Kelompok....1
FILSAFAT, ILMU DAN AGAMA.
·
Al-ilm (ilmu) berarti
Ma’rifah (pengetahuan) tentang sesuatu yang diketahui dari dzat
(esensi), sifat dan makna sebagaimana adanya ia adalah abstrak atau mashdar
dari Alima-Ya’lamu-Ilman. Ilmu terbagi menjadi dua:
1.
Ilmu Dharury.
Ilmu yang tidak memerlukan perenungan dan
pemirikan mengenai segala sesuatu yang
telah ada dalam pikiran (Albadahiyyaat) seperti pengetahuan tentang sesuatu
yang dapat dirasakan (mahsuusat dan dilihat (ma’iyyaat) yang diketahui dengan
panca indra yaitu pendengaran, penghilatan, penciuman, rasa dan raba.
Al-Badahiyyat Adalah pengetahuan yang telah ada dalam jiwa manusia sejak semula
tanpa sebab pemikiran dan analisis seperti: Langit diatas kita dan Bumi dibawah
kita.
2.
Ilmu Nadhary.
Ilmu
yang memerlukan perenungan dan
pemikiran. Baik yang diketaui melalui hati saja seperti hal-hal gaib:
keberadaan Allah, Malaikat, dll, atau yang diketahui melalui hati dan panca
indra seperti satu adalah setengah dari separuhnya dua belas.[1]
·
Ilmu berasal dari bahasa arab yang berarti tahu, dari bahasa latin
berasal dari kata scio, scire yang artinya tahu. Ilmu adalah akumulasi ilmu
pengetahuan adalah yang sistematis, suatu pendekatan atau metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia pada prinsipnya dapat dilihat oleh
panca indra.[2]
·
Kata ‘Ilm (science/ilmu) dan ma’rifah (knowledge/pengetahuan) kata ilmu lebih khusus sumbernya dan lebih
umum kaitannya, sedangkan pengetahuan lebih umum sumbernya dan lebih khusus
kaitannya.[3]
·
Pengetahuan yang dikemukakan oleh surajio adalah hasil tahu mansuia
terhadap sesuatu atau perbuatan manusia untuk memahamai suatu objek yang
dihadapinya. Namun manusia tidak menuntut bahwa nemperoleh sesuatu berarti
sudah jelas kebenarannya, karena boleh jadi hanya kebetulan benar saja.[4]
·
Ciri-ciri ilmu pengetahuan:
1.
Empiris, pengetahuan yang diperoleh dengan observasi dan pengamatan
2.
Sistematis, yaitu berbgaai ketrampilan dan data yang tersusun
3.
Objektif, ilmu pengetahuan itu bebas dari prasangka pererorangan
dan kesukaan pribadi.
4.
Analitis, yaitu pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok
soalnya dan peranan dari bagian-bagian itu.
5.
Verifikatif, dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun.[5]
·
Menurut Dr. Ahmad Amin (Guru sastra Universitas Al-Qahirah)
mengemukakan bahwa pada masa umayyah dan abbasiyah perkembangan ilmu menjadi
sistematik. Pada mulanya ilmu yang dipelajari adalah:
a.
Tafsir Al-Qur’an e.
tarikh
b.
Hadist f.
Ilmu bahasa (nahwu, saraf, balagah, amtsal)
c.
Ushuluddin g.
Agama.[6]
d.
fiqh
·
Agama (indonesia), Din (Arab), Religion (Ingris).
a.
Din dalam bahasa semi berarti undang-undang atau hukum. dalam
bahasa arab kata ini mengandung arti menguasai, menundukan, patuh, hutang,
balasan, kebiasaan. Agama memang membawa peraturan-peraturan yang merupakan
hukum, yang harus dipatuhi orang.
b.
Religi berasal dari bahasa latin
asalnya ialah relegere mengandung arti mengumpulkan, membaca. Agama
memang merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada tuhan. Menurut pendapat
lain berasal dari kata Religars yang berarti mengikat. Dalam agama terdapat
pula ikatan antara roh manusia dengan tuhan.[7]
·
Filsafat bermula dari munculnya kesadaran orang akan potensi
budinya. Muncul kesadaran rasional atau filsafat mulai dari tahun 1200 SM di
tiongkok, kemudian juga keindia, yunani. Kata filosofi (Philosophy) terambil
dari kata yunani. Philo (suka, cita) dan sophia (kebijaksanaan), jadi filsafat
berarti: cinta kebijaksanaan, secara sederhana filsafat artinya cinta kapada
pengetahuan dan kebijaksanaan.[8]
·
Orang arab memindahkan kata philosophia kedalam bahasa mereka
dnegan menyesuaikan tabiat susunan kata-kata arab yaitu falsafa denga pola
fa’alala, fa’alalah, dan fi’al.[9]
·
Persamaan dari filsafat, ilmu dan Agama adalah sama-sama bertujuan untuk mencari kebenaran.
-
Ilmu pengetahuan, melalui metode ilmiahnya berupa mencari
kebenaran.
-
Filsafat, dengan mencari hakikat sesuatu yang baik tentang alam
manusia maupun tuhan
-
Agama, memberikan jawaban atas segala persoalan alam, manusia,
tuhan.[10]
·
Perbedaan anatara ilmu, filsafat dan Agama:
NO
|
Filsafat
|
Ilmu
|
Agama
|
Sumber
|
Akal budi
atau manusia
|
Akal budi
atau manusia
|
Wahyu dari
tuhan
|
Cara
memperoleh
|
Penggunaan
akal budi atau rasio yang digunakan secara mendalam, menyeluruh dan
universal.
|
Penyelidikan
(riset), pengalaman (empiri), percobaan (Experimen).
|
Dengan cara
wahyu atau firman tuhan
|
Sifat
kebenaran
|
Kebenaran
spekulatif, berupa dugaan yang tidak bisa dibuktikan secara empiris, riset
dan Eksperimen. Dan bersifat nisbi (relatif)
|
Kebenaran
positif, yaitu kebenaran yang masih berlaku sampai ditemukan teori yang lebih
kuat. Dan bersifat nisbi (relatif).
|
Kebenaran
agama sifatnya mutlak (absolut).
|
·
Tokoh yang berperan bagi keilmuwan islam:
1.
Al-Farabi (Abu Nashr M. Bin al-farak al-Farabi) (870-950 M)[12]
Di
barat dengan nama Alparabius. Seorang yang dari kecil berada pada lingkungan
syafi’i, masa kecil pintar berbahasa sehingga dikatakan munawir syadzali[13]
bahwa. Al-Farabi dapat berbicara dalam tujuh puluh macam bahasa tetapi yang
dikuasai dengan aktif hanya empat bahasa yaitu: Arab, Persia, Turki dan Kurdi.
Dan pada amsa inilah Al-Farabi pindah ke Bukhara untuk menempuh study lanjut
fiqh dan ilmu-ilmu lanjut lainnya.
2.
Al-Batani (858-929 M) dengan nama Al-batenius adalah ahli astronomi
dan matematika dari Arab. Pencapaian terkenal adalah penemuan tahun matahari
sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik, bekerja disuriah.
3.
Ibnu sina, atau di barat dengan avicenna, seorang filusuf, dokter
kelahiran persia (sekarang sudah bagian uzbekistan) Lahir 980 di Asfahnah
daerah dekat bukhara sekarang wilayah uzbekistan.
4.
Ibnu batutah lahir maroko 1304 dan 1307 seorang penjelajah,
mengelilingi 120.000 kilometer (sekitar 44 negara modern).
5.
Ibnu Rusyd (lahir 1126) maroko dan wafat 1198. Dikenal dengan anma
averroes, seorang filusuf spanyol (andalusia) karyanya : Bidyatul Al-Mujtahid.
6.
Umar khayyan (18 mei 1048-4 desember 1131 M) dia ini terkenal
sebagai seorang matematikawan dan astronot yang memperhitungkan bagaimana
mengoreksi kalender persia, mengukur panjang satu bulan sebagai 365,24215858156
hari.
7.
Al-Khawarizmi (lahir 780 di khwarizm (sekarang khiva, uzbekistan)
dan wafat sekitar tahun 850 di baghdad. Menulis kita matematika yang berjudul Al-Khitab
Al-Mukhtar fi isab al-jabr wa al-muqabala yaitu kitab yang merangkum
perhitungan pelengkapan dan penyeimbangan.
8.
Tsabit bin Qurrah (826-18 febuari 901 M).
9.
Muhammad bin zakariyah Al-Razi dikenali dengan Rhazes di barat.
Pakar sains tlahir 251/864- 313/930.
10.
Abu Musa jabar bin hayyan. Lahir di kuffah tahun 722 wafat 804 M.
·
Objek ilmu adalah batas-batas alam amteri (phsical world)
karena itu dapat di pahami bahwa mengapa Al-Qur’an disamping menganjurkan untuk
mengadakan observasi dan eksperimen. Qs Al-ankabut ayat 20: Qul siru Fil Ardhi Fanjur kaifa
badaalhalqa ..” Berjalanlah di muka bumi dan lihatlah bagaimana Allah
menciptakan (Mahluk).
Allah berfirman “Maka Aku
Bersumpah dengan apa-apa yang kamu lihat dan apa-apa yang tidak kamu lihat”.
Apa-apa itu sebenarnya adalah perkataan satu realitas , tapi tidak ada dalam
dunia empiris (sumber pengethauan yang diperoleh mellaui observasi dan
percobaan). Ilmuwan tidak boleh mengatasnamakan ilmu untuk menolaknya, karena
wilayah mereka adalah wilayah empiris. Bahkan hakikatnya berapa banyak konsep
abstrak yang mereka gunakan yang justru tidak ada dalam dunia materi, Misal:
Berat Jenis benda, atau akar-akar dalam matematika. Dan ada yang kelihatan
potensinya namun tidak dapat dijangkau hakikatnya seperti cahaya. Manusia
hanaya tahu fenomena tidak bisa tahu nomena.[14]
Hadis rasulullah:” Tidak merajalela
tindakan asusila ditengah suatu kaum sampai mereka mengesponya kecuali akan
mewabah ditengah-tengah mereka berbagai macam penyakit dan virus mematikan yang belum pernah ada pada kaum sebelum yang
telah berlalu sebelum mereka. Tindakan asusila (Al-Fakhsiyah) ex: hubungan sex
diluar nika, seks sejenis (homoseks) dll.[15]
·
Hadis dari ibnu Majah dan Ad-dailami rasul bersabda: “Perhatikan
dipangkal mana kau letakkan anakmu, sebab karakter dan watak orang tua menurun pada anaknya”. Ini pesan baik bagi
orang yang ingin melangkah kepada perkawinan agar hati-hati dan berusaha sebaik
mungkin dalam memilih pasangan yang baik, sebab karakter orang tua akan menurun
kepada anaknya. Keluarga adalah “Batu bata” yang disusun bangunan ummat. Karena
itu jika keluarga baik, maka baik pula ketutrunan yang dihasilkan. Zigot
menampung karakter-karakter ayah dan leluhurnya serta karakter ibu dan
leluhurnya. Sehingga janin yang dihasilkannnyapun memiliki kadar kemiripan dan
perbedaan dengan kedua orangtuanya dan leluhur-leluhurnya. Jika leluhur ada salah
satu yang tidak baik, amak itu akan sangat berpengaruh pada janin. Hadis ini
pengetahuan yang positif apad 14 abad yang lalu, dan mengkristal apada abd
ke-20 (temuan morgan 1912-1926 M) selisi waktu yang panjang kurang lebih 12
abad.[16]
·
Aspek-aspek yang dibicarakan dalam ilmu pengetahuan:
1.
Ilmu-ilmu Alam (Natural Science).
Mempelajari
gejala-gejala dalam proses ilmiah yang dibangun atas dasar ilmiah dan hasilnya
terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun dari tiga komponen konsep,
prinsip, dan teori yang berlaku secara universal. Secara umum IPA Meliputi 3
bidang ilmu dasar:[17]
a.
Biologi, ilmu tentang fenomena mahluk. Ex: zoologi dan Botani.
b.
Fisika, ilmu yang menyelidiki benda-benda yang tidak bernyawa
c.
Matematika, ilmu yang mempelajari tentang tata tertib bilangan dan
keseimbangan.
2.
Ilmu-ilmu kemasyarakatan (Social Science).
a.
Sosiologi e.
Ilmu ekonomi (Ada 8 cbang, ex: Moneter, dll)
b.
Psikologi sosial f.
Ilmu politik
c.
Ilmu hukum g.
Ilmu sejarah
d.
Antropologi budaya
3.
Ilmu-ilmu kemanusiaan (Humaniora).
a.
Filsafat, dianatar cabangnya:
- Metafisika,
filsafat tentang indah dan jelek.
- Logika,
filsafat tentang pikiran benar dan salah
- Etika, filsafat
tentang tingkah laku yang baik dan buruk
b.
Kesenian. Ex: seni musik, seni tari, seni rupa, seni drama[18]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok....2
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ISLAM
·
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh orang atau
masyarakat pada umumnya yang terjadi melalui informasi dari mulut kemulut, atau
tulisan yang belum teruji kebenarannya berdasarkan dalil-dalil, fakta, dan
pengujian serta belum tersusun secara sistematik.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
yang sudah didukung oleh data, fakta, dalil, pengujian dan pembuktian
kebenarannya, serta tersusun secra sistematik.[19]
·
Kaum Quraisy penduduk mekkah sebagai bangsawan dikalangan hanya
memiliki 17, orang yang pandai baca tulis. Suku Auz dan kharraz hanya memiliki
11 orang yang pandai baca tulis.
a.
Bani kharaj adalah salah satu kabilah Arab yang tinggal di madinah
pada amsa awal penyebaran Agama Islam.
b.
Bani aus adalah keturunan dari ibu yang sama yaitu Qailan binti
kahil istri harits bin sa’labah dan dengan demikian secara bersama-sama juga
mendapatkan julukan Bani Qailah.[20]
·
Umar berijtihad untuk:
1.
Menetapkan hukum tentang masalah-masalah baru
2.
Administrasi
3.
Mengenbangkan keilmuwan
Ali bin Abi thalib adalah peletak
dasar ilmu nahwu, dan di kembangkan oleh Abu Al-Aswad Al-Duwaly. Kemudian naik
usman bin affan, seorang yang lemah lembut, tetapi justru lemah lembutnya
dipergunakan oleh keluarga bani umayyah untuk menduduki jabatan penting.[21]
·
Ilmu pengetahuan pada masa bani umayyah. Khalifah besar dari
umayyah:
1.
Muawiyah bin abi sufyan (661-680 M).
2.
Abd Malik bin Marwan (685-705M).
3.
Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M)
4.
Umar bin Abdul Aziz (717-720M)
5.
Hisyam bin Abd Al-Malik (724-743 M).
Ekspansi bani umayyah membuat islam
mejadi negara besar pada saat itu, sungguhpun umayyah lebih memusatkan pada
kebudayaan arab. Perubahan bahasa administrasi dari bahasa yunani dan romawi ke
bahasa arab dimulai pada amsa Abd Al-Malik perhatian kepada syair arab
jahiliyah timbul kembali dan penyair-penyair arab timbul kembali seperti.
1.
Umar bin Abi Rabi’ah 4.
jarir
2.
Jamil Al-Udhri 5.
Al-Akhtal.[22]
3.
Al-Furazdaq
·
Peradaban pada masa bani umayyah:
a.
Penyempurnaan tulisan Al-Qur’an yang telah di kodifikasi pada zaman
abu bakar dan utsman bin affan di tulis tanpa titik (sehingga tidak dapat
dibedakan anatara “u, i, a”. Menurut suatu riwayat, ulama pertama yang
memberikan baris/titik pada huruf2
Al-Qur’an (seperti qa, fa/ba, ta, tsa, sya) adalah hasan Al-Bashri.[23]
b.
Penulisan hadis, pada masa Umar bin Abdul Aziz.
·
Ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbas. Dimasa bani abbas inilah
perhatian kepada ilmu pengetahuan dan filsafat yunani memuncak. Terutama di
zaman harun ar-rasyid dan Al-Makmun. Buku-buku ilmu dan filsafat di datangkan
dari byzantium dan kemudian diterjemahkan kedalam bahasa arab. Kegiatan
penerjemahan buku ini berjalan kira-kira satu abad. Bait Al-Hikmah yang
didirikan oleh Al-Makmun, bukan hanya pusat penerjemah tetapi juga mempunyai
perpustakaan. Diantara cabnag ilmu yang diutamakan dalam bait Al-hikmah, yaitu:
1.
Kedokteran 5.
fisika
2.
Matematika 6.
astronomi
3.
Optika 7.
sejarah
4.
Geografia 8.
filsafat
Pada masa ini pertama kali kontak
islam dengan barat. Al-hikmah dan Al-Azhar hingga kini masih harum namanya
sebagai universitas tertinggi diseluruh dunia. Periode kemajuan islam ini oleh
Christoper Dawson, bersamaan masanya dengan
dengan abad kegelapan di eropa.[24]
·
Tokoh ilmuwan muslim dan macam-macam ilmu yang dikembangkan:
A.
Ilmu agama islam:
a.
Theologi. Ilmu hubungan manusia dengan tuhan baik dzat, sifat dan
perbuatan.
1.
Washil bin atha. Orang islam yang mati dalam keadaan dosa besar
sebelum bertobat dia bukan mukmin dan bukan pula kafir tapi diantaraa keduanya.
2.
Abu huzail Al-‘Allaf. Akal cukup kuat untuk menegtahui tuhan dan
untuk mengetahui kewajiban berteria kasih kepadanya dan untuk mengetahui baik
dan buruk.
3.
Abu hasan Al-Asy’ari. Al-Qur’an bukanlah diciptakan tetapi bersifat
Qadhim, perbuatan manusia bukanlah diwujudkan manusia sendiri, tetapi
diciptakan tuhan.
4.
Abu mansur Al-Maturidi. Tuhan mengetahui bukan dengan zat nya,
tetapi dengan sifat pengetahuannya.[25]
b.
Fiqh. Ilmu yang membahasa hubungan manusia dengan tuhan hubungan
manusia dengan manusia dna mahluk lainnya.
1.
Abu hanifah. Coraknya dipengaruhi oleh perkembangan hukum yang
terjadi di kuffah yang letaknya jauh dari madinah.
2.
Malik bin anas. Baya’ah(perjanjian) yang dilakukan dengan paksaan
hukumnya tidak sah. Sumber imam malik yaitu Al-Quran, sunnah, qiyas, masalih Al-mursalah
dan Al-Urf.
3.
Syafi’i. Dua mazhab yaitu mazhab lama (Qaul Qadim) dan mazhab
barunya (Qaul Qadim).sumber Qur’an, sunnah, qiyas, ijma’ ulama, pendapat
sebgaian sahaabt yang tidak diketahui adanya perselisihan.
4.
Ahmad bin hanbal, menggunakan lima sumber: Al-Qur’an, sunnah, hadis
mursal, Qiyas.
c.
Tafsir. Ilmu yang menjelaskan arti, makna dan kandungan ayat-ayat
Al-Quran yang berpedoman pada penafsiran yang diberikan oleh rasulullah dan
para sahabatnya.
1.
Ibnu abbas 5.
Al-Maraghi (Tafsir Al-maragi)
2.
Al-Kasyaf 6.
Sayyid Qutub (Fi Dzilal Al-Qur’an)
3.
Ibnu katsir (tafsir ibnu katsir) 7.
Muhammad Abduh (Tafsir Al-Mannar
4.
Jalaludin Al-sayuti (tafsir jalalain)
d.
Hadis. Bukhari, muslim, turmudzi (bisa juga tirmidzi), abu daud,
ibnu majah, an-nasai.
e.
Bidang tasawuf. Ilmu tentang mendekati dan mencintai tuhan dengan
cara memebrsihkan diri, kemudian menghiasi dnegan akhlak mulia.
1.
Hasan Al-Bashri (Konsep zuhud)
2.
Dzunun Al-Mishri (konsep Al-Makrifah)
3.
Abu yazid Al-Bustami (konsep ittihad, perasaan bersatu batiniyah
dengan tuhan)
4.
Al-Hallaj (husein ibnu mansur), (paham Al-hullul yaitu bahwa tuhan
memilih tubuh manusia tertentu untuk menganbil tempat di dalamnya.
5.
Ibn Arabi (paham wahdatul wujud, nasut pada paham Al-Hllaj dirubah
menjadi Al-Khalq (mahluk) dan lahut diubah menjadi Al-Haqq (tuhan)
f.
Akhlak.
1.
Ibnu miskawaih “tahzid Al-Akhlak wa tathir A’raq”
2.
Imam Al-Ghazali “ulumu din”
B.
Bidang ilmu sosial: Politik, ekonomi, budaya, sosiologi:
1.
Ibnu khaldum, kitab muqaddimah
2.
Ibnu batutah, banyak mengembara (dikatakan bahwa hampir 44 negara).
3.
At-tahabari, penulis sejarah rasul, para raja dan sejarah umum.
C.
Bidang sains.
1.
Astronomi, ilmu tentang gerakan penyebaran dan sifat-sifat benda
samawi.
a.
Al-Batani. Berhasil emnentukan lama tahun tropis, lama musim, 8
orbit utama matahari dan planet.
b.
Al—faraghani. Menentukan jarak dan ukuran planet, benda langit,
bulan, merkurius dan venus dll.
c.
Nashiruddin al-thusi. Tokoh yang menyelamatkan sisa-sisa khazanah
intelektual peradaban islam yang dihancurkan oleh hulagu khan.
2.
Fisika. Menyelidiki fenomena Alam, terutama dari benda-benda tak
bernyawa, cahaya, panas, tenaga listrik.
a.
Abi Al-Khaitam. Cahaya memiliki kecepatan tertentu sehinga
memerlukan waktu, menurutnya kecepatan itu lebih tinggi dari kecepatan suara.
b.
Al-Biruni. Meluruskan hukum newthon tentang grafitasi.
c.
Ibn-sina. Cahaya bersal dari desiminasi partikel2 yang adatng dari
sumber cahaya itu sendiri yang sekarang dikenal dengan anma foton-foton.
3.
Kimia. Mempelajari unsur-unsur dan elemen-elemen yang jadi dasar
tentang segala sesuatu.
a.
Jabir bin hayyan. Bapak kimia termasyhur, meneliti unsur kimia
logam dan mineral, ia juga pendiri laboraturium pertama.
b.
Zakaria al-Razi. Dokter klinik terbesar setelah ibnu sina.
4.
Kedokteran. Ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam penyakit
serta cara-cara penyembuhannya, serta menghindari penyakit.
a.
Ar-razi (zakariah Al-Razi). Mencurahkan segenap pemikiran untuk
mendiagnosis penyakit cacat dan campak.
b.
Ibn sina. Mengajukan tehnik pengobatan manipulasi (adalah
penyuntikan pelali dalam sumsum tulang blakang. Untuk membetulkan penyimpapanan
sruktural, ia juga penemu awal tentang
peran faktor2 iklim dan lingkiungan terhadap penyakit. Penemu berharga
ibnu sina adalah Tuber Culosis (TBC). Dapat ditularkan oleh sekresi yang
terinfeksi. Sekresi adalah proses untuk membuat
dan melepaskan substansi kimiawi dalam bentuk lendir yang dilakukan oleh
sel tubuh dan kelenjar.
c.
Abu Al-Qashim Al-Zahrawi. Ilmu bedah, dan orang pertama yang
menemukan teori pembedahan dan menciptakan dan menggunakan alat-alat untuk
melakukan berbagai macam operasi dan ia dikenal baik sebagai dokter gigi.
d.
Ibnu nafis. Adalah orang pertama yang mendeskripsikan bagaiamana
pembulu-pembulu darah dalam paru-paru secara gradual menjadi lebih kecil yang
sekarang disebut sebgai pembulu darah kapiler yang terdapat di dalam alveolus.
5.
Optika.
a.
Al-haytam (abad x). Di eropa Al-Hazen, yang menentang pendapat
bahwa yang mengirim cahaya pada benda yang dilihat.
D.
Ilmu politik. Bahasa ingris politic, yang berarti bijaksana. Dalam
bahasa arab, terdapat kata al-siyasah
yang artinya rekayah, siasat, taktik dan strategy untuk mencapai tujuan.
a.
Ibnu arabi. Manusia tidak dapat mencukupi kebutuihan hidupnya tanpa
orang lain, dan karenanya mereka salin memerlukan.ibnu arabi berbicara
pemerintahan, bahwa ia memilih monarki atau kerajaan di bawah pimpinan seorang
araj atau penguasa tunggal.
b.
Al-farabi, pemikiran berkenaan dengan asal-usul lahirnya kota atau
negara, pengaruh iklim atas watak dan perilaku mansuia.
c.
Al-Mawardi. Memperkenalkan teorinya tentang asal usul tumbuhnya
negara, sistem pemerintahan, imamah (kepemimpinan) dan pemilihan atau seleksi
imam.
d.
Ibnu taimiyah. Sultan atau kepala negara adalah bayangan Allah di
Bumi, dengan artian bahwa dia adalah wakil allah di bumi, dengan kewenangan
memerintah yang bersumber dari tuhan.[26]
E.
Humaniora.
1.
Filsafat. Berfikir secara sistematis dan mendalam universal dna
untuk menemukan atau memahami segala sesuatu yang ada baik fisik maupun
metafisik, material dan spiritual.
a.
Al-Kindi. Filsafat pengetahuan bahwa pengetahuan panca indra, dan
pengetahuan akal.
b.
Al-Farabi. Penciptaan Alam, paham emanasi. Mansuia materi asal
memancar dari akal kesepuluh dan akal kesepuluh itu disamakan dengan
malaikat-malaikat dalam islam.
c.
Ibnu Sina. Filsafat tentang jiwa, membagi jiwa dengan tiga:
1.
Jiwa tumbuhan berkembang biak
2.
Jiwa binatang gerak dan menangkap
3.
Jiwa mansuia yang emmiliki daya.
d.
Ibnu rusyd. Anatar agama dan filsafat tentang pertentangan. Tentang
keklanya alam, bahwa ketika alam rusak atau hancur hanyalah bentuknya,
sedangkan materi asal tidak hancur.
2.
Tasawuf. Ilmu tentang cara-acar yang efektif untuk menegtahui dan
memahami, mendekati, mencitai dan dicintai tuhan dan merasa bersatu secara
batin dnegan tuhan.
a.
Rabi’ah Al-Adawiah. Awal seorang budak, dengan paham mahabbah.
b.
Dzunun Al-Misri, mengetahui tuhan dengan 3 cara, yaitu:
-
Pengetahuan awam, mengetahui tuhan satu dengan peranatra syahadat.
-
Pengetahuan ulama. Mengetahui tuhan satu menurut logika akal.
-
Pengetahuan sufi. Mengetahui tuhan menurut perantara hati sanubari.
c.
Abu yazid Al-Bustami. Paham ittihad
d.
Al-Hallaj, paham hulul.
e.
Ibnu Arabi, paham wihdatul wujud, tiap-tiap yang ada punya aspek
kemahlukan dan ketuhanan.
3.
Seni indah, elok, halus. Ekspresi jiwa yang menggambarkan keindahan, keelokan,
kelembutan, kehalusan.
a.
Al-farabi, menyempurnakan ilmu musik dan menerangkan kekurangan
pytagoras. Dan menerjemahkan karya aristoteles yang telah menciptakan alat musik Al-Qonun dan ditiru di barat
dengan nama piano.
b.
Zaryab (alhasan bin nafi’), penggugah lagu.[27]
·
Faktor yang mendorong pengenbangan ilmu:
1.
Ajaran islam mewajibkan meneliti, riset
2.
Tradisi ilmiah yang snagat kuat
3.
Adanya pandangan bersifat integral (semua harus di kembangkan)
komprehensif, dan holistis dalam memandang ilmu pengetahuan dan agama.
4.
Timbulnya dorongan untuk mengenbangkan ilmu
5.
Semangat berlomba-lomba untuk kebaikan
6.
Faktor lingkungan.[28]
·
Pengaruh ajaran islam terhadap eropa . pengaruh ini belangsung
sejak abad ke-12. Sejak abad ke-14 timbul gerakan kebangkitan kembali
(reinasance) pusaka yunani yang diselamatkan dan dopelihara dan diterjemahkan
ke arab. Pusaka islam ke eropa melalui masyarakat islam spanyol (711-1492 M)
dan sisilia (825-1091 M). Salaf satu kisah Alif laila walaila, karya klasik
dunia diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Al-farabi yang banyak
menerjemahkan karya Aristoteles yang menciptakan alat musik Al-Qonun dan
dibarat dengan nama piano.[29]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok....3
PENGARUH ILMU PENGETAHUAN, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN YANG
DIKEMBANGKAN UMAT ISLAM TERHADAP PERADABAN EROPA DAN BARAT.
·
Dieropa para cendekiawan eropa ditekan dan dikontrol oleh gereja,
sehingga pemikiran mereka juga ditolak dan bagi yang mengeluarkan teori
bertentangan denagn pandangan gereja akan ditangkap dan dihukum bahkan dibunuh. Hubungan peradaban islam
dengan barat dan eropa selama berabad-abad
pertengahan yang saat itu eropa dalam kegelapannya, para pakar sejarah sepakat
bahwa hubungan tersebut melalui tiga jalur:[30]
1.
Melalui andalusia.
Andalusia
juga disebut sebagai “syahid kedua” (syurga yang hilang), andalusia ini
merupakan jembatan utama peradaban islam dan pintu penting untuk proses
transfer peradaban islam ke eropa. Gustave le Bon mengatakan “Begitu
orang-orang arab berhasil menaklukan spanyol mereka mulai menegakkan risalah
peradaban disana. Maka dalam waktu kurang dari satu abad mereka mampu
menghidupkan tanah yang mati, membangun kota-kota yang runtuh, mendirikan
bangunan-bangunan megah kemudian menerjemahkan buku-buku yunani dan latin dan
mendirikan universitas-universitas.[31]
2.
Melalui pulau siislia.
Disebut
sebagai “syahid pertama” (daerah sisilia hilang dari peta negeri-negeri islam)
semenjak 484/1091 M. Dikuasai pada masa khalifah muawiyah pada tahun 652 M.
Kemudian disempurnakan tahun 827 M oleh Amir bani Aghlabiyah masa Al-Makmun.
Setelah bani aglabiyah menguasai beberapa daerah di eropa sampai saat tibanya bani aglabiyah melemah
dan keadaan terbalik melemah. Daerah italia, pulau sisilia dan malta direbut
kembali oleh nurman dia kristen. Dan tahun 1090 M, penguasa bani aglabiyah
telah berakhir. Setelah perebutan kekuasaan itu keadaan menjadi berbanding
terbalik kota salernodi dekap nepals mendirikan sekolah kedokteran oleh
constantin african. Sekolah kedokteran
ini adalah sekolah kodekteran pertama yang ada dieropa, yang menjadi
pengembang ilmu kedokteran islam. Disamping itu constantin juga mendirikan
lembaga penerjemah. Buku yang diterjemahkan adalah buku kedokteran karangan
hunain bin ishaq “sepuluh masalah mata”, Ali abbas “Ribbert regalis” dan Arrazi
“liber experimenterum”. Disebabkan hal ini constantin dikenal orang pertama yang
membawa ilmu kedokteran eropa. Constantin menerjemahkan buku karangan islam ke bahasa latin, dan
mengumumkan buku tersebut hasil pemikirannya, ini adalah plagiarist. Pendirian
universitas naples tahun 1224, univ. Pertama di eropa yang didirikan dengan
aturan-aturan dan kontak yang jelas.[32]
Semenjak didirikan univ. Napels, ilmu pengetahuan islam menyebar sampai ke
daerah italia. Salah satu siswanya adalah thomas aquinas, pemimpin katolik yang
snagat terkenal. Pendirian rumah sakit eropa, semata-mata tiruan orang kristen terhadap islam. Rumah
sakit Los Quinze di spanyol yang didirikan oleh Lonis IX. Rumah sakit ini
didirikan setelah perang salib. Rumah sakit ini banyak meniru rumah sakit
sultan nur ad-din di damaskus. Materi pelajarannya berdasarkan teori ibnu
rusyd. Sehingga pengaruh ibnu rush sangat besar di prancis.[33]
3.
Mellaui perang salib.
Perang
salib ini berlangsung kurang lebih 2 abad mulai dari abad 5H/11M (490 H/1097M)
hingga jatuhnya benteng terakhir pasukan salib di tangan mamalik tahun 690 H/
1291M. Awalnya tentara salib datang ketimur dengan menganggap dirinya memiliki
derajat yang lebih tinggi dari orang timur. Mereka mendapatkan betapa majunya
negeri timur setelah 2 abad mereka menyesuaikan diri. Mereka melihta ketinggian
kebudayaan islam dalam segala aspek dan mereka menirunya. Keadaan seperti itu
tidak hanya pada prajurit bawahan tetapi juga pada Richard The Lion Hear dari
ingris. Awlanya menganggap remeh masyarakat timur dan telah membunuh lebih dari
3000 tawanan muslim dengan kejamnya. Tetapi ketika berhadapan dengan salahudin
Al-Ayyubi, yang membalas kekejaman Richard dengan kasih sayang, sadarlah ia
bahwa dia tidak berhadapan dengan bangsa yang rendah. Suatu ketika pernha
richard menderita sakit keras lalu salahaudin
menyamar jadi seorang tabib agar ia mengobati richard, semenjak Richard
mengetahui itu lalu luluh lah hatinya hubungan baikpun terjalin antara keduanya
sampai akhir salahudin meninggal. Tapi hubungan baik keduanya tidak berjalan
lama karena paus selalu menghasut eropa
untuk melakukan peperangan sehingga tentara salib datang berbondong-bondong
menyerang umat islam. Akhirnya tentara salib terusir keseluruhannya dari timur
pada tahun 1921 oleh sultan asraf khalil dari mesir. Ketika tentara salib
berkuasa mereka membawa segala sesuatu yang dimiliki umat islam. Baik buku,
ilmu pengetahuan, alat kedokteran, kompas, dll.[34]
·
Pengaruh ilmu pengetahuan islam atas eropa sejak abad ke-12
sehingga menimbulkan kebangkitan kembali (renaissance) pada abad ke-14 M, yaitu
pusaka yunan yang diselamatkan dipelihara, dan dikenal berkat
terjemahan-terjemahannya arab. Eropa bersikap tidak jujur kepada diri sendiri
tentang sumber-sumber peradaban dan dunia modern tentang sumber-sumber
peradaban dunia tersebut yang dibangunnya. Eropa hanya mengetahui pusaka budaya
yunani, romawi, dan nasionalisme atau tradisi nasionalnya sebagai sumber-sumber
serta menggelapkan utang budi yang besar kepada islam.[35]
·
Berikut temuan muslim yang eropa menganggap temuannya mereka:
1.
Eropa sengaja membawa proses pembuatan gula kristal untuk pengganti
madu yang merupakan pemanis umum sebelum perang salib. Penggunaan kapur dalam
proses gula adalah penemuan kaum muslimin.
2.
Pada abad XII eropa mengenal filsafat dan ilmu pengetahuan yunani
dan islamlah yang mengajarinya. Lebanon mengatakan “Orang arablah yang
menyebabkan kita mempunyai peradaban, karena mereka adalah imam kita selama 6
abad”.
3.
Sepulang dari perang salib, orang-orang eropa membawa pulang sabun,
minyak wangi, komfer, balsam, dan permadani.
4.
Dalam kebudayaan eropa kaum abid dan perempuan tidak dianggap punya
pribadi dan tidak masuk hitungan perilaku adil, halus, saling menghormati pada
perempuan adalah pengaruh islam di andalusia. Uni soviet menirunya tahun 1917
dan disusul negara sosialita belanda sejak tahun 1956 berlkau pada 1 januari
1957.
5.
Seni tulisan indah (calligraphy)
6.
Selain eropa, barat juga tidak hanya berutang budi seperti cara dan
cadar turki yang digemari oleh mode tinggi (hight fashion) sebagai mempertinggi
gaya dan kejelitaan kaum hawa.
7.
Bahasa Arab mempengaruhi atas barat.
·
Tujuan barat mempelajari islam, pemikiran barat diarahkan untuk
membalas dendam kepada kaum muslimin dengan cara mendiskreditkan islam melalui
kajian dan kritik islam dengan nama embel2 orientalis, yang mempelajari budaya
islam, sejarahnya, adat istiadat dan karakter kaum muslimin untuk menyerang
kaum muslimin.[36]
·
Bidang kajian studi islam yang dipelajari barat sudah meliputi
hampir seluruh bidang studi islam, yakni al-Qur’an, al-Hadist, fiqh, dakwah
islam, pendiidkan islam, tasawuf dan bahasa arab dan pemikiran politik. Menurut
prof abudin nata, adapun tujuan yang ingin dicapai:
1.
Menarik simpati kalangan umat islam, sehingga tidak lagi menaruh
benci, curiga dnegan kehadiran barat. Mereka menunjukan kehebatan dan
keistimewaan umat islam seperti mengagungkan Qur’an menyanjung nbai, muhammad
SAW. sehingga nantinya umat islam terlena akan hal ini, sehingga merek apuas
dan berhenti untuk melakukan kreativitas dan inovasi.
2.
Melemahkan islam dari dalam.
3.
Menunjuka superioritas mereka sebagai orang barat. Ilmuwan barat
khususnya orientalitas merasa barat adalah guru dalam segala hal dan cenderung
tidka ingin di gurui timur, menganggap semua sejarah dari barat dan ingin
menjadi model dan rujukan bagi umat islam.
4.
Memperjuangkan doktrin-doktrin mereka yang tidak boleh di kritik.
Bahwa al-Qur’an dalam pandnagan insan barat bukan kalam Allah dan muhammad
bukan rasul Allah. Doktrin ini sudah lebih dulu tertanam dan pikiran mereka
sebelum meneliti.
5.
Untuk kepentingan negara-negara tertentu yang mendanai kajian
tersebut, ini kajian-kajian menyangkut aliran-aliran menyimpang seperti syi’ah
ismailiyah, tasawuf, ahmadiyha dan bahaiyyah.[37]
·
Kemunduran umat islam dan gerakan pembaharuan dalam islam.
Metodologi sangat penting dalam kemajuan, orang-orang biasa bisa membawa kemajuan
karena menemukan metode berfikir yang benar dan utuh, sedangkan pemikir jernih
apabila tidak mengetahui metode yang benar dalam melihat sesuatu dan memikirkan
masalahnya, maka tidak bermanfaat kejeniusannya.[38]
·
Menurut pemikir ternama india abad ke-18 syah waliyullah (1703-1762
M), kemunduran islam:
1.
Ditukarnya system pemerintahan akan ke khilafahan menjadi system
kerajaan yang bersifat absolute.
2.
Masuknya adat-istiadat hindu kedalam islam india.
3.
Perpecahan dikalangan umat islam
4.
Taqlid kepada penafsiran-penafsiran yang dibuat berabad-abad
sebelumnya.
·
Menurut pikiran Al-Tahtawi sbb:
1.
Ajaran islam bukan hanya mementingkan soal akhirat tetapi sola
hiudp di dunia. Jadi umat islam harus
perlu mementingkan hidup duniawinya.
2.
Kekuasaan absolute raja harus di batasi oleh syariat. Raja harus
bermusyawwarah denga ulama. Ex; Dokter, ekonomi, sosilogi.
3.
Syariat harus disesuaikan dengan perkembangan modern
4.
Kaum ulama harus mempelajari filsafat dan ilmu-ilmu modern agar
dapat menyesuaikan syariat dengan kebutuhan masyarakat modern.
5.
Pendiidkan harus bersifat universal dan sama bentuknya untuk semua
golongan.
6.
Umat islam haru bersifat dinamis dan meninggalkan sifat statisnya.[39]
·
Ketinggian barat dalam pendapatnya (Abuddin nata) berdasar atas
sikap rasional dan kemajuan ilmu pengetahuan mereka. Jalan untuk meningkatkan
umat islam akan dicapai dengan kerja sama bersama pemerintah bukan dengan
melawannya. Bermain politik akan merugikan islam jika tanpa penegtahuan dan
pendidikan, sehingga umat islam yang ahrus diperbaiki adalah pendidikannya.
Kalau pembaharuan-pembaharuan lain berpendapat bahwa kemajuan islam atau
apabila umat islam ingin menganbil kembali ilmunya yang dianbil oleh bara pada
masa lalu dapat dicapai kembali dengan kerja sama dengan barat, jamaludin
menganggap bahwa barat dan terutama ingris bukanlah teman. Ia menganggap
musuh karena sadar akan ekspansi barat
kedunia islam. Kesatuan umat islam harus diwujudkan kembali yang disebabkan oleh umat islam sendiri yang
telah meninggalkan akhlak yang tinggi dan melupakan ilmu pengetahuannya.[40]
·
Selain itu juga memang diakui bahwa etos melakukan penelitian yang
ditandai dengan ketekunan, kesabaran dan kedetailan saat ini bnayak dimiliki
oleh barat akrena didukung kemampuan metodologi serta dana yang cukup besar.
Mereka juga menemukan Grand Theory yang
digunakan, data yang lengkap dan ketekunan yang luar biasa. Namun, sesungguhnya
pada zaman klasik, etos kerja demikian telah
dimiliki para ulama islam, Ex: Bukhari, syafi’i, ibnu khaldun dst. Di
masa sekarang sangat disayangkan bahwa etos penelitian ditangan barat &
umat islam sekarang harus menguasai kembali etos penelitian yang kuat dan tekun
tersebut.[41]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok....4
TAUHID SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
·
Macam-macam sumber ilmu:
1.
Indra.
Menurut
filosof muslim, indra merupakan
kecakapan (daya) jiwa yang dimiliki oleh setiap manusia dan bukan sekedar
kecakapan fisik seperti yang dibayangkan
ilmuwan modern. Sebagai kecakapan jiwa, indra-indra manusia ini bekerja dengan sangat
menakjubkan. Mata misalnya, dengan sel-sel yang ebrhubungan dengan cahaya
dapat mencerap bukan hanya benda-benda
fisik yang diamatinya, melainkan juga warna mereka, lidah, benda itu pahit,
manis. Jadi seluruh indra mampu menggali informasi dari benda-benda fisik.
2.
Akal.
Akal
memainkan peranan yang sangat esensial dalam melengkapi segala kekurangan yang
diderita oleh panca indra kita. Menurut filosof muslim akal merupakan kecakapan
jiwa/mental yang khas manusia karena tidak ada hewan apapun yang memilikinya.
Ternyata kemampuan akal untuk menangkap konsep dan informasi tidak terbatas
hanya pada objek-objek indrawi karena akal juga dapat menangkap konsep-konsep
abstrak yang tidak berdasarkan pengindraan.[42]
3.
Intuisi (Hati).
Yang
disebut oleh ibnu sina dengan al-hads al-qudsi (intuisi suci). Daya ini sangat
kita butuhkan mengingat intuisi kadang bisa melakukan apa yang tidak bisa
dilakukan oleh akal. Ini terjadi karena sering gagal dalam memahami sesuatu
sebagaimana adanya, karena ketidak mampuannya untuk dapat menembus relaitas
sampai kejantungnya, intuisi ini melengkapi akal.
4.
Al-Qur’an.[43]
·
Sumber ilmu pengetahuan dapat di klarifikasikan menjadi dua:
1.
Sumber ilahi, Adalah ilmu pengetahuan yang datang dari Allah baik
melalui wahyu, ilham atau mimpi yang benar.
2.
Sumber manusiawi, Adalah
jenis ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia dari berbagai pengalaman
pribadinya dalam kehidupan dan upaya dalam memecahkan berbagai problem yang
dihadapinya atau lewat pendiidkan dan pengajaran serta pennelitian ilmiah.
Kedua
ilmu ini slaing melengkapi dan keduanya berasal dari Allah SWT. Yang
menciptakan manusia dan membekalinya dengn berbagai sarana dan alat untuk bisa
memahami dan memperoleh ilmu penegtahuan.[44]
·
“Sumber” dalam bahasa arabnya adalah “Masdar” dapat diartikan suatu
wadah yang dari wadah itu dapat ditemukan atau ditimba norma hukum. sumber
adalah suatu tempat yang daris egala sesuatu digali atau dianbil.
·
Sumber ilmu menurut Barat:
1.
Rasionalisme, dikaitkan dengan Descartes, Baruch spinoza, Gottfried
leibniz, yang sebenarnya berasal dari pemikiran yunani.
2.
Empirisme, yang menekankan pengalaman. Pengalaman disini biasanya
adalah pengalaman indrawi ini satu2nya
pengalaman manusia yang dapat diverifikasi secara ilmiah yaitu dapat dibuktikan
benar atau tidaknya secara objektif.
3.
Kritisisme, usaha untuk mensitesa dan kutub ekstrim sebelumnya:
Rasionalisme dan Empirisme. Tokoh yaitu imanuel kant. Kan berusaha menunjukan
unsur dari amna saja yang berasal dari pengalaman dan unsur mana saja dari akal. Fokus penelitian
dan perhatian kant adalah pada penyelidikan rasio manusia dan batas-batasnya.[45]
·
Sumber ilmu menurut islam:
1.
Wahyu, dalam filsafat tuhan adalah mind/akal, karena tuhan adalah
akal, dalam islam tuhan dianggap akal kurang diterima.
2.
Akal adalah entitas spiritual yang rapat dengan hati (Al-Qalb)
yaitu menjadi tempat intuisi. Persoalnya sekarang adalah apakah akal sudah
cukup untuk kita jadikan sebagai sumber ilmu sehingga tidak membutuhkan alat
lain karena kesempurnaanya ?
3.
Indra
4.
Ilham/intuisi.
·
Nabi muhammad saw. menerima wahyu usia 610 M, hampir sama dengan
muhammad ibrahimpun menemukan pengethauan dengan ketika ia berfikir mencari
tuhan. Sedangkan yunani, plato tidak menyendiri di dalam gua atau diatas bukit,
tetapi berfikir dan menyebarkan pemikirannya disebuah akademia (Lembaga
Pendidikan). Pendapat plato yang sangat populer adalah konsep tentang kebenaran
“idea” yaitu kebenaran yang bersifat tetap, tidak berubah-ubah dan kekal.
Kebenaran idea adalah kebenaran yang bersifat inderawi.[46]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok....5
METODE BURHANI (OBSERVASI) DAN LANGKAH-LANGKAHNYA (Observasi,
Eksperimen dan Rasional).
A.
Metode Burhani (Observasi).
Sebagai aktivitas kognitif, metode burhani atau Demonstratif
merupakan bentuk inferensi rasional, yaitu
penggalihan premis-premis yang mengahsilkan konklusi yang bernilai.
Metode demonstratif ini berasal dari filusuf terkenal diyunani yaitu
Aristoteles. Dalam penuturan aristoteles yang dimaksud dengan metode
demonstratif adalah silogisme ilmiah, yakni silogisme yang apabila seseorang
memilikinya, maka ia akan memiliki pengetahuan. Menurutnya silogisme adalah
seperangkat metode berfikir yang dengannya seseorang adapat menyimpulkan
pengethauan baru dari pengetahuan-pengetahuan sebelumnya (kesimpulan dari
berbagai premis) terlepas apakah pengetahuan tersebut benar atau salah dan
sesuai dengan realitas atau tidak.[47]
·
Merode demonstratif adalah suatu metode rasional atau logis yang
digunakan oleh para filusuf selain empat macam metide non demon-demonstratif,
yaitu:
1.
Dialektis => berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban,
dialektika.
2.
Sofistik => membincang pemikiran analogis yang mengajarkan lawan
dari kebenaran.
3.
Retori => berhubungan dengan jenis persuasi-persuasi dan
dampaknya atas pendengar dalam pidato.
4.
Poetika => yang berkaitan dengan pemikiran analogis yang mengajarkan penciptaan
perumpamaan dan kiasan.
·
Namun diantara metode rasional tersebut, metode demonstratif
dipandang paling akurat dan karena itu digunakan sebagai ilmiah dasar yang aplikasinya meluas
tidak hanya di bidang logika dan filosofis, tetapi juga dibidang empiris dan
matematika.
·
Metode burhani pada dasarnya adalah metode logika atau penalaran
rasional yang digunakan untuk menguji kebenaran dan kekeliruan dari sebuah pernyataan
atau teori ilmiah dan filosofis dengan memperhatikan keabsahan dan akurasi
penganbilan sebuah kesimpulan ilmiah. Secara garis besar, para ilmuwan muslim
menganbil beberapa langkah metode observasi, yaitu:
1.
Menentukan objek apa yang akan diobservasi
2.
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan di
observasi.
3.
Menentukan secara jelas
data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder.
4.
Menentukan tempat dimana tempat objek yang akan diobservasi.
5.
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
6.
Menentukan cara dan melalukan pencatatan atas hasil observasi,
seperti: menggunakan baca’an, kamera, tape recorder, video perekaman, dan
alat-alat tulis lainnya.
B.
Metode eksperimen dan langkah-langkahnya.
Metode eksperimen adalah metode yang digunakan untuk membuktikan
kebenaran sebuah teori, ilmu pengetahuan islam mengunakan metode eksperimen
dalam menetapkan pembahasan-pembahasan kias dan keputusan, dan disandarkan pada
fakta. Kaum muslimin menuru untuk mengaplikasikan metode eksperimen pada
teori-teori terdahulu, tanpa harus
terikat dengan nama penemu teori-teori tersebut meskipun itu sangat terkenal.
Ibnu haitam menjelaskan pola pemikirannya dalam kitab Al-Manaazir bahwa ia
memulai metode eksperimen:
1.
Menetapkan suatu pembahasan yang telah ada
2.
Menyelidiki teori
3.
Membedakan klasifikasinya
4.
Menganbil ketetapan apa yang di khususkan mata saat melihat
5.
Mengangkat dalam pembahasan
6.
menganalogikan secara berangsur-angsur dan berurutan dengan
mengkritik apa yang diutarakan
7.
Kesimpulan. [48]
C.
Metode Rasional.
Metode yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan denagn menggunakan
pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria kebenaran yang bisa diterima
rasio. Menurut metode ini, sesuatu dianggap benar, apabila bisa diterima oleh
akal.[49]
Untuk mendorong manusia agar menggunakan akalnya secara fungsional, redaksi
yang dipakai Al-Qur’an sangat beraneka ragam, adakalanya menggunakan pertanyaan
agar direnungkan dll. Metode rasional meliputi:
1.
Debat, kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih.
2.
Kriting, usaha menggali denagn cara mengoreksi kelemahan-kelemahan
suatu konsep atau aplikasi pengetahuan. Kemudian menawarkan solusi sebgaai
alternatif pemecahannya. Tradisi barat dalam hal ini harus diakui memang
terbuka sekali terhadap kritik, sehingga munculnya kritik justru mendapat
aprsiasi.
3.
Komparatif, metode memperoleh pengetahuan (dalam hal ini pendiidkan
islam) denagn cara membandingkan teori maupun praktek pendidikan baik sesama
pendidikan islam mau pendiidkan islam dengan pendidikan islam dengan pendiidkan
lainnya.
4.
Analogi, persamaan antara bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk yang lain.
D.
Pandangan islam dan Barat mengenai 3 metode ini (Observasi,
Rasional, Eksperimen).
Dalam islam tidak ada pertentangan anatar ilmu dengan Agama, beda
dengan barat pernah terjadi pertentangan anatara ilmu dan agama di daratan
eropa yang melumpuhkan pergerakan ilmu pengetahuan,[50] “Darkness
Age” ini masih teringat dalam pikiran Descartes dan Voltaire, mereka
menantang terang-terangan taurat dan injil.
·
Setelah lepas dari sekat agama , mereka (Barat) bebas dari
mendewakan akal dalam menghadapi nash-nash yang pokok, argumentasi mereka
mengatakan bahwa akal sanggup menguak misteri-misteri ilmiah dan dapat
dibedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Karena itu barat hanya
menggunakan 3 metode saja, yaitu:
1.
Ijbari
2.
Jadali
3.
Burhani.
Mereka tidak
menggunakan metode irfani dan bayani karena menurut mereka ilmu dan agama itu
hal yang bertentangan.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok...6
EPISTIMOLOGI ISLAM DAN BARAT
·
Epistemologi adalah teori pengetahuan, yaitu membahas tentang
bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin dipikirkan.[51]
·
Dalam filsafat modern, dimana ilmu (sains) dibatasi hanya pada
bidang empiris atau fisik (diobservasi oleh panca indera). Sedangkan menurut
epistimologi islam kita dapat mengetahui bukan hanya pada fisik, tetapi juga
metafisik.[52]
·
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai
apa (ontologi) bagaimana (epistimologi) untuk apa (aksiologi) penegtahuan
tersebut disusun ketiganya ini saling berkaitan. Jika kita ingin bicara
epistimologi maka harus dikaitkan dengan ontologi dan aksiologi ilmu,
pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab permasalahan
yang dihadapi manusia.[53]
A.
Epistimologi Barat.
Pendekatan epistemologi barat itu adalah skeptis, rasional-empiris,
dikhotomik, positive-objektif dan menantang dimensi spiritual (anti metafisik).
Pendekatan epistemologi barat yaitu:
a.
Pendekatan skeptis, keragu-raguan
(kesangsian) tanpa menjadi warna dasar bagi epistimologi barat. Skeptisme ini dibuat pertama kalinya
di dunia barat diperkenalkan oleh Rene Descartes baginya filsafat dan ilmu
pengetahuan dapat diperbaharui melalui metode dengan menyaksikan
gejala-gejalanya.
b.
Pendekatan rasional-empiris, betapapun bagusnya temuan ilmu
pengetahuan, bila tidak rasional kebenarannya, maka kebebrana tersebut, tidak
diakui kebenaran ilmiah. Lawan dari rasionalis adalah empirisme, empirisme
memandang pengalamanlah yang merupakan metode utama dalam memperoleh
pengetahuan baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniah.sebagai
metode, pengalaman bertugas mengantarkan pengetahuan menjadi kebenaran ilmiah,
jadi ukuran kebenaran adalah pengalaman indera. Diluar kebenaran indera
dianggap sebagai bukan kebenaran, karena tidak dapat diartikan secara langsung
berdasarkan kesaksian-kesaksian indera.
c.
Pendekatan dikhotomi. Dikhotomi adalah bagian dua konsep yang
saling bertentangan. Dikhotomi pengetahuan ini muncul bersamaan atau setidaknya
beriringan dengan masa reinassance barat. Sebelumnya kondisi sosio religius
maupun sosio intelektual di barat dikendalikan oleh gereja buktinya barat
memisahkan ekmanusiaan dari ilmu sosial. Selain itu di khotomi anatara nilai
dan fakta realitas objektif&subyektif,[54]
di khotomi lainnya adalah pembelahan antara ilmu agama dan ilmu umum.
d.
Pendekatan positif-objektif. Kata positif (berdasarkan
fakta/faktual). Adapun pendekatan objektif disini adalah pendekatan yang
memandang pengetahuan manusia sebagai suatu sistem pernyataan atau teori yang
dihadapkan pada diskusi kritis. Pendekatan objektif ini berusaha memberikan
pengetahuan dari subyektifitas.
e.
Pendekatan yang menentang dimensi spiritual. Metafisika dalam
pengertian leterlek sesuatu yang berada dibalik alam (wa wara’a al-tabi’ah)
maupun pengertian yang ebrsumber dari agama merupakan persoalan-persoalan
akhirat atau alam baka bagi positivism ditolak.[55]
B.
Epistimologi islam.
Gagasan epistimologi islam merupakan respon kreatif terhadap
tangan-tangan mendesak dari ilmu pengetahuan modern yang membahayakan kehidupan
dan keharmonisan manusia, sebagai akibat epistimologi barat. Epistimologi silam
adalah upaya penyelamatan umat dari keterjebakan itelektual. Adapun
epistimologi islam:
a.
Bersandar pada kekuatan spiritual. Akal manusia juga memiliki
kekuatan spiritual, yang sumber ilmu dan prinsipnya adalah ilahi atau logos
yang juga merupakan sumber kitab suci. Al-Qur’an seperti dipercayai kaum
muslimin berada pada akal ilahi itu.
b.
Hubungan yang harmonis antara wahyu dan akal.
c.
Interdepensi akal dengan intuisi. Sayyid M. Iqbal menegaskan bahwa
pengamatan intelektual dan intuisi bukanlah hal yang saling berlawanan secara
hakiki. Sebab cara yang pertama (intelektual) memungkinkan kita mengahayati
kenyataan secara menyeluruh dan simultan, sedangkan cara yang kedua (intuisi)
mencoba mennagkap berbagai wajah dari kenyataan dengan jalan mengamati
masing-masing segi secara khusus, ekslusif dan berurutan
d.
Memiliki orientasi teosentris, bahwa ilmu berasal dari Allah SWT.
Karena ilmu dalam islam tidak hanya semata-mata untuk kesejahteraan duniawi
tetapi juga akhirat. Ilmu islam lebih mendalam dari sains, dan berlapis ganda:
lapisan indera, lapisan akal, lapisan iman.
e.
Terikat nilai, menurut A. Rasyid Moten menegaskan “dalam islam ilmu
harus didasarkan nilai dan harus memiliki fungsi dan tujuan dengan kata lain
pengetahuan bukan untuk kepentingannya sendiri tetapi menyajikan keselamatan.[56]
·
Metodologi, bagian yang integral dari epistimologi. Metode dari
abhasa yunani “metodos” berarti cara atau jalan dan logos berarti ilmu, jadi
metodologi yaitu cara/jalan mencari ilmu. Semua teori ilmiah harus memenuhi dua
syarat umum/utama:
1.
Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya yang memungkinkan
tidak terjadinya kontradiksi dalam keilmuwan secara menyeluruh.
2.
Harus cocok dengan fakta-fakta empiris sebab teori yang
bagaimanapun konsistennya sekiranya tidak didukung oleh pengujian empiris maka
tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah untuk sementara didapatkan 5
metode yang secara efektif untuk membangun pengetahuan tentang pendidikan
islam:
a.
Metode rasional (Manhaj aqli)
b.
Metode komparatif (manhaj zawqi)
c.
Metode dialogis (manhaj jadali)
d.
Metode komparatif (manhaj muqarani)
e.
Metode kritik (manhaj naqdi).
Barat hanya
menggunakan 3 yaitu:
a.
Metode ijbari (eksperimen)
b.
Metode burhani (observasi)
c.
Metode jadali (rasional).
Adapun 2 metodologi yang tidak digunakan yaitu:
1.
Metode intiusi (irfani) disebut dengan metode aprior (pengetahuan
yang di dapat sebelum pengalaman).
Ilmuwan barat menolak intuisi ini tetapi mereka sepakat terhadap
keberadaan intuisi sebagai fakta psikologi, tetapi ketika intuisi diangkat
sebagai metode dalam memperoleh dan mengenbangkan penegtahuan, mereka
menolaknya. Intuisi mungkin saja penting sebagai sumber pengetahuan, tapi harus
diakui bhawa intuisi tidak bebas dari kesalahan. Sehingga perlu terbuka
terhadap kritik. Secara substansi intuisi adalah anugrah dari Allah untuk
diberikan kepada manusia tentunya merupakan kebenaran, tetapi ketika kebenaran
itu dipahami oleh manusia, maka terdapat kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan akibat dari kekeliruan persepsi mansuia sendiri. jelas,
bahwa sekiranya pengetahuan yang diperoleh mellaui intuisi itu ternyata salah,
maka bukan dari allah memberikan kesalahan kepada manusia, melainkan pemahaman
manusialah yang menyebabkan kesalahan tersebut.[57]
·
Kelemahan-kelemahan intuisi:
a.
Belum jelas alat apa yang bisa dipakai untuk menguji kebenarannya.
Kebenaran yang tidak dapat diuji, maka tidak dapat diakui sebagai kebenaran
ilmiah.
b.
Manusia menjadi pasif sama sekali. Manusia jadi hanya menunggu
datang anugrah dari Allah.
·
Al-Razi, tiada tempatbagi wahyu, intuisi, mistake. Hanya akal
logis, al-razi menolak/menentang kenabian, wahyu, kecendrungan berpikir
irasional karena ia rasionalis murni dia hanya percaya akal, maka banyak
kalangan muslim menolak Al-Razi dalam kategori filosof muslim.
·
Beberapa alasan intuisi jadi metode ilmu:
a.
Metode intuisi adalah metode yang banyak digunakan manusia.
Terutama bergelut di dunia spiritual.
b.
Metode intuisi dapat diuji kemmpuannya memahami realitas secara
objektif.
c.
Metode intuisi dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapapun dengan
usaha-usaha intens dan terbimbing.
·
Tahapan-tahapan penyucian jiwa itu:
a.
Takhali yaitu membersihkan diri
b.
Tahalli yaitu mengisi diri
c.
Tajalli yaitu pengahayan ketuhanan hingga hilangnya sifat-sifat
manusia di ganti sifat ketuhanan-mukasyafah.
2.
Metode bayani.
Pemikiran khas Arabyang menekan otoritas teks atau Nash, secara
alngsung atau tidak langsung. Dan justifikasi oleh akal kebahasaaan yang digali
lewat inferensi (istidlal) secara langsung. Artinya memahami teks sebagai
pengetahuan dan langsung mengaplikasikan tanpa pemikiran, secara tidak langsung
berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah sehingga tidak perlu tafsir
dan penalaran, dalam bayani rasio tidak mampu memberi pengetahuan kevuali
bersandar pada teks. Sumber epistimologi bayani adalah teks. Sumber teks dalam
islam ada 2:
a.
Teks Nash (Al-Qur’an & As-sunnah)
b.
Teks Non-Nash (karya Ulama).[58]
·
Kritikan terhadap metode bayani:
a.
Menempatkan teks yang dikaji sebagai suatu ajaran yang mutlak
(dogma) yang harus dipatuhi, diakui, dan diamalkan, tidak boleh diperdebatkan,
tidak boleh dipertanyakan, apalagi ditolak.
b.
Teks yang dikaji pada epistimologi bayani tidak didekati atau
diteliti historisnya.
c.
Kajian dalam model epistimologi bayani ini tidak diperkuat dengan
analisis konteks bahkan kontekstualisasi (relevansi). Dengan begitu model kerja
bayani perlu diperkuat dengan analisis konteks, dengan melakukan
kontekstualisasi.[59]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok...7
ILMU AGAMA ISLAM DAN MACAM-MACAMNYA
·
Agama yang diucapkan oleh orang barat dengan Religios (bahasa latin),
Religion (ingris, prancis, jerman), Religie (Bahsa Belanda).
a.
Religie (religion) menurut pujangga kristen Saint augustinus,
berasal dari “re” dan “Eligare” yang berarti memilih kembali dari jalan sesat
ke jalan tuhan.
b.
Religare menurut lactantius berasal dari kata “re” dan “ligare”
artinya menghubungkan kembali jalan yang telah putus yaitu hubungan manusia
dengan tuhan karena dosa-dosanya.
·
Agama adalah risalah yang disampaikan tuhan kepada nabi sebagai
petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam
menyelenggarakan tatacara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan
Allah, masyarakat, tumbuhan.[60]
·
Salama, yaslimu, islaman. Salama
yang berarti selamat sentosa, Aslima yang berarti memelihara dalam
keadaan selamat, sentosa, Islama yang berarti selamat, aman, damai,
patuh, berserah diri dan taat. Islam berarti serah diri, patuh dan tunduk
kepada allah swt. Dalam rangka mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
·
Ciri-ciri disebut juga dengan karakteristik. Karakteristik berasal dari
bahasa ingris yaitu Character yang berarti watak, karakter, dan sifat. Dalam
bahasa indonesia, charater berarti sifat yaitu rupa dan keadaan tanpak pada
suatu benda.[61]
·
Karakteristik ajaran islam:
a.
Komprehensif (Al-Syumuliah).
H.
M. Quraish Shihab islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka agama-agama
lainnya ada yang membawa lantainya, dindingnya, gentingnya, tiangnya dan
sebagainya, maka islam membawa semuanya dan mengonstruksikannya menjadi sebuah
bangunan yang kukuh. Agama-agama samawi lainnya berkenaan dengan aspek tertentu
saja, misalkan akidah, ibadah, akhla, maka jaaran islam membawa akidah, ibadah,
akhlak, sosial, ekonomi, politik, ketatanegaraan, islam bersifat Al-syumuliah,
yakni mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, ini dikemukakan dalam kajian
pak harun nasution.
b.
Kritis.
Al-Qur’an
dan As-sunnah, Islam sebagai agama terakhir, keduanya ini menjadi wasit hakim
atau korektor terhadap kekeliruan yang pernah dibuat.
c.
Humanis.
Melindungi
hak asasi manusia dari segi visi, misi dan tujuan islam menyejahterakan dunia
dan akhirat, jasmani dan rohani, individus dan sosial, lahir dan batin. Ajaran
islam bertujuan memelihara dna melindungi:
a.
Hifz an-nafs (hak hidup) d.
Hifz al-nashl (memeilhara keturunan)
b.
Hifz al-din (hak beragama) e.
Hifdz al-maal (hak dapat harta).
c.
Hifz al-‘aql (hak berfikir)
d.
Militan moderat.
Dari
sumbernya, bukan hanya Al-Qur’an dan sunnah, melainkan juga berpedoman pada
ulama dan umara (Ulil Amri), peninggalan sejarah, adat istiadat dan tradisi,
serta berbagai temuan dan teori dalam
ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Khusus mengenai sumber ajaran islam, Al-Qur’an
memiliki beberapa ciri, yaitu:
1.
Ada ayat-ayat yang mengandung ajaran yang bersifat pasti (Qath’i
al-dalalah) yang tidak membutuhkan intepretasi atau pemikiran manusia (akidah,
ibadah, akhlak), jumlahnya hanya sedikit sekitar 30 saja.
2.
Ada ayat-ayat yang jumlahnya jauh lebih banyak yang sifatnya dzanni
atau interpretable, yakni dapat ditafsirkan sesuai dengan kondisi dan
situasi (ekonomi, politik, negara, masyarakat, budaya, peradaban) Al-Qur’an
yang bersifat interpretable inilah yang menampung amsukan dari pemikiran para
ulama dan berbagai temuan dan teori dalam iptek. Dengan maka ajaran islam akan
dapat menyesuaikan diri dan merespon perkembangan dalam amsyarakat.
e.
Dinamis.
Zaman
berubah dari pola komunikasi. Interaksi, transaksi yaitu ulama diberi
reintepretasi dan reformulasi terhadap ajaran islam yakni dengan ayat-ayat
Al-Qur’an yang bersifat interpretable (dzanni dalilah) ayat-ayat mutasyabbih.
Untu menjawab tantangan zaman. Ex: dalam Qur’an tidak pernah disebut bentuk
negara apakah, kerajaan, republik, parlementer. Karena Qur’an menggunakan kata
Ulil Amri, kalifah, imamah, malik & sultan, mana bentuk negara terserah
manusia.
f.
Toleran.
Sifatnya
menyatakan agama yang paling benar disisi Allah adalah islam. Namun pada sisi
lain islam menghormati eksitensi agama lain “Lakumdinukum waliyadin”, “La
ikraha fiddiin”. Karakter ajaran islam yang bersifat inklusif ini tidak
hanya bersifat normatif atau teori yang tertulis dalam kitab suci, emlainkan
telah di praktikkan oleh umat islam. Contoh sejarah islam di spanyol yang
mayoritas katolik, namun silam menghargai dna menghormati. Namun perlu
dibedakan antara inklusif dan iknklusifisme.
1.
Inklusif adalah sikap yang hanya mengimani, menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianut orang lain.
2.
Inklusifisme adalah sikap yang mengimani, mengahayati dan
mengamalkan semua agama yang ada, atau menerima semua agama yang ada, atau
menerima semua kebenaran agama, membenarkan semua agama.
g.
Kosmopolit.
Islam
bukan hanya untuk satu bangsa, atau kelompok tetentu melainkan untuk semua
manusia, perbedaan kulit, bangsa, bahasa dan budaya bukan halangan untuk masuk
islam, maka dengan kosmopolit ini islam dapat mempersatukan dan mempersaudarakan
semua manusia.
h.
Responsif.
Dilihat
dari awal kedatangan islam pertama kali yang sudah terlibat dengan berbagai
masalah, dihadapi umat manusia. Syeikh Al-Nadvi (dalam bukunya Maadza
khashira al-Alam bi Inhithath al-muslimin (kerugian apa yang diderita dunia
akibat kemerosotan umat islam), mengatakan bahwa, pada saat kedatangan islam
keadaan dunia seperti baru saja dilanda gempa dahsyat dan disertai tsunami,
disana sini banyak bangunan roboh dll, ini menandakan keadaan masyarakat yang
pada saat itu:
1.
Fidlalal Al-Mubin
(kesesatan yang nyata).
2.
Fi dzulumat
(kegelapan pikiran dan jiwa).
3.
Jahiliyah
(memiliki jalan hidup yang semata-mata memuaskan hawa nafsu dan kebendaan).
Islam datang
bukan dalam ruang yang tanpa masalah, tapi memecahkan berbagai masalah.
i.
Progresif & Inovatif.
Islam
selalu memperbaharui diri dari jaman ke zaman. Sifat islam yg progresif itu telah
diwujudkan umat islam di zaman klasik, yakni dengan melahirkan karya-karya
inovatif.
j.
Rasional.
Seluruh
perintah allah sesuai dengan akal pikiran dan kebutuhan manusia yang bersifat
rasional dan spiritual. Karena pentingnya kedudukan akal dalam ajaran islam,
maka setiap orang yang menjelmakan ajaran islam harus dalam keadaan sadar dan
normal, orang dalam keadaan mabuk/gila tidak boleh.[62]
·
Tokoh-tokoh yang mengenbangkan ilmu agama islam:
1.
Tafsir(4 khalifah, ubay bin ka’ab, mu’az bin jabbal dll.)
Ada 10 orang
yang terkenal yaitu:
a.
4 khalifah e.
Zaid bin tsabit
b.
Abdullah bin mas’ud f.
Abu musa al-asy’ari
c.
Ibn abbas g.
Abdullah bin zubair.
d.
Ubay bin ka’ab
2.
Ilmu hadis.
a.
Abu hurairah e.
Jabir ibn abdillah
b.
Abdullah bin umar f.
Muadz bin zubair
c.
Anas bin malik
d.
Abdullah bin abbas
3.
Ilmu kalam (membicarakan tentang wujudnya tuhan (Allah),
sifat-sifat yang mesti ada padanya. Rasul-rasul, sifat-sifat yang tidak boleh
padanya dan berbicara aliran-aliran.
a.
Khawarij, Pemimpin aliran khawarij ini yang pertama adalah Abdullah
ibnu wahb al-rasidi yang dianggap sebagai
ganti dari Ali ibn Abi thalib.
b.
Murjiah, yang termasuk kedalam golongan murjiah moderat, yaitu:Al-hasan
ibn muhammad Ibn ‘Ali bin Abi thalib, abu hanifah, abu yusuf. Bagi mereka iman
tidak mempunyai sifat tambah dengan perbuatan baik, dan tidak punya sifat
berkurang karena perbuatan dosa.
4.
Ilmu fiqh.
5.
Filsafat islam, al-kindi, ibnu sina, ibnu tufail, ibnu rusyd,
al-farabi, ibn miskawaih, Al-ghazali, ibn bajjah.
6.
Tasawuf (bersih, suci, jernih, hasan al-Bashri dll). Al-hasan
basri, ibrahim ibn adham, rabi’ah Al-‘Adawiyah, zunnun Al-misri, abu yazid
al-bustami, al-hajjaj, ibn ‘Arabi.
7.
Sejarah dan peradaban (muawiyah bin abu sufyan, abd malik bin
marwan).[63]
·
Al-Qur’an dan As-sunnah tidak pernah membedakan antara ilmu agama
dan ilmu umum. Yang ada dalam Al-Qur’an adalah ilmu, pembagian ilmu itu
merupakan hasil kesimpulan mansuia yang membagi/mengidentifikasi ilmu
berdasarkan obyek kajiannya.
a.
Jika objek ontologinya wahyu (Al-Qur’an) maka yang dihasilkan ilmu
agama, teologi, tafsir, fiqh. (Religion science)
b.
Jika objek kajian ontologi yang dibahasnyaalam jagat raya. Ex:
Bumi, langit dengan metode penelitian eksperimen dilanoraturium, pengukuran,
penimbangan maka hasil adalah ilmu alam (Natural sience)
c.
Jika kajian objek ontologinya perilaku sosial, metode wawancara,
observasi, penelitian terlibat, maka hasilnya ilmu sosial (sosial sience).
Ex: ilmu-ilmu politik, ekonomi, budaya.
d.
Jika objek kajian ontologisnya adalah akal dan pikiran, metode
mujahadah atau logika, maka hasil filsafat & ilmu humaniora, maka ilmu yang
dihasilkan adalah filsafat dan ilmu humaniora.
e.
Jika objek kajian intuisi batin metode penyucian batin, maka ilmu
yang dihasilkan adalah ilmu ma’rifah.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok...8
ILMU SOSIAL
·
Adapun ciri-ciri ilmu sosial:
a.
Empiris, artinya pengetahuan diperoleh berdasarkan pengamatan dan
percobaan.
b.
Teoritis, yaitu berusaha menyusunabstraksi dari hasil-hasil
observasi.
c.
Kumulatif, teori yang sudah ada memperbaiki dan memperluas teori
lama
d.
Nonetis, yaitu bukan baik buruknya tetapi tujuannya jelas.[64]
·
Ada 2 metode dalam ilmu sosial:
1.
Kualitatif yaitu tidak bisa diukur dengan angka tetapi nyata dalam
masyarakat. Di dalam metode kualitatif termasuk metode historis dan komparatif.
a.
Metode historis menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam
amsa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
b.
Metode komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam
masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan
persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.
2.
Kuantatif yaitu bisa diukur dengan angka, dengan menggunakan skala,
indeks, table dan formula (metode statistik, sociometri).
a.
Sociometri mempergunakan skala-skala dan nagka untuk mempelajari
hubungan-hubungan natar mansuia.[65]
b.
Statistic bertujuan menelaah gejala-gejala secara matematis.
·
Macam-macam ilmu sosial:
a.
Sosiologi (socius => masyarakat, kawan. Logos => ilmu)
b.
Antropologi (Anthropos => manusia, Logos => ilmu)
c.
Geografi (geo => bumi, graphein => lukisan atau tulisan.
=> tulisan tentang bumi)
d.
Ilmu sejarah (syajaratun => pohon kayu, historia (yunani)
belajar bertanya-tanya.[66]
e.
Ekonomi (oikosnamos (manajemen urusan rumah tangga)
f.
Psikologi, study ilmiah tentang kegiatan mental.[67]
·
Tokoh-tokoh:
1.
Ilmu sosiologi:
a.
Agus comte => prancis, mmeberi nama pada socies/logos.
b.
Herbert spencer => objek sosiologi keluarga, politik, agama.
c.
Emile durkheim => lembaga-lembaga dalam amsyarakat dan
proses-proses sosial.
d.
Max weber => jerman, memberi pengertian perilaku manusia dan
menela’ah sebab-sebab interaksi sosial.
2.
Antropologi
a.
Fans boas (1940).
b.
Edward sapir, prancis => mahasiswa boas yang menggunakan
asumsi-asumsi dari gurunya.
3.
Ilmu geografi
a.
Vidal de la blache => prancis, bapak geografi yang mengatakan
bahwa geography is science of places, concerned with qualities and
potentialities of countries.
b.
Karl ritter => menyatakan bahwa geography to study the eart
as the dwelling place of man.
4.
Ilmu sejarah
a. Bury, history
is science no less and no more sejarah itu adalah ilmu tidak kurang dan
tidak lebih.
b. Carr.
5.
Ilmu ekonomi.
a.
Albert s
b.
L. Meyes
c.
J. L Meij
d.
Samuelson dan Nordhaus.
6.
Ilmu psikologi
a. Atkinson.
b. William james.
c. Kennet clark
dan George Milter.
·
Hubungan antara Ilmu sosial dengan ilmu lainnya.
1.
Hubungan sosiologi dengan ekonomi => basis perilaku sosial.
2.
Hubungan sosiologi dengan sejarah => penyelidikan histori.
3.
Hubungan sosiologi dan psikologis => psikologi jelas berbeda dengan sosiologi
karena dalam kajian psikologi memusatkan pengalaman individu dibandingkan
dengan kelompok sosial. Tetapi psikologi sosial kajiannya yaitu memahami
kepribadian dan perilaku individu-individu sosial sehingga berhubungan erat
dengan soiologi.
4.
Hubungan sosiologi dan antropologi => sosiologi lebih pada
peradaban modern yang relative maju, sedang antropologi sebagai perbandingan.
Para ahli sosiologi banyak meminjam konsep-konsep dan pendekatan antropologi.
·
Pandangan islam terhadap ilmu sosial, menurut pandnagan Al-Qur’an
dan as-sunnah sesungguhnya tidak ada ilmu agama dan ilmu umum. Yang ada ilmu
itu seluruhnya dari Allah swt. Namun kepentingan tekhnis dan paradigma yang
membedakan antara ilmu satu dengan lainnya.
a.
Agama berasal dari tuhan, ilmu berasal dari manusia.
b.
Tuhan bersifat maha benar dan manusia terkadang benar dan terkadang
salah.
c.
Agama bersifat absolut, ilmu bersifat nisbi.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok...9
SUMBER ILMU (ONTOLOGI)
·
Masdar diartikan sebagai sumber, asal, referensi, atau sumber
penganbilan. Kata ilmu disepadankan dengan bahasa Arab:
-
Ma’rifa (Pengetahuan)
-
Fiqh (pemahaman)
-
Hikmah (kebijaksanaan)
-
Syu’ur (perasaan).[68]
·
Ontologi[69]
artinya ilmu tentang yang ada. Secara istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu
yang telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani. Dalam aspek ontologi
diperlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan-pernyataan dalam sebuah
ilmu. Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan metafisika. Selain
metafisika juga terdapat sebuah asumsi dalam aspek ontologi ini. Asumsi ini
akan berguna ketika kita akan mengatasi suatu permasalahan.
·
Syamsudin arif menjalskan bahwa ada 3 sumber ilmu:
1.
Persepsi indra (indra al-hawas) => Pendengaran, penglihatan,
perasa, pencium, penyentuh dan Indera keenam disebut al-hiss al-musytarak yang
menyertakan adaya ingatan atau memory (dhakirah), daya penggambaran (khayal)
daya estimasi (wahm).
2.
Proses akal sehat (ta’aqul) => nalar (nazar), alur fikir (fikr)
3.
Intuisi hati (qalb) => menangkap pesan-pesan ghaib. Menerima
ilham, fath, kasyf.
4.
Informasi yang benar (kabar shodiq) => yang bersandar pada
otoritas. Sebuah khabar shodiq, apalagi dalam urusan agama, adalah wahyu (kalam
allah dan Sunnah rasul-nya) yaitu yang diterima dan diteruskan yakni di
transmit (ruwiyah) dan di transfer (nuqila) sampai akhir zaman.[70]
·
Adapun sumber ilmu (ontologi) menurut islam yaitu:
1.
Wahyu, kebenaran langsung dari Allah kepada seseorang hamba-nya
dengan kata lain wahyu merupakan komunikasi tuhan dnegan manusia. Dalam
filsafat tuhan dikatakna mind/akal.
2.
Akal, prof. Wan akal pikiran bukan hanya rasio. Akal adalah
fakultas mental. Akal adalah entitas spiritual yang rapat denga hati yaitu
menjadi tempat intuisi.
3.
Indera.
4.
Ilham/intuisi, dunia luar (external word).
·
Adapun sumber ilmu menurut barat:
1.
Rasionalisme (hakikat ilmu itu bersumber dari akal budi mansuia,
dan paham ini sumber ilmu itu akal seraya mengabaikan pengalaman, indera sumber
pemahaman tapi tdk cukup ini tapi di bantu oleh akal). Filosof abad 17, 18 rene
descartes, baruch Spinoza, Gottfried Leibniz yang berasal dari pemikiran
filsafat yunani.
a.
Rene Descartes, berpendapat bahwa dalam jiwa manusia terdapat ide
bawaan terdiri atas pemikiran, tuhan, keluasan (ekstensi), adapun ilmu lain
hakikatnya derivasi dari ketiga ini.
2.
Empirisme. Penekanan pentingnya pengalaman sebagai sarana
pengetahuan ini dipelopori francis bacon, mengutamakan pendekatan empirik
berbalik dengan rasionalisme, mazhab ini mengatakan bahwa seluruh isi pemikiran
manusia berasal dari pengalaman yang kemudian diistilah dengan persepsi.
3.
Kritisisme, immanuel kant, pemikiran kant berusaha mengakhiri
perdebatan kedua aliran diatas, yaitu anatar rasionalis jerman yang diwakili
leibniz dan wolff dan empirisme ingris. Dalam usahanya dia menunjukan unsur
mana saja dalam pikiran manusia yang berasal dari pengalaman dan mana yang dari
akal.
·
Macam-macam objek ilmu:
1.
Wahyu (Qauliyah/Qur’aniyah) dari sudut epistimologi metode yang
digunakan untuk memahami Al-Qur’an disebut bayani, bayani ini otoritas nash.
2.
Alam jagat raya (Kauniyah) ayat kauniyah sebagai pendukung dan
penguat dari kebenaran ayat qauliyah. Untuk fenomena alam menggunakan metode
observasi/eksperimen (tajribi), yakni pengamatan indrawi.
3.
Fenomena sosial (insaniyah), ayat insaniyah merupakan
kebesaran-kebesaran Allah yang terdapat pada diri manusia.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok...10
TIMBULNYA ILMU ALAM
·
Albert Eistein mengatakan bahwa Ilmu tanpa Agama buta, dan agama
tanpa ilmu adalah lumpuh (Science without religion is blind, and religion
withouth science is lamg)[71]
·
Lahirlah manusia cerdas seperti Copernicus mengubah paradigma
pemikiran manusia abad modern. Kemajuan sains pada waktu itu dikejutkan dengan
salah satu pertanyaan bahwa mataharilah yang menjadi pusat pergerakan bintang
dan planet-planet di alam semesta ini dan dilanjutkan oleh Galileo dan Galilei
(1563-1642).[72]
·
Menurut diagnosis A. Rahman Djay dapat dibenarkan bahwa ketika ia
mengatakan penyebab kemunduran umat islam karena orang islam tidak menempatkan
porsi ilmu sesuai bidangnya, seperti fenomena alam tidak ditempatkan pada
bidang kajian sains & tekhnologi.[73]
·
Rumpun ilmu Alam:
1.
Fisika, yaitu ilmu yang menyelidiki benda-benda fisik (bodies) dari
sudut gerak atau diam. Fisika juga mempelajari mata air dan gempa bumi dan juga
awan, gas, halilintar, kilat dan badai, asal-usul gerak pada tubuh.
2.
Matematika, al-kindi matematika adalah bidang ilmu yang dikuasi
oleh seseorang yang hendak mempelajari filsafat, ia adalah semacam ilmu alat
selain logika atau memahami filsafat. Cabang matematika:
a.
Geometri, yang mengkaji pengukuran-pengukuran.
b.
Arimetika, sifat-sifat esensial dan aksi yang tak terputus atau
numeric (bilangan).
c.
Music, proporsi suara.
d.
Astronomi, cabang matematika yang menentukan bola-bola langitjumlah
setiap planet dan bintang.
3.
Kimia
4.
Kedokteran, diantara penulis ilmu kedokteran adalah al-Razi atau
Rhazes (865-925 M) rhaz belajar dari hunain bin ishaq.
·
Ciri-ciri ilmu alam:
a.
Empiris, yaitu melalui pengamatan dan percobaan
b.
Sistematis yaitu data yang tersusun mempunyai hubungan yang teratur
c.
Analitis yaitu pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok
soalnya dan peranan dari bagian-bagian itu
d.
Verivikatif artinya dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun.
·
Metodologi penelitian ilmu Alam, dalam ilmu alam orang mengumpulkan
pengetahuan dengan:
a.
Pengamatan (observasi)
b.
Pengukuran/pengumpulan data (manusia, alam, tmbuhan, hewan,
matahari dll).
c.
Data itu kemudian di analisis.
d.
Bila gejala-gejalanya serupa maka bisa di tarik kesimpulan umum
mengenai fenomena-fenomena alamiah itu.[74]
·
Tokoh-tokoh islam:
1.
Matematika:
a.
Al-kindi (801-873 M).
b.
Al-khawarizmi (780-850 M).
2.
Fisika:
a.
Ibn haitman (965-1040 M).
b.
Al-Biruni (973-1048M).
3.
Kimia dna biologi.
a.
Abu mussa jabir bin hayyan (750-803 M).
b.
Al-jahiz (776-868M).[75]
·
Pandangan islam mengenai ilmu alam, Abdu al-Ghani menjelaskan
mempelajari ilmu-ilmu ukhrawi wajib untuk menjadi muslim yang baik (fardu
‘ain), sedangkan mempelajari duniawi itu fardu kifayah.[76]
·
Dewasa ini kita menghadapi pilihan orientasi yang krusial antara
memilih agam ataua sains. Para penentang agama menafsirkan alam tidaklah
merupakan keharusan menghubungkan dnegan alam, tuhan adalah pikiran
non-esensial, ilmu modern sepakat bahwa semua peristiwa di alam jagad ini
berjalan dengan aturan yang sentral Law of nature (hukum Alam).[77]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok.....11
INTEGRASI ILMU AGAMA & ILMU UMUM
·
Integrasi adalah pembahharuan hingga menjadi kesatuan yang utuh
atau bulat (KBBI),[78]
kita sepakat untuk menggunakan istilah kata islamisasi dalam kontek integrasi
ilmu agama dan ilmu umum.[79]
·
Dalam islamisasi ilmu pengetahuan menuut faruqi,[80]
sebaiknya terjadi hubungan timbal balik
antara realitas dan aspek kewahyuan. Dengan demikian untuk memahami nilai-nilai
kewahyuan, umat islam perlu memanfaatkan ilmu pengetahuan jika tidak maka umat
islam akan tertinggal oleh umat lainnya. Selain ketinggalan dalam masalah
penggunaan ilmu, hal terbesar adalah paradigma berfikir dimana umat islam masih
berfikir absurd seperti dalam memahami Al-Qur’an umat islam masih sibuk mencari
sigi mistik dari surat-surat tertentu. Ex: Al-Ikhlas, yaasin, ayat kursi.
Al-Qur’an sebagai yang diykini fazlurrahman sebagai sumber ilmu pengetahuan
hanya akan menjadi saksi kemunduran islam apabila umat islam terus
mengedepankan cara berfikir partikulasi dan ritualistik.[81]
·
Model-model islamisasi di era globalisasi:
a.
Model purifikasi. Purifikasi berarti pembersihan atau penyucian,
pengkudusan ilmu sesuai dengan nilai dan norma islam:
-
Penguasaan khazanah ilmu pengetahuan muslim
-
Penguasaan khazanah ilmu pengetahuan masa kini
-
Identifikasi kekurangan-kekurangan ilmu itu dengan ideal islam
-
Rekonstruksi ilmu-ilmu itu sehingga pandangan menjadi selaras.
b.
Model modernisasi, modernisasi adalah proses perubahan menurut
fitrah atau sunnatullah. Melakukan liberalisasi penanganan yang adaptif
terhadap kemajuan zaman, tanpa harus meninggalkan sikap kritis terhadap unsur
negatif dari proses modernisasi.
c.
Model Neo-Modirnisme model ini mencoba memahami ajaran-ajaran dan
nilai-nilai mendasar yang terkandung dalam Al-Qur’an dan sunnah dengan
mempertimbangankan khazah intelektual muslim klasik serta mencermati
kesulitan-kesulitan dan kemudahan yang di khawatirkan oleh dunia islam. Model
ini muncul abad 19 dan 20 M.[82]
Metodologi islamisasi ini menurut saiful muzani:
1.
Persoalan kontemporer umat harus di cari penjelasannya dari hasil
ijtihad yg merupakan interpretasi trhdap Al-Qur’an.
2.
Bila dalam tradisi ijtihad ini tidak ditemukan yg sesuai dengan
kondisi kontemporer, maka harus menelaah konteks sosio history dari ayat
Al-Qur’an.
3.
Dari telaah history ini akan terungkap pesan moral al-Qur’an, yang
merupakan etika sosial.
·
Dampak islamisasi ilmu:
1.
Kehidupan mereka ynag sekuler tidak terarah, tidak ada tujuan,
hidup hanya money, music and fun, pola hidup semacam itu menciptakan
kegersangan dan kegelisahan jiwa.
2.
Merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagian
3.
Menemukan kebenaran yang di carinya.
4.
Banyak perempuan maerika berkeyakinan bahwa islam sangat melindungi
dan menghargai perempuan. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami.[83]
·
Dampak islamisasi berpengaruh terhadap hubungan islam dan barat:
1.
Masyarakat barat akan lebih dekat dan lebih kenal dengan silam
emlalui umat islam, mereka akan menjembatani kesalahpahaman yang terjadi antara
islam dengan kaum muslim.
2.
Suara politik kaum muslimin semakin kuat, slaing pemahaman dan
pengertian akan jadi kuat.[84]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kelompok.....12
nanti tambahkan dari tokoh-tokoh psikologi islam
PERBEDAAN PSIKOLOGI ISLAM DENGAN PSIKOLOGI BARAT.
·
Dalam kerangka ilmiah positivistik seperti ini, hampir dapat
dipastikan tidak tersedianya tempat bagi diskusi tentang “jiwa” atau “ruh” yang
bersifat immateriil atau ruhani. Memang cukup aneh bahwa psikologi yang
“seharusnya” berbicara tentang jiwa (psyche) sebagai sebuah substansi
immateriil, justru tidak memberi tempat yang luas baginya dalam psikologi
modern.
Ibnu sina telah menulis pandangan
atau “teori” psikologinya baik dalam karya utamanya Al-Syifa, maupun dalam
ringkasannya Al-Najah, ibnu sina percaya bukan hanya pada keberadaan (status
ontologisnya) benda fisik, melainkan juga entitas-entitas metafisik. Antara
keduanya terbentang apa yang biasanya disebut “Mata-Rantai Besar Wujud” (Great
chain of Beings).[85]
·
Psikologi islam sebagai sebuah kajian ilmu yang baru dikembangkan
di awal tahun 60-an belum banyak orang mengenal, jika dibandingkan dengan
psikologi barat yang usianya telah berabad-abad. Psikologi barat berfokus pada
Ego sebagai subyek dan objek yang menjadi landasan sentral paham hedonisme dan
individualisme barat sedangkan psikologi islam mendasarkan pada spiritualisme,
meskipun berbeda namun keduanya memiliki titik singgung yang sama yaitu manusia
sebagai objek kajiannya.
·
Perbedaan psikologi barat dan psikologi islam:
a.
Jika psikologi barat merupakan produk pemikiran dan penelitian
empiric, psikologi islam, sumber utamanya adalah wahyu kitab suci Al-Qur’an
yakni apa kata kitab suci tentang jiwa.[86]
b.
Jika tujuan psikologi barat hanya tiga:, maka islam ada 5(dengan menambah 2)
1.
Menguraikan 1.
Membangun perilaku yang baik
2.
Meramalkan 2.
Mendorong orang merasa dekat deng
3.
Mengendalikan tingkah laku an Allah SWT.
c.
Jika konseling dalam psikologi barat hanya disekitar masalah sehat
dan tidak sehat secara psikologi, konseling psikologi islam menembus hingga
bagaimana orang merasa hidupnya bermakna, benar dna merasa dekat dengan Allah
SWT.
d.
Pendekatan psikologi islami dalam intervensi.[87]
·
Penegrtian psikologi islam. Djamaludin ancok dabn fuad nashori,
1995 bahwa psikologi islam adalah ilmu yang berbicara tentang manusia, terutama
masalah kepribadian manusia, yang berisi filsafat, teori, metodologi dan
pendekatan problem dengan di dasari sumber-sumber formal islam (ayat qauliyah)
dan akal, indra, serta intuisi (ayat kauniyah). Jadi psikologi islam diartikan
sebagai perspektif islam terhadap psikologi modern dengan membuang konsep yang
tidak sesuai dan bertentangan dengan konsep islam.[88]
·
Psikologi islam sudah sepatutnya menjadi wacana sains yang
objektif, bahkan boleh di katakan telah mencapai derajat supra ilmiah. Anggapan
bahwa psikologi islam maish bertaraf pseudo-ilmiah adalah tidak benar, sebab
psikologi islam telah melampaui batas-batas ilmiah. Obyektivitas suatu ilmu
hanyalah persoalan kesepakatan, yang kriterianya bukan hanya kuantitatif
melainkan juga kualitatif. Psikologi kontemporer telah mendapatkan kesepakatan
dari kalangan sendiri. demikian juga psikologi islam telah mendapatkan
kesepakatan dari kalangan kaum muslimin. Ada 2 kelompok yang mencoba membangun
konsep psikologi islam ini:
1.
Adalah mereka yang memiliki latar belakang pendiidkan psikologi dan
kemudian bersinggung dengan konsep-konsep islam mengenai psikologi. Disamping
adanya ketidakpuasan atas bahasan psikologi yang dianggap terlalu sekularistik
dan menafikan kondisi kejiwaan hakiki manusia.
2.
Kelompok kedua adalah mereka yang mencoba menggali khasanah klasik
islam (at-turat al-islam) untuk pengembangan keilmuwan psikologi islam.
Keduanya bukanlah psikolog dan tidak memiliki latar belakang pendidikan
psikologi, namun memiliki akses terhadap literatur yang bersinggung dengan
psikologi semacam ibnu sina, Al-Ghazali.
·
Psikologi islam disebut-sebut sebagai mazhab kelima setelah mazhab
psychoanalysis, mazhab bihaviorisme, mazhab psikologi humanistik, dan mazhab
psikologitranspersonal.[89]
·
Konsep psikologi islam baru merupakan gagasan yang belum digunakan
sebagai kecamatan untuk memecahkan persoalan ilmiah karena para ilmuwan pasti
akan menuntut kajian empiris antroposentris atau penelitian laboratories untuk
dapat memenuhi syarat sebgaai ilmu psikologi oleh karena itu nama psikologi
islam lebih mudah menempatkannya dibanding psikologi islam.
Pendapat tersebut menunjukan bahwa membangun psikologi islam
bukanlah pekerjaan mudah tapi memerlukan waktu panjang dan lainnya sebgaaimana
yang dilakukan psikologi barat dalam emmbangun psikologi dijumpai sekarang ini,
dengan demikian sungguhpun namanya psikologi silam namun secara keilmuwan masih
belum tuntas untuk itu istilah yang lebih mudah dan tidak beresiko tinggi
secara ilmiah adalah istilah psikologi islami yaitu psikologi yang dijiwai oleh
nilai-nilai ajaran silam yang pada intinya di identik dengan islamisasi
psikologi.[90]
·
Perhatian islam terhadap psikologi. Menyoroti lintasan sejarahnya,
psikologi sebagai disiplin ilmu lahir dan berkembang dari peradaban dunia
barat. Oleh karena itu, psikologi berkembang atas landasan ilmiah
empiris-sekuler yang tak berjiwa, sehingga pada saat menelaah dimensi-dimensi
perilaku manusia yang supra empiris, dimensi spiritual, dan dimensi religious
menghasilkan interpretasi yang banyak mengandung kekosongan ini, muncul
ajakan-ajakan untuk mengenbangkan psikologi islam.
·
Para filusuf yunani seperti plato dan Aristoteles lebih banyak
mencurahkan pandnagan tentang manusia kepada soal-soal kejiwaan manusia dari
pada tentang jasmaninya. Berbeda dengan kajian tentang kajian rohani
(kejiwaan), di dunia barat, kajian tentang kejiwaan kurang mendapat perhatian,
sehingga perkembangan kurang mendapatkan perhatian, faktor diantaranya bahwa
manusia secraa kejiwaan mempunyai pembawaan yang berbeda, pengaruh lingkungan
yang berbeda, perkembangan dan pertumbuhan yang tidak sama.
·
Banyak psikologi barat yang telah melahirkan teori tentang manusia:
1.
Psikoanalisis (tokohnya sigmund freud (1856-1939 M) yang melukis
bahwa manusia sebagai mahluk digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam
(homo valens).
2.
Behaviorisme aliran yang memandang mnusia sebagai mahluk yang
digerakkan oleh lingkungan (homo mechanicus)
3.
Psikologi kognitif yang melihat manusia sebagai mahluk yang
mengolah stimuli yang diterimanya (homo sapiens)
4.
Psikologi humanistik (tokohnya William james (1842-1910 M),
menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi
transaksional dalam lingkungannya (homo ludens) sebagai objek kajiannya.[91]
SEJARAH PSIKOLOGI BARAT DAN INDONESIA
A.
Pengertian Psikologi
Pada tahun 1929,
psikologi didefinisikan sebagai studi tentang kesadaran (consciosness). Tahun
1930 psikologi didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang prilaku (behavior).
Sesudah itu, psikologi didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang prilaku dan
proses mental. Dalam hal ini definisi psikologi, menyangkut dua hal pokok,
yaitu prilaku nampak (overt behavior) dan proses mental (kognisi). Berdasarkan
definisi lain, psikologi adalah Studi ilmu tentang prilaku dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Secara etimologi psikologi berarti ilmu yang mempelajari
jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesenya maupun latar belakangnya. Woodwoth
dan Marqus mendefinisikan, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
prilaku atau kegiatan psikis induvidu dalam hubungannya dengan lingkungan
(dunia) disekitarnya.[92]
Kata psikologi
berasal dari bahasa yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos
yang berarti lmu. Dalam perkembangan selanjutnya, ilmu jiwa tersebut
dianggap terlalu abstrak dan kurang ilmiah sehingga istilah psikologi sebagai
ilmu jiwa mulai ditinggalkan. Sejak saat itu, psikologi dipahami sebagai sebuah
ilmu pengetahuan yang tidak lagi mempelajari tentang jiwa, tetapi membicarakan
tentang gejala-gejala jiwa yang terlihat dan terukur. Sejak saat itu,
gejala-gejala kejiwaan tersebut dikenal dengan gejala-gejala psikologis atau
psikis.[93]
Psikologi adalah ilmu yang sudah berkembang sejak abad 17 dan 18 serta tampak pesat kemajuannya pada abad 20. Pada awalnya, ilmu ini adalah bagian dari ilmu filsafat, namun kemudian memisahkan diri menjadi sebuah disiplin ilmu lain, tetapi tetap ada hubungannya dengan filsafat.[94]
B.
Sejarah Psikologi Pada garis besarnya,
1. Yunani kuno
Psikologi
Menjadi Bagian Dari Filsafat ( Masa Yunanii Kuno ) Pada awalnya psikologi
adalah sebagai bagian dari filsafat (sejak zaman sebelum masehi sampai abad
pertengahan). Psikologi sebagai bagian dari filsafat yaitu ilmu yang mencari
hakikat sesuatu dengan menciptakam pertanyaan dan jawaban secara terus menerus
sehingga mencapai pengertian yang hakiki. Objeknya adalah hakikat jiwa dan
menggunakan metode argumentasi logika. Tokoh-tokohnya adalah Plato,
Aristoteles.
a. Plato ( ± 400
tahun SM ),[95] Menurut Plato, jiwa
manusia itu terdiri dari dua bagian, yaitu : jiwa rohaniah dan badaniah. Jiwa
rohaniah berasal dari dunia abadi karena itu kekal tidak pernah mati, sedangkan
jiwa badaniyah akan gugur bersama-sama dengan ragam manusia. Jiwa rohaniyah sebagai
jiwa yang tertinggi bersumber pada rasio dan logika manusia, dan jiwa bertugas
menemukan kebenaran yang abadi yang terletak dibalik kenyataan didunia ini hal
ini dilakukan dengan cara berfikir dengan ratio dan mengingat akan ide-ide yang
benar yang berasal dari dunia abadi.
b. Aristoteles (
tahun 384 – 323 SM ),[96]
Meskipun Aristoteles murid Plato, akan tetapi pendapat filsafatnya tentang jiwa
berbeda dengan Plato. Kalau menurut Plato hanya manusia yang mempunyai jiwa,
tetapi menurut Aristoteles semua makhluk hidup mempunyai jiwa; dan jiwa ini
bertingkat-tingkat. Taraf paling rendah dimiliki oleh jiwa tumbuh-rumbuhan yang
disebutkan “jiwa Vegetatif” seseudah itu terdapat jiwa hewan atau “jiwa
Sensitif” dan pada akhirnya terdapat jiwa manusia atau “jika intelektif” yang
mempunyai taraf kehidupan yang tertinggi. Pembagian taraf kehidupan tersebut
berdasarkan taraf-taraf daya kemampuan yang dimiliki masing-masing jiwa itu.
Dan hasil pemikiran filsafat pada zaman lampau
ialah “atomistis” yaitu bahwa jiwa manusia itu dianggap sebagai sesuatu yang
konstan dan tidak berubah-ubah dan jiwa demikian itu dapat dianalisa kedalam
unsur-unsurnya tersendiri yang masing-masing bekerja sendiri-sendiri terpisah
satu dengan yang lainnya. Pandangan ilmu jiwa zaman lampau yang filosofis dan
atomistis itu jelasnya tidaknya menganggap bahwa jiwa manusia terpisah dari
raganya, akan tetapi juga menganggap jiwa tersebut mimiliki daya-daya tertentu
yang bekerja / berfungsi sendiri-sendiri secara terbatas tanpa ada hubungan
yang berkesinambungan antara satu dan yang lainnya.[97]
2. Pasca Renaisans
Psikologi
Menjadi bagian Fisiologi ( Pasca Renaisans ) Psikologi sebagai bagian dari ilmu
faal (Fisiologi) muncul pada abad 19 seiring dengan kemajuan ilmu alam (natural
science) .[98]
Pola pikir lebih
mekanistis dalam memandang alam dan manusia, artinya alam memiliki system,
dapat diramalkan, dan tidak tunduk pada hukum-hukum spiritual belaka. Manusia
juga memiliki alasan kemampuan untuk berfikir logis sehingga tidak hanya tunduk
total kepada hukum spiritual dan kesetiaan. Pada periode itu muncul teori
Newton tentang grafitasi, teori Heliosentris Copernicus (bertentangan dengan
galileo), berkembang teori mind-body solution dari Descartes (manuisa memiliki
dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan). Sebenarnya ada tiga bidang
yang berkembang pada periode psikologi menjadi bagia dari fisiologi, yaitu :
a. Fisiologis :
Kemajuan-kemajuan dibidang fisiologis meliputi riset-riset dibidang aktifitas
syaraf, sensasi dan otak yang memberi dasar empiris bagi fungsi-fungsi yang
sebelumnya dianggap fungsi dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap
sangat abstrak. Tokoh-tokoh yang mengembang bidang fisiologis pada periode
tersebut adalah : Sir Charles Bell (1774-1842), Charles Bell-franscoise
Magendie (1783-1855), Johannes Mueller (1801-1858), Paul Broca (1824-1880),
Fierre Flaurens (1794-1867).
b. Psikofisiologis
Psikofisiologis, adalah bagian dari disiplin ilmu fisiolofi yang memfokuskan
pada Subjectif Experience dalam mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan
sensasinya. Sensasi yang dirasakan oleh panca indera manusia dipandang sebagai
refleksi hubungan soul-body dan tidak semata-mata dijelaskan dari sudut anatomi
atau fisik saja. Psikofisiologis merupakan tahap transis yang krusial antara
bidang fisiologis dengan awal pemunculan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu
oleh karena itu para tokoh psikofisiologis dapat dianggap sebagai tokoh pendiri
psikologi.[99]
c. Evolusi da
Psikiatri Evolusi , yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882), merupakan
titik penting dalam pemikiran mengenai manusia karena mengajukan ide bahwa
keberadaan manusia merupakan bagian dari proses adaptasi makhluk hidup dengan
alam manusia bukan secara spesial diciptakan.
3. Akhir abad 19.
Psikologi
sebagai ilmu yang mandiri ( akhir abad 19 ) Psikologi dikukuhkan sebagai ilmu
yang berdiri sendiri, sejak labolatorium psikologi pertama didunia didikaran di
Lipzig, tahun 1879, oleh Willhelm Wundt. Wundt mempelajari indera terutama
penglihatan. Metode yang dipakai mempelajari proses mental introspeksi dan
experiment (salah satunya adalah waktu reaksi). Sejak psikologi berdiri sendiri
dengan menggunakan metode-metodenya sendiri dalam pembuktian dan
penyelidiakannya kemudain timbullah aliran-aliran yang bercorak khusus. Tahun
1883 berdiri labolatorium serupa di Universitas John Hopkins.
a. Pada Tahun 1979,
Willhelm Wundt (filsof, dokter, sosiolog dan ahli hukum dari german) mendirikan
labolatorium psikologi di lipzig, german. Labolatorium ini merupakan labolatorium
psikologi pertama didunia.
b. Wundt menyatakan
bahwa objek telaah psikologi bukan lagi berupa hakikat jiwa, yang tidak bisa di
observasi tetapi femonema-fenomena kejiwaan berupa prilaku.
c. Wundt juga
menyataka bahwa gejala-gelaja jiwa tidak dapat diterangkan semata-mata
berdasarka proses alam sebagaimana dijelaskan melalui fisiologi. Fisiologi
hanya berfungsi sebagai ilmu bantu psikologi.
d. Gejala-gejala
jiwa diteliti oleh Wundt dilaboratorium dengan menggunakan metode eksperimen.
e. Eksperimen
dilakukan dengan teknik tertentu dan faktor subjek tidak dapat diabaikan. Untuk
itu Wundt menggunakan teknik intropeksi.
f. Hasil-hasil
penelitian Wundt dipublikasikan dalam bentuk buku dan sejak itu psikologi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan kemudian mengalami perkembangan yang
pesat yang ditandai dengan munculnya aliran dan cabang.
g. Tahun 1890
terbit buku The Principle Of Pyschology oleh William James (1842-1910) yang
setahun kemudian menjadi professor psikologi dan sejak itu hampir semua
Universitas di Amerika memiliki fakultas psikologi yang mandiri.
Diindonesia perkembangan Psikologi dimulai pada
tahun 1953 yang diplopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirika lembaga
pendidikan psikologi pertama yang mandiri dan pada tahun 1960 lembaga tersebut
sejajar dengan fakultas-fakultas lain di universitas Indonesia dan kemudian
dikembangkan di UNPAD dan UGM. Belakanga ini kemajuan psikologi semakin pesat
ini terbukti dengan munculnya tokoh-tokoh baru, misalnya B.F. Skinner
(pendekatan Behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri), Roger Walcott
(teori belahan otak), Albert Bandura (social Learning teory), Daniel Goleman
(kecerdasan emosi), Howard Gadner (multiple intelegences), dan sebagainya.[100]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
·
RENE DESCARTES (1596-1650)
Descartes
lahir di La Haye, Perancis. Dia adalah seorang filosof, matematikawan ,
dan seorang ilmuwan terkenal. Kontribusi utamanya, sehingga ia dikenal
sebagai bapak filsafat modern, adalah mengenai “metode keraguan”. Dalam
bukunya Meditations, dia memutuskan untuk memulai filsafat dari
keragu-raguan terhadap segala sesuatu, baik berupa benda, Tuhan, diri, ataupun
gereja, sampai dia menemukan sesuatu yang tidak membuatnya ragu lagi sehingga
bisa dibangun sebuah filsafat baru di atasnya. Kesimpulannya adalah,
bahwa ada satu hal yang tidak bisa diragukan, yaitu fakta bahwa dia
ada dan sedang melakukan sesuatu yang penuh dengan keraguan!. Seperti
ungkapannya ”Cogito Ergo Sum” yang artinya “aku berfikir maka aku ada”, karena
menurut beliau, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang dapat dipastikannya,
kecuali pikirannya sendiri.[101]
Dari
ungkapannya itu, Descartes menyimpulkan bahwa ada hal yang sama-sama pastinya
yaitu Tuhan, ruang dan waktu, dunia, serta matematika. Berbagai hal
inimenurut Descartes adalah bawaan yang terlahir untuk akal. Dan kita
akan mendapatkan hal itu bukan dari pengalaman, melainkan dari alam pikiran
kita sendiri.
Konsepnya mengenai psikologi, ia mengatakan bahwa
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kesadaran, yaitu hubungan
(relasi) antara jiwa sebagai substansi berfikir dengan badan sebagai
substansi luasa.
Teori lainnya adalah mengenai hubungan antara badan (material world) yang merupakan dunia material dan psikis atau jiwa (mind) yang merupakan dunia mental. Dua hal tersebut mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Persoalannya adalah bagaimana hubungannya, apakah yang satu mempengaruhi yang lain, ataukah masing-masing bekerja secara independen.[102] Teori inidikenal dengan paham interaksionalisme, yaitu hubungan antara badan dan jiwa yang terletak di dalam satu kelenjar yang berbeda dengan kelenjar yang lain yang berpasang-pasangan, yaitu “kelenjar pinealis”. Kelenjar ini terletak pada dasar otak. Meskipun Descartes tidak tahu bagaimana jiwa dan tubuh itu berinteraksi, tapi dia meyakini bahwa kita mempunyai jiwa.[103]
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
PSIKOLOGI
ISLAMI
A.
Psikologi
islami
Dalam dunia
Islam para sufi telah bertindak sebagai para psikolog terapan.[104]
Tasawwuf merupakan dimensi esoteric dalam Islam yang membicarakan struktur
jiwa, dinamika proses dan perkembanganya, penyakit jiwa dan terapinya, proses
penempaan diri didunia spiritual, proses penyucian jiwa dan cara-cara menjada
kesehatan mental dan sebagainya. Aspoek-aspek ini dalam sains modern masuk
dalam wilayah Psikologi.
B.
Metode Dan
Pendekatan Psikologi Islam
Paradigm Psikologi Islam dengan meminjam
pendapat abd al rahman Shalih abd alLah harus dikaitkan pada pemikiran filosofis
dalam Islam. Terdapat literature yang berkembang setidak-tidaknya ditemukan dua
kelompok dalam mensikapi pengembangan Psikologi Islam yaitu:
1.
Kelompok yang
menghendaki keterbukaan terhadap pandangan hidup dan kehidupan non muslim.
Kelompok ini berusaha mengadopsi konsep-konsep psikologi non islam dan
menggabungkan ke dalam pemikiran psikologi islam.
2.
Kelompok yang
berusaha mengangkat pesan besar ilahikedalam pemikiran psikologi
baik dari Al-Qur’an maupun penafsiran ulama terhdap kedua sumber tersebut.[105]
Kedua kelompok pemikiran yang ditawarkan di
atas merupakan kerangka dasar bagi bangunan paradigma Psikologi Islam. asumsi
yang mendasari kelompok pertama adalah bahwa tidak ada salahnya jika pemikir
muslim meminjam atau bahkan menemukan kebenaran dari pihak lain. Nabi Muhammad
SAW dalam haditsnya bersabda: Hikmah itu merupakan barang yang hilang
jika ditemukan darimana saja datangnyan maka ia berhak memilikinya.[106] Asumsi
pemikiran kelompok kedua adalah bahwa Islam meruapakan sistem ajaran yang
universal dan komprehensif.
Pengembangan psikologi Islam bermula dari ide
dan gerakan islamisasi sains yang di pelopori oleh dua tokoh kenamaan yaitu
Ismail Raji al-Faruq dan Ziauddin Sardar. Al-Furuqi berpendapat bahwa
islamisasi sains bermula dari upaya sintesis antara ilmu pengetahuan modern
dengan Islam. berbeda dengan al-Fuqui Sardar berpendapat bahwa islamisasi sains
mesti dimulai dari hal-hal yang paling mendasar yaitu dengan membangun
pandangan dunia Islam dan paradigma Islam.[107]
Pemikiran al Furuqi didasarkan atas asumsi
bahwa jika ingin menghasilkan suatu pendekatan barun dalam khazanah Psikologi
Islam maka langkah yang paling tepat bukanlah dimulai dari nol melainkan
dimulai dari penemuan dan teori-teori psikologi barat kontemporer yang sudah
mapan. Sedangkan asumsi yang mendasari ide Sradr adalah Psikologi Islam harus
dibangun dari kerangka pikir Islam.
Metode pendekkatan pengkajian dan pengembangan
Psikologi Islam dapat ditempuh dengan dua cara yaitu metoden pragmatis dan
metode idealistik.[108]
1.
Metode
pragmatis adalah metode pengkajin atau pengembangan
Psikologi Islam yang lebih mengutamakan aspek praktis dan kegunaanya. Melalui
metode Pragmatis teori-teori yang ada pada ketiga aliran psikologi diatas dapat
dimasukkan ke dalam keutuhan Psikologi Islam setelah diadakan eleminasidan
pengkudusan. Kelebihan metode pragmatisn ini adalah responsif, akomodatif dan
toleransi terhadap perkembangan sains modern khususnya pada disiplinn
psikologi. Dengan meminjam istilah yang ditawarkan Hanna Djumhana Bastaman,[109] Pada
mulanya metode ini merupakan jembatan untuk terciptanya Psikologi Islam namun
sayangnya psikologi muslim belum mampu melalui jembatan itu sampai pada
tujuanya sehingga ia terkungkung di dalamnya yang sulit keluar darinya.
2.
Metode yang
kedua adalah metodeidealistik yaiotu metode yang lebih mengutamaan
penggalian Psikologi Islam dari ajaran Islam sendiri. Metode ini menggunakan
pola deduktif dengan cara menggali premis mayor yang digali dari al nash.
Konstruksi premis mayor ini dijadikan sebagai “Kebenaran Universal” yang
dijadikan kerangka acuan penggalian premis minornya. Melalui metode ini maka
terciptalah apa yang disebut dengan “Psikologi Islam”.
Pendekatan yang digunakan dalam membangun
Psikologi Islam sebagaimana yang pernah dipraktekkan oleh para psikolog muslim
terdahulu setidak-tidaknya melalui tiga aspek yaitu pendekatan skriptualis,
pendekatan filosofis dan pendekatan tasawwufi. Ketiga pendekatan ini didasarkan
atas tiga acuan yaitu wahyu, akal dan intuisi.[110]
Berdasarkan metode diatas terdapat dua istilah
yang perlu dijelaskan,
Pertama, istilah
Psikologi Islami yaitu bangunan psikologi yang bersifat islami yang didasarkan
atas konsep-konsep atas teori-teori psikologi barat kontemporer yang kemudia
diislamisasikan. Hasil islamisasi psikologi sekuler itu kemudian dimasukkan ke
dalam khazanah Islam sehingga wacana Islam. penggunaan istilah “Islami”
disebabkan ketidakpercayaan bahwa apa yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan
Islam atau tidak karena keangkanya beranjak dari khazanah lain.
Kedua istilah
Psikologi Islam yaitu bangunan psikologi Islam yang didasarkan atas nilai-nilai
dasar islam yang tertuang dalam AL- Qur’an, hadits dan pemikiran para psikolog
muslim.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
A.
Ja’far As-sadiq
Tokoh psikologi Islam terkemuka ini hayati antara tahun 702 hingga 765 Masehi dan lahir di kota Madinah. Dia jadi terkenal sebab menguasai ilmu pengetahuan nan luas serta agama nan mumpuni. Dia berpendapat bila nafsu itu dapat memunculkan sifat nan egois. Sedangkan kalbu dapat mendorong seseorang buat selalu mencintai Allah dengan tulus dan ikhlas.
Tokoh psikologi Islam terkemuka ini hayati antara tahun 702 hingga 765 Masehi dan lahir di kota Madinah. Dia jadi terkenal sebab menguasai ilmu pengetahuan nan luas serta agama nan mumpuni. Dia berpendapat bila nafsu itu dapat memunculkan sifat nan egois. Sedangkan kalbu dapat mendorong seseorang buat selalu mencintai Allah dengan tulus dan ikhlas.
B.
An-Nasyaburi
Profesi sebenarnya dari tokoh ini ialah seorang dokter. Namun dia juga menguasai ilmu psikologi. Bahkan sebelum mati pada tahun 1016 masehi, dia sempat menulis buku nan diberi judul Al-Uqala Al-Majnin. Salah satu isi dari buku ini ialah menerangkan suatu rasa marah atau emosi nan diluar kendali sehingga menyebabkan seseorang dapat kehilangan akal sehatnya.
Profesi sebenarnya dari tokoh ini ialah seorang dokter. Namun dia juga menguasai ilmu psikologi. Bahkan sebelum mati pada tahun 1016 masehi, dia sempat menulis buku nan diberi judul Al-Uqala Al-Majnin. Salah satu isi dari buku ini ialah menerangkan suatu rasa marah atau emosi nan diluar kendali sehingga menyebabkan seseorang dapat kehilangan akal sehatnya.
C.
Ibuni
Miskawayh
Tokoh psikologi Islam nan satu ini lahir pada tahun 941 dan mati pada 1030 Masehi. Dia menulis buku tentang interaksi rasa takut dan kematian dengan moralitas. Dia mengajak masyarakat buat selalu menyukai kegiatan sedekah atau derma dan mau menjalankan kewajiban membayar zakat sebagai wahana buat mensucikan harta.
Tokoh psikologi Islam nan satu ini lahir pada tahun 941 dan mati pada 1030 Masehi. Dia menulis buku tentang interaksi rasa takut dan kematian dengan moralitas. Dia mengajak masyarakat buat selalu menyukai kegiatan sedekah atau derma dan mau menjalankan kewajiban membayar zakat sebagai wahana buat mensucikan harta.
D.
Al-Ghazali
Merupakan seorang filosof dan teolog muslim yang berasal dari Persia. Karyanya yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Karya ini memberi sumbangan besar dalam kehidupan masyarakat.
Al-Gazali berpendapat bahwa ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT secara lebih dekat. Beliau membagi sifat manusia menjadi 4 berdasarkan kekuatan emosi dan syahwat yang menguasai manusia, yaitu :
1. SIfat hewan buas (As-sab’iyyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku permusuhan, kebencian, penyerangan terhadap manusia lain baik melalui perkataan maupun perbuatan.
2. Sifat hewan liar (Al-bahimiyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku kejahatan, ketamakan, dan seksual.
3. Sifat setan (Asy-syaithaniyah) : termanifestasikan dalam perilaku kejahatan dan memperlihatkan kejahatan tersebut dalam bentuk kebaikan.
4. Sifat ketuhanan (Ar-rabbaniyah) : termanifestasikan berupa perilaku cinta kekuasaan, kebesaran, kekhususan, dan sombong.
Merupakan seorang filosof dan teolog muslim yang berasal dari Persia. Karyanya yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Karya ini memberi sumbangan besar dalam kehidupan masyarakat.
Al-Gazali berpendapat bahwa ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT secara lebih dekat. Beliau membagi sifat manusia menjadi 4 berdasarkan kekuatan emosi dan syahwat yang menguasai manusia, yaitu :
1. SIfat hewan buas (As-sab’iyyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku permusuhan, kebencian, penyerangan terhadap manusia lain baik melalui perkataan maupun perbuatan.
2. Sifat hewan liar (Al-bahimiyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku kejahatan, ketamakan, dan seksual.
3. Sifat setan (Asy-syaithaniyah) : termanifestasikan dalam perilaku kejahatan dan memperlihatkan kejahatan tersebut dalam bentuk kebaikan.
4. Sifat ketuhanan (Ar-rabbaniyah) : termanifestasikan berupa perilaku cinta kekuasaan, kebesaran, kekhususan, dan sombong.
E.
At-Tabari
Selain dikenal sebagai psikolog, At-tabari juga menguasai ilmu fisika dan kedokteran. Dalam kitabnya yang berjudul Firdous al-Hikmah (Paradise of Wisdom), ia mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan gangguan jiwa. Ia menganggap bahwa psikologi sangat berkaitan erat dengan ilmu kedokteran, karena itu untuk mengobati pasien gangguan jiwa selain konseling, psikoterapi juga diperlukan.
At-tabari menjelaskan, pasien gangguan jiwa, sering mengalami halusinasi dan keyakinan yang salah (biasa disebut dengan delusi). Menurut At-Tabari, pengobatannya dapat berupa konseling bijak, yang caranya dengan membangkitkan kembali kepercayaan diri pasiennya. Teknik ini terbukti masih relevan di zaman modern, karena pandangan ini sama dengan pandangan para tokoh psikologi humanistik.
Selain dikenal sebagai psikolog, At-tabari juga menguasai ilmu fisika dan kedokteran. Dalam kitabnya yang berjudul Firdous al-Hikmah (Paradise of Wisdom), ia mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan gangguan jiwa. Ia menganggap bahwa psikologi sangat berkaitan erat dengan ilmu kedokteran, karena itu untuk mengobati pasien gangguan jiwa selain konseling, psikoterapi juga diperlukan.
At-tabari menjelaskan, pasien gangguan jiwa, sering mengalami halusinasi dan keyakinan yang salah (biasa disebut dengan delusi). Menurut At-Tabari, pengobatannya dapat berupa konseling bijak, yang caranya dengan membangkitkan kembali kepercayaan diri pasiennya. Teknik ini terbukti masih relevan di zaman modern, karena pandangan ini sama dengan pandangan para tokoh psikologi humanistik.
F.
Ibn Sina
Ibn Sina merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat luar biasa, karya-karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun tentang ilmu kedokteran. Selain itu, perhatian Ibn Sina lebih banyak kepada jiwa dalam bentuk hakikat dan eksistensinya. Ia mendefinisikan jiwa sebagaimana Aristoteles yang telah mendefinisikannya. Menurut Ibn Sina, jiwa merupakan hakikat manusia sebenarnya. Artinya jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi definisi jiwa, lantaran ia bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku dari berbagai perilaku. Jiwa juga kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik atau bagi tubuh alamiah dan bukan bagi tubuh buatan. Ibn Sina menekankan bahwa fisik melaksanakan fungsinya yang berkaitan dengan manusia untuk mediasi atau fungsi psikologis.
Ibn Sina banyak memang banyak mengemukakan pendapat tentang jiwa, beliau tidak sepakat dengan apa yang telah diungkapkan Aristoteles bahwa jiwa manusia rusak bersamaan dengan rusaknya fisik. Ia meyakini bahwa jiwa memiliki eksistensi tersendiri. Selanjutnya dalam pandangannya pikiran mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap fisik, berdasarkan pengalaman medisnya, Ibn Sina menyatakan bahwa sebenarnya secara fisik orang-orang sakit, hanya dengan kekuatan kemauannyalah dapat menjadi sembuh. Salah satu sumbangan terbesar Ibn Sina dalam Psikologi adalah Berusaha untuk merekonsiliasi antara keyakinan dan nalar.
Ibn Sina merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat luar biasa, karya-karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun tentang ilmu kedokteran. Selain itu, perhatian Ibn Sina lebih banyak kepada jiwa dalam bentuk hakikat dan eksistensinya. Ia mendefinisikan jiwa sebagaimana Aristoteles yang telah mendefinisikannya. Menurut Ibn Sina, jiwa merupakan hakikat manusia sebenarnya. Artinya jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi definisi jiwa, lantaran ia bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku dari berbagai perilaku. Jiwa juga kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik atau bagi tubuh alamiah dan bukan bagi tubuh buatan. Ibn Sina menekankan bahwa fisik melaksanakan fungsinya yang berkaitan dengan manusia untuk mediasi atau fungsi psikologis.
Ibn Sina banyak memang banyak mengemukakan pendapat tentang jiwa, beliau tidak sepakat dengan apa yang telah diungkapkan Aristoteles bahwa jiwa manusia rusak bersamaan dengan rusaknya fisik. Ia meyakini bahwa jiwa memiliki eksistensi tersendiri. Selanjutnya dalam pandangannya pikiran mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap fisik, berdasarkan pengalaman medisnya, Ibn Sina menyatakan bahwa sebenarnya secara fisik orang-orang sakit, hanya dengan kekuatan kemauannyalah dapat menjadi sembuh. Salah satu sumbangan terbesar Ibn Sina dalam Psikologi adalah Berusaha untuk merekonsiliasi antara keyakinan dan nalar.
G.
Ibnu Rusyd
Jasa terbesar beliau buat perkembangan ilmu psikologi di global ialah hasil karyanya nan berjudul Al-Tuhafut. Melalui karya besarnya ini Ibnu Rusyd memberi pernyataan bila roh memberi ijin pada jasad nan dimiliki seseorang buat menjalani kehidupan. Namun meski jasad sudah meninggal, namun roh tetap hayati di alam nan lain dan akan bangkit lagi ketika hari kiamat sudah tiba. Dalam masa kebangkitannya ini roh sudah tak memerlukan jasad lagi.
Jasa terbesar beliau buat perkembangan ilmu psikologi di global ialah hasil karyanya nan berjudul Al-Tuhafut. Melalui karya besarnya ini Ibnu Rusyd memberi pernyataan bila roh memberi ijin pada jasad nan dimiliki seseorang buat menjalani kehidupan. Namun meski jasad sudah meninggal, namun roh tetap hayati di alam nan lain dan akan bangkit lagi ketika hari kiamat sudah tiba. Dalam masa kebangkitannya ini roh sudah tak memerlukan jasad lagi.
H.
Al
Farabi
Salah satu tokoh psikologi Islam global nan terkenal ialah Al Farabi. Selain dikenal sebagai psikolog Islam, beliau pun dikenal sebagai ilmuwan dalam bidang fisika, kimia, filsuf, pakar ilmu logika, pakar ilmu jiwa, metafisika, politik, dan lain sebagainya. Beliau dilahirkan di Farab pada 257 H atau 870 M dan meninggal global pada 339 H atau 950 M.
Sebagai seorang filsuf, Al Farabi termasuk filsuf muslim terkenal pada zamannya dan sangat sukar buat mencari padanannya. Filsuf nan memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag ini sejak kecil dikenal sebagai anak nan rajin belajar dan memiliki otak nan cerdas. Di kota kelahirannya, Farab, beliau belajar bahasa Arab, bahasa Turki, bahasa Parsi, dan ilmu agama. Farabi besar memutuskan buat pindah ke Baghdad dan menetap di sana selama 20 tahun.
Di Baghdad, beliau mempelajari ilmu filsafat, logika, matematika, etika, ilmu politik, musik, dan ilmu lainnya. Setelah dari Baghdad, Al Farabi memutuskan buat pindah ke Harran (Iran). Di sana, Al Farabi mempelajari ilmu filsafat Yunani kepada beberapa pakar di antaranya Yuhan bin Hailan. Setelah dari Harran (Iran) beliau pindah lagi ke Baghdad.
Selama di Baghdad, Al Farabi menghabiskan waktunya buat mengajar dan menulis. Beberapa hasil karyanya antara lain buku tentang ilmu logika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, kimia, ilmu politik, dan lain sebagainya. Namun, sebagain besar karya-karya nan ditulis Al Farabi nan ditulis dalam bahasa Arab hilang dari peredaran. Sekarang ini, nan tersisa sekitar 30 buah.
DAFTAR PUSTAKA
Salah satu tokoh psikologi Islam global nan terkenal ialah Al Farabi. Selain dikenal sebagai psikolog Islam, beliau pun dikenal sebagai ilmuwan dalam bidang fisika, kimia, filsuf, pakar ilmu logika, pakar ilmu jiwa, metafisika, politik, dan lain sebagainya. Beliau dilahirkan di Farab pada 257 H atau 870 M dan meninggal global pada 339 H atau 950 M.
Sebagai seorang filsuf, Al Farabi termasuk filsuf muslim terkenal pada zamannya dan sangat sukar buat mencari padanannya. Filsuf nan memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag ini sejak kecil dikenal sebagai anak nan rajin belajar dan memiliki otak nan cerdas. Di kota kelahirannya, Farab, beliau belajar bahasa Arab, bahasa Turki, bahasa Parsi, dan ilmu agama. Farabi besar memutuskan buat pindah ke Baghdad dan menetap di sana selama 20 tahun.
Di Baghdad, beliau mempelajari ilmu filsafat, logika, matematika, etika, ilmu politik, musik, dan ilmu lainnya. Setelah dari Baghdad, Al Farabi memutuskan buat pindah ke Harran (Iran). Di sana, Al Farabi mempelajari ilmu filsafat Yunani kepada beberapa pakar di antaranya Yuhan bin Hailan. Setelah dari Harran (Iran) beliau pindah lagi ke Baghdad.
Selama di Baghdad, Al Farabi menghabiskan waktunya buat mengajar dan menulis. Beberapa hasil karyanya antara lain buku tentang ilmu logika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, kimia, ilmu politik, dan lain sebagainya. Namun, sebagain besar karya-karya nan ditulis Al Farabi nan ditulis dalam bahasa Arab hilang dari peredaran. Sekarang ini, nan tersisa sekitar 30 buah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu. (2009). Psikologi Umum, Jakarta: PT
Rineka Cipta
Fauzi, Ahmad. (2004). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers
Sobur, Alex. (2010). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka
Fauzi, Ahmad. (2004). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers
Sobur, Alex. (2010). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
PSIKOLOGI ISLAMI
A.
Pengertian Psikologi Islam
Secara etimologis psikologi berasal dari
kata psycology (bahasa Inggris), psyche (bahasa Yunani)
berarti jiwa (soul, mind).[111]Dalam
Islam istilah jiwa dapat dinamakan dengan al-nafs dan ada yang
menyamakan dengan istilah al-rūḥ. Kata kedua adalah logos yang
berartiilmu pengetahuan. Dengan demikian psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jiwa.
Psikologi dapat diterjemahkan dalam
bahasa Arab menjadi ilmu nafs, bahkan Soekanto Mulyomartono lebih khusus
menyebutkan dengan nafsiologi. Penggunaan istilah ini disebabkan objek kajian
psikologi Islam adalah al-nafs, yaitu aspek psikologi pada diri manusia.
Menurut Wilhelm Wundt, psikologi
adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental, seperti pikiran, perhatian,
persepsi, kemauan, dan ingatan. Plato dan Aristoteles mengemukakan bahwa
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta
prosesnya sampai akhir. Menurut John Watson, psikologi adalah ilmu pengetahuan
tentang organisme.[112]
B.
Sejarah Psikologi Islam
Perkembangan tentang psikologi sudah
sejak lama, sehingga mendorong umat Muslim untuk membentuk ilmu baru yang
berkaitan dengan psikologi dan berlandaskan ajaran agama Islam, yaitu Psikologi
Islam. Psikologi Islam ini dijadikan sebagai semangat membangkitkan dunia Islam
dan menghidupkan kembali ajaran Islam dalam kehidupan.
Sejarah lahirnya psikologi Islam
terjadi karena adanya persentuhan agama dengan psikologi, terdapat 4 periode.
a.
Periode pertama pada abad ke-19. Tahun 1879 psikologi sebagai sains
dimulai, ketika Wilhelm Wundt (1832-1920) dari Universitas Leipzig di Jerman
mendirikan Laboratorium untuk eksperimen dan observasi. Di periode ini
persentuhan agama dan psikologi belum muncul.
b.
Periode kedua di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20, para
psikolog berusaha untuk mengkaji dan menafsirkan perilaku beragama berdasar
konsep dan teori psikologi. “Psikologi of Religion” (psikologi agama) sudah
menjadi salah satu cabang dari psikologi dengan tokoh utama Edwin Diller
Starbuck, James H. Leuba dan William James dengan tulisan-tulisan karya mereka.
c.
periode ketiga tahun 1930-1950-an, terjadi kemerosotan hubungan
agama dengan psikologi, hubungan agama dengan psikologi tidak saling
menghargai, menganggap dirinya masing-masing benar dan menolak kebenaran yang
lain.
d.
periode keempat, dimulai tahun 1960-an sampai tahun 2001.
Pengembangan psikologi mengarah pada usaha-usaha untuk menjadikan nilai,
budaya, dan agama sebagai objek kajian psikologi dan sebagai sumber inspirasi
bagi pembangunan teori-teori psikologi sehingga hubungan agama dengan psikologi
bersemi kembali. Pada periode ini lahir Psikologi Humanistik dan Psikologi
Transpersonal. Objek telaahan kedua psikologi ini adalah kualitas-kualitas khas
kemanusiaan, berupa pikiran, perasaan, kemauan, kebebasan, kemampuan potensi
luhur jiwa manusia dan lain-lain. Di sini terlihat dengan jelas hubungan yang
saling mengisi dan membutuhkan antara agama dengan psikologi sehingga dapat
menjadi peluang sekaligus tantangan bagi umat Islam untuk melahirkan
konsep-konsep psikologi.
C.
Sejarah Psikologi Barat.
1.
Awalnya sebelum psikologi menjadi ilmu (sains) yang independen, sebelum
tahun 1879, telah muncul analisis yang mengkaji keberadaan jiwa secara
analitis-sintesis dengan menggunakan prinsip-prinsip kausalitas yaitu
aliranassociationism. Dengan dasar pengamatan sehingga membentuk ide-ide yang
dapat dihubungkan melalui proses mekanisme assosiasi. Tokohnya adalah John
Locke (1623-1704 M), James Mill (1773-1836 M).
2.
Perkembangan selanjutnya lahir teori strukturalisme,
dikemukakan pertama oleh Wilhelm Wundt (1832-1920 M). Teori ini menguraikan
struktur atau susunan jiwa, terdiri atas elemen-elemen yang saling berhubungan,
sehingga merumuskan bahwa jiwa adalah kesadaran.pemuka teori ini antara lain
G.T. Fechner (1801-1887 M), H.L.F. Von Helmholtz (1821-1894 M), W. Wundt
(1832-1920 M), dan E.B. Titchener (1867-1927 M).
3.
Lalu aliran fungsionalisme yang merupakan reaksi terhadap
strukturalisme, mempelajari aktivitas tingkah laku untuk mencari fungsinya
dalam hubungannya dengan lingkungan. Akhirnya ditemukan bahwa jiwa berfungsi
sebagai pemeliharaan proses kelangsungan hidup, jiwa bersifat dinamis, praktis,
dan pragmatis. Tokoh-tokohnya William James (1842-1910 M), John Dewey
(1859-1952 M), dan E.L. Thondike (1874-1949 M).
4.
Kemudian muncul alirangestalt, berpendapat bahwa jiwa harus
dipelajari secara totalitas. Pemuka aliran ini adalah Max Wertheimer (1880-1943
M), Kurt Koffka (1886-1941 M), dan Wolfgang Kohler (1887-1967 M).
5.
Selanjutnya teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh
Sigmunt Freud (1856-1939 M) mengatakan bahwa jiwa manusia memiliki
potensi diri yakni id, ego, dan super ego.
6.
Muncullah paradigma psikologi yang objektif dengan metode empirism
yaitu behaviorisme. Dasarnya bahwa tingkah laku manusia sebagai manifestasi
kejiwaannya merupakan respon dari stimulus yang diterimanya dari lingkungan dan
teori ini lebih dikenal denganStimulus-Respon (S-R). Aliran behaviorisme
dengan tokohnya yang terkenal antara lain Ivan Pavlov, John B. Watson, dan J.
F. Skinner.
7.
Abraham Harold Maslow (1908-1970 M) mengembangkan aliran psikologi humanistik yang
mengakui adanya kualitas insani dalam diri manusia berupa berpikir, abstraksi,
imajinasi, perasaan, dan lain-lain.
8.
Sekitar tahun 1970 M terbentuk aliran
psikologitranspersonal yang mengkaji manusia secara totalitas dengan
memperhatikan empat dimensi, yaitu dimensi biologis, psikis, sosio-kultural,
dan spiritual.
9.
Tahun 1975-an, muncul kesadaran di kalangan psikolog Muslim atas
paradigma yang berkembang di Barat. Adalah psikologi Islami yang didasarkan,
diadopsi, di transformasikan dari konsep-konsep atau teori-teori psikologi
Barat yang kemudian diislamisasikan, hasilnya dimasukkan ke dalam khazanah
Islam. Penggunaan istilah Islami (dengan huruf i pada kata Islam) disebabkan
ketidakpercayaan bahwa apa yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan Islam atau
tidak karena kerangkanya dari khazanah lain. Metode pengembangan psikologi
Islami ini menggunakan metode Pragmatis.
Ada juga yang melalui metode
Idealistik, yang mengutamakan penggalian psikologi Islam dari ajaran Islam
sendiri. Yaitu psikologi Islam (tanpa huruf i pada kata Islam) didasarkan atas nilai-nilai
dasar Islam: al-Quran, Hadist, dan pemikiran para psikolog muslim. Orang Muslim
seharusnya dapat membangun psikologi jauh lebih sempurna dari orang Barat
karena orang Muslim memiliki pedoman dasar yaitu al-Quran dan Hadist.
D.
Struktur Manusia Menurut Al-Quran
Al-Quran merupakan pedoman dasar
agama Islam yang sempurna, bisa dikatakan apa pun ada dalam al-Quran, termasuk
manusia. Dalam al-Quran menjelaskan tentang manusia secara totalitas, baik
fisik maupun psikis.[113]Penggolongan
struktur manusia berdasarkan al-Quran yang saling berhubungan, adalah:
1.
Aspek Jismiah
Adalah
aspek manusia tentang organ fisik dan biologis tubuh manusia dengan
perangkat-perangkatnya. Aspek ini sangat tergantung dengan substansi aspek lain
karena substansi aspek ini sebenarnya mati, yaitu al-nafs danal-rūḥ yang
menjadikannya hidup. Aspek jismiah mempunyai peranan penting untuk
mengaktualisasikan fungsi aspek nafsiah dan aspek ruhaniyah.
2.
Aspek Nafsiah
Adalah
keseluruhan kualitas khas manusia, berupa pikiran, perasaan, kemauan, dan
kebebasan. Aspek ini merupakan persentuhan antara aspek jismiah dengan aspek
ruhaniyah. Aspek ini memiiki tiga dimensi:
a.
Dimensi al-nafsu, adalah dimensi psikis manusia yang memiliki
dua daya yaitu: daya gadab (marah) yang bertujuan untuk menghindarkan
diri dari sesuatu yang membahayakan dan syahwah(senang) berpotensi untuk
mencapai kesenangan.
b.
Dimensi al-‘aql, merupakan kualitas insāniyah pada
psikis manusia yang memiliki daya mengetahui (al-‘ilm) akibat adanya fungsi
pikiran, seperti tafakkur(memikirkan), al-naẓar(memperhatikan), al-i’tibār(menginterpretasikan),
dan lain-lain.
c.
Dimensi al-qalb, berperan dalam memberikan
sifat insāniyah(kemanusiaan) bagi psikis
manusia. Al-qalb memiliki dua daya, yaitu memahami dan merasakan.
Dilihat dari fungsinya,al-qalb mempunyai tiga fungsi. Pertama, fungsi
kognisi yang menimbulkan daya cipta seperti: memahami (fiqh), mengetahui
(‘ilm), mengingat (ẓikr), dan melupakan (gulf). Kedua, fungsi emosi yang
menimbulkan daya rasa seperti tenang (Ṭama’nīnah), sayang (ulfah), senang
(ya’aba), kasar (galīẓ), takut (ru’b), dengki (gill), sombong (hamiyah), dsb.
Ketiga, fungsi konasi yang menimbulkan daya karsa seperti berusaha (kasb).
3.
Aspek Ruhaniah
Adalah
aspek psikis manusia yang besifat spiritual dan transendental. Dalam aspek ruhaniah
terdapat dua dimensi, yang keduanya berasal dari Allah.
a.
Dimensi al-rūḥ, bersifat illahiyah(ketuhanan) dan
mempunyai daya spiritual yang menarik badan (al-jism) dan jiwa (al-nafs) menuju
Allah, dengan begitu manusia memerlukan agama. Al-rūḥ diberikan
kepada manusia melalui proses al-nafkh.
b.
Dimensi al-fiṭrah, bermakna suatu kecenderungan alamiah bawaan
sejak lahir yang membentuk identitas atau (secara agama) bahwa manusia sejak
lahir telah memiliki agama bawaan secara alamiah yaitu agama tauhid, mengesakan
Allah.
E.
Struktur Manusia Menurut Psikologi Barat
1.
Psikologi Fisiologi (Physiological Psychology)
Psikologi
Barat yang membahas manusia dari segi aspek fisik-biologis. Psikologi ini
berhubungan dengan fungsi sistem dalam tubuh manusia dengan tingkah lakunya.
Psikologi Fisiologi ini sama seperti dengan aspek jismiah manusia berdasarkan
struktur manusia dalam al-Quran.
2.
Psikoanalisa
Sigmund
Freud (1856-1939 M) adalah tokoh dari konsep ini yang berdasarkan pandangannya
kepribadian manusia terdiri dari tiga sistem, yaitu id, ego,
dan super ego. Idmerupakan penyimpan kebutuhan manusia mendasar yang
mencari pemuasan dalam realitas eksternal seperti makan, minum,
istirahat. Egomembantu id mengadakan kontak dengan
realitas, ego bekerja menurut prinsip realitas. Super
ego merupakan nilai-nilai moral masyarakat yang ditanamkan pada diri
individu. Selain itu, manusia juga memiliki tiga sistem strata, yaitu the
consciousness(kesadaran), the preconsciousness(bawah sadar), dan the
unconsciousness (tidak sadar). Dalam psikologi Islam, konsep ini termasuk
pada aspek nafsiah yaitu dalam dimensi al-nafsu.
3.
Behaviorisme
Bahwa
manusia sangat ditentukan oleh lingkungannya, manusia berperilaku disebabkan
oleh lingkungan dan bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Manusia
menjadi determistik, tidak kreatif dan selalu menjadi objek. Jiwanya pasif
ketikaberhubungan dengan lingkungan dan hanya merupakan makhluk fisik-biologis
saja sehingga aspek ini termasuk dalam aspek jismah menurut al-Quran.
4.
Psikologi Humanistik
Disini
muncul teori-teoripersonality and motivation(kepribadian dan motivasi) oleh
William James (1842-1910 M) yang kemudian dikembangkan oleh Gordon W. Allport
(1897-1967 M),client-centered-approarch(pendekatan yang berpusat pada klien)
dalam menangani masalah terapi oleh Carl Rogers (1902-1987 M),self
actualization (aktualisasi diri) oleh Abraham H. Moslow (1908-1970 M),
dan teori the will to meaning(kehendak untuk hidup bermakna) oleh Victor
Frankl dalam logoterapinya. Psikologi Humanistik berasumsi bahwa manusia
memiliki potensi baik untuk menumbuhkan dan mengembangkan harkat dan martabat
yang merupakan refleksi dari sifat-sifat pada aspek nafsiah menurut al-Quran
5.
Psikologi Transpersonal
Psikologi
ini memiliki dua hal penting yang menjadi sasaran telaah yaitu potensi luhur
batin manusia (humam highest potentials) dan fenomena kesadaran manusia (humam
states of consciousness), ini berhubungan dengan keruhanian dan bersifat
spiritual. Psikologi Transpersonal menekankan pada pengalaman
subjektif-transendental, berbeda dengan psikologi Islam yang bersifat
subjektif-objektif-transenden. Dalam pandangan aspek menurut al-Quran aspek ini
termasuk ke dalam aspek ruhaniah.
[1]Abu bakar Al jazairy, Ilmu dan Ulama, 19-20.
[2] Mukhtar Latif, Filsafat Ilmu, 69.
[3] Mukhtar latif
[4] A. Susanto, filsafat ilmu, jakarta, bumi aksara, 2011, 77.
[5] Surajiyo, filsafat ilmu dan perkembangannya diindonesia, jakarta, bumi
aksara, 2007, 59.
[6] S.I Poeradisastra, sumbangan islam kepada ilmu dan peradaban modern,
jakarta, komunitas bambu, 200, hal, 11-12.
[7] Harun nasution, islam ditinjau dari dari berbagai aspeknya, salemba,
UI-Press, 1985, 10.
[8] Jalaludin, filsafat ilmu pengetahuan, jakarta, PT. Raja grafindo
persada, 2013, 76.
[9] Harun nasution, falsafat agama, jakarta, pt. Bulan bintang, 2003, hal.
79.
[10] A.susanto, filsafat ilmu, jakarta, pt bumi aksara, 2011, 133.
[11] A. Susanto, ibid, 134.
[12] Referensi lain 257 H/870 M Lihat, Supriyadi Dedi, Pengantar
Filsafat Islam, (Bndung: CV Pustaka Setia, 2009) cet. 1 hal. 80. Dan juga
di wekipedia.com lahir 870-950 bangsa turki Lihat, “Posisi Abu Nashr Al-Farabi
dalam dunia Islam”, skripsi sarjana. Jakarta:Fakultas Sastra Universitas
Indonesia. Di referensi lain ada mengatakan 872-950 M.
[13] Menteri Agama Indonesia ke-4, masa jabatan 19 maret 1983- 17 maret
1993. Masa presiden soeharto. Lahir, 7 November 1925 jawa tengah (Hindia
belanda), meninggal 23 juli 2004 jakarta (indonesia).
[14] Fenomena dari bahasa yunani “phainomenon” dalam bahasa indonesia
diartikan, gejala, hal-hal yang dirasakan oleh panca indra, fakta, kenyataan,
kejadian. Sedangkan nomena adalah arti hakiki dari benda itus endiri yang tidak
dapat kita jelaskan dengan persepsi panca indra, yang benar hanya nomena yang
menjadi objek ilmu yang benar. Noumena artinya wahyu dalam bahasa filsafat
sebagai “necessit”
[15] Zaglul an-najjar, pembuktian sains dalam sunnah, jakarta amzah, 2006,
cet. 1, 9-12.
[16] Zaglu an-najjar, cet. Iii, 252.
[17] Laksmi prihantoro, IPA berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi,
jakarta, trianto, 2010, 137.
[18] Endnag saifuddin anshari, wawasan islam, jakarta, gema insan, 2004,
105-109.
[19] Abuddin nata, studi islam komprehensif, jakarta, kencana prenada media
group, 2011, hal. 362.
[20] Musyrifah susanto, sejarah islam klasik, jakarta, prenada media group,
2003, 19-20.
[21] Musyrifah susanto, op., cit., hal 31-33.
[22] Harun nasution, islam ditinjau dari berbagai aspeknya jilid I,
jakarta, penerbit universitas indonesia (UI-Press), 1985, 55-56.
[23] Dedi supriyadi, sejarah peradaban islam, bandung, CV pustaka setia,
2008, 108.
[24] The making of Europe, meridian 1962, halam 151-2. Demikian juga
lebanon, hadarat al-arab, hal. 566. Dalam harun nasution, islam ditinjau dari
berbagai aspeknya jilid I, jakarta, penerbit universitas indonesia (UI-Press),
1985, 69.
[25] Abudin nata, sejarah sosial intelektual islam, jakarta, raja grafindo
persada, 2012.
[26] Harun nasution, 68-83.
[27] Abudin nata, sejarah intelektual islam, hal. 109-126.
[28] Abudin nata, study islam komprehensif.
[29] S.I Poeradisastra, sumbangan islam kepada ilmu dan peradaban modern,
jakarta, komunitas bambu, 2008, 75.
[30] Raghib as-sirjani, sumbangan peradaban islam pada dunia, jakarta,
pustaka Al-Kautsar, 2011.
[31] Gustave Le Bon dalam buku ragib al-sirjani ibid hal, 770-771.
[32] Philip K. Hitti, History of the arabs, From the earliest timesto the
present, jakarta, serambi, 2006, cet. II hal. 770
[34] Musyrifah susanto, sejarah klasik islam 235-236 dan Omer hosen dalam
musyrifah susanto, 236.
[35] S.I Poeradisastra, sumbangan silam kepada ilmu dan peradaban modern,
jakarta, komunitas bambu, 2008, cet. III, halaman, 107.
[36] Zaglu an-najah, pembuktian sains dalam sunnah, Buku I)
[37] Abudin nata, study islam komprehensif, jakarta, kencana, 2015, cet.
11, hal. 547-555
[38] Abudin nata, Metodologi studi islam, 147, cet. XXI
[39] Harun nasution, islam dari berbagai aspek jilid II, cet. V hal. 105
[40] Harun nasution, islam dari berbgaai aspek jilid II, 109. Sebenarnya
ini pendapat pemikir india (sir sayyid Ahmad khan (1817-1898 M), di dalam buku
harun nasution, jilid II hal, 106, paragraf terakhir cet. V, 1985.
[41] Abudin nata, studi islam komprehensif, hal. 555.
[42] Mulyadi kartanegara, integrasi ilmu sebuah rekonstruksi holistik,
jakarta, arasy mizan, 2005, 107.
[43] Ibid, 114.
[44] Soediyarto dalam abudin nata, pendidikan dalam perspektif hadits,
jakarta, UIN jakarta press, 2015, cet. 1, 138. Dan juga abudin nata, pendidikan
perspektif hadis, op.cit, h. 139.
[45] Mulyadi karta negara, integrasi ilmu, h. 116, cet. 1.
[46] Harold H. Titus, dkk. Persoalan-persoalan filsafat, terjemahan oleh
prof.Dr.H. M Rasyidi, jakarta, bulan bintang, 1984, 256.
[47] Zaprulkhan, filsafat islam sebuah kajian tematik, jakarta, raja
grafindo persada, 2014, 60.
[48] Ragib as-sirjani, sumbangan peradaban islam pada dunia, jakarta,
pustaka al-kautsar, 2009, 177
[49] Mujamil Qomar, Epistimologi pendiidkan islam, jakarta, erlangga, 271.
[50] Mujammil qomar, Op. Cit, h. 180
[51] Aji dedi mulawarman, dkk. Pendidikan dasar islam, malang, bani hasyim
press, 2010, hal. 71.
[52]Mulyadi karta negara, integrasi ilmu, bandung, mizan pustaka, 2005,
58-59.
[53]Jujun S. Suriasumatri, filsafat ilmu sebuah pengantar populer, jakarta,
sinar harapan, 2005, 105-106.
[56] Mujammil Qomar, epistimologi
pendiidkan islam, jakarta, erlangga t.tk, hal. 162
[57] Mujammil Qomar, 301-302, inilah kelemahan intuisi, belum jelas alat
apa yang bisa dipakai untuk menguji kebenarannya?
[58] Khaerudin nasution, pengantar studi islam, yogyakarta, tazzafa, t.th,
hal. 41
[59] Mulyadi kartanegara, integrasi ilmu, bandung, mizan pustaka, 2005,
146.
[60] Abu ahmadi noor salim, dasar-dasar pendiidkan gaama islam (jakarta:
Bumi aksara, 2004, 3-4.
[61]John, M. Echlos dalam abudin nata, study islam komprehensif, h. 113
[62] M. Quraisy syihab, ibid, 113-125
“tau ini dari mana pemakalah nganbilnya main ibid saja”,
[63] H.M. quraisy syihab, 155-339, => ini perlu di cari lagi kejelasan
bukunya.
[64] Soejono soekanto, sosiologi suatu pengantar, jakarta, rajawali press,
2012, hal.
[65] Ibid,
[66] Dadand supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (jakarta: bumi aksara, 2009),
163.
[67] Dadang supardan, pengantar ilmu sosial, jakarta, bumi aksara, 2009, 425.
[68] Abuddin nata dkk, integrasi ilmu agama dan ilmu umum, jakarta, UIN
jakarta press, 2003, 143.
[69] Ontologi berasal dari dua kata yaitu, ontos (sesuatu yang berwujud
(being) dan logos ilmu. Ontologis adalah pokok filsafat yang mempersoalkan
hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada berdasarkan hukum sebab akibat yaitu
ada mansuia, ada alam serta hubungan yang menyeluruh.
[70] Adian husaini dkk, filsafat ilmu, jakarta, GIP, 2013, 115.
[71] Abuddin nata dkk, integrasi ilmu agama dan ilmu umum, ciputat tanggerang,
uin jakarta press, 2003, 105.
[72] Hasan baharun dkk, metodologi studi islam, jogjakarta, ar-ruzz media,
2013, 50-58.
[73] Ibid, 58. Menurut saya memang benar adanya apa yang dikatakan oleh A.
Rahman ketika terjadi fenomena alam umat islam tidak menempatkan pada bidang
kajian sains dan tekhnologi, tetapi memasukan pada bidang kajian agama,
sehingga ketika ada pertanyaan kenapa tsunami, banjir? Dosa mansuia, kehendak
Allah. Sehingga melahirkan sikap pesimis dan tampak pasrah tanpa mau meneliti
dan memperhatikannya.
[74] H. Abuddin nata dkk, integrasi, 206-207.
[75] Dede rosyada, islam dan sains, jakarta, RM Books, 2016, 13-14.
[76] Ibid, 12.
[77] Wahedudin khan, dalam zainal habib, islamisasi islam, malang, UIN
malang, 2007, 18.
[78] KBBI, jakarta, gramedia, 2012, edisi ke-4, 541.
[79] Mulyadi kartanegara, integrasi ilmu, bandung, arasy, 2005, 32.
[80] Abuddin nata, dkk. Integrasi ilmu agama dan ilmu umum, jakarta, UIN
Jakarta Press, 2003, hal. 172. Raji Al-Faruqi merupakan penggagas islamisasi
ilmu pengetahuan. Lihat, abuddin nata, integrasi, 172.
[81] Abudin nata, dkk, integrasi ilmu agama dan ilmu umum, UIN Jakarta
press, 2003, 172.
[82] Abudin nata, integrasi, 175.
[83] Moeflich hasbullah, sejarah sosial intelektual umat islam di
indonesia, bandung, pustaka setia, 2012, 365.
[84] Abd. Rachman assegaf, filsafat pendidikan silam, jakarta, raja
grafindo persada, 2011, 15.
[85] Mulyadi kartanegara, integrasi ilmu, bandung, PT Mizan Pustaka, 2005,
199-200.
[86] Aspek-aspek kejiwaan dalam silam berupa:
a.
Al-ruh d. Al-‘aql g. Al-fu’ad
b.
Al-nafas e. Al-damir h. Al-sirr
c.
Al-kalb f. Al-lubb i. Al-fitrah, dll.
Masing-masing
aspek diatas memiliki eksitensi, dinamisme, proses, fungsi, dan perilaku yang
perlu dikaji melalui Al-Qur’an, al-sunnah, serta dari khazanah pemikiran islam.
Psikologi islam tidak hanya menekankan perilaku kejiwaan, melainkan juga apa
hakekat jiwa sesungguhnya. Lihat, Hanna Djumhana Bastaman, integrasi psikologi
dengan islam menuju psikologi islam, yogyakarta, pustaka pelajar, 2005.
[87] Ridwan hardiawan, psikologi barat vs psikologi islam, http://www.artikel psikologi...25/12/2010.
[88] Syauqi rif’at nawawi, Muhadjir noeng dan djawad M dahlan, Metodologi
Psikologi Islam, celeban timur, pustaka pelajar, 2000, 47-65.
[89] Baharuddin, aktualisasi Psikologi Islam, yogyakarta, pustaka pelajar,
2005.
[90] Abudin nata, study islam komprehensif, jakarta, kencana, 2011.
[91] Syauqi rif’at nawawi, muhadjir Noeng dan Djawad M Dahlan, Metodologi
Psikologi Islam, celeban timur: pustaka pelajar, 2000, 47-65.
[92] Dr. Sumanto, M.A, Pikologi umum,Yogyakarta : CAPS (Center of
Academic Publishing Service),thn 2014,hlm: 1
[95]Plato dilahirkan pada 29 Mei 429 SM di
Athena. Sewaktu berumur 20tahun, filsuf Yunani yang
dikabarkan terlahir dikalangan keluarga terhormat ini, menjadi murid
Socrates yang dapat memberi kepuasan sepenuhnya pada hasratnya terhadap
pengetahuan dan kebijaksanaan. Menurut Plato,psikologi berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia
(psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan. Kartini Kartono, Psikologi Umum,(Bandung:
Mandar Maju,1996), h. 2.
[96] Aristoteles (384-322 SM) lahir di sebuah koloni kecil Yunani yang bernama Stagira di daerah Thrace. Ia adalah murid Plato yang terkenal dengan pemikirannya sendiri yang berbeda dari gurunya. Aristoteles menulis buku pertamanya tentang psikologi (sebagai topik terpisah dari filsafat). Lihat, Sarlito Wirawan Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan tokoh-tokoh Psikologi, h. 47. Buku itu layak disebut sebagaiPara Psyche (tentang pikiran atau jiwa), dan dalam bahasa Latin dikenal dengan sebutan “De Anima”. Di dalam buku ini, Aristoteles membahas tentang pikiran atau jiwa sebagai “entelechy” pertama tubuh, kausa dan prinsip tubuh, dan realisasi tubuh. Lihat, C. George Boeree, Sejarah Psikologi dari Masa Kelahiran sampai Masa Modern, (Jogjakarata: Prismasophie, 2005), h. 50.
[101] Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2010), h. 4
[104] Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey,Teori-teori
Holistik, terj. Yustinus judul asli Theories Of
Personality,( Yogyakarta: Kanisius, 1993), hlm 222
[105] Terjemahan bebas dari Abd al-Rahman
Salih abd al-lah, Education Theory a Quranic Outlook, (Makkah: Umm
al-Qura University, 1982), hlm 35-36
[106] Hadits Riwayat
al-Turmuzi dan abu hurairah. Lihat abu Isa Muhammad ibn isa ibn Saurah, al jami
al shahih wa huwa Sunan al-Turmuzi, (Beirut: Dar ak-Ahya, kitab al ilm nomor
2887), hlm 51
[109] Hanna
Djumhana Bastaman,Integrasi Psikologi Islam, Menuju Psikologi Islam,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), hlm. 32-33
[111] Abdul Rahman Shaleh,Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif
Islam (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 1
[112] Abdul Rahman Shaleh,Psikologi: Suatu
Pengantar dalam Perspektif Islam (dengan perubahan), (Jakarta: Kencana, 2008),
hlm. 5-7.
[113] Baharuddin, Paradigma Psikologi
Islam:Sudi tentang Elemen Psikologi dari Al-Quran (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007), hlm. 64. Footnote ini dari sejarah psikologi islam sampai
akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar