“ARAK DAN JUDI RACUN KEHIDUPAN”
لسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Saudara
hadirin kaum muslimin Rahimakumullah.
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan oleh dua hal yg berlawanan, dua hal yang kontroversil
kata orang sekarang, dimana kita diharuskan untuk memilih satu diantara dua hal
itu, yang benar dan yang salah,yang haq dan yang batil,yang
pantas dan tercela,yang ma'ruf dan yang mungkar.
persis dengan sebuah lagu yang di nyanyikan anak jaman sekarang: "Madu di tanan kananmu, racun di tangan kirimu”. Tapi saya pikir-pikir, kalau sekedar Madu
ditangan kanan, Racun
ditangan kiri adressnya jelas, yang
repot kalau kita sudah tidak tahu mana yang racun dan
mana yang Madu, lebih
celaka lagi di jaman sekarang banyak racun mereknya madu.
Kita
terpedaya, kita terpesona, kita terpakau oleh racun yang bermerek madu ini, kita
minum dia yang akibatnya rawan didalam kehidupan ini. Sangat banyak racun-racun
yang terpancang didalam kehidupan ini, dan dua diantara racun-racun kehidupan
itu akan kita bicarakan kali ini, yakni ARAK DAN JUDI.
Seperti yang
kita maklum, bahwa islam bertujuan memelihara kemuliaan manusia yang diciptakan
"Fiiahsanitaqwim " dalam bentuk yang paling sempurna.
Arak atau
minuman keras ini jelas akan merusak dari berbagai aspek kehidupan, entah kesehatan tumbuh, pertumbuhan akal, ketentraman rumah tangga, ketentraman masyarakat, bangsa dan negara. Cobalah sejenak kita mengadakan
penyelidikan, kalau masuk kita kedalam penjara melihat sel-sel tahanan berapa
banyak orang yang mendekam didalam penjara karena urusan Minuman keras, masuk
kita ke rumah sakit berapa banyak yang dirawat disana akibat minuman keras, akibat
stress yang dialaminya, berapa banyak rumah tangga berantakan, berapa banyak
pembunuhan terjadi, pemerkosaan terjadi akibat dari minuman keras ini.Yang
paling ironi kalau hal ini sudah menyerang anak-anak muda kita, padahal kita
tau remaja, pemuda adalah bentuk miniatur dari pada kehidupan suatu bangsa, akan
bagaimana warna indonesia, dua puluh, tiga puluh, empat puluh tahun yang akan
datang remaja dan pemuda kita jawabannya, bahkan dari segi agamapun akan
bagaimana warna islam dua puluh, tiga puluh , empat puluh tahun yang akan
datang, remaja dan pemuda itu pula jawabannya.
Oleh
karena itu tidak terlalu berlebihan kalau saya berkata, untuk menghancurkan
islam di indonesia ini, tidak perlu menghancurkan pondok pesantren, tidak perlu
menutup masjid, tidak perlu menutup pengajian, tidak perlu menyegel musholla, untuk
menghancurkan islam di indonesia cukup dengan meracuni, remaja, pemuda dan
pemudi islam di indonesia. Kalau mereka sudah dijauhi dari agamanya, masalahnya
tinggal menunggu pergantian generasi. Maka yang jadi filed proyek di indonesia
jelas Remaja, pemuda itu sendiri.
Ditanamkan
ketengah remaja kita ini agar jauh dari tuntunan agama " Hai Remaja, pemuda
islam kalau kau mau jadi pemuda moderen jangan dekat2 kemasjid, Masjid khusus
enam puluh tahun keatas!”, sepertinya di depan masjid itu ada papan pengumuman,
masjid khusus enam puluh tahun ke atas!. Baca Qura'an kolot, seiring dengan itu
lalu, modernisasi diartikan dengan westernisasi, kau tidak bisa menjadi pemuda
moderen sebelum yang datang dari barat kau telan mentah2, bergaul seperti orang
barat,berumah tangga seperti orang barat, makan seperti orang barat, kalau
nyanyi lagu barat yang orang lain tidak mengerti , kamu juga tidak tau. Anutlah itu free sex, isaplah itu ganja, morfin, narkotik.
Jikalau
kita sudah terlena dengan hal-hal itu, maka
kehancuran suatu bangsa sudah di mulai. Penyakit minuman keras ini, bukan
penyakit di jaman ini, masyarakat jahiliyah yang dihadapi Rasulullah saw empat
belas abad yang lalu juga masyarakat yang kemaruk dengan minuman keras. Masyarakat
jahiliyah kalau sudah mabuk bukan di minum saja tapi mereka mandi pakai arak, sistem
pendidikan yang disampaikan islam sangat bijaksana. Mula2 diberikan gambaran bahwa arak itu walaupun ada
manfaatnya tapi bahayanya lebih besar dari manfaatnya, Seperti dalam ayat:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ
فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ
نَفْعِهِمَا...
﴿۲۱۹﴾
Artinya: “Mereka
bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya...”. (QS. Al-Baqarah 219)
Diperingatkan,
jangan mendekati sholat kalau dalam keadaan mabuk. Seperti dalam ayat:
ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ
وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ﴿۶۳﴾
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat,
sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan...”
(QS.An-Nisa 43)
Pada saat kondisi iman sudah memungkinkan
kemudian. Diperingatkan
bahwa arak itu najis, perbuatan
setan jauhi. Sebagaimana
diterangkan dalam ayat Al-Qur’an:
ا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأنْصَابُ
وَالأزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ﴿۹۰﴾
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan. (Qs. Al-Maidah: 90).
Yang
paling ironi saat ini Racun mereknya Madu, kadang-kadang kita terbuai oleh iklan yang tidak mendidik, umpanya "Anda ingin moderen , majulah bersama Minuman ini" Moderen diukur dengan minuman, yang jadi korban ahirnya Remaja, pemuda dan pemudi kita.
Sebuah
analisa dari Rasulullah saw. beliau bersabda :
إِنَّ
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ، وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ،
وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا.
Artinya:
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah: diangkatnya ilmu,
tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, dan merajalelanya perzinaan.” (HR. Al-Bukhari no. 80).
إِنَّ
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat. Hancurnya
sendi-sendi sosial,maksiat merajalela mungkarot menjadi-jadi, yang makrup
dianggap mungkar, yang mungkar dianggap makruh, tuntunan jadi tontonan, tontonan
jadi tuntunan, yang salah disanjung2 yang benar di caci maki. Inilah tanda-tanda kiamat mini. Pencungkiran nilai. Kenapa hal ini bisa terjadi ?
Pertama, أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ ilmu-Ilmu diangkat oleh Allah swt. Bagaimana caranya Allah mengangkat ilmu dan apa mkasudnya? Allah mengangkat Ilmu dengan mewafatkan para ulama, makin banyak ulama wafat makin banyak ilmu ditarik.
Pertama, أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ ilmu-Ilmu diangkat oleh Allah swt. Bagaimana caranya Allah mengangkat ilmu dan apa mkasudnya? Allah mengangkat Ilmu dengan mewafatkan para ulama, makin banyak ulama wafat makin banyak ilmu ditarik.
Kedua, Minat/keinginan
orang untuk belajar agama itu sudah mulai berkurang. Kalau sudah muncul kelompok semacam ini artinya, agama sudah dipojokkan kesudut-sudut kehidupan, agama hanya sekedar dekorasi, agama sekedar seminar, kongres, muktamar, Tapi bahwa agama itu realita dalam kehidupan itu tidak
pernah terwujud.
Apabila
kedua hal tersebut diatas sudah, maka ajaran agama sudah tidak didengungkan orang, dikala itu muncul yang ketiga.
Ketiga, وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ Muncullah kebodohan. Nampak kebodohan
dimana-mana, muncul keinginan bahwa masyarakat ingin hidup dengan kaedah serba
boleh, tidak ada halal tidak ada haram, tidak ada haq tidak ada bhatil, semuanya
serba boleh apabila semua itu terjadi muncullah apa yang dianalisa oleh Nabi
saw. وَيَظْهَرَ الزِّنَا Zina
dikerjakan berterang terangan. Orang sudah tidak punya malu, rahasia pribadi
diumbar didepan publik, orang sudah berprinsip "Muka tembok, punya kuping,
kuping kerbau,punya kulit, Kulit badak ".
Bukankah realita dalam kehidupan,b erapa
banyak gadis kecil jadi korban, anak dibawah umur mendapatkan perlakuan amora, sehingga
mengalami ketragisan hamil diluar nikah. Melahirkan anak haram, dimasukkan
kekantong plastik dibuang ketempat sampah, kalau hal ini sudah terjadi
muncullah efek yang kedua. وَيُشْرَبَ الْخَمْر Arak atau minuman keras menjadi kebanggaan. Anak muda
belum nyohor kalau belum bisa mabuk, yang tidak mabuk dianggap kolot, dianggap
kampungan. Iyalah kalau yang hancur kehidupan pribadi, tapi kalau sudah
menyangkut masa depan masyarakat, masa depan suatu generasi yang berarti masa
depan suatu generasi itu masa depan suatu bangsa.
Begitu
kerasnya islam ini melarang minuman keras, bukan hanya meminumnya tapi
menjualnya, mengedarkannya, bekerja di tempat pembuatan minuman keras.
Sebagaimana dalam satu riwayat:
أن
النبي صلى الله عليه وسلم أتاه جبريل فقال: يا محمد إن الله لعن الخمر وعاصرها
ومعتصرها، وحاملها والمحمولة إليه وشاربها وبائعها، ومبتاعها وساقيها
Artinya: “Sesungguhnya Nabi SAW didatangi oleh Jibril lalu berkata : Wahai Muhammad, Sesungguhnya Allah melaknat arak dan pemerahnya, Orang yang meminta memerahnya, pembawanya, yang dibawa kepadanya, peminumnya, penjualnya, pembelinya dan penuangnya” (HR. At-Tarmizi, Abu Daud dan Hakim).
Artinya: “Sesungguhnya Nabi SAW didatangi oleh Jibril lalu berkata : Wahai Muhammad, Sesungguhnya Allah melaknat arak dan pemerahnya, Orang yang meminta memerahnya, pembawanya, yang dibawa kepadanya, peminumnya, penjualnya, pembelinya dan penuangnya” (HR. At-Tarmizi, Abu Daud dan Hakim).
Bahkan
meminumnya jangankan banyak, sedikitnyapun tetap haram. Diriwayatkan dimana Nabi bersabda:
نِ ابْنِ عُمَرَ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَا
اَسْكَرَ كَثِيْرُهُ فَقَلِيْلُهُ حَرَامٌ. احمد و ابن ماجه و الدارقطنى و صححه
Artinya: ”Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Minuman
yang dalam jumlah banyak memabukkan, maka sedikitpun juga haram". [HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Daruquthni, dan dia menshahihkannya].
Memang
barangkali, mungkin
ada manfaatnya tetapi bahayanya jelas lebih besar daripada manfaatnya yang ditimbulkan oleh minuman keras itu sendiri.
Dalam
Hadizt lain Nabi bersabda:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلاَ يَقْعُدْ عَلَى
مَائِدَةٍ يُشْرَبُ عَلَيْهَا اْلخَمْرُ. الدارمى
Artinya: “Dari Jabir,
ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, maka janganlah ia duduk pada jamuan makan yang ada minum khamr padanya". [HR. Ad-Darimiy]
Masuk
dalam acara seperti itu saja tidak diperkenankan kenapa ? Assariqu
fissarisaruu " Artinya :
bersekutu dengan kejahatan, jahat
juga hukumnya. “Semalam kamu mabuk yah?”, “gak, teman saya. Saya mah Cuma
ngebeliin”. Apalagi
ngebeliin. Sebab apa? Dalam
keadaan mabuk, orang sudah
tidak bisa berpikir secara sehat, daya
kontrol hilang, artinya
perbuatan sudah tidak terkontrol lagi.
Kemudian IQ tidak akan tumbuh dan berkembang seperti yang kita
harapkan. Lalu Harga diri akan runtuh ditengah masyarakat. Bayangkan kalau tengah malam
kita di gotong orang di antar kerumah kita dengan kondisi semacam itu, masih
punya muka kah kita untuk tegak d tengah masyarakat, masih punya harapankah
kita untuk menjadi pemimpin sementara orang terkenang, “Akh, ni kan yang
kemarin malam gua gotong dia lagi mabuk”.
Harga diri dan kepribadian. Jangan lupa sodara, kita
hidup ditengah masyarakat, masyarakat itu punya hukum yang tidak tertulis tapi
lebih kuat dan lebih kejam dari pada hukum tertulis. Orang bilang, ‘sekali
arang tercoreng di dahi seumur hidup orang akan tetap ingat.
Makanya
Rasulullah saw dalam hadizt memberikan tamsil:
وَالَّذِي
نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ
النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم
تُفْسِد
Artinya: “Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada di tanganNya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan
lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di
ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak” (HR Ahmad dan dishahihkan
oleh Ahmad Syakir).
" مَثَلَ
الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَة"
perumpaan orang yang beriman itu persis seperti tawon, mentalitas orang mukmin
persis seperti tawon, apa mentalitas tawon ? kalau kita ngaji bab tawon, coba
kita perhatikan keistimewaan tawon, keistimewaan tawon itu ada empat:
Pertama, Tawon itu yang dihisap selalu sari pati bunga. Makanan tawon itu bagus sekali, tidak pernah sekalipun tawon keliru makan, saya nggak pernah dengar ada tawon makan tahu. Yang dihisap tawon itu
selalu sari pati bunga Artinya : Orang mukmin perutnya itu sangat selektip daging kambing masuk, tahu
masuk, kangkung masuk, kodok? Minggir. Air kelapa masuk,
kopi, minum tapi kalau sudah berbau minuman keras? Minggir!.
Sebab apa
? Makanan dan minuman yang dimasukkan kedalam perut besar ini, akan digiling dalam perut besar akan melahirkan
energi, menggerkakkan
sel-sel pembuluh syaraf, kalau
makanan dan minuman itu terdiri dari hasil yang haram, energi yang ditimbulkan energi yang haram, mempengaruhi sel-sel pembulu.
Orang akan cenderung berfikir yang haram kalau terlalu sering memakan makanan
yang haram maka berfikirpun akan berarah pada hal yang haram, jika berfikir
sudah yang haram maka perbuatanpun mengarah kepada hal-hakl yang haram pula.
Contoh kecil saja deh, ada nggak maling mikirin majelis ta’lim? Karena yang di
makan lebih banyak yang haram maka yang dipikir paling-paling besok malam rumah
siapa lagi yah?, sudah mengarah kesitu. Saripati bunga yang di makan tawon itu.
Kedua, Tawon itu yang dikeluarkan selalu
madu. Artinya apa? orang mukmin itu kalau
berkata, akan berkata yang mengenakkan orang, berbuat yang bermanfaat bagi
banyak orang, kalau kakinya melangkah tentu melangkah ketempat yang ada
gunanya, yang dikeluarkan madu bukan racun.
Ketiga, Dimanapun tawon hinggap tidak ada dahan
patah.Artinya : Orang mukmin dimanapun dia tinggal, kemanapun dia pergi, pantang
jadi biang kerok buat lingkungannya, pantang membuat kerusuhan buat
lingkungannya, Tidak ada cabang patah dimanapun tawon Hinggap.
Keempat, Tawon itu jangan coba 2 diusik. satu kali dia diusik,
kemanapun orang lari, nyilemm masih ditungguin, tawon!. Tapi kalau tidak diusik tidak ada Tawon usil nyariin
orang ke pasar. Ketika dia
diusik "Inilah saatnya memertahankan dirinya, Artinya :Orang mukmin tidak boleh cari-cari musuh tapi
ketemu musuh tidak boleh lari, musuh
jangan dicari ketemu musuh jangan lari.
Mentalitas
Mukmin seperti tawon, yang
diminum baik, yang
dimakan juga baik, kemanapun
dia pergi, dimanapun
dia tinggal pantang membuat keonaran, tapi
sanggup menjadi pembela dalam masyarakat dan mempertahankan harga dirinya.
Kalau
konteknya dengan apa yang sedang kita bicarakan minuman keras, seperti yang
dijelaskan tadi, kita kadang-kadang salah pilih, tertipu oleh racun yang
bermerek madu. Ada minuman empuk nyari yang keras ,salah pilih!. Ketahuan orang
bikin Pil buat anjing, manusia yang telan, akhirnya miring kayak anjing.
Saudara-saudara
kaum muslimin seiman dan sekeyakinan yang saya hormati.
Mari kita
renungi surat An-Nisa ayat 140 Allah swt meningatkan :
وَقَدْ
نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ
بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي
حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ
جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
Artinya: “Dan sungguh Allah telah menurunkan
kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat
Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah
kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain.
Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan
mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan
orang-orang kafir di dalam Jahannam, (Qs. An-Nisa: 140).
Bagaimana
menjelaskan hal diatas ?, kita
sudah tau kalau minuman keras itu di larang, tapi dimunum juga? Itukan mengejek-ngejek dan menginjak-injak Al-Qur’an, duduk di
majlis semacam itu dilarang oleh Al-Quran, Kenapa ? Kalau kamu juga duduk ditempat seperti itu, kau
dan meraka sama saja kata Al-Qur’an, hal semacam ini yang kita tidak sadari. Tau kalau minuman keras itu
di haramkan oleh agama tapi di minum, itu juga mengejek ayat Allah.
Duduk
dalam kelompok semacam itu kita juga ikut mengejek ayat Allah Ta'alla, dekat saja dilarang, apalagi sampai meminumnya.
Maaf, bukankah Allah menurunkan Al-Qur’an kepada
manusia kata imam al-Ghazali persis maaflah seperti gubernur berkirim surat
kepada pak lourah. Dalam suratnya pak gubernur bilang “Pak lurah, tolong
carikan tanah di daerah kebayoran untuk sekolah 6000 m”. pak lurah dapat surat
dari gubernur bangga bukan main, itu surat sore pagi siang malam di baca di
taro di tempat yang tinggi di berikan minyak wangi mau diambil di cium dulu, di
bawa dengan penuh hormat dan hati-hati. Tapi, tanah yang dipesan pak gubernur
tidak di cari-cariin.
Penghargaan macam apa ini, nanti gubernur cek, “Pak
lurah?”, “siap pak”, “sudah terima surat saya?”, “sudah pak, sudah”, “Bagus,
lalu bagaimana?”, “ adduh pak surat bapak sore pagi siang malam say abaca”,
“Bagus, trus apalagi lurah?”, “surat bapak saya taruh di tempat yang tinggi
pak, saya pakaiakan minyak wangi mau saya ambil saya cium dulu saya bawa dengan
penuh hati-hati”, “Bagus lurah kau memang hormat sama atasan, cuman lurah tanah
yang saya pesan udah di cariin blum?”, “Nah, yang itu blum tuan, belon!”, Kata
Gubernur, “Bagus Lurah, besok kau berhenti yah!”.
Membacanya
memang penting, tapi beribadah
dari sebab membacanya itu yang penting. Bahkan kita
mensakaralkannya,kita cium,kalau kita membawanya didekap ditengah-tengan dada, beribadah
setelah membacanya dan kita tahu isinya What Next, mau apa kita dengan isinya
?Dibaca,d ihargai dan dihormati tapi isinya kita injak-injak, itulah ironinya kita
dengan Al-quran,sehingga bagaimana Al-quran itu membawa keberkahan dalam hidup
ini sementara yang kita baca saja sering kita injak-injak?. Misalnya kita baca
ayat:
الَّذِينَ
يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ
الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ
الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ
مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ
وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya: “Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. (Al-Baqarah: 275).
Dalam ayat itu Allah menerangkan, aku halalkan jual
beli dan aku haramkan riba, tapi renten di telen teruus. Diayat lain lagi Allah
SWT menerangkan:
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ
إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا
Artinya: “Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah orang-orang yang bersaudara”. (QS Ali
Imran:103)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk bersatu di
tali agama Allah dan jangan bercerai berai, namun praktek yang kita lakukan sesama muslim peloto-plototantan jalan
terus, sigut-sigutan jalan terus. sehingga
tidak heran kalau orang bilang, dibawah
mengamalkan ayat kursi,setelah sampai atas ayat hilang tinggal kursinya saja yang diamalin.
Ironi dan menyedihkan, perjalanan panjang memang kita saatnya manunggal
dengan Al-Quran ini, tetapi
prosesnya kita harus mulai dari sekarang, entah
kapan proses ini selesai itu bukan masalah, yang terpenting kita harus mulai memahaminya dan
dijadikan suri tauladan di dalam kehidupan sehari-hari itulah yang diharapkan.
Hadirin
yang saya hormati.
Oleh karena
kerasnya pelarangan minuman keras ini, pernah suatu hari seorang melapor kepada
khalifah Ummar Bin Abdulaziz bahwa ada sekelompok orang sedang berkumpul
meminum minuman keras..
khalifah Ummar: " Dera mereka, hukum cepat!”
Penjaga :
"Ya,Khalifah”.
Khalifah Ummar
:"Kenapa?”
Penjaga :
"Diantara mereka ada yang ikut orang yang biasa berpuasa.
Khalifah Ummar :
" Pegang dan bawa dia kemari lebih dahulu orang yang terbiasa puasa itu”. Kenapa
demikian ? mengerti memang lebih besar resikonya ketimbang yang tidak mengerti, kalau yang tidak mengerti karena di latar belakangi
oleh kebodohan, masih
bisa ditolerir, masih
bisa dimaklumi, ini orang
sudah tau, mengerti
hukum justru ikut-ukut berkumpul di majlis yang ada minuman keras.
Tetapi memang di dalam masyarakat itu kita liat itukan
ada 4 claas itu:
Pertama, Ada orang
yang tau perintah dan tau larangan, ini
adalah kelompok terbaik, perintah
tau dia kerjakan larangan tau dia jauhi ini adalah the best class
Kedua, Ada orang tau perintah tapi tidak tau larangan. Sholat mau, puasa mau, bayar
zakat iya, nyolong mau, mabok hayo. Perintah
tau larangan tidak tau, ahirnya
semua dikerjakan. Barangkali yang rada bingung malaikat bagaimana
nyatat nya ini, kotor absen. Inilah makna perintah Allah dalam Al-Qur’an:
وَلَا
تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak
dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu
mengetahui”. (Qs. Al-Baqarah: 42).
Inilah laranga allah SWT, jangan
mencampur adukkan natara yang haq dan yang bathil, jika gelas yang ada di
hadapan saya ini semua di isi air putih semacam ini kan jelas bisa di minum
orang, kalau semua di isi bensin jelas bisa di minum motor, tapi kalo separuh
di isi air putih separuh di isi bensin kacau statusnya, orang minum mabok motor
minum mogok, dijual juga tidak laku barang campuran.
Ketiga, Ada orang yang tau larangan tapi perintah tidak tau.
Jahat sama tetangga tidak, mencuri tidak, mabuk-mabukan tidak, judi tidak, zina tidak, Sholat tidak, puasa tidak, bayar zakat tidak, polos semua serba tidak.
Jahat sama tetangga tidak, mencuri tidak, mabuk-mabukan tidak, judi tidak, zina tidak, Sholat tidak, puasa tidak, bayar zakat tidak, polos semua serba tidak.
Keempat, Kelompok terahir ini adalah mahluk yang tidak tau perintah
dan tidak tau larangan. Kelompok
mahluk seperti ini dikatagerikan sebagai kelompok gratris. misalnya : ayam , Kambing, kerbau, sapi, kuda dst. Ini yang memang mahluk-mahluk
yang perintah tidak tahu laranganpun tidak tahu.
