·
Syajaratud-Dur pun
bersekongkol dengan pasukan mamluk yang dipimpin oleh Aybak, dan memberontak
terhadap Turansyah. Persekongkolannya dengan kaum mamluk berhasil membunuh Turansyah.[1]
·
Kepemimpinan Syajarah Al-Durr hanya berlangsung sekitar tiga bulan.
·
khalifah Abbasiyah sebagai penguasa dan pemimpin tertinggi umat
Islam memberi teguran bahwa yang seharusnya berkuasa di Mesir adalah laki-laki,
bukan wanita.[2]
·
Kaum Mamluk dan Aybak masih belum yakin dengan keabsahan
kepemimpinannya, karena masih ada keturunan sultan dinasti Ayyubi yang masih
hidup di Syria, Asyraf Musa yang masih berusia 10 tahun, dan diakui
kedudukannya oleh khalifah Abbasiyah di Baghdad. Oleh karena itu, untuk
meredakan keadaan, mereka mengangkat Asyraf Musa sebagai Sultan Syar’i (formal)
yang hanya sebatas lambang saja, tanpa kedaulatan dan kekuasaan yang riil.
Sementara itu, kekuasaan dan kedaulatan yang riil berada di tangan Izzudin
Aybak. Tidak berselang lama Asyraf Musa pun dibunuh oleh Aybak dan Aybak pun
secara resmi memproklamasikan dirinya sebagai sultan Dinasti Mamluk.[3]
Dengan demikian, inilah merupakan akhir dari dinasti Ayyubiyah di
Mesir dan awal dari kekuasaan dinasti Mamalik.[4]
·
Pemerintahan Mamluk (sebagaimana menjadi kesepakatan para
sejarawan) dibagi menjadi dua fase.
1.
Mamluk Bahriyah (648-792 H/1250-1389 M) => 144 tahun, 28 khalifah.
2.
Mamluk Barjiyah (792-923 H/1389-1517 M) => 131 tahun, 27 khalifah.
·
Ini berarti bahwa pemerintahan mereka berlangsung
selama 275 tahun. Pengaruh mereka mulai terasa di dunia Islam tatkala mereka
berhasil menang atas pasukan Mongolia pada Perang ‘Ain Jalut tahun 658 H/1259
M.
·
Masa Pemerintahan Mamluk Bahriyah (648-792 H/1250-1389
M) => Pemerintahan didirikan oleh Malik Saleh
Najmuddin Ayyub. Kemudian mereka membangun sebuah benteng di Kepulauan Raudhah
pada tahun 638 H/240 M. Mereka kemudian dikenal dengan sebutan Mamluk Bahriyah
atau Shalihiyah.
·
Sultan mamluk bahriyah itu 28 orang sultan.
·
Sultan pertama => syajaratud-dur ( w. 648/ 1250 M)
·
Sultan terakhir => shahih haji bin sya’ban ( 719-792 /
1388-1389.
·
Peristiwa-peristiwa penting pada masa pemerintahan
mamluk bahriyah adalah sebagai berikut.
a.
Pada tahun 667 H/268 M az-Zhahir Babiris mampu
meluaskan pengaruhnya di Hijaz.
b.
Antara tahun 660-690 H/1261-1291 M orang-orang Mamluk
menggempur kaum Salibis dan berhasil mengambil kembali beberapa kota di Syam
yang masih di tangan mereka.
c.
Pada tahun 680 H/1281 M Manshur Qalawun berhasil
menghancurkan pasukan Tartar dengan sangat telak.
d.
Pada tahun 702 H an-Nashir Muhammad bin Qalawun
berhasil menaklukkan kepulauan Arwad dan mengusir orang-orang Salibis dari
sana.
e.
Pada tahun yang sama pasukan Tartar juga dikalahkan
dengan sangat telak pada perang Syaqhat di dekat Damaskus (ikut dalam perang
ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah).
·
Masa Pemerintahan Mamluk Barjiyah (792-923 H/1389-1517
M) => Mereka berasal dari Syarakisyah dari negeri
Georgia yang berdekatan dengan Laut Hitam. Mereka dibeli oleh Sultan Qalawan,
salah seorang Raja Mamluk Bahriyah, dengan harapan untuk menguatkan posisi
keluarganya. Mereka disebut dengan Mamluk karena sekelompok dari mereka tinggal
di ujung benteng (barj).
·
Pemerintahan mamluk barjiyah berlangsung => 131 tahun, dengan 27 khalifah.
·
Peristiwa-peristiwa penting di masa pemerintahan
mereka yaitu diantaranya.
1.
Pada tahun 792 H/ 1389 M Shalih Haji dicopot dan
diangkatlah Sultan Barquq. Maka, bergeserlah kekuasaan dari Mamluk Bahriyah ke
Mamluk Barjiyah.
2.
Pada tahun 803 H/1400 M. pasukan Tartar yang dipimpin
Timurlank berangkat menuju Syam dan menghancurkan kota itu serta membunuh
pasukan Mamluk yang membela negeri itu.
3.
Pada tahun 805 H/1402 M pasukan Timurlank berangkat
menuju pusat pemerintahan Utsmani dan berhasil mengalahkan mereka di Ankara
serta berhasil menawan Sultan Bayazid. Lalu, menempatkannya dalam penjara
hingga meninggal.
4.
Pada tahun 830 H/1426 M pasukan Mamluk berhasil
mengalahkan pasukan Salibis dengan kemenangan besar dan mengusir mereka dari
kepulauan Siprus dan pada saat yang sama mereka berhasil mengancam kepulauan
Rhodesia.
5.
Pada saat orang-orang Portugis sampai ke pantai-pantai
India, kaum muslimin yang berada di sana meminta bantuan pasukan Mamluk. Mereka
pun berangkat untuk memberikan bantuan. Namun, mereka berhasil dikalahkan oleh
orang-orang Portugis pada tahun 950 H/1509 M Setelah itu orang-orang Portugis
itu masuk ke perairan negeri Arab dan memasuki Laut Merah.[5]
·
Sistem dan Penataan Organisasi Pemerintahan => Dinasti Mamluk membawa metode baru dalam sejarah politik
Islam. Pemerintahan Dinasti ini bersifat oligarki militer. Maksudnya adalah
suatu bentuk pemerintahan yang menerapkan kepemimpinan berdasarkan kekuatan dan
pengaruh, bukan berdasarkan garis keturunan. Siapa yang terkuat maka dialah
yang menjadi raja.[6]
·
Dalam bidang pemerintahan, kemenangan mamluk atas mongol di Ayn
jalut. Untuk menjalankan pemerintahan dalam negeri, Baybers mengangkat kelompok
militer sebagai elit politik. Di samping itu untuk memperoleh simpati
kerajaan-kerajaan Islam lain, Baybers membaiat keturunan Bani Abbas yang berhasil
meloloskan diri dari serangan Mongol, al-Mustanshir, sebagai khalifah (cairo,
mesir). Baybers juga berhasil mengalahkan tentara Salib di sepanjang Laut
Tengah, menghancurkan kelompok Assasin di pegunungan Syria, melumpuhkan Cyrenia
(tempat berkuasanya orang-orang Armenia) dan menghancurkan kapal-kapal bangsa
Mongol di Anatolia.[7]
1. Membendung gelombang serangan Mongolia yang
membabi buta. Mereka mencegahnya masuk dalam Dunia Islam.
2. Memerangi pasukan Salibis hingga berhasil
mengeluarkan sisa-sisa mereka yang masih berada di negeri-negeri muslim pada
tahun 660-690 H/1261-1291 M.[8]
1.
Mamluk burji yang di bawa Qalawun ketika berkuasa memiliki moral rendah dan tidak suka pada
ilmu pengetahuan.
2. Karena mereka meninggalkan jihad (sekali-kali seseorang tidak
meninggalkan jihad, kecuali mereka akan menjadi hina).
3. Karena mereka menjadi terpecah dan terjadinya konflik internal serta
terjadinya banyak pertempuran di antara mereka.
4. Di temukannya jalan ar-Raja’ ash-Saleh (tanjung harapan) oleh orang-orang Portugis yang membuat Mesir
kehilangan pengaruhnya.
5. Kegagalan mereka membendung serangan orang-orang Portugis yang saat itu
telah sampai ke Laut Tengah dan Laut Merah. [9]
6. Munculnya kekuatan Utsmani yang kemudian mengakhiri pemerintahan mereka.[10]
1.
Mamluk membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Italia .
2.
sebagai jalur perdagangan antar Asia dan Eropa, menjadi lebih
penting karena Kairo menghubungkan jalur perdagangan Laut Merah dan Laut Tengah
dengan Eropa.
3.
hasil pertanian juga meningkat.
4.
pembangunan jaringan
transportasi dan komunikasi antar kota baik laut maupun darat.
5.
Ketangguhan Angkatan dinasti
Mamluk sangat menunjang pengembangan perekonomiannya.[11]
·
Perkembangan di Bidang Ilmu Pengetahuan => sejarah, kedokteran, astronomi, matematika, dan ilmu agama.
1.
Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar:
a.
Ibn Khalikan,
b.
Ibn Taghribardi, dan
c.
Ibnu Khaldun => beliau ini hidup dmn ? benar nggak ?
2.
Di bidang astronomi dikenal
nama:
a.
Nasir Al-Din Al-Tusi.
3.
Di bidang matematika :
a.
Abu Al-Faraj Al-Ibry.
4.
Dalam bidang kedokteran:
a.
Abu Al-Hasan ‘Ali Al-Nafis, penemu susunan dan peredaran darah
dalam paru-paru manusia.[12] Ibn Nafis degelari oleh pengagumnya The Second Avisenna (Ibnu Sina kedua), karena reputasinya sebagai
seorang dokter yang terkemuka dan seorang penulis serba bias pada abad 7 H/13
M. nama lengkapnya Alauddin Abu Al-‘Ala Ali ibn Al-Haram Al-Kuraisy Al-Dimasyki
ibn Nafis. Lahir di
Damaskus, wafat di Kairo tahun 687 H/1288 M dalam usia 80 tahun. Ia belajar
ilmu kedokteran di tempat kelahirannya. Gurunya berasal dari perguruan “Ibn
At-Tilmidz” yang telah banyak mengkader dan mendidik pelajar-pelajar yang
datang dari Baghdad ke Damaskus. Di samping itu Ibn Nafis juga belajar tata
bahasa arab, logika, dan ilmu keislaman lainnya. Ia pindah ke Kairo tempat ia
mendapat kedudukan penting sebagai dokter kepala di sebuah rumah sakit, di
sebuah rumah sakit di Mesir sekaligus ia menjadi dokter pribadi Sultan Baybers
sambil membimbing sejumlah muridnya di sana.[13]
b.
Abd Al-Mun’im Al-Dimyathi, seorang dokter hewan,
c.
Al-Razi, perintis psikoterapi.
5.
Dalam bidang opthalmologi dikenal nama:
a.
Salah Al-Din
ibn Yusuf.
6.
dalam ilmu keagamaan, tersohor nama:
a.
Ibn Taimiyah seorang pemikir
reformis dalam Islam,
b.
Al-Sayuthi yang menguasai banyak ilmu keagamaan,
7.
Ilmuwan lain pada zaman Mamluk adalah:
a.
Abu Fida,
seorang ahli Geografi dan Sejarah. Lahir di Damaskus 672 H/1273 M sebagai
keturunan keluarga Ayyub, ayah Salahuddin al-Ayyubi.[15]
Dinasti Mamalik juga banyak mengalami
kemajuan di bidang arsitektur. Bangunan-bangunan lain yang didirikan pada masa
ini di antaranya adalah rumah sakit, museum, perpustakaan, vila-vila, kubah,
dan menara masjid.[16]
Disebutkan juga kemajuan di bidang arsitektur pada masa ini melebihi masa
Ptolemy dan Fir’aun pada zaman Mesir Kuno.[17]
·
Pada masa Sultan Baybers mengadakan berbagai
pembangunan di Mesir, Palestina dan Syria. Ada dua tradisi yang tercipta masa
Baybers:
1. mempersiapkan kiswah untuk Baitullah di
Mekkah al-Mukaromah dan diantar dengan upacara pada setiap musim haji.
2. menempatkan empat imam (Maliki, Hanafi,
Syafi’I, Hambali) pada keempat penjuru Baitullah.[18]
DAFTAR PUSTAKA
Al-Usairy, Ahmad. 2010.
Sejarah Islam. Jakarta: Akbar Media.
Fa’al, Fahsin M.
2008. Sejarah Kekuasaan Islam. Jakarta:
Artha Rivera.
Sunanto, Musyrifah. 2011.
Sejarah Islam Klasik. Jakarta:
Kencana.
Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2008.
Munzirin Yusuf. 2015. “Peradaban Dinasti Mamluk di Mesir”, Vol. 16,
No. 2.
TURKI USMANI
·
Asal-usul dan proses pembentukan dinasti Turki Usmani => Kerajaan Turki usmani didirikan oleh suku bangsa pengembara
yang berasal dari wilayah asia tengah, yang termasuk suku kayi. Ketika bangsa
Mongol menyerang dunia Islam, pemimpin suku Kayi, Sulaiman Syah, mengajak
anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol tersebut dan lari ke
arah barat.
·
Sulaiman Syah meminta perlindungan kepada Jalal ad-Din, pemimpin
terakhir dinasti Khwarazm Syah tersebut di Transoksania, sebelum dikalahkan
oleh pasukan Mongol. Jalal ad-Din memberi jalan agar Sulaiman pergi ke barat ke
arah Asia kecil.
·
Dalam usahanya pindah ke negeri Syam itu, pemimpin orang-orang
Turki tersebut mendapat kecelakaan hanyut di sungai Euphrat yang tiba-tiba
pasang karena banjir besar, tahun 1228.[19]
·
Mereka akhirnya terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama ingin
pulang ke negeri asalnya, dan yang kedua meneruskan perantauannya ke wilayah
Asia kecil.
·
Kelompok kedua itu berjumlah
sekitar 400 keluarga dipimpin oleh Erthogrol (Arthtogol), anak Sulaiman. Mereka
akhirnya menghambakan dirinya kepada Sultan ‘Ala ad-Din II dari Turki Saljuq
Rum yang pemerintahannya berpusat di Konya, Anatolia, Asia kecil.
·
Pada waktu itu bangsa Saljuq yang serumpun dan seagama dengan
orang-orang Turki imigran tadi melihat bahaya bangsa Romawi yang mempunyai
kekuasaan di kemaharajaan Romawi Timur (Bizantium). Dengan adanya tambahan
pasukan baru dari saudara sebangsanya itu pasukan Saljuq menang atas Romawi.
·
Sultan gembira dengan
kemenangan tersebut dan memberi hadiah kepada Erthogol wilayah yang berbatasan
dengan Bizantium. Dengan senang hati Erthogol membangun tanah “perdikan” itu
dan berusaha memperluas wilayahnya dengan merebut dan merongrong wilayah
Bizantium.
·
Mereka menjadikan Sogud sebagai pusat kekuasaannya. Dinasti Saljuq
Rum sendiri sedang surut pada saat itu. Dinasti tersebut telah berkuasa di
Anatolia bagian tengah kurang lebih 200 tahun lamanya, sejak tahun 1077 hingga
tahun 1300.[20]
·
Erthogrol mempunyai seorang putra yang bernama Usmani yang
diperkirakan lahir tahun 1258. Nama Utsman itulah yang diambil sebagai nama
untuk Kerajaan Turki Utsmani. Erthogrol meninggal tahun 1280.
·
Namun demikian, sebagian ahli menyebutkan bahwa Utsman adalah anak
Sauji. Sauji itulah anak Erthtogrol sehingga Utsman adalah cucunya bukan
anaknya. Sauji telah meninggal sebelum ayahnya meninggal. Ia meninggal dalam
perjalanan pulang sehabis memohon kepada Sultan Saljuq atas perintah ayahnya,
Erthtogrol, untuk tinggal menetap di wilayahnya. Permohonan itu dikabulkan oleh
Sultan. Makanya, Erthtogrol ketika menerima berita itu sedih bercampur gembira.
Sedih karena anaknya meninggal, dan gembira karena permohonannya untuk menetap
di wilayah Saljuq itu dikabulkan oleh Sultan.[21]
·
Setelah menghancurkan Baghdad tahun 1258 bangsa Mongol meneruskan
penaklukannya ke arah utara, termasuk wilayah kekuasaan Saljuq Rum. Sultan
Saljuq tidak dapat mempertahankan diri dan mati terbunuh. Dalam keadaan kosong
itulah Utsman memerdekakan diri dan bertahan terhadap serangan bangsa Mongol.
Bekas wilayah Saljuq dijadikan basis kekuasaannya dan para penguasa Saljuq yang
selamat dari pembataian Mongol mengangkatnya sebagai pemimpin. Peristiwa
tersebut berlangsung kira-kira tahun 1300.[22]
·
Wilayah kekuasaan dan Sistem Pemerintahan => Setelah Usman wafat (1326 M), Urkhan naik tahta.
a.
Urkhan, menaklukan di masanya:
1.
Kota broessa
2.
Azmir
3.
Ankara => anaknya sulaiman (diangkat oleh ayahnya urkhan) tahun
1354 H dia menaklukan ankara ini.
b.
Murod I, menaklukan pada masanya:
1.
Balkan
2.
Andrianopel
3.
Macedonia
4.
Sofia. Meskipun murad I tewas dalam pertempuran tetapi kemenangan
di pihak usmani.
c.
Puranya Bayazid I. pada tahun 1391:
1.
merebut benteng Philadelphia
2.
Gramania atau Kirman (Iran).
·
Pada tahun 1402, Dinasti Usmani di bawah pemerintahan Bayazid I
digempur oleh pasukan Timur Lenk (penguasa Mongol) yang jumlahnya tidak kurang
dari 800.000 orang, sementara jumlah pasukan Bayazid 120.000 orang. Dalam
pertempuran itu Bayazid kalah. Akibat kekalahan itu, wilayah Usmani hampir
seluruhnya jatuh ke tangan Timur Lenk.
·
Kekalahan tersebut menyebabkan terjadinya perpecahan di antara
putra-putra Bayazid I, yaitu:
1.
Muhammad I atau Muhammad
Celebi,
2.
Isa,
3.
Sulaiman, dan
4.
Musa. Pada saat berikutnya, Muhammad I berhasil membangun kembali
kekuatan, sehingga dapat menundukkan saudara-saudaranya. Usahanya diarahkan
pada upaya konsolidasi pemerintahan dan mengembalikan kekuasan yang hilang
selama pendudukan Timur Lenk. Pada tahun 1421 Muhammad I meninggal dunia dan
digantikan oleh Murad II.
d.
Pada masa Murad II :
1.
Venessia,
2.
Salonika, dan
3.
Hongaria.
e.
Puncak ekspansi terjadi pada masa Muhammad II yang dikenal dengan
gelar al-Fatih (sang penakluk) => konstantinopel yang ditaklukkan
pada tahun 1453 M. diubah namanya menjadi Istanbul (Tahta Islam).[23]
f.
Sultan Salim I (1512-1520) :
1.
Timur dengan menaklukkan
Persia,
2.
Syiria, dan
3.
Dinasti Mamalik di Mesir.
g.
Sultan Sulaiman I Qanuni (1520-1566) menundukan:
-
Asia Kecil: - Asia : - Afrika: - Eropa:
1.
Armenia, 6.
Mesir 10. Bulgaria 15. Rumania
2.
Irak, 7. Libya 11. yunani
3.
Syria, 8.
Tunis 12. yogoslavia
4.
Hejaz, dan 9.
Aljazair 13. albania
5.
Yaman, 14.
Hongaria.[24]
·
Raja-raja Dinasti Utsmani bergelar Sultan dan Khalifah sekaligus.
Sultan menguasai kekuasaan duniawi dan Khalifah berkuasa di bidang
agama/spiritual/ ukhrawi. Mereka mendapatkan kekuasaan secara turun-temurun,
tetapi tidak harus putra pertama yang berhak menjadi penggantinya. Bahkan, pada
perkembangan selanjutnya pergantian kekuasaan itu juga diserahkan kepada
saudara sultan, bukan kepada anaknya.[25]
1.
Bidang kemiliteran dan pemerintahan =>
-
Bala tentara Turki Usmani adalah tentara yang memiliki keberanian,
kemampuan dan kedisiplinan yang tinggi dan itu memang sesuai dengan sifat orang
Turki yang disiplin.
-
Orkhan adalah Sultan dari Turki Usmani yang memberikan warna pada
bidang kemiliteran ini. Ia membentuk pasukan yang tangguh kemudian dikenal
dengan Inkisyariyah (Jannisary). Pasukan ini terdiri dari tawanan-tawanan
perang.
-
Pada zaman Orkhan juga senjata meriam pertama kali digunakan.
-
Sultan Murad I pasukan kavaleri (berkuda) pun dibentuk.
Kebijakan-kebijakan
pemerintah pada masa itulah yang memengaruhi adanya perkembangan militer.
Terkhusus lagi pada masa Orkhan dan Murad I.[26]
Dalam struktur pemerintahan pada masa itu,
-
Sultan sebagai penguasa tertinggi dibantu oleh
-
Shadr al-Azham
(perdana menteri) yang membawahi
-
pasya (gubernur). Di
bawah gubernur terdapat
-
al-Awaliyah (bupati).[27]
Untuk mengatur pemerintahan urusan Negara dibentuk undang-undang (qanun)
pada masa Sulaeman I.
·
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
1.
Kebudayaan Persia =>
ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja.
2.
Bizantium => Organisasi pemerintahan dan kemiliteran.
3.
Arab => prinsip-prinsip keilmuan dan hukum.[28]
Meskipun pada masa Turki Usmani tidak
memfokuskan kepada pengembangan ilmu pengetahuan, namun demikian mereka banyak
berkiprah dalam perkembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan- bangunan
masjid yang indah, seperti Masjid Al-Muhammadi atau Masjid Jami’ Sultan
Muhammad al-Fatih, Masjid Agung Sulaiman, dan Masjid Abu Ayyub
al-AnshariKesemua masjid ini dihiasi dengan kaligrafi yang indah.[29]
·
Bidang Keagamaan => Pihak penguasa sangat terikat dengan fatwa
Ulama menjadi hukum yang berlaku. Tanpa legitimasi Mufti keputusan hukum
kerajaan tidak bisa berjalan. Al-bektasi dan Al-maulawi merupakan dua aliran
tarekat yang paling besar.
1.
Tarekat bektasi => sangat berpengaruh terhadap kalangan tentara
sehingga mereka sering disebut tentara bektasi Yennisari.
2.
Tarekat maulawi berpengaruh besar dan mendapat dukungan dari
penguasa dalam mengimbangi yennisari bektasi.
Ilmu pengetahuan seperti fikhi, tafsir,
kalam dan lain-lain, tidak mengalami perkembangan. Kebanyakan penguasa Usmani
cenderung bersikap taklid dan fanatik terhadap suatu mazhab dan menentang
mazhab-mazhab lainnya.[30]
Ulama pada zaman ini lebih suka menulis syarah (penjelasan) dan hasiyah
(semacam catatan) pada karya-karya masa klasik.
-
Sultan mempersiapkan penaklukan terhadap kota itu dengan penuh
keseriusan. Dipelajari apa-apa yang menyebabkan kegagalan dalam penaklukan-penaklukan
sebelumnya.
-
Ketika Kaisar Konstantin IX
mengancam Sultan untuk membayar pajak yang tinggi ke pihaknya, dan kalau tidak
mau akan diganggu kedudukannya dengan mendudukkan Orkhan, salah seorang cucu
Sulaiman, sebagai sultan.[31]
-
Konstantinopel akhirnya dikepung dari segala penjuru oleh pasukan
Sultan Muhammad II yang berjumlah kira-kira 250.000 di bawah pimpinan Sultan
sendiri. Kaisar Bizantium meminta bantuan kepada Paus di Roma dan raja-raja
Kristen Eropa, tetapi tanpa hasil; bahkan ia dicemooh oleh rakyatnya sendiri
karena merendahkan martabatnya.
-
Raja-raja Eropa juga tidak mau membantunya karena mereka masih
dalam perselisihan yang belum terselesaikan. Hanya pasukan Vinicia saja yang
mau membantu karena mempunyai kepentingan dagang di wilayah Utsmani. Tentara
Vinicia itu merintangi kapal-kapal Utsmani dengan merentangkan rantai besar di
Selat Bosporus. Sultan tidak kehilangan akal, dilayarkanlah kapal-kapal itu di
daratan dengan menggunakan balok-balok kayu untuk landasannya, yang berhasil
memindahkannya ke sisi barat kota.
-
Maka terpanjatlah pasukan Bizantium dengan taktik Sultan yang telah
mengepung kota selama 53 hari. Dalam masa itu meriam-meriam Turki dimuntahkan
ke arah kota dan menghancurkan benteng-benteng dan dinding-dindingnya sehingga
menyerahlah Konstantinopel pada tanggal 28 Mei 1453.
-
Dalam pertempuran kota itu kaisar mati terbunuh, Ia merubah Gereja
Aya sophia menjadi masjid, dan di samping itu ia membangun masjid dengan nama
Masjid Muhammad sebagai peringatan bagi keberhasilannya dalam menundukkan kota
itu.[32]
-
Pengaruh jatuhnya Konstantinopel besar sekali bagi Turki Utsmani.
Kota tua itu adalah pusat kerajaan Bizantium yang menyimpan banyak ilmu
pengetahuan dan menjadi pusat agama Kristen Ortodoks. Kesemuanya itu diwarisi
oleh Utsmani. Dari segi letak, kota itu sangat strategis karena menghubungkan
dua benua secara langsung, Eropa dan Asia. Penaklukan kota itu memudahkan
mobilisasi pasukan dari Anatolia ke Eropa.[33]
·
Proses dan sebab-sebab kehancuran
1.
Pada abad ketujuh belas => kebijakan desentralisasi yang memberi
peluang para musuh kerajaan untuk menyusun kekuatan dan menjadi besar sekaligus
menjadi pesaingnya di bidang politik dan ekonomi.
2.
Pada abad kesembilan belas, kerajaan Usmani mulai melakukan
konsolidasi kekuasaan atas provinsi-provinsi bawahan, mensentralisasi kekuasaan
negara, memperkuat struktur politik, sosial, ekonomi, serta melakukan reformasi
kebudayaan
3.
Pada abad ketujuh belas hingga delapan belas => Berakhirnya
ekspansi kerajaan Turki Usmani, lembaga-lembaga pemerintahan seringkali
kehilangan kemampuan militer dan administrasinya dan kerajaan dalam posisi
tertekan dengan regresi ekonomi, pemberontakan rakyat, dan beberapa kekalahan
militer.
4.
Perseteruan panjang antara pemerintah pusat dengan elit lokal untuk
mengkontrol pendapatan pajak dari rakyat muncul ke permukaan, dan kekuasaan
dialihkan dari pemerintah pusat kepada kelompok Janissari.
5.
korupsi yang menggejala di pemerintahan Usmani.
Kejatuhan kerajaan Tutki merupakan sebuah
proses sejarah panjang dan tidak terjadi secara tiba-tiba. Dalam sejarahnya
selama lima abad (akhir abad ketiga belas hingga awal abad kesembilan belas)
kerajaan Turki Usmani mengalami pasang surut:
a.
kerajaan milk keluarga sultan sentral politik ini faktor rentan
kejatuhan sebuah dinasti.
b.
Sultan lemah
c.
Sultan kuat memperlambat kehancuran
Diantara beberapa hal yang patut dipandang
sebagai penyebab kejatuhan dinasti Turki Usmani adalah:
a.
melemahnya sistem birokrasi,
b.
melemahnya kekuatan militer Turki Usmani,
c.
hancurnya perekonomian kerajaan,
d.
menguatnya kekuatan baru di daratan Eropa dan serangan balik
terhadap kerajaan Turki Usmani.
·
Banyak faktor yang menyebabkan Kerajaan Utsmani itu mengalami
kemunduran, di antaranya adalah:
1.
Wilayah kekuasaan yang sangat Luas => fokus pada perluasan wilayah,
jadi potensi terbuang bukan untuk membangun negara.
2.
Heterogenitas Penduduk => perbedaan bangsa & agama memicu
pemberontakan & peperangan
3.
Kelemahan para penguasa => Sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni,
Kerajaan Utsmani diperintah oleh sultan-sultan yang lemah, baik dalam
kepribadian terutama dalam kepemimpinannya
4.
Budaya Pungli => Setiap jabatan yang hendak diraih oleh
seseorang harus “dibayar” dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan
jabatan tersebut => dekadensi moral.
5.
Pemberontakan tentara Jenissari
=> Kemajuan ekspansi Kerajaan Utsmani banyak ditentukan oleh kuatnya tentara
Jenissari. Pemberontakan tentara Jenissari terjadi sebanyak empat kali, yaitu
pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.
6.
Merosotnya Ekonomi
7.
Terjadinya Stagnasi dalam lapangan Ilmu dan Teknologi:
a.
Fokus pada militer, ilmu diabaikan => senjata kurang, eropa
=> senjata maju[34]
b.
Metode berfikir tradisional
c.
Menurunya berfikir => efet setelah Al-ghazali.
1.
Haji Kholifa, nama lengkapnya Mustafa ibn Abdullah, seorang yang
berpengetahuan luas, prajurit yang berani, dan pengarang yang cakap. Kitab
karangannya banyak mengenai sejarah , ilmu bumi, sejarah hidup, dan soal-soal
lain. Diantaranya:
2.
Daud Inthaqy, nama lengkapnya Daud ibn Umar al-Inthaqy al-Dharif,
dokter yang terkenal pada zamannya, seorang pengarang ilmu dalam bidangnya.[35]
·
Perkembangan dibidang seni budaya => Bapak penyair muslim “Jalaluddin Rumi” adalah orang Iran
yang dengan melintasi Syiria, mengambil tempat tinggal di Asia kecil. Atas
pengaruh Jalaluddin Rumi, seni bersyair berkembang di dunia islam, khususnya di
Turki pada masa daulah Utsmaniyah. Penyair-penyair ternama di Turki diantaranya
1.
Sultan Walid, putra Jalaluddin Rumi,
2.
Yazzi Oghlu sangat ternama karena syairnya tentang sejarah hidup
Nabi Muhammad,
3.
Syekh Zada telah mengarangkan “Sejarah Empat Puluh Menteri” yang
dipersembahkan kepada Sultan Murad II. Sesudah itu, lahir penyair-penyair besar
lainnya.
4.
Termasyhur adalah Zati => 3000 syair bebas, 500 kasidah dan 1000
syair berbaris empat.[36]
A.
Mughni, Syafiq. Sejarah Kebudayaan Islam di Turki. Jakarta: Logos. 1997.
Maryam,
Siti, dkk. Sejarah Peradaban Islam: dari masa klasik hingga modern. Yogyakarta:
Lesfi. 2002
Sunanto,
Musyrifah. Sejarah Islam Klasik. Jakarta. Kencana. 2007.
Syalabi,
A. Sejarah dan Kebudayaan Islam Imperium Turki Utsmani. Jakarta: Kalam Mulia. 1988
Yatim,
Badri. 2000. Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II). Bandung :
PT Raja Grapindo Persada. 2014
Kelompok..9
DINASTI SYAFAWI
·
Asal-usul dan proses pembentukan dinasti safawi, Kerajaan dinasti
safawi berasal dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di
azerbaijan. Tarekat ini diberi nama safawiyah karena pendirinya bernama Syekh
Safiyudin Ishaq (1253-1334 M). Menurut riwayat ia adalah keturunan dari Musa
al-kazhim, imam keenam syi’ah Itsna ‘Asayariyah. Kerajaan safawi beraliran
syi’ah dan dapat dianggap sebagai peletak dasar terbentuknya negara iran dewasa
ini.
·
Syekh Safiyudin Ishaq bukan hanya seorang guru tarekat. Ia juga
sebagai pedagang dan politis. Namun, ia kurang berambisi terhadap kekuasaan
politik, karena bidang politik bukanlah perhatian utamanya. Ia lebih tertarik
menjadi pelindung kaum miskin dan orang-orang lemah.
·
Pada mulanya taerekat safawiyah bertujuan memerangi orang-orang
ingkar dan ahli bid’ah. Gerakan Safawiyah makin lama makin besar pengaruhnya
dan makin banyak pengikutnya..[37]
·
Wilayah Kekuasaan Dan Sistem Pemerintahan
1.
Wilayah ekuasaan, dari jihun
ke basrah, mencakup:
a.
Khurasan
b.
Afghanistan
c.
Negeri-negeri furot
Orang-orang
syafawi memiliki batas-batas wilayah bersama dengan kekaisaran ustmaniyah.[38]
·
Safawi mempunyai pola pemerintah yang teokratik,[39]
sebab para penguasa bukan saja mengaku sebagai keturunan ali, namun juga
mengklaim berstatus sebagai titisan para imam Syi’ah, bahkan isma’il I
mengakusebagai penjelamaan tuhan, sinar ketuhanan dari imam yang tersembunyi,
dan imam mahdi. Ia memaki gelar bayangan
tuhan di bumi, meniru gelar yang dipakai oleh raja-raja persia.
·
Nama-nama raja yang berkuasa:
Nama syah
|
Tahun masehi
|
Tahun hijriah
|
Isma’il I
|
1501 M
|
907 H
|
Thahmasp I
|
1524 M
|
930 H
|
Isma’il II
|
1576 M
|
984 H
|
Muhammad khudabanda
|
1578 M
|
986 H
|
‘Abbas I
|
1588 M
|
996 H
|
Shafi I
|
1629 M
|
1037 H
|
‘Abbas II
|
1642 M
|
1050 H
|
Sulaiman I (Shafi II)
|
1666 M
|
1074 H
|
Husain I
|
1694 M
|
1102 H
|
Tahmasp II
|
1722 M
|
1130 H
|
‘Abbas III
|
1732 M
|
1140 H
|
Sulaiman II
|
1749 M
|
1157 H
|
Isma’il III
|
1750 M
|
1158 H
|
Husay
|
1753 M
|
1161 H
|
Muhammad
|
1786 M
|
1194
|
·
Kekhususan Dinasti Safawi Dalam Sejarah Islam, Penekanan sufisme
yang dilakukan mengarah pada penggabungan sufisme gnostis dengan ide-ide
filsafat di dalam pembentukan paham Syi’ah Itsna ‘Asyariyah dan pada penyebaran
sikap pemujaan masyarakat umum terhadap imam. Paham integral dari islam-iran.[40]
·
Faktor-Faktor Pendukung Kemajuan
1.
Di bidang politik, keberhasilan menyatukan wilayah-wilayah persia
yang luas di bawah satu atap, merupakan kesuksesannya di bidang politik. karena
sebelumnya wilayah persia terpecah dalam berbagai dinasti kecil dan Masa
kekuasaan Abbas I (kemudian diberi gelar Abbas Syah yang agung) merupakan
puncak kejayaan kerajaan shafawi. Secara politik ia mampu meredam berbagai
gejolak di dalam negeri dan menciptakan stabilitas negara.[41]
2.
Di bidang ekonomi kemajuan di capai setelah kepulauan hurmuz dan
pelabuhan gumrun dikuasai dan diubah jadi banda abbas sebagai jalur
perdagangan.
3.
Sektor pertanian juga mengalami kemajuan terutama di daerah bulan
sabit subur.
4.
Tanah yang subur membuat mata internasional tertuju ke persia,
terutama portugal, ingris, belanda, prancis menaruh simpati pada syafawi,
bahkan ingris mengirim duta dan ahli pembuat senjata modern untk mmebantu
militer disana.
5.
Kemajuan di bidang tasawuf ditandai dengan berkembangnya filsafat
ketuhanan (al-hikmah al-ilahiyyah)
yang kemudian terkenal dengan sebuah filsafat “pencerahan”. Adapun tokoh
terbesarnya adalah Mulla sadra.
6.
Para penguasa safawi berhasil membuat berbagai bangunan:
a.
Isfahan menjadi kota yang
sangat indah.
b.
masjid,
c.
rumah sakit,
d.
sekolah-sekolah,
e.
jembatan raksasa di atas zende rud, dan
f.
istana chihil sutun.[42]
·
Proses Dan Sebab-Sebab Kehancuran:
1.
Sepeninggal Abbas I kondisi kerjaan syafawi tidak menunjukan grafik
meningkat atau berkembang.
2.
Sifi mirza, cucu abbas I adalah seorang pemimpin yang lemah. Ia
sangat kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan karena sifat pencemburunya.
Kemajuan yang pernah dicapai oleh abbas I segara menurun:
1.
Kota qandahar (sekarang termasuk wilayah afganistan) lepas dari
kekuasaan kerajaan safawi => Diduduki oleh kerajaan mughal yang ketika itu
diperintah oleh sultan syah jehan.
2.
Baghdad direbut oleh kerajaan usmani.
3.
Abbas II adalah raja yang suka minum minuman keras sehingga ia
jatuh sakit dan meninggal. Meskipun demikian, dengan bantuan wazir-wazirnya,
pada masa qandahar dapat direbut kembali. Sebagaimana Abbas II,
4.
sulaiman juga seorang
pemabuk. Ia bertindak kejam terhadap para pembesar yang dicurigainya.
5.
shah husein yang alim (Peganti sulaiman) memberi kekuasaan yang
besar kepada para ulama syi’ah yang sering memaksakan pendapatnya terhadap
penganut aliran sunni. Sikap ini membangkitkan kemarahan golongan sunni
afghanistan. Sehingga mereka berontak dan berhasil mengakhiri kekuasaan dinasti
safawi.
·
Berbagai pemberontakan:
1.
Pemborontakan bangsa afghan tahun 1709 M di pimpin Mir Vays
berhasil merebut wilayah qadahar.
2.
Pemberontakan suku arbadil afghanistan berhasil menduduki mashad.
3.
Mir Mahmud (pengganti Mir Vays) sebagai penguasa Qan dahar bersatu
dengan arbadil afganistan merebut negeri-negeri afghan.
4.
Pada tahun 1721 M, Mir
mahmud dapat merebut kirman.
5.
Mir Mahmud menyerang Isfahan, mengapungnya selama enam bulan dan
memaksa Shah husein untuk menyerah tanpa syarat. Pada tanggal 12 oktober 1722
M, Shah husein menyerah dan 25 oktober Mir Mahmud memasuki kota isfahan dengan
penuh kemenangan.
6.
Pada tahun 1726 M tahmasp II berkerja sama dengan nadir khan dari
suku afshar untuk memerangi Isfahan asyraf (penggantir Mir mahmud) yang
berkuasa di isfahan digempur dan dikalahkan oleh pasukan nadir khan tahun 1729
M asyraf sendiri terbunuh dalam perperangan itu. Dengan demikian dinasti safawi
kembali berkuasa.
7.
bulan agustus 1732 M tahmasp II dipecat oleh nadir khan dan diganti
oleh abbas III (anak tahmasp II) yang ketika itu masih sangat kecil. Empat
tahun setelah itu, tepatnya, 8 maret 1736 M, nadir khan mengangkat dirinya
sebagai raja menggantikan abbas III. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan
dinasti safawi di persia.
·
Di antara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan safawi:
1. Konflik dengan
kerajaan turki ustmani, walaupun masa abbas I dapat diredam tapi setelah itu
tdk ada operdamaian
2. Penyebab
lainnya adalah dekadensi moral para pemimpin.
3. pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk oleh
abbas I tidak memilki semangat perang yang tingi tidak terlatih dan tidak
melalui proses pendidikan rohani seperti yang dialami oleh qizilbash. Dan qizilbash yang
baru tidak memilki militansi dan semangat seperti qizilbash sebelumnya.
4. konflik inten
dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.[43]
·
Perkembangan Di Bidang Pemikiran
1.
2 tokoh besar:
a.
Mir damad (Muhammad baqir ibn muhammad Damad, wafat pada tahun 1631
M)
b.
Mulla Shadra (sadr al-din al-syirazi, wafat pda tahun 1641 M)
Keduanya ini berhasil merumuskan ajaran yang memadukan sufisme
gnostik dengan filsafat yang dapat menjabarkan ajaran Syi’ah itsna ‘Asyariyyah.
Mereka memadukan antara ajaran yang ada dalam al-Qur’an, teologi, dan refleksi
untuk merumuskan sebuah ajaran syi’ah tentang sufisme.
2.
Menurut Mir damad alam ini diciptakan dari cahaya yang bersumber
pada cahaya dari yang benar. Dari sinilah kaum syi’ah menemukan ekspresi cahaya
yang paling sempurna pada diri nabi muhammad dan kemudian pada garis keturunan
imam syi’ah. tampaknya Sebuah pemikiran dapat dipergunakan sebagai sarana
legitimasi bagi suatu misi tertentu. Ia tampak berorientasi ke-syi’ahan karena
ia mengembang misi syi’ah.[44]
·
Perkembangan Di Bidang Ekonomi:
1.
Awal abad ke-16 semenjak portugis menguasai rute perdangan samudra
hindia ingris mencari kesempatan dan Orang inggris yang pertama kali menempuh
jalan ke iran adalah anthony dan robert sherley, seorang penjelajah perdagangan
yang tiba di iran tahun 1598. Pada tahun 1616, memperoleh hak untuk berdagang secara
bebas di iran.
2.
masa syah abbas, pedagang-pedangang armenia dengan bersekutu dengan
inggris, prancis, belanda, tengah bersaing dengan pihak usmani dan portugis
dalam perdagangan barang-barang sutera, karpet wol, kain selendang, dan
porselin. pada akhir abad ke tujuh belas pedagang-pedagang eropa pada dasarnya
telah menguasai perdagangan iran, sejumlah ke untungan ekonomis dari
perdagangan dunia agaknya lepas dari iran.
3.
Kunci dari program administrasi ekonomi syah abbas adalah
pembentukan sebuah ibu kota baru yang besar, isfahan.[45]
stabilitas politik kerajaan safawi pada masa abbas I ternyata telah memacu
perkembangan perekonomian. Terlebih setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan
perlabuhan gumrun diubah menjadi bandar abbas. Dan juga sektor pertanian terutama
di daerah sabit yang subur.[46]
·
Perkembangan Di Bidang Ilmu Pengetahuan, beberapa tokoh ilmuwan:
a.
bahauddin syaerazi seorang generalis ilmu pengetahuan,
b.
muhammad baqir bin muhammad damad => filsuf, ahli sejarah,
teolog, dan mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah. Dalam bidang ilmu
pengetahuan dan sains, safawi lebih maju dari kerajaan lainnya pada masa yang
sama.[47]
·
Perkembangan Di Bidang Seni Budaya:
1.
Bidang kerajinan tangan:
a.
Keramik f.
mode
b.
Karper g.
tembikar
c.
Permadani f.
Seni lukis.
d.
Pakaian
e.
tenunan.[48]
2.
Pada tahun 1501 sekolah seni lukis timuriyah dipindahkan dari Herat
ke Tibriz. Bahzad seorang pelukis terbesar saat itu, di angkat menjadi direktur
perpustakaan raja menghasilkan sejumlah manuskrip. Dari sekolah seni lukis
terbitlah sebuah edisi Syah Nameh
(buku tentang raja-raja) yang memuat lebih dari 250 lukisan dan merupakan salah
satu karya besar seni manuskip iran.
3.
Syah tahmasp juga dikenal sebagai seorang seniman besar yang di
antaranya menghasilkan pakaian jubah, hiasan dinding, logam dan keramik [49]
DINASTI MUGOL
·
Asal-usul dan proses pembentukan Dinasti MughalImperium Mughal merupakan
kelanjutan dari kesultanan Delhi. Sejak Islam masuk ke India pada masa Bani
Umayyah, yaitu pada masa Khalifah al-Walid bin Malik yang mengutus Muhammad bin
Qasim untuk melakukan suatu ekspedisi pada tahun 711 M, yang menyebabkan
peradaban Islam mulai tumbuh dan menyebar di anak benua India.[50]
·
Kemudian pasukan Ghaznawiyah di bawah pimpinan Sultan Mahmud,
mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini dan mengislamkan sebagian
masyarakat India pada tahun 1020 M. Setelah Ghaznawi hancur, muncul beberapa
dinasti kecil yang menguasai negeri India. Seperti :
1.
Dinasti Khalji (1296-1316 M),
2.
Dinasti Tuglah (1320-1412 M),
3.
Dinasti Sayyid (1414-1451 M), dan
4.
Dinasti Lody (1451-1526 M).
·
Hal tersebut menunjukkan bahwa kerajaan Mughal bukanlah kerajaan
Islam pertama di India. Kerajaan ini terbentuk pada tahun 1526 M karena
kemenangan Zahiruddin Babur atas Ibrahim Lody yang merupakan pemimpin Dinasti
Lody pada masa Kesultanan Delhi.[51]
·
Dinasti Mughal adalah kekuasaan yang diperintah oleh raja-raja yang
berasal dari Asia Tengah, keturunan Timurlenk (seorang Turki Mongol), Timurlenk
pertama kali melakukan penyerangan ke India pada tahun 1398. Sekalipun ia telah
membuka jalan penaklukan India, tetapi ia tidak berambisi menjadi penguasa di
sana. Penaklukan di India dilakukan oleh salah satu cucunya, yaitu Zahiruddin
Babur.[52]
·
Zahiruddin Babur merupakan anak dari Umar Mirza, yang saat itu
menjadi penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya
ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukan
Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya,
ia mengalami kekalahan. Tetapi karna mendapat bantuan dari Raja Safawi yaitu
Ismail I, akhirnya ia berhasil menaklukan Samarkand pada tahun 1494 M dan pada
tahun 1504 M, ia telah berhasil menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan.[53]
·
Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu
kotanya Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju Delhi karena ia
diminta dan dikirim Alam Khan (paman dari Ibrahim Lody) dan Daulat Khan
(Gubernur Lahore) untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody.[54]
Di sana ia menghadapi Ibrahim Lody (penguasa Dinasti Lody yang terakhir) dan
tentaranya yang berjumlah 40.000 orang.[55]
Terjadilah pertempuran yang dahsyat di Panipat (sebuah kota dekat Delhi).
Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu.[56]
·
Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pertahanannya
disana. Dengan demikian, berdirilah kerajaan Mughal di India.
·
Berikut adalah urutan raja-raja Mughal yang pernah berkuasa beserta
tahunnya:
Nama Raja
|
Tahun Masehi
|
Zahiruddin Muhammad Babur
|
1526
|
Nashiruddin Humayun, memerintah pertama kali
|
1530
|
Sultan-sultan Suri dari Delhi
|
1540
|
Humayyun, memerintah kedua kali
|
1555
|
Jalaluddin Akbar I
|
1556
|
Nuruddin Jahangir
|
1605
|
Dawar Bakhsh
|
1627
|
Syihabuddin Syah Jihan I
|
1628
|
Murad Bakhsh (di Gujarat)
|
1657
|
Syah Syuja’ (di Bengal)
|
1657
|
Muhyiddin Aurangzeb ‘Alangir I
|
1658
|
‘A’zham Syah
|
1707
|
Kam Bakhsh (di Deccan)
|
1707
|
Syah ‘Alam I Bahadur Syah I
|
1707
|
‘Azhim Ash-Sha’n
|
1712
|
Mu’izzuddin Jihandar
|
1712
|
Farrukh-Siyar
|
1713
|
Syamsuddin Rafi’ Ad-Darajat
|
1719
|
Rafi’ Ad-Dawlah Syah Jihan II
|
1719
|
Niku-siyar
|
1719
|
Nashiruddin Muhammad
|
1719
|
Ahmad Syah Bahadur
|
1748
|
‘Azizuddin ‘Alamgir II
|
1754
|
Jalaluddin ‘Ali Jawhar Syah ‘Alam II, memerintah pertama
kali
|
1760
|
Syah ‘Alam II, memerintah kedua kali
|
1788
|
Mu’imuddin Akbar II
|
1788
|
Sirajuddin Bahadur Syah II
|
1806
|
Pemerintahan langsung
Inggris
|
1837-1858
|
·
Wilayah Kekuasaan dan Sistem Pemerintahan
Sejak
mengalahkan Ibrahim Lody pada tahun 1526, Babur berhasil menguasai Delhi dan
Agra.[57]
Tidak lama kekuasaannya, ia wafat pada tahun 1530, di Agra.[58]
Setelah Babur wafat, kekuasaanya digantikan oleh anaknya yang tertua, yaitu
Humayun. Ia memerintah selama 10 tahun. Selama pemerintahanya, Humayun banyak
menghadapi tantangan dari musuh-musuhnya. Salah satunya adalah munculnya
pemberontakan Bahadur Syah (penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari Delhi).
Pemberontakan ini dapat dipadamkan. Kemudian Bahadur Syah kabur dan Gujarat pun
dapat dikuasai.
·
Pada tahun 1540 M, terjadi pertempuran dengan Sher Khan di Kanauj
dan dalam pertempuran ini Humayun mengalami kekalahan. Humayun melarikan diri
ke Kandahar dan selanjutnya ke Persia. Disana Humayun menyusun kembali kekuatan
tentaranya. Dari sini ia menyerang musuh-musuhnya dengan bantuan raja Persia.
Setelah 15 tahun meninggalkan Delhi, Humayun berhasil mengalahkan Sher Khan
Syah. Ia lembali ke India dan menduduki kerajaan Mughal pada tahun 1555 M.[59]
·
Pada tahun 1556 M, Humayun meninggal dan kekuasaan digantikan oleh
anaknya, yaitu Akbar. Pada waktu menerim tahta, Akbar masih berusia 14 tahun.
Karena itu urusan pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan (orang Syi’ah).
Diawal masa pemerintahannnya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa Sher
Khan Shah yang masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang mengancam kekuasaan
Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan
Agra. Pasukan pemberontak itu berusaha memasuki kota Delhi. Bairam Khan
menyambut pasukan tersebut, sehingga terjadilah peperangan yang dahsyat, yang
disebut Panipat II pada tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan dan ia ditangkap,
kemudian dieksekusi. Dengan demikian kini Akbar menjadi penguasa dengan wilayah
yang luas. Yaitu: Punjab, Multan, Delhi, Uttar Pradesh, Jaunpur, Dholpur,
Gwalior, Ajmer, Nagaur, dan Jaitaran.[60]
·
Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang
sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan kepentingan
aliran syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di
Jullandur pada tahun 1561 M. Setelah
persoalan-persoalan dalam negri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program
ekspansi. Ia berhasil menguasai Chudar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar,
Gujarat, Surat, Bihar, Bengar, Kashmil, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala,
Ahmadnagar, dan Asirgah.[61]
·
Sebelum abad 17 berakhir, imperium ini telah meluas sampai ke ujung
utara dan merebut Bijapur, Golconda, dan beberapa wilayah provinsi merdeka
India Selatan.[62]
·
Pemerintahan Mughal pada masa Akbar dijalankan oleh sebuah elite
militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan,
Iran, Turki, dan Muslim asli India. [63]
Wilayah yang sangat luas itu di perintah dalam suatu pemerintahan militeristik.[64]
Dalam pemerintahan militeristik tersebut, sultan adalah penguasa diktator,[65]
pemerintahan daerah dipegang oleh seorang kepala komandan, sedangkan subdistrik
dipegang oleh komandan. Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan
yang bercorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti
latihan kemiliteran.
·
Akbar juga menerapkan apa yang dinamakan politik sulakhul (toleransi universal). Dengan
politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karna
perbedaan etnis dan agama.
·
Pengganti Akbar adalah Salim yang juga dikenal dengan nama
Jahangir. Pada masanya, ia membersihkan agama Islam dari Din Illahi, yaitu
campuran-campuran agama lain dan ia membangun banyak masjid. Ia juga mewarisi
kemampuan ayahnya dalam hal penaklukan wilayah. Pada waktu ayahnya masih hidup,
beberapa kali dilakukan penaklukan terhadap wilayah Mewar, namun selalu gagal.
Pada masa Jahangir, Mewar berhasil dikuasai. Pada tahun 1620, ia menguasai
daerah Kangra, Byarpur, dan Golkonda. Namun Qandahar yang sebelumnya sudah
dikuasai pada masa pemerintahan Akbar, pada masa Jahangir Qandahar direbut oleh
Syah Abbas dari Dinasti Safawi di Persia. Sampai Jahangir wafat, Qandahar tidak
berhasil direbut lagi. Ia berkuasa selama 22 tahun dan selanjutnya kepemimpinan
dipegang oleh Syah Jehan.
·
Syah jehan Pada masanya, Qandahar dapat direbut kembali.
·
Setelah Jehan, Aurangzeb menggantikannya sebagai raja. Pada masa
pemerintahannya, ia memperluas batas-batas wilayah kekuasaan imperium Mughal.
Ia merebut Bengal Timur, menenteramkan daerah perbatasan di barat laut,
mengambil kekuasaan langsung atas Rajhastan, dan memperluas kekuasaan imperium
ke Deccan. Invasi Mughal terhadap Deccan melahirkan penyatuan kekuatan para
pembesar Hindu Bijapur, Hyderabad, Maratha, dan beberapa pembesar Hindu lainnya
menjadi sebuah elite imperial (kerajaan). Ketika sejumlah pembesar baru mudah
ditunjuk untuk sebuah jabatan dalam sistem kepangkatan, maka tidak ada wilayah
yang tersedia bagi pengembangan elite militer.[66]
1.
Bentuk kemajuan Mughal yang pertama adalah dalam bidang politik.
Yaitu terwujud dalam perluasan wilayah dan konsolidasi kekuatan yang berlangsung
hingga masa Aurangzeb.
2.
Dalam bidang Ekonomi, kerajaan Mughal dapat mengembangkan program
pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Akan tetapi, sumber keuangan Negara
lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian.
3.
Di sektor pertanian ini, komunikasi antara pemerintah dan petani
diatur dengan baik. Pengaturan itu didasarkan atas lahan pertanian. Kerajaan
berhak atas sepertiga dari hasil pertanian di negri itu.
4.
Dalam bidang agama, pada masa Akbar di kerajaan Mughal mencapai
satu fase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah
cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din Illahi. Karena aliran ini,
Akbar mendapat banyak kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar
dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din Illahi bukan sebuah
ajaran tentang agama Islam, namun konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan
umat-umat beragama di India. Dan pada masa Aurangzeb, berhasil disusun sebuah
risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fatawa-i
alangiri. Kodifikasi tersebut dibuat untuk meluruskan dan menjaga syari’at
Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din Illahi.
5.
Dalam bidang seni dan budaya, karya seni terbesar yang dicapai
kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada
masa Akbar dibangun istana Fatpur Sikri di Sikri, villa, dan masjid-masjid yang
indah. Pada masa Syah Jehan, dibangun masjid berlapiskan mutiara, Taj Mahal di
Agra, Masjid Raya Delhi, dan istana indah di Lahore.[67]
·
Proses dan Sebab-sebab Kehancuran, Pada abad ke-18 M, kerajaan ini mengalami masa-masa kemunduran.
1. Kekuasaan
politiknya mulai merosot,
2. suksesi
kepemimpinan ditingkat pusat menjadi ajang perebutan,
3. gerakan
separatis Hindu di India Tengah,
4. Sikh di belahan
utara dan Islam dibagian timur semakin lama semakin mengancam. Sementara itu,
para
5. pedagang
Inggris untuk pertama kalinya diizinkan oleh Jehangir menanamkan modal di
India, dengan didukung oleh kekuatan bersenjata, semakin kuat Inggris menguasai
wilayah pantai.
·
Pada masa Aurangzeb, pemberontakan terhadap pemerintahan pusat
memang sudah muncul, tetapi dapat diatasi. Pemberontakan itu bermula dari
tindakan-tindakan Aurangzeb yang dengan keras menerapkan pemikiran puritanismenya. Setelah ia wafat
penerusnya rata-rata lemah dan tidak mampu menghadapi problema yang
ditinggalkannya.
·
Sepeninggalan Aurangzeb (1707 M), tahta kerajaan dipegang oleh
Muazzam, putra tertua Aurangzeb yang sebelumnya menjadi penguasa di Kabul.[68]
Putra Aurangzeb ini kemudian bergelar Bahadur Syah (1707-1712 M). ia menganut
aliran Syi’ah. Pada masa pemerintahannya yang berjalan lima tahun, ia
dihadapkan pada perlawanan:
1.
Sikh sebagai akibat dari
tindakan ayahnya.
2.
perlawanan penduduk Lahore karena sikapnya yang terlampau memaksakan
ajaran Syi’ah kepada mereka.[69]
·
Setelah Bahadur Syah meninggal, dalam jangka waktu yang cukup lama,
terjadi perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
·
Bahadur Syah diganti oleh anaknya, yaitu Azimus Syah meninggal
tahun 1712 M dan diganti oleh putranya, Jihandar Syah, yang mendapat tantangan
dari Farukh Siyar tahun 1713 M .
·
Farukh Siyar berkuasa sampai tahun 1713 M dengan dukungan kelompok
Sayyid, tapi tewas di tangan para pendukungnya sendiri (1719 M). Sebagai
gantinya, diangkat Muhammad Syah (1719-1748 M). Namun ia dan pendukungnya
terusir oleh suku Asyfar di bawah pimpinan Nadir Syah yang sebelumnya telah
berhasil melenyapkan kekuasaan Safawi di Persia. Keinginan Nadir Syah untuk
menundukan kerajaan Mughal karena menurutnya, kerajaan ini banyak sekali
memberikan bantuan kepada pemberontak Afghan di daerah Persia.[70]Oleh
karena itu, pada tahun 1739 M, dua tahun setelah menguasai Persia, ia menyerang
kerajaan Mughal. Muhammad Syah tidak dapat bertahan dan mengaku tunduk kepada
Nadir Syah. Muhammad Syah kembali berkuasa di Delhi setelah ia bersedia memberi
hadiah yang sangat banyak kepada Nadir Syah.
·
Kerajaan Mughal baru dapat melakukan restorasi kembali, terutama
setelah jabatan wazir dipegang Chin Qilich Khan yang bergelar Nizam Al-Mulk
(1722-1732 M) karena mendapat dukungan dari Marathas. Akan tetapi, tahun 1732
M, Nizam Al-Mulk meninggalkan Delhi menuju Hiderabad dan menetap disana.[71]
·
Konflik-konflik yang berkepanjangan mengakibatkan pengawasan
terhadap daerah lemah. Pemerintahan daerah satu persatu melepaskan loyalitasnya
dari pemerintah pusat, bahkan cenderung memperkuat posisi pemerintahannya
masing-masing.
1.
Hiderabad dikuasai Nizam Al-Mulk,
2.
Marathas dikuasai Shivaji,
3.
Rajput menyelenggarakan pemerintahan sendiri dibawah pimpinan Jai
Singh dari Amber,
4.
Punjab dikuasai oleh kelompok Sikh.
5.
Oudh dikuasai oleh Sadat
Khan,
6.
Bengal dikuasai Syuja’ Al-Din, menantu Mursyid Qulli, penguasa
Bengal yang diangkat Aurangzeb
7.
sementara wilayah-wilayah pantai banyak yang dikuasai pedagang
asing, terutama EIC dari Inggris.[72]
·
Disintegrasi wilayah kekuasaan Mughal ini semakin diperburuk oleh
sikap daerah, yang disamping melepaskan loyalitas terhadap pemerintah pusat,
juga mereka senantiasa menjadi ancaman serius bagi eksistensi dinasti Mughal
itu sendiri.
·
Pada tahun 1761 M, kerajaan Mughal diserang oleh Akhmad Khan
Durrani dari Afghan. Kerajaan Mughal tidak dapat bertahan dan sejak itu Mughal
berada dibawah kekuasaan Afghan, meskipun Syah Alam tetap diizinkan memakai
gelar Sultan.
·
Ketika kerajaan Mughal memasuki keadaan yang lemah seperti ini,
pada tahun itu juga, perusaahaan Inggris (EIC) yang sudah semakin kuat
mengangkat senjata melawan pemerintah kerajaan Mughal. Peperangan berlangsung
berlarut-larut. Akhirnya, Syah Alam membuat perjanjian damai dengan
menyerahkan:
1.
Oudh, Bengal, dan Oriska
kepada Inggris.[73]
2.
Sementara itu Najib Al-Daula, wazir Mughal dikalahkan oleh aliansi Sikh-Hindu, sehingga Delhi dikuasai
Shindia dan Marathas. Akan tetapi, Shindia dapat dihalau kembali oleh Syah Alam
dengan bantuan Inggris (1803 M).[74]
·
Syah alam meninggal pada tahun 1806 M. Tahta kerajaan selanjutnya
dipegang oleh akbar II (1806-1837 M). Pada masa pemerintahan Akbar, memberikan
konsesi kepada EIC untuk mengembangkan usahanya di anak benua India sebagaimana
yang diinginkan Inggris, tapi pihak perusahaan harus menjamin kehidupan Raja
dan Keluarga Istana. Dengan demikian, kekuasaan sudah berada di tangan Inggris,
meskipun gelar dan kedudukan sultan dipertahankan.
·
Bahadur Syah (1837-1858 M),
penerus Akbar, tidak menerima isi perjanjian antara EIC dengan ayahnya itu,
sehingga terjadi konflik antara kedua kekuatan tersebut.
·
Pada waktu yang sama pihak EIC, mengalami kerugian, karna
penyelenggaraan administrasi perusahaan yang kurang efisien, padahal mereka
harus tetap menjamin kehidupan keluarga istana. Untuk menutupi kerugian dan
sekaligus memenuhi kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi
terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat merasa ditekan,
maka mereka, baik yang beragama Hindu ataupun islam bangkit mengadakan
pemberontakan mereka meminta kepada Bahadur Syah menjadi lambang perlawanan itu
dalam rangka mengembalikan kekuasaan Kerajaan Mughal di India. Dengan demikian,
terjadilah perlawanan rakyat India terhadap kekuatan Inggris pada bulan Mei
1857 M.
·
Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah. Karena Inggris
mendapat dukungan dari beberapa penguasa lokal Hindu dan Muslim. Inggris
kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap para pemberotak. Mereka diusir
dari kota Delhi, rumah-rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah,
raja Mughal terakhir diusir dari istana (1858 M).[75]
dengan demikian berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal di daratan India
dan tinggalah disana umat islam yang harus berjuang mempertahankan eksistensi
mereka.
·
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan Dinasti Mughal itu
mundur pada satu setengah abad terakhir dan membawa kepada kehancurannya pada
tahun 1858 M, yaitu:
a.
Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi
militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh
kekuatan maritim Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan darat. Bahkan, mereka
kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan buatan Mughal sendiri.
b.
Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam pengguanaan uang Negara.
c.
Pendekan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan
ide-ide puritan dan kecenderungan asketiknya, sehingga konflik antar agama
sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
d.
Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan.
·
Perkembangan di Bidang Ekonomi, Dalam bidang Ekonomi, kerajaan Melalui para mukaddam itulah
pemerintah berhubungan dengan petani. Kaum petani dilindungi hak kepemilikan
tanah dan hak mewariskannya. Kerajaan berhak atas sepertiga dari hasil
pertanian di negri itu. Hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting ketika
itu adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah,
tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan. Disamping untuk kebutuhan dalam
negri, hasil pertanian itu di ekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia
Tenggara bersamaan dengan hasil kerajinan, seperti pakaian tenun dan kain tipis
bahan-bahan gordien yang banyak di produksi di Gujarat dan Bengal. Untuk
meningkatkan produksi Jehangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617
M) mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.[76]
·
Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada masa ini mulai
diberlakukan pada masa Sher Shah, yang kemudian diberlakukan kembali oleh
Akbar, dan berlangsung sampai abad 17. Perpajakan dikelola dengan sistem zabt.
Yaitu sejumlah pembayaran tertentu
dibebankan pada setiap unit tanah dan
harus dibayar secara tunai. Besar beban tersebut didasarkan pada nilai
rata-rata hasil pertanian dalam sepuluh tahun terakhir.
·
Perkembangan di Bidang Ilmu Pengetahuan, Dalam hal pendidikan, kerajaan Mughal memberikan perhatian yang
besar. Di masjid telah tersedia ulama yang akan memberikan pengajaran
berbagai cabang ilmu agama, dan tidak sedikit masyarakat yang mengikutinya.
Bahkan di masjid juga telah disediakan ruang khusus bagi para pelajar yang
ingin tinggal di masjid selama mengikuti pendidikan. Karena itu, hampir setiap
masjid merupakan pengembang ilmu-ilmu keagamaan tertentu dengan guru-guru
spesialis.
·
Dalam perkembangan selanjutnya, masjid raya telah menjadi
universitas tempat para ulama mengajarkan berbagai cabang ilmu agama dan
sejumlah pelajar atau mahasiswa memilih untuk mengikuti pelajaran-pelajaran
agama pada masa tertentu.
·
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bagi orang-orang
kaya, pihak kerajaan juga telah menyediakan madrasah-madrasah khusus.
Pendidikan atau sekolah khusus ini juga disediakan bagi orang Hindu yang
disebut Pat Shala. Namun demikian, di samping sekolah khusus bagi
kelompok agama tertentu, pihak kerajaan juga menyediakan sekolah tempat
anak-anak Muslim dan Hindu belajar bersama.
·
Selain masjid, juga terdapat khanqah (semacam pesantren)
yang dipimpin ulama atau wali yang secara umum ada di daerah-daerah pedalaman. Khanqah
pada era ini merupakan pusat studi Islam yang pernah dinilai baik. Di khanqah
diajarkan berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti matematika, mantik,
filsafat, tafsir al-Qur’an, hadis. Fiqh. Sejarah, dan geografi. Bahasa Persia
waktu itu merupakan bahasa pengantar dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran
agama Islam.
·
Pada masa kerajaan Mughal, tidak terdapat kemajuan mencolok di
bidang ilmu pengetahuan. Tokoh-tokoh sains, filsafat, atau ilmu-ilmu keagamaan
tidak terdengar namanya. Tampaknya hal
tersebut disebabkan karena para raja Mughal tidak memiliki etos intelektual
terhadap pengkajian ilmu baru. Di masa ini memang ilmu dan peradaban Islam
sedang meredup di berbagai wilayah Islam.
·
Perkembangan di Bidang Seni Budaya, Karya seni yang menonjol adalah karya sastra Gubahan penyair
istana, baik yang berbahasa Persia maupun berbahasa India. Penyai India yang
terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi seorang sastrawan sufi yang menghasilkan
karya besar berjudul Padmavad, sebuah
karya alegoris yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia.[77]
·
Pada masa Aurangzeb, muncul
seorang sejarawan bernama Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari,
yang memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan vigur pemimpinnya.[78]
·
Lukisan India dikembangkan dari ragam Persia tentang penggambaran
sosok, pencerahan, dan kaligrafi. Corak Mughal sendiri menekankan garis dan
bentuk daripada menekankan warna. Lukisan Mughal menggambarkan suasana lingkungan
istana dan perburuan, peperangan, dunia binatang dan bunga, potret, dan
motif-motif lainnya dari kesenian Persia. Beberapa lukisan digunakan untuk
mengilustrasikan karya-karya sastra Persia dan Hindu. Termasuk Mahabbrata dan
Ramayana, dan karya-karya yang dihasilkan oleh seniman dari latar
belakang kedua agama tersebut.[79]
Kelompok
11
PENETRASI
BARAT KEDUNIA ISLAM
·
Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:
1.
Periode pertama. (711-755 M) Pada periode ini Spanyol berada
dibawah pemerintahan para Wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang
berpusat di Damaskus. Periode ini berakhir dengan datangnya Abd Al Rahman Al
Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H atau 755 M.
2.
Periode kedua (755-912 M)
Pada periode
ini, Spanyol berada dibawah pemerintahan seorang yang bergelar Amir (panglima
atau gubernur) tetatpi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang ketika
itu dipegang oleh Khalifah Abbasyiah di Baghdad. Penguasa-penguasa Spanyol pada
periode ini adalah:
a.
Abd Al Rahman Al Dakhil => Masjid Cordova
b.
Hisyam I => kemiliteran
c.
Hakam I,
d.
Abd Al Rahman Al Ausath => Cinta pada ilmu dan memulai filsafat.
e.
Muhammad Ibnu Abdurrahman,
f.
Munzir Ibnu Muhammad, dan
g.
Abdullah Ibnu Muhammad.
Pada pertengahan abad ke 9, stabilitas negara terganggu, dengan munculnya
gerakan kristen fanatic yang mencari keSyahidan (Martydom).[80]
3.
Periode ketiga (912-1013M), periode ini ciri yang kental itu 3:
a.
Gelar khalifah umayyah di spanyol:
1.
Karena fatimiyah tahun 909 memakai gelar khalifah
2.
Al-Muktadir khalifah abbasiyah meninggal dan banyak kemelut di
Abbasiyah, makanya kata An-Nashir ini saat yang tepat mengembalikan gelar
khalifah bagi umayyah yang hilang 150 tahun.
b.
Dipimpin 3 khalifah:
1.
Muhammad Al-Nashir.
2.
Al-Hakam II
3.
Hisyam II
c.
Awal kehancuran umayyah di spanyol ketika hisyam naik tahta usia 11
tahun, lalu kekuasaan actual berada di tangan pejabat. Pada tahun 981 M
khalifah menunjuk Ibnu Abi Amir sebagai pemegang kekuasaan mutlak.
4.
Periode Keempat (1013-1086 M)
a.
Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh Negara kecil di bawah
pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth- Thawaif, yang berpusat di
suatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo, dan sebagainya.
b.
kalau terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang
bertikai itu yang meminta bantuan raja-raja Kristen.
c.
orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif
penyerangan.
5.
Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode
ini, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa Negara, tetapi
terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun
(1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M).
6.
Periode Keenam (1248-1492 M)
a.
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah
dinasti Bani Ahmar (1232-1492).
b.
Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti zaman Abdurrahman
An-Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah
yang kecil.
c.
Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya, karena
menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Dia memberontak
dan berusaha ,erampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan
digantikan oleh Muhammad Ibn Sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan
kepada Ferdenand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini
dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta.
Tentu saja,
Ferdenand dan Isabella yang mempersatukan dua kerajaan nesar Kristen melalui
perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanya ingin merebut kekuasaan
terakhir umat Isalm di Spanyol. Abu Abdullah tidak kuasa menahan
serangan-serangan orang Kristen tersebut dan pada akhirnya mengaku kalah. Ia
menyerahkan kekuasaan kepada Ferdenand dan Isabella, kemudian, hijrah ke Afrika
Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan islam di Spanyol. Pada tahun 1609
M, boleh dikatakan tidak asa lagi umat Islam di daerah itu.
·
Pendudukan wilayah Islam oleh bangsa Eropa
·
Dari abada ke 10 sampai abad ke 14, masyarakat Turki membawa Islam
ke arah barat sampai ke Anatolia, Balkan, dan Eropa Tenggara, kearah Timur
sampai ke Asia Tengah dan Cina, kearah selatan sampai ke Afganistan dan
subkontinen India.
·
Islam lainnya tumbuh dari ekspansi pedagang-pedagang muslim di
wilayah lautan India:
1.
dari Arabia Islam tersebar sampai ke India dan Afrika Timur (abad
ke 10 sampai ke 12):
2.
dari Arabian dan India Islam tersebr sampai ke Semenanjung Malaya
dan kepulauan Inodnesia (abad ke 13 sampai abad ke 15):
3.
dari wilayah-wilayah pantai Islam tersebar sampai pertengahan
beberapa kepaulauan dan wilayah diatas.[81]
·
Ekspansi islam melalui bbrp:
1.
Di bawa Arab nomadik (penakluk-penakluk turki) => afrika utara,
anatolia, balkan, india.
2.
Kontak damai/da’wah => india dan afrika
3.
Disampaikan oleh penerima penguasa lokal
4.
Melalui perkotaan dan kesukuan
5.
Term politik dan ekonomi.
·
Sarjana-sarjana Eropa dalam beberapa generasi awal mereka percaya
bahwasanya perpindahan ke agama Islam dilakukan dibawah ancaman pedagang dan
bahwasanya masyarakat taklukkan diberi pilihan untuk memilih Islam atau
dibunuh. Pada kenyataan sekalipun pengIslaman dengan kekuatan militer,
sekalipun pernah berlangsung di beberapa daerah muslim, namun hal tersebut
adalah dalam kasus yang sedikit jumlahnya. Penakluk muslim pada umumnya
bermaksud untuk menguasai daripada bermaksud untuk mengIslamkan, sebagaian
besar perpindahan ke agama Islam berlangsung secara sukarela tanpa paksaan.
·
Perpindahan ke agama Islam pertama kali di Timur tengah antara abad
ke 7 dan abaad ke 13. Perpindahan ke agama Islam tersebut berlangsung dalam dua
fase, pertama merupakan konversi kalangaan animis dan politeis dari kelompok
masyarakat kesukuan padang pasir arabia dan masyarakaat kesukuan dari beberapa
wilayah subur disekitarnya: kedua merupakan konversi masyarakat Monoteisik dari
kalangan kaum petani, masyarakat Urban dan Imperial Timur Tengah. Proses
Islamisasi warga pengembala dan kesukuan dapat dibedakan dari proses
pengislaman warga petanian dan warga yang berbudaya semisal Negara. Demikian
pula konversi masyarakat pagan mestilah dibedakan dari konversi kaum Yahudi,
Kristen, Zoroaster atau Budha.
·
Penyebaran islam di daerah-daerah di Timur Tengah melibatkan proses
analogis. Penyebaaran islam di Asia Tengah, Anatolia, Balkan, dan India,
berkaitan erat dengan keislaman kelompok pengembala (pastoral) bangsa Turki, dari padaa berkaitan dengan masyarakat arab. Konversi warga Asia
Tengah keturunan Turki mulai berlangsung pada abad kesepuluh.
·
Warga Asia Tengah terlibat kontak (hubungan) dengan muslim melalui
ekspedisi perdagangan dan beberapa kontak dengan kelompok perdagnagn yang
bekerja di beberapa wilayah padang rumput sebagai pedagang prantara warga
nomadic dan waraga pemukiman. Beberapa juru dakwah muslim dan Sufi meninggalkan
daerah asalnya untuk bergabung ditengah-tengah masyarakat Turki. Ambisi politik
mendorong rezim Qarakhaniyah dan elite saljuk menerima agama baru tersebut.
·
Penyebaran Islam ke Anatolia dan Balkan sejalan dengan proses
sejarah penyebaran Islam di Timur Tengah. Beberapa penaklukan oleh Rezim Saljuk
dan Usmaniyah pada abad ke 11 sampai abad ke 14
·
Melemahnya kristen karena daerah-daerah taklukan saljuk dari
anatolia, sawah, dll, dan otoritas gereja berkurang.
·
Penyebaran islam di balkan di batasi oleh kegigihan dewan-dewan
gereja kristen.
·
Sejarah Islam di India lebih
dekat menyerupai sejarah Islam di Balkan. Islam dibawa ke India melalui sebuah
penaklukan bangsa Afghan dan elite militer Turki yang mendirikan kesultanan
Delhi pada abad ke 13.
·
berdirinya sejumlah
kota-kota mendukung konversi beberapa warga yang aktif yang tertarik terhadap
pusat-pusat administrasi dan perdagangan muslim, sebagaimana yang terjadi di
Timur tengah. Namun, sebagaian besar wilayah India, sebagaimana di Balkan,
seruan ajaran Islam relative terbatas. Hanya di beberapa wilayah perbatasan
bagian Barat laut, yakni Punjab, Sind, Bengal, dimana penduduknya berpindah ke
agama Islam secara besar-besaran.
·
kalangan Sufi menjalankan sebuah peranan yang cukup besar. Setelah
berlangsung adegan peperangan, para Sufi berdatangan ke India dari Afghanistan,
Iran, dan dari Asia kecil. Beberapa dari mereka datang sebagai tentara untuk
memperkokoh suprmasi muslim dan menyeruh non muslim kepada agama Islam.
·
kemampuan para Sufi beradabtasi dengan kultur keagamaan tradisional
merupakan faktor penting dalam transisi dari identitas Hindu dan Budha pada
identitas Islam. Di India batas antara Hindu dan Muslim dalam hal keyakinan,
peribadatan ritual, dan loyalitas sosial adalah sangat tipis. Sebagaimana yang
terjadi di Timur tengah dan imperium Usmaniyah, Islam ditegakkan diatas
dukungan sebuah elite politik dan juga dukungan guru-guru agama.
·
Jika tidak terdapat faktor umum yang menonjol berkenaan dengan
penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia maka ia memperlihatkan kapasitasnya
untuk menunjukkan persahabatan keagamaan, menumbuhkan tatanan komunitas yang
lebih luas, dan melahirkan negara-negara di tangah-tengah masyrakat, dalam
masyarakat yang hidup secara terpecah pecah atau tercerai berai sekalipun.
·
Islam menjadi agama masyarakat kesukuan dan kelompok pedagang yang
mengejar integrasi ekonomi, dan menjadi agama kalangan elite negara yang tengah
berusaha mengkonsolidasikan kekuasan politik.
·
Dalam segala hal, pengalaman di Timur tengah berfungsi sebagai
paradigm bagi pembentukan masyarakat baru tersebut. Masyarakat Islam Timur
tengah dibangun mengitari 3 pola kolektivitas: kelompok Parochial, persekutuan
keagamaan, dan Rezim negara:
1.
Kelompok parochial[82]
ditegakkan berdasarkan ikatan keluarga, klan, nasab, kesukuan, perwalian, dan
ikatan ketetanggaan.
2.
Pada tingkat persekutuan keagamaan, elite ulama dan Sufi
diorganisir mengitari berbagai mazhab hukum, persaudaran Sufi, dan berbagai
tempat suci. Beberapa komponen dari masyarakat timur tengah ini melahirkn
sebuah kombinasi berbagai institusi dan konsep Islam dan non Islam. Meskipun
persekutuan keagamaan dan aspek-aspek
tertentu dari
3.
Rezim negara secara khusus bercorak islam, namun system birokrasi,
administrasi kenegaraan, dan system-sistem perpajakan yang bercorak semi-feodal
secara khusus belum bercorak Islam.
·
Pengaruh Eropa terhadap perkembangan Islam
1.
Imperium Usmaniyah mengalami periode desain teralisasi, meskipun
konsep sebuah negara imperial tetap bertahan secara utuh.
2.
Imperium Mughal terpecah
menjadi sejumlah Rezim Feodal dan Propinsial yang bersaing satu dengan lainnya.
3.
Di Asia Tenggara, sebuah Rezim sentralisasi tidak pernah berdiri
atas seluruh kepulauan Indonesia atau atas semenanjung Malaya, dan beberapa
negara Indonesia yang lebih besar, seperti kerajaan Mataram di Jawa, secaara
langsung jatuh dibawh kekuasaan ekonomi bangsa belanda, dan secara tidak
langsung telah jatuh dibawah kekuasaan politik bangsa Belanda.
4.
Di Afrika Utara beberaapa negara Muslim tumbang lantaran posisi
perdagangan mereka di wilayah laut tengah merosot, dan lantaran semakin kuatnya
perlawanan propinsial, kesukuan, dn perlawanan Sufi.
5.
Negara-negara muslim di Sudam meninggalkan puncak kemakmuran
ekonomi mereka, meskipun beberapa komunitas muslim sedang mengambangkan
pengaruh di beberapa daerah lainnya di Afrika.
6.
Pada periode ini sebagian besar dari wilayah subur sebelah utara
Asia Tengah dikuasai oleh bangsa Rusia, sedang beberapa wilayah Timur Turkistan
jatuh dalam kekuasaan pemerintahan bangsa Cina. [83]
·
Faktor umum yang paling krusial terhadap kemorosotan Rezim-rezim
muslim adalah bangkitnya kekuatan bangsa eropa. Di sepanjang wilayah pinggirn
bagian barat dari negeri Eurasian sejumlah besar bangsa Eropa menciptakan
sebuah revolusi di dalam sejarah dunia. Sejak akhir abad pertengahan sampai
abad modern, bangsa Eropa mengembangkaan berbagai temuan teknologi yang semata
baru dan sebuah kemampuan yang tidak tertandingi untuk menumbuhkan kemakmuran
ekonomi dan kekuatan militer. Beberapa kemaajuan ini secara nyata mengubah
berbagai kondisi kehidupan, tidak hanya bagi kehidupan masyarakat muslim,
tetapi juga kehidupan seluruh bangsa di dunia.
·
Struktur keluarga bangsa Eropa abad pertengahan tidak mengarah pada
pembentukan kelompok-kelompok keturunan dekat, melainkan mengarah kepada
pembentukan sejumlah network sosial yang saling berhubungan dan bersifat
terbuka yang didasarkan pada pola hubungan Bilateral antara suami dan istri.
Dengan jatuhnya Romawi dan gagalnya imperium Carolingian dan imperium bangsa
Romawi, negaara-negara Eropa tidak lgi memiliki politik dan mitos yang mereka
jalankan di Timur tengah. Sebagai ganti dari beberapa imperium tersebut,
berdiri lah beberapa pemerintahan Feodalyang didasarkan pada loyalitas pribadi
dan kesepakatan bersama, yakni pemerintahan yang didasarkan persekutuan sumpah,
dan beberapa komunitas atau beberapa persekutuan populer yang didasarkan pada
pikiran-pikiran bangsa Romawi dan Jerman tentang pemerintahan populer yang
diterima sebagai pemerintahan yang sah.
·
Differensiasi masyarakat Eropa zaman pertengahan merangsan
pembentukan kelompok-kelompok korporasi untuk mengembangkan berbagai interes
anggota mereka. Sejumlah kelompok menjalankan tugas yang berkenaan dengan
pengaman politik. Beberapa bentuk feodal, faksi aristokratik, gerakan gereja,
asosia perdamaian, dan beberapa kelompok yang hidup bersama.
·
Pluralisme ini dinyatakan dalam nilai-nilai dan juga dalam
organisasi sosial. Ketika masyarakat muslim tetap mempertahankan sebuah
komitmen yang menyeluruh terhadap hukum dan ummat, maka masyarakat Eropa
memandang system keagamaan, etika atau system kefilsafatan termasuk pembelaan
dan kecintaan kalangan feodal, hukum Romawi, filsafat dan etika bisnis kalangan
Borjuis yang mana masing-masing membentuk suatu nilai keduniaan yang terlepas
dari keyakinan gereja.
·
Abad ke 16 disibukan dengan peperangan untuk memperebutkan
kekuasaab atas perekonomian dunia baru. Usmaniyah dan prancis berperang
memperebutkan Habsburgs di Italia, Eropa Timur, dan wilayah laut tengah, dan
Usmaniyah berperang melawan portugis di Samudera Hindia. Pada akhir abad ke16
Usmaniyah memperkuat posisinya di Balkan dan Afrika Utara,
·
Pada akhir abad ke16,
Belanda, Inggris, Perancis muncul sebagian kekuatan yang dominan di dunia
perdagangan. Masing-masing dari mereka ingin menciptakan sebuah kerajaan
perdagangan dunia berdasarkan inisiatif borjuis, sistem perdagangan yang hebat,
keahlian membuat senjata dan teknik pelayaran dan bersikap yang kejam dalam
mencapai tujuan.
·
Jika islam telah berkembang dari Timur Tengah sampai kepada Asia
Selatan dan Tenggara, Afrika, dan Eropa Timur, maka kekuatan atlantik dan Eropa
Utara mulai menampakkan ambisi mereka dengan memperluas wilayah kekuasaan
mereka di wilayah-wilayah perbatasan bagiaan utara dan selatan dari masyarakat
muslim. Meskipun secara tidak tegas sebagi sebuah tipe dari masyarakat Eropa
Barat
·
rusia pada abad ke16 telah memulai ekspansinya melalui Asia tengah
dan Siberia menuju wilayah pasifik. Ekspansi bangsa Rusia Utara bersifat
territorial dan disertai penaklukan dan perampasan sejumlah wilayah berpenduduk
muslim kedalam imperium Rusia. Pada abad ke 16 Rusia mencaplok negara-negara
Tar-tar di lembah sungai Folga: pada abad ke 19 sebagian besar warga ka-zakh di
wilayah padang rumput Utara jatuh kedalam kekuaasaan Rusia. Gerakan penaklukan
Rusia mencapai puncaknya dalam peristiwa pencaplokkan transoxania dan beberapa
wilayah transcaspian pada abad ke 19. Pada sisi lainnya, pad abad ke 18 Cina
memperkokoh kekuasaannya di Turkistan Timur dan menjadikannya sebagai provinsi
Cina pada akhir abad ke 18. Secara bergantian Rusia dan Cina menguasai warga
muslim di Asia tengah.
·
Pada abad ke 18 reorganisasi ekonomi dunia dan konsolidasi
perdagangan dan penjajahan politik bangsa Eropa telah menumbangkan masyarakat
muslim dengan menguras pendapatan pajak dan perdagangan razim-razim muslim.
·
Pada abad ke 19 Eropa mulai merampas imajinasi masyarakat muslim.
Razim Usmaniyah, misalnya, ditekan oleh kekuatan militer dan oleh kehebatan
teknologi, pola artistik, dan moralitas aktivisme dan individualisme bangsa
Eropa. Nilai-nilai politik, konsep, mulai berpengaruh didalam sejarah
masyarakat muslim. Pengaruh ini membuka sebuah era baru didalam sejarah
masyarakat muslim. [84]
Kelompok...12
PERADABAN ISLAM DI KEPULAUAN NUSANTARA
A.
Kedatangan islam diindonesia.
·
Sejak Awal abad masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan
perdagangan:
1.
Pelabuhan-pelabuhan penting penting di sumatra dan jawa antara abad
ke-1 dan ke 7 M, sering di datangi pedagang-pedagang asing seperti: aceh,
barus, palembang, sunda kelapa, gresik.
2.
Pedagang muslim Asal arab, persia dan india juga ada yang sampai ke
kepulauan indonesia untuk berdagang sejak sejak abad ke-7 M (abad 1 H) ketika
islam pertama kali berkembang di timur tengah, jauh sebelum di taklukan
portugis (1511) merupakan pusat lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
·
Sampai berdirinya kerajaan islam di indonesia, perkembangan:
1.
Singgahnya pedagang-pedagang islam dipelabuhan-pelabuhan nusantara.
Sumbernya adalah berita luar negeri, terutama cina.
2.
Adanya komunitas-komunitas islam di beberapa daerah kepulauan
indonesia sumbernya adalah disamping berita-berita asing, juga makam-makam
islam, dan
3.
Berdirinya keraja-kerajaan islam.
B.
Teori tentang masuknya islam ke indonesia.
·
Harus di akui bahwa penulisan sejarah indonesia diawali oleh
golongan orientalis yang sering ada usaha untuk meminimalisasi peran islam.
Islam dalam batas tertentu disebarkan disebrakan oleh pedagang, kemudian
dilanjutkan oleh para guru agama (da’i) dan pengembara sufi.
·
Secara garis besar masuknya islam di indonesia:
a.
Pendapat pertama dipelopori oleh sarjana-sarjana orientalis Belanda
=> diantaranya Snouck Hurgronje yang berpendapat bahwa Islam datang ke
indonesia pada abad ke-13 M dari Gurajat (bukan dari arab langsung) dengan
bukti ditemukannya makam sultan yang beragama Islam pertama Malik
as-sholeh, raja pertama kerajaan samudra
pasai yang dikatakan berasal dari Gurajat.
b.
Pendapat kedua dikemukakan oleh sarjana-sarjana muslim => Prof.
Hamka, yang mengadakan “Seminar Sejarah Masuknya Islam di Indonesia” di medan tahun 1963. Hamka dan teman-temannya
berpendapat bahwa islam sudah datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah
(kurang lebih abad ke-7 sampai 8 M) langsung dari Arab dengan bukti jalur
pelayaran yang ramai dan bersifat internasional sudah dimulai jauh sebelum abad
ke-13 (yaitu sudah ada sejak abad ke-7 M) melalui selat malaka yang
menghubungkan dinasti tang di cina (Asia Timur), sriwijaya di asia tenggara dan
Bani Umayyah di Asia Barat.
c.
Sarjana Muslim Kontemporer seperti Taufiq Abdullah => mengkromi dua
pendapat. Memang benar islam sudah datang ke indonesia sejak abad pertama
Hijriyah atau abad ke-7 atau abad ke-8 Masehi, tetapi baru dianut oleh para
pedagang Timur tengah dipelabuhan-pelabuhan. Barulah islam masuk secara
besar-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya
kerajaan samudra pasai.
·
Tersebarnya islam ke indonesia adalah melalui saluran-saluran sbb:
1.
Perdagangan
2.
Dakwah
3.
Perkawinan yaitu perkawinan antara pedagang muslim,mubalig dengan
anak bangsawan indonesia.
4.
Pendidikan. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat
pendidikan dan dakwah islam di kerajaan samudra pasai.
5.
Tasawuf dan tarekat, banyak para sufi pengembara, para ulama atau
sufi itu ada yang kemudian diangkat menjadi penasehat atau pejabat agama dikerajaan.
Di Aceh ada Syaikh Hamzah Fansuri, syamsudin sumatrani, Nuruddin ar-Raniri,
Abd. Raul Singkel. Demikian juga kerajaan-kerajaan di jawa mempunyai penasihat
yang bergelar wali, yang terkenal adalah wali songo
6.
Kesenian. Seperti wali songo, terutama sunan kalijaga,
mmepergunakan banyak cabang seni untuk islamisasi, seni arsitektur, gamelan,
wayang, nyayian dan seni busana.
C.
Perkembangan Islam di Nusantara.
·
Islam di indonesia (Asia Tenggara) merupakan salah satu dari tujuh
cabang peradaban Islam (sesudah hancurnya persatuan peradaban islam yang
berpusat di baghdad tahun 1258 M). Ketujuh cabang peradaban islam itu:
1.
Islam arab 5.
Islam anak benua india
2.
Islam persi 6.
Islam arab melayu (ini tersebar di Asia).
3.
Islam turki 7.
Islam cina.
4.
Islam Afrika Hitam
·
Sebab islam cepat mendapat pengikut yang banyak:
1.
Portabilitas (siap pakai) sistem keimanan islam => sebelum islam
datang kepercayan lokal menyembah arwah nenek moyang yang tidak portable (siap
pakai dimanapun dan kapanpun). Kepercayaan lokal itu tidak boleh jauh dari
lingkungannya, sedangkan pedagang itu tidak harus di situ. Lalu mereka yang
berdagang mencari sistem kepercayaan lain dan mereka menemukannya diidlam yang
sistem kepercayaan tuhan dimanapun mereka berada.
2.
Kejayaan militer => orang muslim dipandang perkasa dan tangguh
dalam peperangan. Majapahit dipercaya telah dikalahkan para pejuang muslim yang
tidak bisa ditundukkan secara magis. Karena mereka memiliki kekuatan adikodrati[85]
3.
Memperkenalkan tulisan => agama islam memperkenalkan tulisan ke
berbagai wilayah Asia Tenggara yang sebagian besar belum mengenal tulisannya,
sedangkan sebagian yang lain sudah mengenal huruf sanskrit.
4.
Mengajarkan hafalan => Hafalan menjadi sangat penting bagi
penganut baru, khususnya untuk kepentingan ibadah-ibadah seperti shalat.
5.
Kepandaian dan penyembuhan => tokoh-tokoh islam pandai
menyembuhkan. Raja patani menjadi muslim setelah disembuhkan dari penyakitnya
oleh seorang syaikh dari pasai.
·
Sejak abad ke-7 Masehi (ke-1 H), ketika Islam di timur tengah mulai
berkembang keluar jazirah arab. Dari timur tengah para pedagang berlayar ke
arah timur melintasi laut Arab. Dari timur tengah para pedagang berlayar kearah
timur melintasi laut Arab, teluk Oman, teluk persi singgah di Gujarat, terus ke
teluk beggala atau langsung ke selat malaka, terus ke timur cina.
D.
Peranan islam dalam mencapai kemerdekaan. “di cari ini”
E.
Faktor-faktor yang mendorong Umat islam mencapai kemerdekaan
1.
Faktor ideologi
2.
Faktor politik => jean jacques membuahkan “Revolusi Perancis”
dan menyebabkan rasa cinta tanah air Les Enfants de la patri. Ajaran itu banyak
dibaca oleh pemuda bangsa indonesia, sehingga dapat menimbulkan minta untuk
mendobrak kekuasaan yang membelit bangsa indonesia.
3.
Faktor Ekonomi => indonesia berada diantara dua
benua,Asia-Australia, dan dua samudra, samudra india dan samudra pasifik,
sehingga dalam strategi ekonomi merupakan lintas perdagangan yang sangat
menguntungkan.
4.
Faktor sosial
5.
Faktor budaya
F.
Dorongan-dorongan islam untuk mencapai kemerdekaan. *gak ada cari
lagi*
\
[1] P.
M. Holt dalam Munzirin Yusuf, “Peradaban Dinasti Mamluk di Mesir”,
Vol. 16, No. 2, hal. 181 (2015).
[2] M.
A. Enan dalam Munzirin Yusuf, “Peradaban Dinasti Mamluk di Mesir”,
Vol. 16, No. 2, hal. 182 (2015).
[3] Armany
Burhanuddin Lubis dalam Munzirin Yusuf, “Peradaban
Dinasti Mamluk di Mesir”, Vol. 16, No. 2, hal. 182 (2015).
[6] Philip
K. Hitti dalam Munzirin Yusuf, “Peradaban Dinasti Mamluk di Mesir”,
Vol. 16, No. 2, hal. 191 (2015).
[11] Philip K.
Hitti dalam Musyrifah sunanto, Sejarah
Islam Klasik, (Jakarta: Kencana, 2011), hal.211.
[12] Philip K.
Hitti dalam Badri Yatim, Sejarah
Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hal. 127.
[14] Philip K.
Hitti dalam Badri Yatim, Sejarah
Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hal. 127.
[19]Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki, (Jakarta:
Logos, 1997), Hal 51
[23] Maryam, Ibid, hal.130
[24]Badri Yatim, op. cit., hlm. 130-133.
[25] Mughni hal 53
[26]Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.129.
[28]Badri Yatim, op. cit, hlm. 136
[30] Badriyatim, Op.Cit.,hal.
136-137
[33]Ibid., 70
[34]Badriyatim, Op.Cit.,hal.167-168
[35]Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, (Jakarta,
Kencana. 2007), Hal 242-243
[37]Didin saepudin, sejarah peradaban islam ( Jakarta: Uin
Jakarta press,2007), hal. 178.
[38]Ahmad al-usairy, sejarah islam sejak zaman Nabi Adam Hingga
Abad XX (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana,2003), hal.438.
[39] Teos berarti tuhan, kratos
=> yang memerintah. Artinya pemerintahan yang menjunjung tinggi nilai
ketuhanan.
[40]Siti maryam dkk, sejarah peradaban islam Dari masa klasik
hingga Modern (Yogyakarta: LESFI,2004), hal.290.
[41] Ibid., hal.286
[43]Badri yatim, sejarah peradaban islam (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada,2014), hal.155.
[45]Ira. M. Lapidus sejarah sosial umat islam (universitas
california, berkeley: 1985), hal.449.
[46] Samsul Munir Amin, sejarah peradaban islam (Jakarta: Remaja
Rosdakarya,2015), hal. 191.
[47] Ibid.,hlm.191.
[48] Ibid.,hlm.192.
[49] Siti maryam dkk, op cit.,hal.288.
[51] Ira M Lapidus,
Sejarah Sosial Ummat Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1999), Cet
ke-1, Hal. 694-695.
[52] Didin
Saefuddin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2001),
Cet ke-1, Hal. 185.
[56] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2008), Hal. 36.
[57] Didin Saefuddin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2001), Cet ke-1, Hal. 185.
[60] Didin Saefuddin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2001), Cet ke-1, Hal. 186.
[61] Ibid.
[62] Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 1999), Cet ke-1, Hal. 695.
[64] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2008), Hal. 83.
[65] Ibid., Hal. 83.
[66] Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 1999), Cet ke-1, Hal. 711-712.
[67] Ibid.
[77] Ibid.
[78] Ibid., hlm. 58.
[79] Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 1999), Cet ke-1, Hal. 702-703.
[80] Jurji Zaidan, Tarikh Al Tamaddun
Al Islami, Juz 3, (Kairo: Dar Al
Hilal), hal 200 dari buku Ibid, hal. 95
[81] Ira. M, Lapidus, Sejarah Sosial
Umat Islam, (Jakarta: PT Rajawali), Bagian 1&2, hal. 375
[82] Budaya politik ada 3:
1. Budaya politik parokial => partisipan politik
sangat rendah di akibatkan oleh kurangnya kognitif atau tingkat pendidikan
rendah.
2. Budaya politik kaula => masyarakat relatif maju
(ekonomi dan sosial) tapi pasif
3. Budaya politik partisipan => kesadaran politik
sangat tinggi.
[83] Ibid, hal. 415
[84] Ibid, hal. 426
[85] Adikodrati atau supranatural. Supra “atas”, “nature” alam adalah
seubtan untuk kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam, atau
berada diatas dan diluar Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar