BAHAN CAMPURAN RINGKASAN JURNAL
Pemerintah
harus memperhatikan pendidikan agar berkembang dan mengalami kemajuan berarti,
titik kegagalan dalam pembelajaran adalah implementasi yang tidak konsisten.
Pendahuluan.
Fenomena pendidikan
berkembang saat ini, yang tepat adalah perhatian semua orang. Terutama untuk
pemerintahan yang baik sejauh kecil masyarakat sipil.
1.
lembaga pendidikan di Indonesia
Oleh karena itu, lembaga mutu dengan pembelajaran yang baik
bergantung pada guru untuk mengajarkan materi. Guru hanya akan belajar dengan
baik dengan menggunakan strategi pembelajaran dengan metode yang tepat dan
menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa psikologi.
2.
Guru adalah pivot utama untuk berubah dalam pelajaran, panduan dan
mentransfer pengetahuan kepada siswa di institusi.
guru harus mengukur untuk mencari varian baru dalam mentransfer
informasi kepada siswa. Proses transfer pengetahuan harus berkorelasi dengan
moral dan sikap yang ditunjukkan pada siswa, sehingga mereka memahami kemampuan
pelajaran dan menjadi guru merupakan inspirasi hidup. Oleh karena itu, guru
dalam belajar implementasi harus menjadi prioritas semangat dalam upgrade
kualitas
3.
para siswa adalah generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, guru
harus mengarahkan dan membimbing siswa agar optimal terhadap sikap dan
pengetahuan yang terbentuk sebagai model untuk berjalan dalam kehidupan dan
memberi keuntungan kepada masyarakat sipil. Para siswa adalah jenis usaha untuk
meningkatkan sumber daya manusia menjadi lebih baik. Dari uraian tersebut,
jelas bahwa siswa adalah bagian terpenting dari populasi di negara ini. Mereka
harus mengasuh, membimbing dan memberi fasilitas agar potensi selesai dan
memenuhi hak pendidikan. Namun, baru-baru ini menjadi tontonan buruk di
panggung nasional, bahwa banyak perilaku siswa berada di luar batas normal.
Fenomena ini merupakan catatan buruk bagi kemajuan masa depan Indonesia. Kasus
siswa merupakan masalah yang harus segera diberikan solusi penanganannya. Semua
elemen masyarakat harus berpartisipasi bersama dalam menjaga ketahanan nasional
dengan memberikan pengawasan dan edukasi bagi siswa untuk tetap pada jalurnya.
Kasus yang muncul misalnya siswa melakukan tindakan yang tidak mencerminkan
kepribadian baik, seperti perkelahian, merokok, bahkan melakukan tindakan asusila.
KPAI Data (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) tahun 2014 menyebutkan ada 1.713
kasus yang berkaitan dengan anak-anak (pelajar / anak), termasuk; Cluster Agama
dan Budaya (51 kasus), Pendidikan (157 kasus), dan Pornografi dan Napza (65
kasus) (www.kpai.go.id). Oleh
karena itu, untuk akan menjadi gerakan besar, terutama lembaga pendidikan yang
membentuk pembelajaran berdasarkan akhlak dan penguatan nilai, sehingga
meminimalisasi permasalahan.
4.
Keempat, materi pembelajaran adalah salah satu hal terpenting yang
harus ada dalam belajar. Komponen ini harus diatur dengan baik dan dipetakan
agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penyusunan bahan ini harus sesuai
dengan kesepakatan pendidikan berdasarkan kurikulum yang berlaku di Indonesia.
Oleh karena itu, materi pembelajaran harus mudah dipahami dan diserap oleh para
siswa dan menjadi modal dalam melanjutkan pendidikan dan praktik yang lebih
tinggi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Isi materi yang tidak disajikan
dengan baik, akan memberatkan siswa untuk menyerap pengetahuan yang diberikan.
5.
Secara khusus, dalam studi
Islam, konten materi yang diberikan oleh guru harus ditempuh pada fenomena atau
cerita yang terjadi dalam kehidupan nyata dan juga dicontohkan dalam sikap sehari-hari.
6.
Kelima, guru dalam memberikan materi pembelajaran, harus
menunjukkan cara-cara selama proses pengajaran yang disebut strategi
pembelajaran. Setelah itu, guru bisa memilih metode penyampaian langkah yang
tepat dalam menggunakan metode penyampaian pengajaran. Ketidaktahuan Guru
tentang penggunaan strategi instruksional, metode dan teknik pengajaran dengan
tepat akan berdampak pada rendahnya pencapaian pembelajaran
Dari
penjelasan kelima fenomena diatas, memberikan suatu tentukan bahwa ada
kebutuhan akan upaya serius dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di lembaga
pendidikan Islam. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memperkuat
strategi pembelajaran guru dalam memberikan materi ajar di kelas. Seleksi
Sekolah Menengah Atas Islam Al-Azhar 1 Jakarta karena prestasi sekolah yang
sangat baik, arena kompetisi, lomba seni dan alumni sekolah dapat berlanjut di
perguruan tinggi Negeri dan luar negeri
(http://www.smaalazhar1.sch.id/v1/home). Kesuksesan tersebut ditopang semangat
guru dalam memberikan materi ajar dengan strategi pembelajaran yang tepat. menyeluruh,
mengungkapkan data dan informasi dari beberapa pihak, baik dari kepala sekolah,
mahasiswa, dan guru PAI sendiri.
Teknik
pengumpulan data ini diaktivasi secara alami, yaitu proses pengajaran dan
pembelajaran pendidikan Islam yang dilakukan oleh guru dan siswa.
1.
penulis melakukan pengamatan terhadap fenomena yang terjadi dalam
proses belajar mengajar di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta.
2.
, penulis melakukan wawancara secara lisan secara tatap muka dengan
kepala sekolah, guru PAI, dan siswa
3.
penulis akan melakukan pelacakan dokumen yang berkaitan dengan
sejarah latar belakang, proses pembelajaran, prestasi, catatan akademis, RPP,
dan data alumni di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta.
4. data akan dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian yang relevan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2012: 221).
STRATEGI PEMBELAJARAN.
Strategi pembelajaran adalah rencana tindakan (sequence of
activities) termasuk penggunaan metode, dan pemanfaatan berbagai sumber atau
kekuatan dalam pembelajaran yang terstruktur untuk mencapai suatu tujuan
tertentu, yaitu tujuan pembelajaran (Abdul Majid, 2013: 7. Penggunaan strategi
dalam kegiatan belajar sangat diperlukan karena akan memudahkan proses
pembelajaran sehingga bisa mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang
baik, proses pembelajaran tidak dapat diarahkan sehingga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan sulit dicapai secara optimal.
. Strategi pembelajaran hanyalah salah satu komponen dari sebuah
kebijakan yang terdiri dari banyak elemen: penetapan tujuan, perencanaan
strategis, pemantauan, pengetahuan, manajemen waktu, efisiensi, keluaran, minat
terhadap minat, evaluasi diri dan pengembangan, umpan balik, dll. (Galina
Kavaliauskiene dan Ligija Kaminskiene, 2009: 159)
Berdasarkan artikel Saskatchewan Education di Abdul Majid (2013:
11-12) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran terbagi dalam lima bentuk,
yaitu:
1.
Strategi Pembelajaran Langsung. => Strategi yang berpusat pada
guru, dan paling sering digunakan. Dalam strategi pembelajaran langsung
meliputi metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, latihan,
dan ujian. Strategi pembelajaran langsung sangat efektif bila digunakan untuk
memperluas informasi dan pengetahuan kepada siswa; Guru akan dengan mudah
mempersiapkan materi dalam pembelajaran.
2. Kedua, strategi pembelajaran tidak langsung. Strategi pembelajaran tidak langsung lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam membuat
observasi dan
hipotesis, sementara guru menjadi fasilitator yang merancang kondisi belajar
menjadi menyenangkan dengan melibatkan semua siswa untuk secara aktif memberi
umpan balik dalam belajar. pada mata pelajaran yang dapat diamati terlebih
dahulu oleh peserta didik kemudian dilanjutkan dengan presentasi temuan di
depan teman sekelas. Strategi pembelajaran tidak langsung tentu sangat membantu
dalam memahami peningkatan dan mengasah kreativitas dan inovasi bagi siswa.
3.
Strategi pembelajaran Interaktif. => Strategi tersebut berupa
diskusi dan sharing antar siswa, dengan serangkaian pengelompokan dan metode
interaktif yang dikembangkan, seperti diskusi kelas, diskusi kelompok kecil,
dan kerja kelompok. Strategi pembelajaran interaktif dapat dilakukan.
berkembang dengan membentuk kelompok dan mengkategorikan sub-subyek yang akan
dibahas oleh masing-masing kelompok. Dari adanya diskusi yang ketat dan solid
akan mampu mengangkat semangat kreativitas dan inovasi pada diri siswa. Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan diberi sub-topik, kemudian
berdiskusi dan mempresentasikannya di depan kelas.
4. Keempat, Strategi belajar melalui pengalaman. Sebuah berpusat pada siswa dan aktivitas berorientasi strategi. Strategi ini menekankan proses pembelajaran daripada pada hasil belajar sehingga guru dapat menggunakan strategi ini baik di kelas dengan metode simulasi atau di luar kelas dengan metode observasi, metode kerja untuk mendapatkan opini umum. Siswa melakukan pengamatan yang baik, dan hadir di kelas akan menambah pemahaman dan kultivasi efek sosial yang melekat pada praktik pengajaran Islam mulai dari diri mereka sendiri.
5. strategi belajar mandiri => Guru dapat mengukur sejauh mana tindakan peserta didik dalam menyelesaikan mandat / tanggung jawab yang diberikan, atau usaha tersebut bertujuan untuk melatih dan membiasakan peserta didik untuk hidup dengan jujur, berani dan bertanggung jawab. Guru menerapkan strategi belajar mandiri juga harus siap menjadi mentor atau fasilitator kegiatan belajar. Jadi, para guru harus benar-benar memahami situasi, kondisi, dan latar belakang siswa sehingga pengetahuan yang didapat juga bisa diimbangi dengan perkembangan minat, bakat, dan potensi.
TEMUAN PENELITIAN
Dalam pengamatan peneliti, kegiatan belajar di SMA Islam Al Azhar 1 Jakarta sangat kondusif dan berjalan dengan baik. Pertemuan dewan guru, mendukung masing-masing dan selalu mengadakan evaluasi tentang pengembangan pembelajaran di setiap kelas. Pemimpin SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta selalu mengawasi dengan pendekatan persuasif baik pribadi maupun kelompok untuk meningkatkan kedekatan dan interaksi yang baik antara pimpinan dan bawahan untuk mewujudkan komitmen bersama untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Selain itu, bawahan (dewan staf dan guru) menunjukkan saling mengingatkan dan berani memberikan solusi atau saran kepada para pemimpin untuk menciptakan harmonisasi dan suasana yang nyaman serta ramah seperti keluarga. Faktor keberhasilan belajar tergantung pada pemahaman guru terhadap situasi, kondisi dan latar belakang siswa dan lingkungan kelas sehingga pilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan analisis guru atas keberhasilannya. Dan, guru PAI mengatakan bahwa tanggapan siswa terhadap materi pelajaran berjalan dengan baik, dan prestasinya sangat tinggi karena semua siswa di sekolah unggulan ini memiliki kapasitas tinggi.
Guru PAI menggunakan strategi pembelajaran langsung dalam studi umum. efektivitas strategi pembelajaran langsung sangat baik bila aktivitas berpusat pada guru, yang menjadi lebih dominan dalam memberikan informasi utuh kepada siswa. Guru PAI telah memposisikan siswa sebagai objek yang dibutuhkan untuk pembelajaran aktif, walaupun dalam strategi pembelajaran langsung peran siswa lebih banyak mendengarkan / mengamati. Namun, siswa harus mendapat tanggapan atas penyampaian materi ajar dari guru. Kegiatan ini akan mendorong siswa untuk bergerak baik verbal, psikis, kepercayaan diri dan kekuatan mental untuk mewujudkan siswa aktif dan kreatif. Strategi pembelajaran langsung dipelajari dengan menggunakan metode bicara, memberikan pertanyaan didaktik, memberi latihan dan demonstrasi. Guru PAI mengamati kemajuan siswa, kemudian dilanjutkan dengan strategi pembelajaran tidak langsung pada mata pelajaran. . Subyek meliputi sumber hukum Islam, nilai sikap, dan moral mazmumah. Para siswa diarahkan untuk meneliti dan melakukan pengamatan tentang sumber / dasar hukum Islam yang terkait dengan kasus / fenomena yang ada. Guru PAI SMA SMA Islam AlAzhar 1 Jakarta juga menggunakan strategi pembelajaran interaktif. Tujuannya agar guru lebih mudah mengantarkan materi pelajaran. Posisi guru PAI adalah fasilitator yang merancang pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Suatu bentuk pembelajaran dilakukan dengan melibatkan siswa untuk menemukan dan mengkonfirmasi pengetahuan, dan menyimpulkannya dan mempresentasikan temuan di kelas. Strategi ini tentu sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman dan mengasah kreativitas dan inovasi pada siswa. Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok, dan kelompok tersebut mendapat sub tema diskusi, maka kelompok tersebut diberi kebebasan untuk mengekspresikan dan menganalisis sub tema. Setelah selesai, masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil gagasan dan temuan, dan guru memilah pemaparan masing-masing kelompok pada akhirnya. Berdasarkan pendapat guru PAI "Strategi ini adalah strategi yang paling sering saya gunakan karena interaksi yang baik akan memudahkan pelekatan informasi dan pemahaman kepada siswa. Saya biasanya membentuk kelompok dan mengundang diskusi, saling bertanya, dan menyimpulkan. Selain itu, guru PAI menerapkan strategi pembelajaran melalui pengalaman seperti rekreasi. rekreasi pada akhir setiap semester. pimpinan sekolah dan dewan guru, dengan mempertimbangkan berbagai hal, seperti durasi dan lokasi kegiatan, jadwal, dan materi (potensi pengembangan) yang diberikan kepada siswa, Strategi pembelajaran melalui pengalaman dapat mengambil bentuk pengamatan yang berguna untuk mendapatkan gambaran umum opini publik, Dalam keterangannya, guru PAI juga mulai membiasakan perhatian mahasiswa terhadap lingkungan setempat. Saran ini disampaikan dengan menghubungkan kegiatan masyarakat seputar rutinitas sholat di masjid. Siswa harus diminta membuat laporan dan mempresentasikannya di depan teman mereka. Guru PAI mengatakan strategi ini digunakan pada materi pokok yang berkaitan dengan peran doa dan moralitas karimah. Guru PAI menerapkan strategi pembelajaran mandiri, telah digunakan terkait dengan dzikir dan doa dalam pelajaran, praktik studi Islam untuk pembacaan dan praktik di rumah.
KESIMPULAN.
guru SMA PAI Islam Al-Azhar 1 Jakarta dapat mengembangkan kompetensi mengajar dengan baik, Selain itu, guru PAI memahami dengan baik dan mempraktekkan strategi pembelajaran dalam memberikan materi ajar mereka dengan menerapkan varian strategi pembelajaran,
Strategi pembelajaran langsung ini sangat tepat untuk digunakan dalam bentuk kelas dengan jumlah peserta didik yang banyak, karena guru hanya bertugas sebagai informan, dan para siswa dipersilahkan untuk menanyakan hal yang belum diketahui. Strategi Belajar Tidak Langsung adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri, mengulas diri mereka sendiri, dan menyimpulkan tentang tema pendidikan agama. Para siswa yang menerapkan observasi dan analisis hasilnya juga harus dihadirkan di depan kelas. Dan, masing-masing kelompok menanggapi dan mengomentari pekerjaan observasi. Dan, guru memberikan penilaian terhadap hasil siswa dalam sebuah studi singkat. Strategi Pembelajaran Interaktif berfokus pada siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Guru memberikan sub tema kepada siswa dibagi menjadi kelompok kecil terlebih dahulu. Masing-masing kelompok harus didiskusikan, direkam, dirumuskan dari elaborasi yang telah dilakukan. Setelah kelompok menyelesaikan tugasnya, langkah selanjutnya adalah mengundang kelompok-kelompok tersebut pada gilirannya untuk menyajikan sub-tema yang menjadi tugasnya. Dan, Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman berpusat pada aktivitas siswa. Para guru memusatkan perhatian pada pembelajaran daripada hasil tapi prosesnya. Strategi pembelajaran dilakukan dalam bentuk simulasi di kelas dan observasi dan rekreasi di luar kelas.
Selanjutnya, Strategi Belajar Mandiri memberikan tugas dan ujian kepada siswa, Strategi ini bisa membentuk siswa sehingga mampu merencanakan cara dan model pembelajaran dalam gaya mereka,
Referensi
Data KPAI tahun 2014, (www.kpai.go.id) diakses dengan data pada tanggal 10 Januari 2014. Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. Kavaliauskiene, Galina dan Kaminskiene, Ligija. "Pendekatan pelengkap untuk strategi pembelajaran seumur hidup." Jurnal Akademik, Edisi 18, (Iberica, 2009): h.159 Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riyanto, Yatim. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sanjaya Wina. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. S. Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar