“NABI SULAIMAN & RATU BALQIS”
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ
أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ
. وَنُصَلِّيْ
وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ.
Sodara-sodara kaum muslimin seiman
dan sekeyakinan yang berbahagia.
Sebagai kelanjutan
dari pembicaraan kita tentang serial para nabi, maka pada pertemuan kali ini
kita akan membicarakan Riwayat tentang nabi sulaiman A.S. dan Ratu Balqis.
Nabi sulaiman adalah putra dari nabi daud A.S. yang nabi daud ini
merupakan keturunan ke-12 dari nabi ya’qub A.S. pada diri nabi sulaiman bertemu
kebesaran dunia dan kebesaran akhirat, ia beliau seorang raja, iya beliau
seorang rasul, ya beliau seorang pemimpin agama, ya beliau seorang pemimpin
Negara.
Alangkah idealnya memang jikalau ulama menjadi umaro dan jikalau
umaro adalah seorang ulama. Dengan posisinya sebagai ulama, maka nilai
kepemimpinannya terpelihara dari segala macam bentuk penyelewengan dan dengan
kedudukannya sebagai umaro dia akan lebih efektif memberikan komando kepada
rakyatnya untuk hidup melaksanakan perintah-perintah Allah.
Tetapi oleh karena orang yang sekaligus menjadi ulama dan umaro ini
termasuk jenis mahluk langka, maka Agama hanya memberikan pesan agar yang
bernama Ulama dan Umaro saling bekerja sama untuk kemaslahatan dan kemanfaatan
rakyat. Ulama adalah ulama dan umaro adalah umaro.
Jikalau keduanya bisa berjalan dan berdampingan dengan baik rakyat
akan jadi nikmat, tapi jikalau keduanya centang perenang tentu rakyat akan jadi
kiamat adanya.
Kaum muslimin rahimakumullah.
Mengapa figur nabi sulaiman merupakan figur yang bertumpuk
kekuasaan dunia dan akhirat? Kita lihat dari sejarah bahwa Allah memberikan
mukjizat kepada para rasulnya biasanya sesuai dengan kecendrungan ummat yang di
hadapinya pada waktu itu. Ummat yang di hadapi nabi musa A.S. adalah ummat yang
senang kepada kegagahan, suka kepada bentuk badan yang kuat. Oleh karenanya
mukjizat yang diberikan kepada nabi musa, berupa kekuatan baik tongkat maupun
tenaganya. Sebaliknya ummat di zaman nabi isa A.S. cenderung berbangga dengan
kemahirannya di bidang ilmu kedokteran dan ketabiban, maka mukjizat yang
diberikan oleh Allah kepada nabi isa adalah mukjizat yang bisa mengatasi semua
itu sehingga nabi isa dengan izin Allah bisa menyembuhkan penyakit kusta,
belang, bahkan bisa sampai menghidupkan orang mati dengan ijin Allah.
Di jaman nabi Muhammad saw. Kecendrungan ummat kepada kemampuan
bersyair sehingga yang dihargai ketika itu adalah ujung tombak dan ujung pena.
Ujung tombak dalam arti pahlawan perang dan ujung pena dalam arti seniman dan
penyair, maka diantara mukjizat terbesar yang diberikan kepada nabi adalah Al-Quran
nulkarim yang keindahan gaya bahasanya tidak seorang penyairpun sanggup
menandinginya. Di jaman nabi sulaiman A.S. kebesaran dan kemegahan dunia, kebesaran dan kekuatan
menjadi ukuran kita tahu jalut yang di hadapi oleh nabi Daud adalah seorang
yang bertubuh besar dan gagah perkasa yang dalam sejarah kita kenal dengan nama
Goliat. Maka tidak heran kalau mukjizat yang diberikan Allah kepada nabi
Sulaiman merupakan mukjizat yang bertumpu Antara kebesaran dunia dan kebesaran
Akhirat. Sebagai raja dan juga sebagai nabi.
Tetapi yang patut menjadi
pelajaran bagi kita terhadap seluruh kebesaran itu nabi sulaiman berkata:
…… هَٰذَا
مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ
……
Artinya: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur
atau mengingkari (akan nikmat-Nya)”.
(Qs. An-Naml: 40).
Semua ini kekuasaan dan kebesaranku kejayaan dan kekayaanku adalah
anugrah tuhanku untuk menguji diriku adakah aku bersyukur karenanya atau
menjadi ingkar karenanya. Alangkah baiknya jikalau ucapan nabi sulaiman ini
bisa kita resapi dan kita terapkan dalam hidup dan kehidupan ini. Seorang
pedagang yang berhasil berkatalah seperti perkataan nabi sulaiman, seorang
pejabat dengan kedudukan tinggi berkatalah seperti perkataan nabi sulaiman, seorang
ulama dengan posisinya sebagai pemimpin yang non formal berkata seperti
perkataannya nabi sulaiman, seluruhnya berkata ٰذَا
مِنْ فَضْلِ رَبِّي seluruhnya ini adalah karunia allah untuk
mengujiku adakah aku bersyukur atau menjadi ingkar karenanya.
Inilah sekelumit tentang kebesaran nabi sulaiman A.S. pada usia 13 tahun beliau telah mewarisi
kerajaan ayahnya nabi daud. Dengan meninggalnya nabi daud A.S. dan dari sejka
itu keistimewaan-keistimewaan nabi sulaiman A.S. sudah Nampak dalam kehidupan.
Beberapa keistimewaan-keistimewaan bisa kita catat dari pribadi nabi sulaiman
ini.
Pertama, beliau
cerdik, cerdas dan bijaksana. Dan tentu saja harus begitu, kalau rasul Goblok
mana ada ummat yang mau ikut. Tetapi kecerdikan serta kecerdasan dan sifat
bijaksana ini Nampak dari beberapa kisah yang pernah di hadapinya. Pertama
disa’at beliau berumur 11 tahun
ketika itu yang menjadi raja adalah ayahnya nabi daud. Datang mengadu seorang
petani bahwa sawah ladangnya, tanaman-tanamannya yang di tanamnya habis dimakan
oleh binatang ternak dari tetangga di sebelahnya. Maka ia mengajukan usul agar
binatang ternak yang memakan tanaman-tanamannya itu diberikan saja kepadanya.
Nabi daudpun menyetujui permintaan petani itu. Tapi nabi sulaiman berkata.
“ayah maafkan saya kalo boleh saya mengajukan usul jangan seluruh binatang
ternak si gembala itu diberikan kepada petani akan lebih baik kalo binatang
ternak yang memakan tanaman-tanamannya itu diberikan kepada petani selama satu
tahun dan apabila berkembang biak beranaka hasilnya, seluruhnya selama satu
tahun itu boleh dimanfaatkan oleh petani tadi, dengan demikian saya rasa ini
merupakan satu yang lebih adil ketimbang yang tadi itu”.
Keputusan nabi sulaiman ini diterima baik oleh ayahnya, oleh si
petani dan oleh si gembala tadi. Pada usia sebelas tahun dia sudah menunjukan
kecerdikan, kecerdasan dan sifat yang bijaksana. Contoh yang Kedua,
ada dua orang ibu yang pada saat akan bekerja di lading masing-masing
menaruh/meletakkan bayinya di satu tempat lalu keduannya asyik bekerja. Ketika
kedua ibu itu bekerja dengan asyiknya datanglah seekor srigala menerkam salah
seorang anak bayi tadi dan kemudian di bawa nya. Tinggallah anak bayi seorang.
Ketika kedua ibu tadi kembali ketempat dia meletakkan anaknya, lalu
keduanya saling merebut anak yang satu itu. Jadi kasus merebut bayi rupanya
memang sudah ada dari dulunya. Yang satu berkata itu anaknya yang lain mengaku
itu juga anaknya. Akhirnya keduanya mengadu kepada nabi sulaiman, masing-masing
ngotot tidak ada yang mau mengalah, akhirnya kata nabi sulaiman “kalo kamu
berdua tidak ada yang mau mengalah, begini saja. Berikan bayi itu kepada saya
akan saya belah dua supaya adil ,masing-masing kamu bedua bawa sarang sepotong.
Ibu yang seorang berbinar matanya, kelihatannya gembira dengan keputusan itu,
“saya setuju nabi sulaiman ini keputusan yang sangat adil, etul belah dua saja
bayi itu”. Tapi, ibu yang seorang malah berurai air matanya membasahi pipinya,
“ya sulaiman daripada tuan belah dua anak itu, biarlah berikan saja pada ibu
yang mengaku tadi tidak sampai hati saya jika anak yang begini ini harus
menjadi korban, biarlah dia di asuh oleh ibu yang mengaku tadi asal dia tetap
hidup”. Nabi sulaiman tersenyum lalu berkata kepada ibu yang berurai air mata
itu tadi, “ambillah anak ini buk dia benar anak ibu, sebab sekejam-kejamnya
hati seorang ibu tidak akan sampai melihat anaknya di belah dua. Adapun engkau
ibu yang gembira, engkau sesungguhnya ibu yang kurangajar, cuman sekedar
ngaku-ngaku buktinya anak dibelah dua kamu setuju ibu macam apa kamu anak di
belah dua setuju?”. Akhirnya ibu yang satu itu menerima hukuman yang setimpal
Karena mengakui sesuatu yang bukan haknya.
Disini kita melihat kebijaksanaan yang dimiliki oleh nabi sulaiman
A.S. bukti yang Ketiga, pada waktu beliau mengadakan jihad fisabilillah,
beliau mengadakan mobilisasi dana, tidak Cuma manusia, binatang dan seluruhnya
ikut memberikan sumbangan. Ketika datang gajah, gajah nyumbang kerbau. Datang
kerbau nyumbang kambing. Datang kambing nyumbang ayam. Datang ayam nyumbang
burung. Datang burung nyumbang balang. Datang balang nyumbang semut. Gajah yang
nyumbang kerbau ketawa lihat balang nyumbang semut, “hay balang nabi
sulaiman mau kamu berikan semut untuk
apa kayak gitu kecilnya, liatin dong saya nyumbang kebo” kata gajah. Nabi
sulaiman tersenyum seraya bersabda:
اَلْهَدِىَّهُ بِاالْقَدْرِ
الْمُقْدِ
“Pemberian itu sesuai kemampuan yang
memberi”.
Kalau gajah nyumbang kerbau itu wajar saja, gajah besar
sumbangannyapun besar. Sebaliknya kalo balang nyumbang sembut itu juga pantas,
baling kecil sumbangannyapun kecil. Yang tidak wajar kalau ada balang mau
nyumbang kerbau ada gajah mau nyumbang semut. Disini kelihatan watak yang
bijaksana dari nabi sulaiman A.S. ini merupakan ciri keistimewaannya.
Setiap rasul diberikan sifat fathanah, cerdik, cerdas dan
bijaksana. Yang ini merupakan mukjizat, kecerdasan seorang rasul tidak merupakan
hasil sekolahan, tapi merupakan bimbingan wahyu semata-mata dan ini yang tidak
bisa di tandingi oleh manusia. Jadi, jangan lalu ngambil dalih, “Ah, rasul aja
nggak sekolah pinter” lalu kita ikut nggak sekolah ya goblok terus. Itu
khusyusiyah toh, sifat yang namanya fatonah merupakan bimbingan dari wahyu. Adapun
manusia jikalau mau cerdik, jikalau mau cerdas, jikalau dia mau bijkasana dia
harus belajar. Bisa lewat bangku sekolah, yaa denagn teman bergaul, ya dengan
bertanya pada orang-orang pandai atau otodidak denagn hidup banyak emmbaca dari
kehidupan ini. Dengan demikian nilai kecerdikan, kecerdasan dan
kebijaksanaannya akan bisa meningkat adanya. Ini keistimewaan yang pertama.
keistimewaan yang kedua.
Kedua, Nabi sulaiman
diberi kekuasaan oleh Allah sehingga sehingga bisa menguasai angina, jin, juga
bahkan mengerti segala macam Bahasa binatang. Menguasai angin, beliau bisa
menundukan angin rebut dan memerintahkan angin itu. Dalam Quran surah Al-Anbiya
ayat 81 kita temukan:
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً
تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ
Artinya: “Dan (telah Kami tundkkan)
untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan
perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha
Mengetahui segala sesuatu”.
Dan bagi sulaiman dia mampu menundukan angin rebut yang
bertiup menurut perintahnya ke permukaan bumi yang kami berkahi di dalamnya.
Menguasai angin, kalo Bahasa kita sekarang memahami betul metreologi. Itu
sebabnya mukjizat hanya diberikan kepada rasul, orang yang jiwanya sudah
stabil. Coba potongan kayak kita diberikan keistimewaan bisa ngatur angin,
saban hari main angin. Gak boleh ada orang yang kita kesalin, kesal sama orang
undang angin, “hantam saja!”. Maka mukjizat semacam ini hanya diberikan kepada
orang yang jiwanya sudah stabil.
Ada satu cerita, namanya juga cerita. Tapi kebenarannya
mendekati. Seorang wali ditanah jawa sholat di masjidil haram (mekkah). Nah,
yang namanya wali ditanah jawa kan pake blangkon dia sembahyang di masjidil
harom. Ini ada orang arab usil, tumben ada blangkon, “ini apa ditengah
masjid?”. Dia tepak blangkon itu, miring diatas kepala. Begitu blangkonnya
miring tanah ikut miring, sehingga penduduk heran kenapa ini tanah miring. Lalu
ada seorang wali juga yang alim dan mengerti lihat-lihat ditenga masjidil haram
ada blangkon miring diatas kepala, “waduh, jangan-jangan ini penyebabnya nih”.
Dia samperin dia dandanin lagi tuh blangkon sampe rata, itu tanah keliatan rata
lagi.
Keistimewaan seperti inipun hanya diberikan kepada orang
yang jiwanya sudah stabil. Coba kaya kita diberikan keistimewaan macam begitu
yah main blangkon melulu.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Nabi sulaiman juga bisa menguasai jin. Memerintahkan jin dan
juga mengerti segala macam Bahasa binatang. Kita bisa lihat di surah as-saba
ayat 12 misalnya. Demikian juga tentang mengerti Bahasa binatang. Pada satu
hari nabi sulaiman dengan bala tentaranya lewat di satu lembah, lembah itu kebetulan
lembah semut. Ketika mereka lewat dilembah itu, raja semut lihat dari kejauhan
dia pidato kepada rakyatnya para semut itu, apa katanya? Dijelaskan dalam
Al-Quran:
……يَا
أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ
وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Artinya: “……Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu,
agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari.” (Qs. An-Naml: 18).
Jadi raja semut ini pidato di hadapan teman-tremannya karena
melihat dari kejauhan nabi sulaiman dan bala tentara. Sodara-sodaraku rakyat semut
dimana saja suara saya bisa di dengar, perhatian-perhatian ini nabi sulaiman
mau lewat dengan seluruh bala tentaranya kamu semua supaya masuk kedalam lubang
kamu masing-masing, sebab kalo kamu tidak masuk kedalam lubangmu masing-masing
akan diinjak oleh sulaiman dan bala tentaranya sedang mereka tidak tahu kalau
kamu kena injak. Masuklah semut itu seluruhnya kedalam lubang masing-masing.
Nabi sulaiman senyum:
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا…..
Artinya:
“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu….”
(Qs. An-Naml: 19).
Mendengar
ucapan raja semut ini nabi sulaiman tersyum lalu berkata apa katanya?
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ
نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ
صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
"Ya
Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
Satu
pengakuan yang tulus, yang jauh dari watak kesombongan. Mendengar raja senyut
berkata seperti itu dia sentyum lalu berkata wahai Allah tetapkan kiranya hati
saya ini untuk selalu bersykur terhadap nikmat yang engkau karuniakan kepada
saya. Karena nikmatmutmu, nikmat yang engkau berikan kepadaku, saya bisa
mengerti Bahasa binatang. Karena mengerti Bahasa binatang saya mengerti seruan
raja semut itu. Tetapkan saya untuk selalu bersyukur ya Allah atas nikmat yang
engkau berikan ini, atas nikmat yang engkau berikan kepada kedua orang tua
saya, dan tetapkan saya akan amal sholeh yang engkau ridhoi dan masukan saya
kedalam golongan hamba-hambamu yang sholeh. Satu pengakuan yang tulus yang jauh
dari kesombongan.
Mungkin
kalau sombong yang lahir, begitu dengar nabi sulaiman bahwa semut ngomong
begitu dia akan berkata, “iyah masuk saja dah buruan!”. Tapikan tidak, malah
beliau perintahkan bala tentaranta, “pasukan berenti”, kata pasukannya “ada apa
nabi sulaiman?”, jawab nabi sulaiman “di depan kita ada kerajaan smeut mereka
lagi kocar kacir masuk kesarangnya masing-masing. Tunggu sampai mereka masuk
dan kita bisa lewat dengan aman tanpa harus menginjak-nginjak mereka”. Bal;a
tentaranya di stop dan berenti. Ternyata kebesarannya tidak memandang remeh
sampai kepada mahluk yang bernama semutpun seklaipun masih tetap dihargainya
sebagai mahluk dari Allah SWT.
Sesuatu
yang perlu menjadi contoh kita semua, sebab orang bilang Kadang kacang lupa
akan kulitnya kadang posisi kita yang tinggi kadang membuat kita lupa
darimana kita berasal. Kadang harta yang kita miliki menyebabkan kita lengah
dari mana kita datang. Akhirnya yang timbul sifat sombong dan angkuh. Ibarat
kata orang kacang lupa dengan lanjarannya.
Ini
kebesaran dan keistimewaan yang diberikan Allah kepada nabi sulaiman A.S. apa yang perlu menjadi contoh dan
tamsil dari kebesaran ini?
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Keadilan sebagai umaro yang berpadu dengan kebijaksanaan sebagai ulama. Satu hari
seorang sahabat bertanya kepada rasulullah saw. “ya rasul, jikalau pada suatu
saat ajal menggerut tuan, tuan berlalu meninggalkan kami sekalian, kita
berpisah untuk selamanya ya rasul. Dalam kondisi semacam itu اَظْهَرُ الأَرْضِ خَىْرُلَّكُمْ اَوْ بَطْنِهَا mana yang lebih baik
bagi kami kalo sudah ditinggalkan tuan permukan bumi atau perut bumi? Ini
pertanyaan dengan Bahasa kinayah. Permukaan bumi maksudnya hidup, perut bumi
maksudnya mati. Orang kalau sudah masuk perut bumi ya mati toh. Ya rasul kalau
engkau sudah tidak ada meninggalkan kami semua, mana yang lebih baik bagi kami
hidup atau mati?. Di satu sisi menggambarkan cintanya sahabat kepada nabi sehingga
kalau tidak bisa mati bersamaan biarlah mati beriring saja. dan dilain sisi
mencerminkan kebingungan sahabat kalau ditinggalkan oleh rasul. Atas pertanyaan
ini apa jawaban rasul? “kamu tidak usah khawatir walaupun aku sudah tidak ada
dan kembali ke haddratullah ajja wajalla, meninggalkan kamu semua, kamu tidak
usah bingung dengan syarat:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا كَانَ اُمَرَاؤُكُمْ خِيَارَكُمْ وَ
اَغْنِيَاؤُكُمْ سُمَحَاءَكُمْ وَ اُمُوْرُكُمْ شُوْرَى بَيْنَكُمْ فَظَهْرُ
اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ بَطْنِهَا. وَ اِذَا كَانَتْ اُمَرَاؤُكُمْ
شِرَارَكُمْ وَ اَغْنِيَاؤُكُمْ بُخَلاَءَكُمْ وَ اُمُوْرُكُمْ اِلَى نِسَائِكُمْ
فَبَطْنُ اْلاَرْضِ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ ظَهْرِهَا. الترمذى و قال: حديث حسن غريب
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, ia
berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila pemimpin-pemimpin kalian itu orang
baik diantara kalian, orang-orang kaya kalian itu orang-orang dermawan diantara
kalian dan urusan-urusan kalian itu dimusyawarahkan diantara kalian, maka
punggung bumi (hidup) itu lebih baik bagi kalian daripada perutnya (mati).
Tetapi apabila pemimpin-pemimpin kalian itu orang-orang jahat diantara kalian,
orang-orang kaya kalian itu orang-orang bakhil diantara kalian, dan
urusan-urusan kalian diserahkan kepada wanita-wanita kalian, maka perut bumi
itu lebih baik daripada punggungnya”. [HR. Tirmidzi, dan ia berkata : hadits hasan gharib]
Kalau saja para umaro, kalau saja para pemimpin-pemimpin
kamu adalah orang-orang yang terbaik diantara kamu dan seluruh persoalan yang
kamu hadapi dapat kamu musyawwarahkan dengan baik, lalu orang-orang kaya
diantaramu adalah orang-orang yang dermawan, ketika itu walaupun aku sudah tidak
ada hidup lebih baik daripada mati, permukaan bumi lebih baik daripada perut
bumi. Dengan catatan tiga tadi: pemimpin orang-orang yang terbaik dianatara kamu,
segala persoalan kamu musyawarahkan dan orang kayamu orang dermawan. Walaupun
aku tiada hidup lebih baik daripada mati.
Tetapi sebaliknya kata nabi وَ اِذَا
كَانَتْ اُمَرَاؤُكُمْ شِرَارَكُمْ kalo umaromu/pemimpin-pemimpinmu adalah orang-orang terjahat
diantara kamu, وَ اُمُوْرُكُمْ اِلَى نِسَائِكُمْ
dan segala persoalanmu/urusanmu sudah diatur oleh perempuan, walaupun dia tidak
naik di bidang eksekutif, tidak memegang kekuasaan yang sesungguhnya tapi
bayangannya jauh lebih menentukan pada kekuasaan yang sesungguhnya, kalau
perempuan ikut campur mengaturmu. Kemudian وَ
اَغْنِيَاؤُكُمْ بُخَلاَءَكُمْ
orang-orang kaya diantara kamu adalah orang yang bakhil dan pelit alias
kikir, maka ketika itu kata nabi فَبَطْنُ اْلاَرْضِ
خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ ظَهْرِهَا perut bumi lebih baik dari permukaan bumi. Apa
yang bisa diharapkan dari pemimpin yang dzalim, perempuan yang sok kuasa dan
orang-orang kaya yang bakhil dan pelit. Dalam kondisi semacam itu, bertemulah
kita dengan yang bernama kiamat dan kalo sudah kiamat semacam itu kata nabi
perut bumi lebih baik daripada permukaan bumi. Maka yang kita perlukan sekarang
ini adalah kerjasama Antara ulama dan umaro. Ulama bukan umaro, umaropun bukan
ulama, harus saling kerjasama dan jangan saling memperalat. Kerjasama menurut
bidangnya masing-masing menjadi yang terbaik di bidangnya. Jangan sudah jadi
kiyai karena ingin berpartisipasi aktif lalu pindah jadi pemborong jembatan,
tidak sadar akan profesinya dan orang lalu tidak bisa berkata, “apa’an kiyai,
muballig, kerjanya cuman ngomong saja, sekarangkan jaman pembangunan perlu
karya nyata. Mana ada ustad, muballig bikin irigasi, cuman pidato saja, apa
kemiskinan bisa diatasi dengan pidato?”. Ini juga orang tidak mengerti
persoalan. Wong nabi saja ngajarin kok:
عن ابى هريرة قال قل رسول الله صلعم
اذاضيعت الامانة فانتظرالساعة قاال كيف اضاعتها يارسول الله؟ قال اِذَا أُسَنِدَاْلأَمْرُ
اِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِاسَّاعَة.
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah saw.,
bersabda: “Kalau amanah tidak lagi dipegang teguh, maka tunggulah saat
kehancuran.” Ia bertanya: “Bagaimana orang tidak memegang teguh amanah itu , ya
Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kalau suatu urusan telah diserahkan kepada
orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuran.” (HR. Bukhari)
Hadis ini kemudian diterjemahkan dalam Bahasa
modern sekarang dengan istilah Description
of job atau pembagian tugas. Atau bahwa
persoalan harus diserahkan kepada orang yang memang ahlinya. Lah kalo kiyai
ngurus irigasi, apa nanti lurah mau ngajar fiqh? Camatnya ngajar tafsir? Kacau
jadinya. Makin ruwet jalur birokrasi, makin banyak orang menginggalkan profesi
dan malah melaksanakan sesuatu yang bukan profesinya. Untuk memberesi keruwetan
birokrasi termasuk diantaranya menanamkan kesadaran profesi yang menimbulkan
kebanggaan dan kebangaan yang membuahkan tanggung jawab terhadap profesi itu.
Sebab orang kalau sudah bekerja menurut profesinya walaupun tidak kaya tapi
hidupnya tenang. Kenapa? Karena panggilan jiwanya. Seorang kiyai yang diajak
ngobyek, maupun ngobyeknya gol puluhan juta dan kaya, belum tentu tenang.
Karena saya yakin bukan kesana panggilan jiwanya.
Sodara-sodara
kaum muslimin rahimakumullah.
Itu
sebabnya kerja sama umaro membangun lingkungannya dan ulama membangun
manusianya. Sehingga terciptalah wujud dari pembangunan manusia seutuhnya, ya
zohirnya ya bathinnya. Seluruh kita berpartisipasi hanya bidangnya saja yang
berbeda-beda. Jangan yang satu merasa lebih berjasa dari yang lain, jangan yang
satu merasa lebih penting dari yang lain. selur kita penting, seluruh kita
berjasa cuman bidangnya kita saja yang berbeda-beda. Inilah Bahasa Al-Qur’an:
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ
شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا
Artinya: “Katakanlah:
"Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka
Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.”. (Qs. Al-Isra: 84).
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Kita kembali kepada riwayat nabi sulaiman A.S.
satu hari ketika beliau sedang menginfeksikan pasukan berkumpullah pasukan
beliau itu ya tentaranya ya manusianya ya pasukan jinnya ya seluruh binatang-binatangnya
berbaris. Beliau selaku inspfaktor upacara melakukan infeksi pasukan. Dari
sekian pasukan-pasukannya yang diperiksanya waktu itu, nabi sulaiman melihat
tidak terdapat burung hud-hud. Beliau bertanya:
مَا
لِيَ لَا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ……..
Artinya:
"….Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak
hadir”. (Qs. An-Naml: 20).
Kemana burung hud-hud? Ini orang lain pada
kumpul dia sendiri tidak ada. Awas kalo dia datang, kalau dia tidak bisa memberikan
alasan yang tepat kemana dia, akan saya beri sanksi dan hukuman. Ini namanya pemimpin yang bertanggung jawab
toh, seorangpun dari yang dipimpinnya tidak ada, menjadi pertanyaan.
Tidak lama kemudian datang burung hud-hud.
Begitu datang lalu memberikan laporan kepada nabi sulaiman, kalau istilah
sekarang begitu dia sampai memberi hormat Lapor !. kata nabi sulaiman
“bagaimana hud-hud?”, jawab hud-hud “lapor tuan raja saya terlambat”, kata nabi
sulaiman “iya, kenapa terlambat?”, jawab hud-hud “patrol tuan raja” Tanya nabi
sulaiman ”iya, kemana saja kamu patrol? Apa hasilnya?” jawab hud-hud:
إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ
وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya aku menjumpai
sorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta
mempunyai singgasana yang besar”. (Qs. An-Naml: 23).
Saya baru patrol ke satu Negara bernama saba
tuan raja. sodara tau saba?, dimana itu? Dekat ibu kota yaman sekarang. Disana
tuan raja وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ yang jadi raja perempuan. Kalo tuan raja
besar tuan orang laki, ayah tuan raja besar nabi daud laki, inimah model tuan
raja. Rajanya raja besar tapi perempuan. Tumben saya lihat ada raja perempuan,
kerajaannya begitu besar. Kata nabi sulaiman “em, begitu, lalu dia jadi raja
bagaimana?”, jawab hud-hud “ diamewarisi kerajaan ayahnya sribaginda raja
syarahil ketika ayahnya wafat dia naik. وَلَهَا عَرْشٌ
عَظِيمٌ singgasananya besar, bagus, antic tuan raja. Tanya nabi
sulaiman “terus bagaimana lagi”, jawab hud-hud:
وَجَدْتُهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ
لِلشَّمْسِ مِنْ دُونِ اللَّهِ……….
Artinya: “Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain
Allah……” (Qs. An-Naml: 24).
Yang
jadi fikiran saya tuan raja di kekuasaanya yang besar dan bala tentaranya serta
kaumnya يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ mereka menyembah
matahari bukan menyembah Allah. Mendengar ini nabi sulaiman tergerak hatinya.
Watu mendengar rajanya perempuan, kekuasaanya besar belum bergerak. Tetapi
ketika sampai kepada يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ
mereka sujud kepada matahari, disitu pribadi seorang rasulnya tergerak. “siapa
nama rajanya?” kata nabi sulaiman, jawab hud-hud “namanya ratu balqis tuan
raja”. Kata nabi sulaiman, “hmm, begini hud-hud, laporan kamu saya terima,
alasan kamu datang terlambat bisa di pertanggung jawabkan kamu tidak kena
hukuman. Cuma karena begini saja hud-hud karena kamu yang kasih laporan dan
kamu yang tahu lokasi negaranya kamu yang harus melaksanakannya”, Tanya hud-hud,
“apa tuan raja?”, jawab nabi sulaiman:
اذْهَبْ بِكِتَابِي هَٰذَا فَأَلْقِهْ
إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
Artinya: “Pergilah dengan membawa)
suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka,
lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan" (Qs. An-Naml: 28)
اذْهَبْ
بِكِتَابِي هَٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ kamu berangkat lagi ke negeri saba, bawa surat saya berikan
kepada mereka, ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ
kemudian kamu berpaling dari mereka tapi jangan pulang, فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ lihat apa reaksi mereka setelah menerima
surat ini. Jawab hud-hud, “baik tuan raja, baik”. Nabi sulaiman menulis sepucuk
surat kepada ratu balqis dan surat itu di bawa oleh burung hud-hud itu tadi. Terbanglah
burung hud-hud ini ke negeri saba, masuk ke istana ratu balqis dan surat itu
jatuh ke dalam kamar ratu balqis. Dia ambil surat tadi kemudian di baca, apa
isi suratnya?
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ . أَلَّا تَعْلُوا
عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
Artinya: “Sesungguhnya surat itu,
dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa
janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku
sebagai orang-orang yang berserah diri". (Qs. An-Naml: 30).
Surat ini dari sulaiman, Bismillah
hirrahmanirrahim jangan kamu merasa lebih tinggi dari aku, datanglah
kepadaku dan masuk kedalam agama islam. Suratnya singkat, padat, ultimatum. Jadi
nggak pake bahas kembang, nggak pake basa basi langsung kepada isi. Ini yang
disebut dakwah langsung tanpa pake kembang.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah
Menerima surat ini ratu balqis mengumpulkan
aparat kerajaannya, termasuk mentri-mentri di panggil, siding darurat di istana
ratu balqis membahas datangnya surat dari nabi sulaiman A.S, “tuan-tuan perdana
mentri”, jawab mentri “bagaimana sri ratu?” “saya dapat surah”, kata pejabatnya
“dari mana?” kata sri ratu “dari sulaiman”, ditanya oleh para mentrinya
“katanya apa tuan ratu?”, “jangan kamu merasa lebih hebat dariku, datanglah
kemari dan masuklah kedalam Agama islam”. Menurut pendapat tuan-tuan mentri
bagaimana? Apakah kita penuhi permintaannya? Kita datang rame-rame dan mausk
islam?”, Kata mentri-mentrinya “oh, jangan dulu tuanku, gengsi dong! Kita
inikan kerajaan besar, tentara kita gagah, masa mau menyerah tanpa syarat, soal
nanti kita kalah atau menang itu soal lain tuan ratu, tapi bahwa kita punya
harga diri itu harus kita perjuangkan dan tunjukan lebih dulu”. Sri ratu
berkata “jadi menurut tuan-tuan mentri bagaimana?”, kata mentri “kamisih nunggu
komando tuan putri saja, artinya kalau boleh perang saja. Jika tuan komando
kami berangkat maka kami akan berangkat. Kami seluruhnya loyal dan setia
menunggu titah dari sri paduka ratu”. Kata ratu “hmm terima kasih para mentriku
soal kesetianmu saya tidak meragukan, tapi perang dimanapun selalu membawa
kerugian. Kita menang rugi, tentara jatuh korban apalagi kalo kita kalah. Dan raja-raja
yang mengalahkan negeri-negeri lain selalu membawa kehinaan terhadap negeri
yang di kalahkannya.
Kata para mentri “jadi bagaimana tuan ratu?”,
kata ratu “begini saja, kita ambil jalan tengah”, kata mentri “lalu?”, kata
ratu “diplomasi dulu, kita kirim utusan kepada nabi sulaiman dari sana kita
lihat nanti hasilnya. Saya memang selama ini sudah dengar siapa itu nabi
sulaiman, katanya orangnya masih muda, bijaksana, bujangan dan kekuasaannya
besar tentaranya hebat. Cumankan baru berita, kita cek. Jadi diplomasi macam
apa tuan ratu?”. Ratu berkata “kita kirim utusan kepada nabi sulaiman, kita
bawkan hadiah-hadiahnya yang mahal-mahal, mewah-mewah, menarik, pokoknya yang terbaik
dinegeri kita berikan kepadanya. Lihat reaksinya kalo dia tergiur dengan hadiah
itu dia raja bukan nabi tapi kalo dia menolak dia memang nabi dan apa reaksi
kita nanti tergantung sikap nabi sulaiman”. Kata mentri “ah, kalo begitusih
setuju tuan ratu itu memang bijaksana, diplomasi dulu”. iya, jangan datang-datang
main perang aja lo!. Perang sih gampang, tapi inikan masih ada meja
perundingan, semasa kita masih bisa menempuh jalan damai ya damai saja dulu.
Kata mentri “baik!”
Maka diaturlah satu barisan diplomasi untuk
menuju palestina kerajaan nabi sulaiman A.S. Rombongan terdiri dari 500 orang
laki-laki dan 500 orang perempuan yang dimana laki-laki ganteng-ganteng dan
perempuannya cantik-cantik. Yang laki-laki di kendarai kuda-kuda pilihan dan
yang perempuan di kendarai dengan keledai-keledai pilihan. kuda dan keledai di
hiasi sedemikian rupa, pelana nya yang terbagus dilapisi dengan sutera,
sedangkan bawaan-bawaannya tidak lain dari intan, mutiara, kasturi, jakut yang
dilapisi sutra dan kain tenun yang terpilih pendeknya sesuatu yang wah, hadiah
yang seba wah dan diplomasi ini dipimpin oleh diplomat dari negeri saba bernama
Munjir bin Amruh. Ini ahli diplomasi dari negeri saba. Dipesanlah oleh ratu
balqis, “kalo datang kamu nanti ke negeri sulaiman sikpamu harus begini, begini
dan segala macam”. Di tatar dulu, sebab ini mau diplomasi tingkat tinggi. Kata munjir,
“baik tuan ratu”.
Begitu mendengar ini burung hud-hud pulang ke
negeri nabi sulaiman apel lagi, “lapor tuan raja!”, kata nabi sulaiman, “bagaimana
hud-hud?”, jawab hud-hud, “sikapnya mereka akan emmbawa utusan dan dengan
berbagai macam hadiah untuk datang ke negeri kita”. Kata nabi sulaiman, “baik!”,
lalu nabi sulaiman kumpulkan tentaranya terutama para jin, “hai tentaraku
khususnya kalian para jin, akan datang rombongan tamu besar ke negeri kita,
maka mulai saat ini saya komandokan kamu bangun satu istana yang megah yang
belum pernah ada dalam waktu yang relative singkat. Dan lantai daripasda istana
itu harus dilapisi dengan kaca-kaca tebal yang bening, bawahnya di isi dengan
air, di isi dengan ikan hias yang indah-indah. Jawab bala tentara, “baik tuan
raja”. Maka tentara nabi sulaiman dari binatang, manusia, sampe jin semuanya
kerja bakti membangun istana yang megah. Sehingga sebelum rombongan kerajaan
saba ini sampai, istana sudah selesai.
Mereka masuk kedalam istana nabi sulaiman, begitu melihat lantainya
gemerlapan air, masing-masing pada ngangkat kain, takut kainnya basah, “waduh
ini istana kebanjiran begini ini”, kata nabi sulaiman “gak usah diangkat kainnya,
gak usah. Ini dilapisi kaca cuman bawahnya memang kolam dan kolamnya berisi
ikan”, mereka berkata “oh”, bengong, bengong aja. Pada melongok mulutnya.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Jadi persis orang yang tinggal di puncak gunung
datang ketengah-tengah kota, kan noraknya minta ampun apa’an aja ditunjuk. Ini
yah, itu yah, wah!. Jadi kalo istilah tingkat diplomasi mereka sudah kalah mental.
Dan ini sudah kemenangan pertama dari nabi sulaiman. Sudah sok, mereka merasa
negeri saba kaya, hebat, luar biasa, begitu datang kenegeri sulaiman mereka
kaya orang nora. Sudah kumpul, “selamat datang tuan-tuan kenegeri kami, ada
pesan apa?”. Majulah munjir bin amruh, “tuan sulaiman, kami diutus oleh sri
baginda ratu balqis, untuk menyampaikan hadiah-hadiah yang kami bawa ini,
intan, berlian, yakut, jamrud, kasturi, mudah-mudahan tuan bisa menerima dengan
senang hati”. Nabi sulaiman tersenyum, lalu beliau berkata:
أَتُمِدُّونَنِ
بِمَالٍ فَمَا آتَانِيَ اللَّهُ خَيْرٌ مِمَّا آتَاكُمْ بَلْ أَنْتُمْ
بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُونَ……
Artinya: “…..Apakah (patut) kamu menolong aku dengan harta? maka
apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya
kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu”. (Qs. An-Naml: 36).
Kamu
mau memberikan saya seluruh hadiah-hadiah ini, padahal apa yang telah diberikan
Allah kepada saya jauh lebih baik daripada yang telah diberikan kepadamu. Kamu
merasa bahwa saya kekurangan semua ini, ketahuilah tuan-tuan saya punya lebih
banyak dari apa yang tuan-tuan berikan sekarang ini. ارْجِعْ
إِلَيْهِمْ bawa
pulang kembali seluruh hadiah ini sampaikan salam saya kepada ratu balqis. فَلَنَأْتِيَنَّهُمْ بِجُنُودٍ لَا قِبَلَ لَهُمْ بِهَا kalau mereka
tetap tidak mau datang menyatakan keislaman, kami akan datang kesana dengan
seluruh bala tentara kami yang mereka pasti tidak akan sanggup menghadapinya. Sodara
bisa baca pada surah an-Naml ayat 36.
Sodara
hadirin kaum muslimin rahimakumullah.
Kalau
orang sudah silau dengan yang namanya upeti, hadiah, harta, secara mental dia
sudah jatuh. Andai kata ketika itu nabi sulaiman menerima seluruh hadiah tadi,
maka misi kerasulannya tidak akan jalan. Wibawa hancur dan tidak akan sanggup
lagi mendakwahkan ratu balqis untuk masuk kedalam Agama Islam, dia kan jadi
cemoohan di negeri saba, “Ah, sulaiman ngomong aja, dikasih hadiah telap!”.
Nah,
ternyata ada yang lebih mahal dari harta, ada yang lebih mahal dari intan dan
mutiara, ada yang lebih mahal dari pangkat dan kedudukan. Apa dia? Harga diri,
dan itu yang langkah sekarang ini. Lebih baik jalan kaki tapi kita bebas
mendongak kepala kemanapun kita mau dari pada naik mobil empuk tapi kepala
nunduk saja gak pernah lihat keatas kehilangan harga diri. Ulama yang
kehilangan harga diri akan menyelewengkan ayat, pejabat yang kehilangan harga
diri akan melakukan segala macam penyelewangan dan lain sebagainya. Harga diri
sesuatu yang mahal terutama di kota-kota besar, kota-kota yang menyandang gelar
metropolitan biasanya harga diri ini sudah tidak dihiraukan orang lagi. Cuman
untuk uang yang relatif kecil, cuman untuk kedudukan yang temporer. Orang tidak
segan-segan mengorbankan sesuatu yang paling mahal yang bernama harga diri,
akhirnya suap merajalela, sogok menjadi-jadi, semirpun menjamur. Bahkan malah
kadang-kadang jadi target sehingga ada pernah berita jabatan wakil gubernur
katanya di komersilkan, siapa yang bisa memberikan sekian puluh juta dia akan
naik jabatan. Ini kalo sudah begini, orang itu kalo sudah memperoleh satu
jabatan karena mengeluarkan uang, percayalah sodara begitu dia naik jadi
jabatan itu langkah pertama yang dia lakukan bagaimana supaya uangnya bisa
kembali. Bukan bagaimana bekerja sebaik-baiknya, bukan bagaimana mensejahterakan rakyat
sebaik-baiknya karena dia merasa naik jabatan banyak mengeluarkan uang setelah
dia naik bagaimana supaya pulang modal dulu, lebihnya kalo ada baru bekerja
buat rakyat itupun kalo nggak keburu pensiun.
Kadang-kadang
yang lebih celaka lagi kalau sudah mau pensiun baru bikin pemutihan, rajin,
I’tikaf dimesjid, pegi haji, kenapa? Udah pensiun!. Tapi waktu masih aktif,
tanda tangan masih berlaku, nota masih dihargai, lupa berbuat untuk hari depan,
untuk dirinya sendiri yaitu akhiratnya. Apalagi untuk ummat dan Agamanya. Jadi,
untuk mengabdi berbuat baik kepada ummat, berkhidmat kepada Agama, I’tikaf
dimesjid. Tuan-tuan nggak usahlah nunggu pensiun, manfaatkan posisi yang
tuan-tuan punya sekarang ini untuk beribadah dengan sebaik-baiknya. Dan itupun
masih bersyukur, masih bisa mengadakan pemutihan, daripada tidak sama sekali.
Cuman alangkah lebih baiknya dan efektif lagi kalau itu diawali pada saat kita
masih mempunyai posisi kunci.
Ini reaksi
sulaiman sodara-sodara. Diberikan hadia yang mahal أَتُمِدُّونَنِ
بِمَالٍ kamu mau sogok saya dengan hadiah ini? Yang diberikan Allah
lebih hebat dari yang kau bawa sekarang ini. Apa yang saya cari? Oleh allah
saya sudah diberi yang lebih besar dari yang kamu bawa, sudah bawa pulang saja
sampaikan salam kepada ratumu, kalau dia
ngotot tidak mau kemari saya yang akan datang kesana denagn seluruh bala
tentara yang saya yakin kalian tidak akan mampu menghadapinya, pulang!,
sampaikan salam saya bawa seluruh hartamu. Diplomasi tahap pertama menang total.
Utusan raja saba sudah kalah mental, kalah juga fisik.
Pulanglah
mereka dengan membawa kembali dengan seluruh hadiah yang mereka ingin sampaikan
tadi. Tidak di bayangkan mentalnya itu tadi, sama saja dengan kita sudah niat
mau nyogok seseorang tapi yang di sogok nggak nerima pulangkan muka belipet.
Sulit ketemu orang, persaan kita orang pada ngetawain aja padahal orang mah
nggak tahu persoalannya. Jadi memang ini berkaitan, walaupun yang mau nyogok
banyak tapi kalau yang di sogok nggak mau nggak jadi, pun walau yang mau di
sogok mau tapi kalau yang mau nyogok nggak ada juga nggak jadi. Lah ini nyetel
yang mau nyogok banyak yang di sogokpun ada, jadilah perbuatan itu.
Sampai
mereka di negeri saba dan mereka ceritakan itu, balqis bengong, “ternyata yang
saya dengar selama ini benar rupanya. Sulaiman bukan cuman raja, tapi juga
rasul. Bukan cuman pemimpin Negara tapi juga pemimpin agama “lalu bagaimana sri
ratu?”, kata ratu, “biarlah saya piker-pikir dulu”. Piker-pikir sri ratu, “sudah
begini sajalah kita pergi lagi kesana, saya yang akan langsung memimpin rombongan”.
Ada dua tujuan ratu balqis sebenarnya:
Pertama, untuk melihat
sendiri kerajaan sulaiman yang dia hanya mendengar kabar.
Kedua, ada udang di
balik batu. Kalo-kalo setelah nabi sulaiman nanti melihat kecantikan ratu
balqis ini dia bisa Flay!, istilah anak jaman sekarang. Dia bisa Flay
siapa tahu karena kecantikannya nabi sulaimanpun jatuh dan dewi amorpun
bicara. Nanti bila mata bertemu mata, bibir ikut senyum, hati berdetak, maka
terjadilah magnet-magnet saling bersentuhan. Percintaan tingkat tinggi, kan
lumayan dapat suami/pacar raja besar.
Jadi
dengan harapan ini berangkatlah mereka dan ratu balqis kenegeri nabi sulaiman. Hud-hud
lapor lagi, “lapor!”, kata nabi sulaiman, “gimana hud?’, kata hud-hud “ini ratu
balqis sendiri yang mimpin”, kata nabi sulaiman, “baik, kita siap-siap. Begini saja,
siapa yang bisa bawa kerajaan ratu balqis kesini? Jin ifrit tampil, “saya!”,
kata nabi sulaiman “berapa lama?” kata jin ifrit “sebelum tuan bangun dari
tempat duduk itu singgah sana sudah bisa sampi kemari tuan raja”. Kata nabi sulaiman,
“bagus, ada yang lebih cepat?”. Jawab seorang ulama, “saya!”, Tanya nabi
sulaiman, “berapa lama?”, jawab ulama tadi, sebelum tuan kedip. Asal tuan
kedip, tuan melek lagi singgah sana sudah sampai disini”. Kata nabi sulaiman, “baik,
kerjakan”. Dan dalam waktu sekejap itu singgah sana ratu balqis sudah sampai di
istana nabi sulaiman. Kata nabi sulaiman, “Pasang disini biar dia duduki, rubah
sedikit supaya dia nggak ngenali, di rombak sedemikian rupa”.
Masuk
ratu balqis kedalam istana nabi sulaiman. Terjadilah kemudian di perundingan,
perundingan tingkat tinggi, “bagaimana tuan ratu balqis?”, jawab ratu balqis, “iya
tuan sulaiman, saya kagum dengan kebesaran tuan”, jawab nabi sulaiman, “bukan
kebesaran saya, seluruhnya ini karunia Allah kepada saya dan saya dengar
tuan-tuan menyembah matahari padahal matahari tidak memebri apa yang tuan
kehendaki, matahari tidak pernah menciptakan tuan, adalah lebih baiknya tuan
menyembah yang menciptakan matahari daripada tuan menyembha matahari itu
sendiri”. Kata ratu balqis, “nabi sulaiman bagaimana kita mengadakan, ya sambil
berunding, lobing istilah sekarang. “baik” kata nabi sulaiman. Lobipun terjadi
dan berjalanlah ke pelosok istana nabi sulaiman A.S.
Seperti halnya balatentaranya ratu balqis
ketika di lantai kaca angkat kaen, kata nabi sulaiman “jangan diangkat itu
kain, ini bukan air, ini istana kaca”. Kata ratu balqis, “bukan main
kebesaranmu”. Melihat begitu besar kebesaran nabi sulaiman, ratu balqis yang
niatnya sementara mau melontarkan diplomasi asmara lupa. Lalu apa katanya? قَالَتْ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِ ya Allah selama
ini saya benar-benar telah dzolim kepada diri saya, kata ratu balqis. Begitu
banyak nikmat yang engkau berikan kepada saya. Saya jadi ratu dengan kekuasaan
yang besar, mewarisi kerjaan ayah yang besar dan bala tentara yang gagah dan
banyak bukan saya bersyukur kepadamu malah saya menyembah matahari. Maka mulai
saat ini أَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ mulai sejak ini
ya Allah saya nyatakan diri saya masuk islam, bertuhankan Allah rabbul
alamin, saya tunduk kepada nabi sulaiman A.S. masuk islam sebelum diplomasi
asmaranya melayang sodara-sodara.
Kata
nabi sulaiman, “nah ratu balqis sekarang bagaimana?”, kata ratu balqis “ya nabi
sulaiman kalo saya masuk islam, apakah kerajaan saya tunduk dan diatur oleh
kerajaan tuan?” jawab nabi sulaiman “tidak, kamu persilahkan pulang ke kerajaanmu,
atur negerimu menurut cara yang kamu mau asal sesuai dengan perintah Allah.
Saya bukan penjajah, saya cuman mengajak kamu kepada islam, saya tidak ingin
meluaskan wilayah saya, asal kamu sudah masuk islam tugas sudah saya jalankan,
perkara kerjaanmu kamu pulang, kamu atur dan kamu tetap jadi raja”. kata ratu
balqis “Baiklah nabi sulaiman, saya tahu, tapi untuk melanggeng kerja sama
Antara kerajaan saba dengan kerajaan tuan caranya bagaimana?” mulai ratu balqis
ini ngojok-ngojok dia mah nggak bilang langsung “lu demen ama gue bilang aja
dah”. Nggak seperti itu langsung ratu balqis. Kata nabi sulaiman “ya supaya
kerajaan berumur panjang, kan harus punya keturunan”, kata ratu balqis “itu
berarti saya harus nikah” jawab nabi sulaiman “ya memang” kata ratu balqis
“tapi saya ratu, suami sayakan paling kurang juga harus maha raja”. Ya
sebenarnya sih cuman dia nggak bilang aja, “di kerajaan gue nggak ada yang
setimpal, gue maunya ama elu!”. Itu kalo Bahasa kita cuman ini Bahasa
perempuan, perempuankan paling pinter nahan perasaan gak kayak orang laki.
Orang laki kalo lagi mabuk cinta, teller dah!. Ama siapa aja dia cerita,
“guekan lagi demen ama si ano”. Lain sama perempuan dia paling bisa menjaga
perasaan. Kata nabi sulaiman “ya kamu tinggal pilih saja”. Ini perdana mentri
udah mengerti dan paham akan kearah mana maksudnya. Kata ratu balqis “Bagaimana
kalo kita kukuhkan saja dua kerajaan ini nabi sulaiman?”, Kata nabi sulaiman
“sayapun setuju kalo itu”. Wah ini perdana mentri takbir semua, Allahu
akbar, Alhamdulillah.
Sampai
akhirnya nabi sulaimanpun menikah dengan ratu balqis, dan bergabunglah dua
kerajaan besar itu.
Sodara-sodara
kaum muslimin rahimakumullah.
Kemudian
setelah bertahun-tahun nabi sulaiman wafat dan tidak ada seorangpun yang tahu
beliau wafat sedang pegang tongkat, ketika tongkat dimakanin rayap, rapuh, baru
beliau jatuh orang tahu kalo nabi sulaiman sudah wafat. Menurut riwayat beliau
wafat itu sedang sholat karena sholat nabi sulaiman itu cuman berdiri saja
tidak pake rukuk dan sujud. Menurut riwayat lain beliau sedang mengomando jin
dan tentaranya yang sedang bekerja, begitulah wafat beliau kita bisa baca
disurah saba ayat ke 14.
Setelah
beliau wafat palestina diserbu oleh raja bukhtasanor atau raja nebukatnejar dan
seluruh kebesaran nabi sulaiman di bumi hanguskan, istananya dihancurkan,
intan, permata dan kejayaan beliau dirampok dan tinggallah kebesaran sulaiman
menjadi legenda saja yang kita kenal dengan haikal sulaiman. Legenda,
riwayat-riwayat yang sampai sekarang ini masih bisa kita telusuri kebenarannya.
Sodara-sodara
kaum muslimin rahimakumullah
Inilah
pertemuan yang singkat ini, walaupun serba singkat mudah-mudahan ada
manfaatnya. Dengan kesimpulan seluruh anugrah yang ada pada kita hakikatnya
adalah karunia Allah marilah kita menjadi orang yang pandai bersyukur atas
nikmat itu.
أوصيكم
ونفسي بتقوى الله
والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
Tidak ada komentar:
Posting Komentar