan orang kaya, kelihatan kan orang kaya sama orang miskin jalannya aja lain kan!. jalannya saja, jangan gaya hidupnya, jalannya saja sudah lain.
Lewat dia, Rasul bertanya kepada seorang sahabat, “Menurut pendapatmu bagaimana orang yang lewat itu?” kata sahabat, “Ooh yang lewat ini ya rasul, kalau dia meminang perempuan, pasti diterima, kalau dia menolong orang pasti berhasil, kalau dia ngomong pasti didengerin”, “Kenapa? “orang kaya”, “orang kaya ya rasul”, kalau dia meminang perempuan mana yang kagak bisa menerima kalau dipinang oleh orang kaya, biar mukanya udah belipat, kayak dompet tanggung bulan, kalau memang duitnya banyak nggak kelihatan tu muka yang belipat, yang kelihatan duit. Kalau dia nolong orang pasti berhasil apa yang dia tolongin, kalau dia ngomong pasti didengerin walaupun omongannya biasa-biasa saja”, “kenapa?”. “Orang lihat penampilannya”.
Ketika orang itu sudah lewat, tidak beberapa lama kemudian, ada lagi orang lewat seseorang yang kelihatannya orang miskin.
Rasul Tanya lagi : “Bagaimana pendapat kamu?”. Sahabat : “kalau potongan begini sih ya Rasul, kalau dia minang pasti orang menolak, siapa yang mau kawin sama kere begini?”, “kalau dia nolong orang pasti tidak berhasil, kalau dia bicara pasti tidak ada yang mendengarkan. Siapa yang mendengarkan orang susah ngomong!”.
Setelah orang tersebut lewat apa kata Rasul? Orang yang terakhir ini, atau yang barusan lewat tadi, jauuh lebih baik dari yang pertama lewat tadi, jauh baik.
Maksud dari ucapan Rasul ini, sebenarnya Rasul mendidik para Sahabat, “Jangan tertipu oleh penampilan!”. Sebab penampilan tidak selamanya mencerminkan keaslian, apalagi dijaman sekarang, salon dimana-mana bejibun, alis mata bisa dibikin, pipi bisa dibikin, yang pinggir kuning dan yang tengah merah, disebelah merah ada yang kehitam-hitaman persis seperti orang kepentok tiang listrik.
Kencatikan yang bukan artifisial, kecantikan yang bukan alami. Karena itu silahkan saja mencari calon istri yang cantik, tapi jangan terpaku sampai disitu. Sebab kecantikan selain dia mudah berubah oleh pergeseran masa dan pertukaran waktu, ternyata penampilan tidak selamanya mencerminkan keaslian.
Lain hari seorang sahabat pernah mengadu, Sahabat : “Ya Rasul”, Rasul : “Ada apa?”, Sahabat: “Inna Imro atii Yadullamis (Ya Rasul Istri saya tidak pernah menolak tangan laki-laki yang menjamahnya, yang mengajak salaman kepadanya)”, Apa jawaban rasul?, Rasul: “Ceraikan Saja”, Sahabat: “Tapi hati saya bera ya Rasul, saya cinta benar sama dia”, Rasul: “Ya kalau hatimu merasa berat jagalah dia baik-baik!”.
Nah dari riwayat singkat ini kita ambil satu perbandingan, memang punya istri berwajah cantik itu kadang-kadang simalakama, kalau istri kita imannya tidak kuat, Simalakam!. kita diamkan saja, makan hati, binal tidak aman, hati tidak tentram.
“Jangan-jangan saya berangkat ke kantor dia ngompreng”, buah simalakama, seperti cerita sahabat Rasul tadi, istri saya kok kelihatannya kok?. Sebenarnya tidak negatif, cuma salaman saja, cuma terlalu ngobral " Yatuladdu Yadullamis", Tidak pernah menolak orang laki-laki yang mengajak bersalaman. ya sekedar bersalaman, tapi kan awalnya dari salaman, kalau sudah bersalaman setrum bisa ngedreedet dari tangan salaman tadi.
Kata Rasul sederhana saja, ya kalau memang begitu ya ceraikan saja. tapi saya tidak kuat ya Rasul, saya cinta betul sama dia, ya kalau memang kamu tidak kuat berpisah dengan dia, jagalah dia baik-baik. diajar dan dididik, tanamkan rasa keagamaan didalam hatinya.
Saudara-saudara kaum muslimin.
Jadi, rupa yang cantik tanpa didasari oleh nilai-nilai agama, akan membuat seorang suami didalam rumah tangganya seperti simalakama. seperti berhadapan dengan buah simalakama, kalau tidak diiringi dengan nilai-nilai moral yang luhur, dan bekal agama yang tangguh. ketika pergi jatuh dari rumah rasanya tidak aman. sedangkan dirumah saja siapa yang mencari nafkah, dan begitu selanjutnya, orang tadi jelas berhadapan dengan buah simalakama.
Didiamkan, makan hati, sebab maaf-maaf, kalau seorang suami sudah tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya, itukan yang dinamakan "Dayyus", Dayus itu jangankan masuk surga, bau sorga saja dia tidak dapat. Dalam suatu hadis di katakan:
ثلاثةٌ قد حَرّمَ اللهُ - تَبَارَكَ وَتَعَالَى - عليهم الجنةَ : مُدْمِنُ الخمر ، والعاقّ ، والدّيّوثُ الذي يُقِرُّ في أَهْلِهِ الخُبْثَ . رواه أحمد والنسائي .

Artinya : “Tiga yang telah Allah haramkan baginya Syurga : orang yang ketagih arak, si penderhaka kepada ibu bapa dan Si Dayus yang membiarkan maksiat dilakukan oleh ahli keluarganya". ( Riwayat Ahmad )
 Tapi perlu di catat, bahwa cemburu dalam artian bukan cemburu buta, tapi cemburu dalam artian yang wajar.
Dia cemburu, mau dikerasin takut istrinya minta cerai, sedangkan dia cintanya sudah terlanjur medok bener, simalakama jadinya. nah ini juga satu riwayat yang memberikan sebuah gambaran kepada kita, silahkan cari jodoh istri cari rupanya yang cantik saja, tapi jika itu dijadikan motif utama, tanpa didasari nilai-nilai agama, saya khawatir nanti rumah tangga kita akan berhadapan dengan buah simalakama.
Jadi adik-adik remaja, usaha, ikhtiar cari yang cantik kalau kita pandang tidak membosankan, supaya kita betah dirumah, supaya kita ada tempat berbagi rasa, ada tempat kita bernaung, sebab kalau cari bini, sebini-binya mah, “yah.. jodoh mah ditangan tuhan, saya tidak mencari juga, kalau sudah jodoh mah entar juga datang sendiri”.
Umpamanya... umpamanya.. iya kalau yang datang nenek peyot. Orang harus berusaha, walau toh pada akhirnya jodoh ditentukan Allah. Ada tiga hal yang kita tidak bisa tentukan: Maut, Rejeki, Jodoh.
Itu yang termasuk mysterious problem (problem yang misterius), Maut Misterius kapan kita meninggal, kita sendiri kita tahu, Tahun depan?, lima puhun Tahun lagi?. seratus Tahun lagi?. Tidak pernah seorangpun diberi tahu, tapi yang pasti dia (maut) akan datang, kapan dan dimananya kita tidak tahu.
Bisa di rumah, bisa di Masjid ya Alhamdulillah, bisa di Majelis Taklim syukur, bisa di medan perang membela agama bagus, pasti dia akan dating. Maut misterius problem, sesuatu yang kita tidak tahu, kapan datangnya.
Rizki gitu juga, sehingga orang sering bilang rezeki katanya kayak bayangan, kita uber-uber dia lari,kita kita diam eh dia juga malah diam, setengah mati kita uber-uber, emang ukuran segitu ya dapatnya segitu. begitu kita nggak ngapa-ngapain ada yang bawain rezeki, namanya rezeki itu misterius problem. Kadang-kadang kita sudah ngobyek kiri-kanan, segala tanah orang kita ukur-ukurin. Tapi memang bayangan kalau memang belum rejeki ya belum.
Kadang-kadang sudah tidur dikuburan mencari kode, sudah blepotan tanah kuburan, lebih aneh kadang-kadang orang gila kita tanyain. Allahuakbar ini kode-kode jaman sekarang ini, sampai orang waras bertanya malah sama orang gila, ini sudah efek yang benar-benar negative. Sudah jelas-jelas orang gila, ditanya. Apa yang nanya tidak lebih gila dari pada yang di Tanya?
Saudara-saudara kaum Muslimin terutama adik-adik remaja dan para pemuda.
Silakan saja cari rupa yang cantik, karena dia kan jadi tautan hati, buah hati belahan jantung, tempat kita berbagi rasa, tempat kita pulang dan tinggal di rumah tangga kita, tapi hendaknya kecantikan rupa itu diiringi juga dengan kecantikan budi pekerti, karena itu cari rupa yang cantik ini pilihan utama.
Kedua, kata Nabi. Harta, cari yang kaya, tetapi jangan lupa!. Jangan dijadikan pilihan utama, karena kekayaan sering mendatangkan kesombongan, apalagi kalau seorang pemuda mendapat istri orang kaya, hidupnya dimodali oleh istrinya, maka biasanya wibawanya sebagai seorang suami akan hilang, akhirnya komando di tangan istri, di kala Itulah suami tidak lebih daripada prajurit, yang taat kepada komando istrinya. Padahal menurut konsep Quran:
لرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Artinya:”Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”. (Qs. An-Nisa: 34).
Ayat ini memberikan tuntunan bahwa memang laki-laki itu pemimpin dan pembimbing dari wanita, bukan malah suami menjadi komando dari pada istrinya.
Nanti saat terjadi benturan, sedangkan modal diberikan oleh istri, terjadilah pengungkitan, kata istrinya: Apa lu jangan betingkah lu kan kawin sama gua modal kolor doing, sekarang betingkah Silahkan keluar rumah!. Pergilah Seperti kau datang dulu kemari. Hilanglah wibawa seorang suami suami, kalau udah dibentak sama istri begitu ngelumpuruk kayak ayam sampar, di mana lagi letak wibawanya.
Harta sering mendatangkan kesombongan. Oleh karena itu walaupun di diperintahkan cari yang keturunan orang kaya, tapi maksudnya jangan mendompleng, sebab kepribadian seorang suami akan ditentukan oleh sifatnya sendiri, keberadaannya ditentukan oleh karya dan perbuatannya Sendiri. itulah yang akan menampilkan kepribadian dia, dalam kehidupan dimasyarakat ini.
Saudara-saudara kaum muslimin, terutama adik-adik remaja dan para pemuda,
Di jaman sekarang kan kelas-kelas gigolo, playboy-playboy, yang nyari tante-tante kesepian, mejeng-mejeng di pinggir-pinggir jalan, dengan harapan apa?. ya barter lah!. tukar tambah, supaya dapat roko, dibelikan pakaian, motor dan sebagainya, tapi yang jelas hilang harga diri sebagai laki-laki dan itu yang paling mahal, kalau seorang laki-laki sudah tidak punya harga diri apalagi yang bisa dibanggakan dalam kehidupan ini.
Apa artinya naik mobil kalau kepala tertunduk kebawah, apa artinya berjalan ditenga masyarakat kalau tidak bisa menengadah dengan satu kebanggaan, hilangnya harga diri merupakan kehancuran awal dari sebuah pribadi, yang untuk jangka panjang kita tidak akan bisa lagi berbuat banyak, tanpa harta orang memang sulit untuk bahagia, tapi harta semata-mata bukan jaminan bahwa orang lantas akan bahagia.
Saya barangkali harus berkata, banyak orang miskin yang kaya, tapi tidak sedikit orang kaya yang miskin, Saya ulangi ini: banyak orang miskin yang kaya, tapi tidak sedikit orang kaya yang miskin. Bagaiman ini pengertiannya ini, nah orang miskin yang kaya, materinya sederhana, peralatan rumah tangga sederhana, tapi hatinya kaya, oleh karena hatinya kaya, jiwanya lapang.
Sebaliknya orang kaya yang miskin, di tengah kelimpahan materi yang berlimpah, segalanya serba ada, hatinya yang miskin, kelimpahan materi tidak akan sanggup mengobati kemiskinan hatinya, sehingga di tengah kehidupan yang serba ada dia masih merasa kurang. maka dia tidak pernah cukup ditengah kemilauan dan gemerlapan, serta glamornya rumah mewah, dia merasa hidup di tengah gurun pasir yang gersang dan tandus, karena itu biarlah miskin harta tapi kaya budi, daripada kaya harta tapi miskin budi.
Lebih utama lagi kaya harta kaya budi, Itu idealnya. Dasar pilihan yang ketiga sesudah Rupa dan Harta menurut nabi keluarga faktor keturunan Sangat menentukan.
Ketiga, Memilih karena factor keturunan. Pepatah mengatakan buah apel akan jatuh tidak terlalu jauh dari pohonnya, biasanya kalau bapak kalong anak kampret, bapak nyolong anak nyopet, itu fotocopy.
Saudara-saudara sunguhpun demikian faktor keluarga bukan merupakan yang paling dominan, karena segalanya memang bergantung kepada Hidayah dari Allah subhanahu wa ta'ala, kalau Hidayah datang bisa saja anak maling bisa jadi Kyai, kalau Hidayah datang bisa saja anak Nabi malah ikut bersama orang-orang kafir.
Pada akhirnya orang mau besar atau tidak, bukan dengan jalan mengampanye kepada keturunan orang lain, tapi ditentukan oleh kepribadian dirinya sendiri, tidak bisa kita menjadi besar dengan menyebut kebesaran orang lain. Itu sebabnya dicontohkan oleh Imam Ali pada saat Beliau berkata:
لىس الفتى من ىقول كان أبى ولكنّ الفتى من ىّقول هاأناذا
Artinya: ”Anak muda yang gentleman adalah anak muda yang berkata, inilah saya!. Bukan anak muda yang membanggakan leluhurnya”.
Ini kan jaman sekarang ini, lagi ngetop ngetopnya lagu-lagu cengeng katanya, sebenarnya menurut saya bukan cuma lagu ini yang jadi masalah, lagu cengeng cuma satu efek dari sikap. Yang lebih utama dari itu yaitu Mental Cengeng, kalau sudah cengeng apapun yang kita lakukan akan jadi cengeng, kebudayaan yang lahir akan kebudayaan cengeng, jadi pengusaha-pengusaha cengeng, jadi pejabat-pejabat cengeng, kyai-kyai cengeng.
Kenapa mental cengeng, diantara mental cengeng itu mengandalkan fasilitas atasan, kalau tidak ada fasilitas dari atasan lantas tidak bisa berbuat apa-apa, Cengeng!. Menjadi besar bukan karena karir pribadi, tapi karena Nasib katrolan, itu pun termasuk mental cengeng, sedikit gagal beh bagaimana beh, Sedikit jalan buntu babeh.., sedikit deadlock babeh.. lu ngapain babe lu melulu?.
Saudara hadirin yang saya hormati.
Jadi lebih penting dari sekedar lagu-lagu cengeng, saya malah lebih suka bicara soal mental cengeng ini, mental yang cepat putus asa, mental yang tidak mau mengeluarkan usaha maksimal, mental yang hanya mengandalkan fasilitas, sedangkan pribadinya tidak lebih daripada pribadi sumuhun dawuh, pribadi Kulon nuwun, pribadi kumaha juragan wae, pribadi oke bos, pribadi Asal bapak senang.
Bukankah itu semua merupakan cermin dari mental mental yang cengeng. Yang untuk jangka panjang, tidak akan pernah menguntungkan daripada pembangunan bangsa dan negara yang kita cintai ini, seseorang mau besar atau tidak bukan dengan jalan mengampanye kepada kebesaran orang lain.
Bahkan Souqy dalam sebait syairnya yang lebih tegas mengatakan: “Generasi yang paling jelek adalah generasi pemalas, kalau kelihatan orang lain lebih hebat dari dia, disebut-sebutnya kehebatan nenek moyangnya”.
Kerjanya cuma menggelayuti fasilitas orang tuanya tanpa itu dia tidak akan punya nilai dan harga sama sekali ini generasi paling jelek. Keluarga yang baik-baik. Tapi jangan jadikan tendensi utama, jangan dengan niat untuk mendompleng kepada kebesarannya, tapi paling tidak dengan niat agar mudah-mudahan dari benih yang baik ini, akan lahir keturunan-keturunan yang yang baik pada akhirnya nanti, itu yang kita harapkan.
Bukan lalu dengan pertimbangan, “Woeeeh, Mertua gue bos nih kali aja begitu gua kawin dia mampus!, ini semua warisan kan jatuh kemari semua”. Kalo itu niatnya sudah jelas salah, kita mencari perempuan dengan keturunan yang baik dengan berharap agar anak-anak kita nanti akan merupakan benih cucunya akan melahirkan kebaikan-kebaikan seperti leluhurnya dulu.
Keempat, Nikahilah wanita itu karena Agama nya. Dan ini yang paling penting, kenapa? Agama itu motivasinya moral, disini segalanya di tentukan. Rupa yang baik, harta yang banyak, keluarga yang luhur, kalau sudah dilandasi oleh Agama yang rapuh bahkan tidak beragama sama sekali. Ketiga hal diatas tadi hanya akan mendatangkan malapetaka, sekarangkan kita tertipu oleh penampilan, padahal penampilan belum, tentu kenyataan.
Di jalan-jalan kita akan terpesona melihat gadis pake minisket diatas lutut ketimbang kita meliat gadis-gadis yang pake jilbab. Kalo sudah pake jilbab lewat yang usil banyak bangat, “Umhhh bau syorga nih!”. Bau syurga katanya. Tapi, kalau yang lewat pake minisket itu yang lewat, itu dari ujung ke ujung mata kagak mau kedip. Lalat nemplok di mata kagak dirasain.
Kita terpesona oleh penampilan dhohir, padahal penampilan belum tentu menampilkan hal yang sebenarnya, tapi memang itulah watak manusia. Saya katakana watak manusia tanpa terkecuali, tetapi tergantung kepada pemikiran jangka pendek dan jangka panjang, kalau jangka panjang yang kita pikirkan ya tentu kita tidak akan mudah terpesona oleh hal yang dhohir. Sampai-sampai Al-Qur’an sendiri mengatakan:
وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya :
Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (Qs. Al Baqarah [2]: 221)
            Ayat ini memberikan pesan kepada kita bahwa budak yang hitam legam sekalipun, tapi beriman lebih baik untuk dinikahi daripada wanita musyrik walaupun cantik, denok, lemok, gebboy. Ada lagi nggak Bahasa yang lebih dari tu? Cantik, denok, lemok, gebboy, bahenol, nerkom, tapi jika kafir masih lebih baik budak yang hitam legam sekalipun, kalo dia beriman, kenapa? Rumah tangga untuk jangka panjang.
Sebab itu, islam tidak membolehkan kawin campur dengan lain agama, walaupun ada ayat yang mengatakan boleh kawin dengan Ahlul kitab, tapi sebagian mufassir menjelaskan, bolehnya kawin dengan ahli kitab itu dalam kondisi darurat. Dalam kondisi normal, tidak bisa, kenapa? Kalo sudah berlainan agama akan terjadi kerancauan rumah tangga untuk jangka panjang. Bagaimana membina dalam keharmonisan rumah tangga? Bagaimana nasib anak-anak nanti?.
Kadang-kadang ada keluarga, “Ah, kamisih keluarga modern, anak-anak kami berikan kebebasan untuk memilih agama apa saja”, bapaknya islam, ibunya Kristen, anaknya ada yang hindu, budha. Bagus nih keluarga pecel namanya. Bagaimana keluarga modern kok bisa gitu, padahal seorang suami bertanggung jawab di hadapan Allah diakan ditanya tentang istrinya, dia akan dimintai pertanggung jawaban tentang anak-anaknya. Jika istri kita berlainan agama mungkin terjadi pengkaplingan, “pokoknya kalau anak perempuan ikut ibu, anak laki ikut bapak”.
Administrasi dunia bisa begitu, tapi akhirat? pertanggung jawaban di hadapan Allah. Bisakah kita berkata, “sorry aja tuhan emang janjinya begini!”.
Sodara hadirin kaum muslimin rahima kumullah.
Oleh karena itu budak yang hitam legam kalo beriman masih lebih baik dari pada orang-orang yang tidak beriman walaupun cantik dan mempesona, kenapa? Ini factor agama. Yah mungkin buat 1 atau 2 bulan bisa terwujud rumah tangga yang tentram, 2 sampai 3 tahun mungkin masih bisa bertahan tapi sampai kapan? Samapai kapan itu akan terwujud pada akhirnya akan muncullah dilemma yang akan sulit buat kita atasi.
Oleh karena itu, motiv agama di jadikan street oleh nabi.
فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكْ….
Artinya:…”Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin
Pilihlah agama sebagai titik sentral, sebagai pilihan utama. Kalo agamanya kuat walaupun rupanya sederhana, tapi karena nilai agamanya kuat dia bisa menyenangkan hati suaminya dia bersolek untuk kepentingan suaminya dia taat kepada suaminya, berharta anak orang kaya untuk membantu perjuangan suaminya. Tapi, kalau tidak ada modal agama, rupa yang cantik bisa menyengsarakan suami, apalagi suami kere sedangkan istrinya sudah cantik kaya, ataupun tidak kaya. Kadang-kadang udah suaminya suruh ngempu dirumah, bininya yang kerja. Yah kalo kerja sih mending, tapi kalo dikerjain? Ituh !!, itu yang repot.
Sodara hadirin dan hadirat yang saya hormati.
Dan hal semacam ini bukan satu atau dua kasus. Alangkah malangnya kalo sudah terkena hal seperti itu, akhirnya seperti pengakuan sahabat kepada nabi itu, mau diceraikan cinta saya sudah kadong medok benner rosul, fak di ceraikan hati saya ngebet, pegel. Simalakama jadinya.
Jadi, oleh karenanya agama. Kalaupun dia cantik walaupun miskin tapi agamanya kuat dia bisa memelihara kehormatan diri. Dia kaya, agamanya kuat hartanya di salurkan di jalan Allah. Karen aitu agama jadikan pilihan utama.
Dan ukuran agama itu bukan jilbab loh, ya kadang-kadang ada juga yang jilbabnya gak pernah lepas, tapi kamoflase saja itu. Itupun penampilan sekedar penampilan saja, cuman dari segi aurat memnag lebih baik dan lebih utama dan saya kira lebih mengundang penasaran toh. Durenkan kalo udah di buka kliatankan isinya, “Eh model begitu, udah!”. Tapi kalau masih rapat itu yang yang rasanya kita pengen buka timbul tantangan, ‘Gua pengen tau isinya’, rasanya juga begitu.
Sama saja dengan pakaian klao di bungkus dengan plastic di taro di etalase adanya di took mol serba ada, tau kita itu kalo itu barang mahal nih. Biar punya duit kita mau nawar ragu-ragu takut nggak cukup, tapi kalau barang sudah di buka di jalanan di obral di pinggir jalan, murahan. Seribu tiga biji masih di campur odol yang begituan sih biar nggak punya duit kita berani bangat nanya, nawar, megang lagi nyemek!. Berapa duit ni bang? Kenapa? Barang sudah terbuka.
Jadi, sodara-sodara syukur kalau keempat-empatnya terkumpul dalam jodoh yang sodara cari, sudah rupanya cantik, kaya, keturunan orang baik-baik, agamanya kuat. Nah, syurga dunia itu, yang begitu cari. Kalo ada yang begitu saya juga mau nambain atu lagi.
Tapi yang kumpul keempat-empatnya ini terus terang saja langkah sodara, termasuk mahluk langkah ini. Kadang-kadang cantik, kaya, keluarganya hebat, agamanya Nol, ahlaknya kaya setan. Tapi yang paling celaka kalo keempat-empatnya kagak ada, rupanya jelek, melarat, bapaknya biang maling, kagak beragama lagi apanya yang mau dipilih? Mampus saja mendingan.
Sudah nggak ada pilihan sama sekali toh? Sudah nggak ada sama sekali,.
Sodara hadirin yang saya hormati terutama adik-adik remaja.
Nah, motivasi agama dalam pembinaan ini apa? Agama inikan memberikan contoh bahwa perempuan yang baik itu, yang ingin kita jadikan sebagai ideal dalam pencarian jodoh tandanya ada tiga:
Dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ ؟ قَالَ: ” الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا تُخَالِفُهُ فِيمَا يَكْرَهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ
Ditanyakan kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, siapa yang disebutkan sebagai wanita yang baik?”
Maka Rasulullah pun bersabda:
“Yakni yang menyenangkan suami apabila dipandang, mentaati suami apabila diperintah, dan tidak menyelisihi suami dengan sesuatu yang tidak disukainya pada dirinya serta hartanya.” (Musnad Ahmad, no. 7421, 9586, 9658. Sunan An-Nasaa’i, no. 3231)
Dari hadis diatas ada tiga hal yang mejadi tanda perempuan yang ideal dalam pencarian jodoh:
Pertama, menyenangkan hati apabila dipandang, dia bisa menggembirakan hati hati suaminya ketika suaminya memandangnya. Kan ini yang penting buat seorang suami  kalo sodara nanti jadi suami mempunyai istri yang menjadi partner setia mendampingi suaminya. Kalo dilihat nggak mbosenin, kenapa? Dia berdandan untuk nyenangin hati suaminya, nggak mbosenin. Kan kadang-kadang ada bini kalo kita pulang demmek aja potongannya. Ini yang bikin suami nggak betah dirumah, karena yang begini ini.
Adapun perempuan yang beragama apabila dipandang oleh suaminya dia pandai menyenangkan hati suaminya, andaikata suaminya dalam kesulitan dia tidak menambah beban dalam kesulitan paling tidak bisa memberikan satu bantuan moril untuk mengurangi beban kesulitan daripada suaminya.
Suami pulang dagang, misalnya dan Rugi kata istrinya, ”Romantika bang, sekali-sekalilah masa selamnya dagang mau untung besok siapa tahu untung lebih besar”. Kan meringankan toh?. Ini kadang-kadang nggak, suami pulang dagang dari pasar, panas, rugi, sampai rumah bini pidato platar-plotor, “Lu dagang rugi, emank lu laki goblok!”. Sudahlah dio pasar rugi dirumah di goblok-goblokin ini nanti kena penyakit Broken Home yang begini ini.
Padahal kesuksesan di kantor, kesuksesan dui pasar, kesuksesan di medan tugas selalu dimulai dari kesuksesan dan ketenangan dari rumah tangga. Dia berhias untuk kepentingan suaminya tidak terlalu berlebihan dan suaminyapun pandai menghargai isterinya dengan kata-kata yang menimbulkan gairah dan semangat, melihat istrinya bersolek “Ah, kamu makin cantik saja” jangan juga kadang-kadang suami ngeliat suami pulang kantor liat istrinya dandan rapi, “tumben lu mau mbekasin amau mbekasin katanya. Artinya apa ini? Pandai menggembirakan  bisa tenggang rasa, bisa berbagi rasa, sehingga suami merasa ada tempat dia bertukar pikiran, ada tempat dia membicarakan persoalan dialog dalam kehidupan berumah tangga itu sangat diperlukan.
Dikasih uang lima ratus senyum, lima ribupun ketawa, menggembirakan dia bisa walau taro kata hatinya kesel, tapi mulutnya senyum. Nah ini yang sulit ini, senyum tapi kesel kesel tapi senyum, lah kadang-kadang isterikan kalo kesel suami pulang ndak bisa dia menyembunyikan kekesalahnnya. Dari jauh suami sudah tahu ini, ‘ini yang nyambut bemo ini, udah monyong, serem!.
Kedua, Bila diperintah dia taat, ini pengaruh Agama sehingga nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا لِأَحَدٍ أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
Artinya: “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.” (Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan ia berkata, “Hadits ini hasan.”)
            Kenapa sampai disuruh untuk sujud kepada suaminya oleh nabi? Karena begitu besar hak suami atas dirinya. Untung saja sujud kepada manusia tidak boleh, seandainya boleh maka seorang istri disuruh sujud kepada suaminya. Jaman sekarang boro-boro sujud cium tangan saja minta rido suami kadang-kadang perempuan sekarang berat paling banter setahun sekali lebaran doing. Laki pulang sembahyang, numbruk cium tangan minta rido nangis segala macam tiga hari habis lebaran beras habis monyong lagi saja.
            Ketiga, Dia sanggup memelihara kehormatan diri, dan sanggup menjaga harta suaminya memelihara kehormatan diri baik pada saat suaminya dirumah ataupun pada saat suaminya tidak ada dirumah.
            Sodara hadirin yang saya hormati.
            Ini motivasi agama agama, jadi kecantikan dhohir yang diimbangi dengan kecantikan batin, oleh karena penmgaruh agama tadi kalo sudah kemari orang ndak perlu mikir-mikir operasi plastic. Orang tidak perlu lagi pake susuk-susukan, di pasang di bibir supaya kalo senyum orang gempor supaya kalo ngomong orang percaya di pake di kuping tidak peru lagi. Pake jampi-jampi pellet-peletan supaya kalo di ludahin orang ngikut, nggak perlu lagi. Kenapa? Cinta itu nature sesuatu yang alamiah yang tidak bisa dipaksakan  dia kudrati karunia dari Allah, tidak bisa cinta  di paksakan kalopun bisa dipaksakan dengan ilmu pellet sodara bisa membuat orang jatuh cinta yah dua tiga hari, kesananyaapa yang akan terjadi? Kelanggengan tidak akan pernah terwujud, kenapa? Keterpaksaan yang akan timbul dalam kondisi semacam itu rumah tangga tidak akan mengalami ketenangan dan ketentraman. Jadi, biarkan cinta berjalan secara alamiah karena dia memnag alamiah.
            Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
            Nah, sekarang jika sudah ketemu nih yang empat tadi, apa yang harus kita lakukan? Apa pake pepatrah sekarang? Aku lihat, aku pikat, aku dapat, aku sikat, aku minggat, bangsat !. itukan ada moto cinta kilat itu, cinta kilat katanya. Atau kita harus hanyut dalam frilex, free sex, samaliven, eksperimen dulu? Tidak!. Islam menganjurkan kalau memang srek, “nah ini rasanya ininih mantep gue nih” bukan begitu, apa yang diajarkan islam? Meminang.
            Sodara-sodara, meminang adalah langkah awal  untuk mengikat tali pernikahan, di izinkan meminang dan di dalam meminangpun diizinkan untuk melihat Cuma kalo boleh ya syaratnya itu waktu melihat itu jangan sampe ketauan si perempuan yang akan kita pinang itu, untuk apa meminang?
            Pertama, untuk yakin, yakin bahwa perempuan yang akan kita inginkan ini sudah kumpul syaratnya itu tidak ada cacatnya. Kedua, untuk memperkuat tekad hidup berumah tangga diperlukan meminang, adapun akad itu berbeda. Tapi, bahwa konsep meminang itu ada dalam islam, itu jelas. Yaa kalo mesti bawa pisang raja, pake roti buaya, pake martabak segede ban mobil trek segala itu adat saja tapi yang rill meminang itu ada dalam islam.
Nah, bagaimana adat meminang? Setelah kita tahu anak ini, cantiknya iya, keterunan baik, ya kekayaan lumayan agamanya kuat. Pinanglah dia caranya boleh liat langsung, lihat langsung tampa setahu perempuan dan batas yang boleh dilihat itu, muka dan tangan itu saja.
Jadi, jangan gerusak gerusuk minta permisi, “Pak, saya mau lihat anak bapak seutuhnya soalnya buat saya ini nanti”, lalu apanya saja di bedolin, jangan!. Kira-kira yang boleh itu muka sama tangan andai kata kita rishi, sebab nanti kalo nggak jadi akan timbul rasa malu dan si perempuan juga kasian boleh mengutus perempuan lain yang kita percaya.
“coba kamu kesana lihat kondisinya yang sebenarnya bagaimana, kalo ngelihat dari jauh sih utuh siapa tahu nanti tangannya kurang sebelah coba lihat sana”, sodara-sodara, kemudian boleh juga di tanyakan kepada orang tuanya dan dalam hal ini orang tua si gadis tidak boleh menyembunyikan aib atau cacat yang dimiliki oleh anaknya. Dia harus menceritakan apa adanya sampaipun kekurangan anaknya yang kecil sekalipun, sebab apa?  Jangan sampai ada istilah pepatah beli kucing dalam karung kedengaran suaranya doing meong-meong begitu di buka tu kucing sebelah kakinya nggak ada.
Tentunya kita tidak pengen kecewa di belakang hari itulah perlunya meminang, sebagai jembatan untuk menuju kepada pernikahan. Nah, dengan demikian kalo usaha meminang ini sudah dilaksanakan jangan merasa sudah setengah resmi.
Ini yang kadang-kadang jadi penyakit, malah sesudah meminang harus masing-masing lebih menjaga diri menjaga kehormatan, menjaga pergaulan. Kenapa? Agar saat memasuki jenjang pernikahan nanti merupakan jenjang yang sangat di tunggu-tunggu. Ada keinginan untuk tahu, kalau tidak? Yaudah biasa, nggak giroh lagi ngadap perkawinan, kenapa? “Kemarin-marin gue dah cobain”.
Hilang gairah lagi, sebab itu kalau sudah meminang jangan merasa sudah merasa setengah halal, “ah udah minang ini ah, kadang-kadang orang tua juga konyol, sudah di pinang diumbar “lu mau bawa kemana kek lu udah pinang”. Padahal meminang itu langkah awal, sedangkan selanjutnya harus lebih berusaha menjaga diri masing-masing.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syarhil "NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM".

"PERSATUAN DAN KESATUAN DARI TEMA NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM” Sebagai hamba yang beriman, marilah kita tundukan kepala seraya...