Sehubungan
dengan ini saya mengajak marilah kita berusaha sekuat mungkin
menjauhi diri dari larangan-larangan Allah seperti tema yang sedang kita
bicarakan saat ini.
Hadirin Kaum
muslim Rahimakumullah yang saya hormati.
Kawan
seiring dan sejalan dengan Minuman
keras Judi namanya, sodara kembar barangkali. Yang satu sering menimbulkan yang lain tetapi tak
jarang keduanya beriringan, posisi
Judi Dan Arak ini dalam Al-quran sama bahayanya, apa sebabnya demikian ? Mentalitas Judi adalah
mentalitas sirklus (lingkaran setan) artinya yang menang biasanya ketagihan, yang kalah biasanya penasaran.inilah satu sebabnya
orang yang terjangkit penyakit judi sulit untuk berhenti. Kalau dia menang dia ingin
mencoba mennag dalam jumlah yang lebih banyak lagi, kalau dia kalah dia
penasaran kenapa hari ini kalah, “akh barangkali sial besok malam saya tebus”.
Mental semacam ini memang sulit untuk berhenti.
Kenapa Judi
diharamkan dalam islam ?
Pertama, seorang
muslim didalam berusaha mencari harta diharuskan, mengikuti sunatullah kata kita orang muslim, hukum
alam kata orang sekarang Nature of law Bahasa kerennya, Berusaha
menurut hukum kausal, memasuki
rumah melalui pintunya menunggu sebab dari akibat yang dilakukan bahwa kalau begini mesti
begitu karena kita terikat oleh permainan yang disebut hukum alam ini.
Oleh
karena itu hidup bukan undian jangan
mengharap untung besar tanpa mau peras keringat. Satu pagi khalifah umar bin khattab, r.a masuk kedalam
masjid beliau lihat ada orang berdo’a khusyuk betul di tunggunya dua menit,
sepuluh menit di tunggunya belum juga selesai-selesai agak lama orang itu
berdo’a.
Selesai berdo’a di hampiri orang itu oleh sayyidina
umar. Beliau Tanya, “sodara, lagi apa?”, “Berdo’a ya khalifah?”, “Minta kepada
Allah?”, “Tentu minta kepada Allah”, “Minta apa kamu?”, “Minta Rezeki”, “Sudah
lama?”, “Dari tadi habis sembahyang subuh”, “Dapet?”, “ Belon!”. Yah, memang
kata sayyidina umar yang artinya:
“Janganlah
seorang dari kamu duduk dan malas mencari rizki kemudian ia mengetahui langit
tidak akan menghujankan emas dan perak. Rasululllah SAW pun senantiasa
berdo’a kepada Allah agar dijauhi sifat malas, sifat lemah dan berlindung dari
Allah penakut dan sangat tua dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan
dari ujian hidup dan mati”. (HR. Abu Daud).
Dari hadis ini jelas memberitahukan kepada kita, bahwa
orang dilarang duduk bermalas-malasan menunggu kejaiban yang datang dari
langit. Karena memang hidup ini bukan undian jadi jangan mengharap untung besar
tampa mau peras keringat di dalam berusaha kita terikat oleh sunnatullah kalau
begini penyebabnya akan begini akibat yang akan di timbulkan-Nya.
Kedua, Islam
menjadikan harta benda sebagai sesuatu yang berharga yang harus dilindungi. Mengambilnya dengan judi termasuk mengambil, memakan
harta orang lain dengan cara yang bhatil.
Ketiga, Judi itu
sendiri dapat menimbulkan permusuhan dan pertentangan antara pemain itu sendiri. Meskipun kelihatannya kompak duduk dikursi dalam satu
meja yang berhadapan, yang
kalah kelihatannya pasrah itu
hanya kulit permukaan, Batinya
yang kalah itu tetap memiliki rasa dendam,selain mendedndam juga mengomel, mencaci maki, yah teman lawan bermainnya yah mungkin juga dirinya sendiri.
Keempat, Judi merusak aktipitas hidup,membuang waktu dengan
sia-sia dan ahirnya bisa melupakan akan tanggung jawabnya. Wah, kalau sudah megang kartu
konon katanya saya sendiri Alhamdulillah belum pernah. Lupalah orang anak,
lupalah orang istri lupalah orang akan tanggung jawab waktupun berlalu tampa
terasa. Apalagi sudah d iming-iming akan
mendapat keuntungan yang besar, termasuk di dalam judi itu undian appaun
namanya, yang usaha kiearah ini seharusnya tidak dipermudah walaupun dengan
embel-embel dana kemanusiaan, sumbangan social.
Saya tidak begitu yakin sodara, bahwa bangsa Indonesia
ini sudah begitu menipis rasa kasihannya sehingga untuk berlaku social meski di
imbangi dengan hadiah sekian juta rupiah saya tidak percaya bahwa umat islam
Indonesia sudah tipis rasa kasih sayangnya kepada sesame, sehingga sulit mengeluarkan bantuan kalau tidak
dimbangi dengan hadiah sekian puluh juta
rupiah.
Yang saya khawatirkan apa? Pada gilirannya akan makin
banyak di negeri ini
penghayal2 kelas berat, tukang-tukang ngelamun kelas tinggi yang Hidup hanya ngumpulin Jikalau, Anadaikata, umpama, misalnya. Orang sudah kemana-mana kita masih menghitung jikalau.
penghayal2 kelas berat, tukang-tukang ngelamun kelas tinggi yang Hidup hanya ngumpulin Jikalau, Anadaikata, umpama, misalnya. Orang sudah kemana-mana kita masih menghitung jikalau.
Kita
boleh saja bercita cita setinggi langit, tapi punai ditangan jangan dilepas. Idialisme boleh terbang setinggi langit tapi kaki
harus tetap berpijak dialam realita. Bahwa memang lebih baik makan
singkong dalam kenyataan dari pada makan roti tapi ngimpi, kadang anaknya
menangis minta jajan, “Pak, minta jajan”, ada uang 20k, “sudahlah kau jangan
jajan, nanti bapak belikan yang besar kalau tembus 100 juta nih”. Akhirnya yang
seratu juta tidak anak kelaparan bukankah akan jadi masalah bagi semuanya?
Belum lagi kepada rasa saying kepada
harta yang sudah dia miliki entah itu tanah, rumah, kendaraan. Kalau sudah
kadong kalah di medan judi, hilang rasa sayang kepada benda itu, ada rumah,
rumah di lelang ada kendaraan, kendaraan jadi taruhan ada jam tangan, jam
tangan copot tampa terasa maka beapa banyak rumah tangga berantakan, isteri
minta cerai orang jadi nekad merampok, mencuri, korupsi kalau dia pejabat.
Akibat apa ini? pengaruh yang namanya judi
Hadirin kaum muslimin rahimakumullah.
Itulah sebabnya di dalam surah Al-Maidah ayat 90 Allah
SWT. menekanakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ
مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: "Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (Qs. Al-Maidah: 90).
Jarang benar Al-Quran menggunakan
kalimat رِجْسٌ rijsun ini merupakan puncak kekotoran,
bapak moyangnya najis itu Rijsun. Sudah kotor di tambah pula مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ pekerjaan
syetan َاجْتَنِبُوهُ jauhi, jangan sampe main dekat saja tidak
boleh, jauhi لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ jika kamu
mau menjadi orang-orang yang beruntung.
Sejarah tidak pernah mencatat ada
orang jadi milioner karena judi, sejak david brokofelersampai aril totes
onesis, orang-orang kaya to di dunia, mereka kaya bukan karea judi tapi karena
kemauan peras keringat banting tulang mau memulai sesuatu dari keadaan yang
Real di depan mata. Sebab apa? Hidup ini memang perjuangan janganlah kita ingin
hidup dengan satu prestasi, ingin tetap hidup dengan apa adanya seperti
sekarang ini saja toh kita harus berjuang apalagi ingin hidup lebih baik lebih
terhormat lebih mudah.
Hidup penuh perjuangan, perjuangan berarti
pengorbanan. Berani hidup artinya berani berjuang, berani berjuang maksudnya
rela berkorban, takut berkorban jangan berjuang tidak mau berjuang berhenti
hidup.
Itu logika dan bagaimanapun saya yakin lebih baik
berkorban daripada menjadi korban kalau sekarang kita berkorban peras keringat
banting tulang berusaha secara sunnatullah, untuk menghidupi anak, istri,
keluarga. Pada satu saat kita tidak menjadi korban dari kebrutalan anak-anak
kita sendiri kalau mereka dibesarkan dan
tumbuh berkembang oleh hasil yang diperoleh dari meja judi. Kalau itu
arak, judi berhala, mengundi nasib itu perbuatan syetan. Sebenarnya syetan mau
apasih? Ayat 91 Surah Al-Maidah lebih
memperkuat lagi:
إِنَّمَا
يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي
الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ
أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
Artinya:
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian
di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu
dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu)”. (Qs. Al-Maidah: 91).
Yang
dimaui syetan itu tidak lain supaya dengan arak dan judi timbul rasa
permusuhan, sikap memusuhi saling marah diantara kamu. Coba biasanya dalam meja
judi, sudah loyo waktu juga sudah berlarut-larut yang menang mau berenti, apa
kata yang kalah?, “Berenti deh, gua bacok Lo, enak benar gua lagi kalah lu mau
berenti”. Coba kira-kira kapan akan selesai permainan? Akan timbul rasa
permusuhan akan timbul rasa dendam kesumat yang tanamkan oleh syetan. Karena
memang baik arak, judi, berhala, mengundi nasib itu semua permainan-permainan
syetan yang di berikan kepada kita untuk kita andil bermain di dalamnya,
tatkala kita ikut terjerat syetan tertawalah mereka, kenapa? Oh, makin banyak
teman saya di neraka.
Maaf,
syetan itukan sudah tahu fonisnya, ketika dulu dedengkotnya yang namanya iblis
terusir dari syurga itu bikin semacam perjanjian dengan Allah. “Tuhan”, “kenapa
Iblis?”, “Gara-gara adam saya terusir dari syurga maka sejak saat ini adam dan
seluruh keturunanya musuh bebuyutan saya, saya akan gelincirkan mereka dari
jalanmu”, “Silahkan iblis, goda mereka tapi kau tidak akan mungkin menggoda
mereka kalau hamba-hambaku hamba yang ikhlas, hanya hambaku yang ikhlas yang
tidak mungkin kamu goda yang lain barangkali bisa”.
Sejak
saat itulah iblis memproklamirkan dan dia sudah tahu betul fonisnya neraka.
Tugasnya sekarang bagaimana mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya kedalam
neraka. Hamba Allah saja yang tidak tergelincir kedalam minuman keras dan judi,
hamba Allah yang ikhlas itu bagaimana? Yang ikhlas menjadi hamba Allah dalam
arti kata dan perbuatannya memang mencerminkan bahwa dia hamba Allah.
Maaf,
di jaman sekarang inikan banyak orang berkata, “Saya hamba Allah”, ini mulutnya
tapi perbuatannya mencerminkan dia hamba syetan, hamba dunia, budak jabatan,
budak harta, budak nafsu, tidak sesuai Antara ucapan dengan perbuataan. Sebab
itu kata-kata hamba Allah kalau keluar dari mulut manusia itu murah soalnya
ngaku, ngaku siapapun bisa tapi di akui atau tidak, ini yang kita tidak tahu.
Ada juga orang berdalih, “akh, saya kan masang kalau dapat mau nyumbang masjid.
Akh, barangkali ajah nyumbang masjid di sorry in dikit ama tuhan”.
Apa
bisa begitu? Sodara, kita tidak mungkin mencuci kain dengan air najis. Dalam
hadis dikatakan:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا
طَيِّبًا…….
Artinya:” Dari Abu
Hurairah –semoga Allah meridlainya- beliau berkata: Rasulullah shollallaahu
‘alaihi wasallam bersabda: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah
baik dan tidaklah menerima kecuali yang baik….”.
Allah
itu baik dan hanya menerima yang baik, bahwa dalam islam tujuan yang baik harus
di capai dengan prosedur yang baik bahwa niat menyumbang masjid bagus tapi
hasil dari meja judi atau undian tidak akan menyampaikan kita pada tujuan itu.
Tidak boleh mencuri kain walau niatnya untuk sholat, “akh, kalo nyuri kain untuk
sembahyang di maafin kali”. Walaupun sholatnya syah mencuri kainnya tetap saja
dosa islam tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan, bahwa
tujuan yang baik harus di capai dengan cara yang baik juga.
Dan
penyakit judi ini bukan penyakit yang baru sejak dulu masa jahiliyah judi
mereka saya kira kalau Las vegas kota judi amerika masih kalah dengan judi
jahiliyah dulu. Mereka kalau sudah judi itu uang, habis uang punya tanah, tanah
pasang jadi tarohan, habis tanah ada rumah, rumahnya di pasang, apalagi yang
ada? Ternak onta, onta di pertaruhkan. Harta habis, rumah ludes, kebun binasa
ada istri? Istri juga di pasangin.
Kita
sebagai muslim oleh Al-Qur’an dijelaskan, orang yang mempunyai dua tujuan
hidup.
Pertama,
tujuan jangka pendek dunia dan seluruh isinya. Kedua, tujuan jangka panjang
akhirat dan ridho Allah ini yang terpantul dalam doa setiap kita:
رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
Artinya : "Ya Allah,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka." (Al-Quran QS. Al‐Baqarah ayat 201)
Artinya : "Ya Allah,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka." (Al-Quran QS. Al‐Baqarah ayat 201)
Tercapai
tujuan janga pendek, Fiddun ya hasanah dan tujuan jangka panjang Wafil
akhirati hasanah untuk mencapai tujuan jangka pendek merangkul dunia dan
seluruh isinya, apa yang menjadi modal utama?
Pertama, Pendidikan, makin tinggi jenjang karir
pendidikan yang kita tempuh rasa-rasanya makin mudah menjangkau dunia dan
isinya.
Kedua,
Pengalaman. Tenaga-tenaga export masih tetap di perlukan , makin banyak
pengalaman makin mudah menjangkau dunia.
Ketiga,
Ini ada tapi tidak bisa dijadikan pegangan factor nasib, factor kebetulan, ada
tapi tidak bisa dijadikan pegangan mutlak.
Pendidikan,
pengalaman, ingin menjangkau Fiddun ya hasanah ini modal utama. Lalu
untuk mencapai Wafil akhirati hasanah? Prestasi ibadah. Bagimanapun
tinggi pangkat dan jabatan kita, bagaimanapun banyak gelar kita sandang, tampa
prestasi ibadah nol besar kita dalm pandangan Allah. Itu sebabnya kita sholat,
jadi tidak beralasan kalau ditanya, “kenapasih kamu nggak sholat?”, “akh,
tetangga saya sholat melarat terus”. Memang sholat itu bukan untuk mencari uang
kok, kalau ada orang yang rajin sholat rezkinya kelihatan lancer itu
cumasekedar persekot/uang muka Cast nya tetap di akhirat nanti, efeknya apa? Karena
kita punya tujuan jangka panjang mengharap ridho Allah di akhirat cara kita
mencapai tujuan jangka pendek dibatasi oleh pertanyaan Allah ridho apa enggak? Kita
cari uang tapi pertanyaan pokok, Allah ridho apa nggak cara ini? Kita kejar
kedudukan Allah ridho nggak dengan cara ini?
Ini
yang menyebabkan kita lantas tiodak lalu menghalalkan segala cara, “Ah, yang
penting tujuan tercapai cara apapun halal, PKI!”, kan cuman PKI yang berprinsip
asal tujuan tercapai cara apapun halal. Dan kita sudah sepakat PKI dan seluruh
ajarannya tidak berhak hidup di bumi pancasila ini Cuma jangan sekedar PKI nya
di kutuk ajarannya di pakai.
Untuk
mencapa dua tujuan ini islam mengajarkan system keseimbangan, jika nabi
sabdakan:
اعمل لدنياك كأنك تعيش أبداً ، واعمل
لآخرتك كأنك تموت غداً
“I’mal
lidunyaaka ka-annaka ta’isyu abadan, wa’mal li-aakhiratika ka-annaka tamuutu
ghadan.”
Artinya:”
Bekerjalah buat duniamu seolah-olah kau akan hidup selamanya tetapi
beribadahlah untuk akhiratmu seolah-olah kau akan mati besok”.
Jadi, saat kita sholat menghadap
Allah lalu niat sholat, Allahu akbar ingat seolah-olah kita akan mati besok
sehingga timbul khusuknya. Tetapi jika kita sudah bekerja, kuliah, belajar,
ditempat kerja, ingatlah seolah-olah kita akan hidup selamnya sehingga timbul
gairah kerja. Jangan di balik, di kantor ingat mati, lemes terus, “ngapain
kerja sungguh-sungguh bakalan mati juga”, lagi sholat ingat duta merlin,
artilon plasa yah kacau salah pasang tidak pada tempatnya.
Untuk mencapai Fiddun ya hasanah ini
islam mengajarkan tempuh jalyur yang mengikuti sunnatukllah, itu yang di
perintah oleh agama. Terikat oleh hukum kausal, kalau ini yang saya usahakan
akan hasilnya begini, perkara nanti hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan
baik sangkalah kita kepada Allah sebab kita tidak tahu rahasia apa di belakang
itu. Kadang orang mengeluh, “kadang saya rajin sholat tapi rezeki seret terus,
akh, berenti ajadah”, kita tidak tahu rahasia di belakang itu.
Pernah hadirin satu hari seorang
petani dia selesai bekerja di lading istrahat, dia tidur dibawah sebuah pohon
beringin di sebelah pohon beringin itu ada pohon labu dia berfikir, “kalau saya
lihat-lihat tuhan nggak adil katanya, masa pohon beringin pohonnya besar, eh
buahnya kecil, pohon labu pohonnya kecil eh buahnya gedde, akh, tuhan bukan
arsitek ulung inih. Mestinya supaya enak dilihat beringin yang pohonnya besar
buahnya sebesar buah labu dan pohon labu yang pohonnya kecil buahnya kecil saja
seperti buah beringin, tidak adil tuhan”, baru selesai dia berfikir tuhan tidak
adil jatuh sebutir buah beringin tepat mengenai hidungnya dia terkejut, “Astagfirullah
hal Adzim, kalau begitu saya sadar katanya, tuhan benar-benar adil, coba
buah beringin segede buah labu, waduh kayak apa muka saya ini”.
Baru terbuka pandangan matanya
setelah berhadapan dengan kenyataan, baru keluar respek Allah benar-benar Adil.
Padahal semenit yang lalu dia masih berkata: “tuhan bukan arsitek ulung”, tapi
semenit kemudian setelah berhadapan dengan kenyataan yang real, “Wah Allah
benar-benar Adil”. Itulah kehidupan ini.
Sodara hadirin seiman dan
sekeyakinan yang saya hormati.
Karena itu baik arak baik judi
kedua-duanya merupakan bahaya laten yang tidak hanya mengancam kehidupan agama,
masyarakat dan bangsa dan Negara apalagi kalau sudah jatuh kepada generasi
penerus dan yang bagaimanapun juga saya berfikir remaja dan pemuda-pemudi kita Cuma
kurban dari suatu system sebab ini merupakan tanggung jawab bersama, ulama
muballig macam saya wewenangnya cuman ngomong yang paling SK memberhentikan
minuman keras itukan kementrian perindustrian, tangan-tangan eksekutif sehingga
kalau nabi katakan:
حَدَ
ثَنَا أَبُوْ بَكرِيْنِ أبِيْ شَيْبَةُ: حَدَّ ثَنَاوَكِيْعُ عَنْ سُفْيَا نَ: ح: وَحَدَّ ثَنَا
مُحَمَّدٌ بْنُِ الْمُتَنَّى : حَدَّ ثَنَا مُحَمَّدُّ بْنُ جَعْفَرِ : حَدَّ
ثَنَا شُعْبَهُ كِلاَهُمَا عَنْ قَيْ قيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ , عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ
, وَهَذَا حَدَّ ثت أَبِيْ بَكْرٍ قَا لَ : اَوَّلُ مَنْ بَدَ أَ بِالْحُطْبَةِ
يَو مَ الْعِيْدِ قَبْلَ الصَّلاَةُ قَبْلَ الحُطْبَةِ ؟ .فَقَلَ : قَدْ تُرْكَ
مَا هُنَالِكَ فَقَلَ اَبُوْ سَعِيْدٍ : أَمَّا
هَذَا فَقَدْ قَضَى مَا عَلَيْهِ , سَمِعْتُ رَسُوْ لُ للهْ صَلَّ للهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُوْ لُ " مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُفَيَّرْهُ
بِيَدِهِ افَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَا نِهِ, فَاِلَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِقَلْبِهِ, وَ ذَ لِكَ أَضْعَفُ اْلاءِيْمَانٍ ,,
Artinya: ”Telah
berkata kepadaku abu bakar abi syaibah : telah berkata kepadaku waki dari
sufyan : ikha; dan berkata kepadaku Muhammad bin al mutsana ; telahberkata
kepadaku muhammad bin ja’far : telah berkata kepadaku kepadaku syu’bah
keduanya dari kois bin muslim, dari toriq bin syihab, dan ini adalah ucapan
dari abu bakar berkata : seorang pertama kali berkhutbah sebelum sholat id,
marwan, maka seorang laki-laki berdiri telah telah berkata kepadanya : sholat
sebelum khutbah ?. kemudian abu bakar menjawab sungguh telah ditinggalkan yang
seperti itu. maka abu said berkata : adapun hal ini telah ditetapkan atas
sholat id, saya mendengar Rasulullah saw bersabda : barang siapa yang
melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tanganya, jika tidak mampu,
hendaklah dengan ucapannya, jika tidak mampu juga, denga hatinya, namun hal itu
adalah selemah-selemahnya iman”.
Apabila seorang kamu melihat kemungkaran termasuk judi dan
minuman keras di dalamnya, rubah itu. Dengan cara apa? Kalau kau mampu dengan
tanganmu artinya dengan power/kekuatan, kalau dengan tangan tidak mampu, “Nih
orang kalau gua pukul gua yang melintir neh”, umpamanya maka فَبِلِسَا
نِهِ Ngomong, “mas saya sennag kalo mas tinggal sini
kampong kami tambah rame, tapi tolonglah jangan bawa pengaruh yang tidak baik,
kalau ternyata bicarapun tidak berani, maka cukup dengan فَبِقَلْبِهِ cukup
dalam hati sekurang-kurang ikut membenci
kemungkaran dalam hati itulah tingkat keimanan yang lemah. Ini secara umum,
tapi kalau hadis ini mau kita katakanlah Description of job Bahasa kerenya
adakan pembagian tugas. Siapa yang merombak kemungkaran dengan power? Penguasa,
pemerintah karena dia punya aparat, siapa yang merombak kemungkaran dengan
lisan? Ulama, muballig, ngomong, siapa yang hanya bisa merubah kemungkaran
dengan hati? Kita umumnya rakyat lemah in I yang mau ngomong nggak berani, tapi
hati pegel.
Nah, kalau ada pembagian
tugas semacam itu in sya Allah masing-masing akan berjalan pada relnya
dan akhirnya selamatlah kita bangsa Indonesia umat islam khususnya dari bahaya,
baik bahaya minuman keras maupun bahaya judi, menyelamatkan bangsa dan yang
lebih penting lagi menyelamatkan masa depan kita.
Sekianlah sodara pertemuan
kita pada saat ini, mudah-mudahan ada manfaatnya terima kasih atas segala
perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan.
وَ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar