Selasa, 24 April 2018

Sejarah Pendidikan Islam Bagian I (satu)


SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Irfan Mufid, MA.
Diruangan 3.15
KATA PENGANTAR
          Alhamdulillahhirobbil alamin, segala puji bagi Allah tuhan semesta Alam, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Alam nabi besar muhammad saw.
      Pertama saya sangat berterima kasih kepada dosen SPI, yaitu pak Irfan Mufid, MA. yang telah memberikan berbagai ilmunya selama empat bulan perkuliahan dengan 14 kali pertemuan.
      Alhamdulillah tulisan ini penulis ketik dan bahan di kumpulkan selama empat bulan, ini merupakan penjelasan dan ringkasan makalah dosen SPI selama perkuliahan SPI, semoga bermanfaat.

Penulis:


SYAHRUL RAMADHAN
(11160110000004)
Komplek Grand Puri Laras, Blok H. No. 94, Jln, Legoso raya, Pisangan, ciputat, kota tanggerang selatan, banten.
Tanggal: Minggu, 31 Desember 2017
Waktu: 14.03 WIB.

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2017


Kelompok...1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
·         Kata sejarah dalam bahasa arab disebut tarikh yang menurut bahasa berarti ketentuan masa.
·         Istilah => keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa masih ada
·         Ilmu tarikh => suatu pengetahuan yang gunannya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau yang sedang terjadi dikalangan ummat
·         KBBI => sejarah berarti => silsilah, asal muasal.
·         SPI adalah:
1.      Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam sejak lahirnya hingga sekarang ini
2.      Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan, ide-ide, konsep, lembaga maupun operasional sejak jaman nabi muhammad saw. hingga saat ini.
·         Ruang lingkup SPI:
1.      Objek => fakta-fakta yang berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhan pendidikan islam baik formal, informal, maupun nonformal
2.      Fungsi sebagai obyek => aktifitas dari pendidikan itu sendiri yang menjadi bahan tela’ah
3.      Fungsi sebagai subyek => keberhasilan atau tujuan yang akan dicapai oleh pendidikan tersebut.
·         Metode untuk penggalian sejarah metode yang umum dipakai:
1.      Metode lisan => pelacakan suatu objek sejarah dengan menggunakan interview
2.      Metode observasi => objek sejarah di analisis secara langsung
·         Metode yang dipakai dalam penulisan SPI:
1.      Metode deskriptif => ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh rasulullah saw. yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah, khususnya berkaitan dengan pendidikan islam.
2.      Metode kompratif => metode yang berusaha membandingkan sebuah perkembangan pendidikan islam lainnya, pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan & perbedaan sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila ada kesenjangan.
3.      Metode analisis syntetis => melihat sosok pendidikan islam secara lebih kritis, ada anlisis dan bahan yang luas serta ada kesimpulan yang spesifik. Dengan begitu tampak adanya kelebihan dan keluasan pendidikan islam.
·         Penting mempelajari SPI => sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi perkembangan kehidupan manusia
·         Kegunaan study SPI:
1.      Mengetahui & memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai sekarang.
2.      Menganbil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam masa kini
3.      Memiliki sikap positif terhadap perubahan2 dan pembaharuan system pendidikan islam
·         Periodesasi sejarah pendidikan islam hakikatnya tidak lepas dari sejarah islam, oleh krn itu periodesasi SPI dapat dikatakan berada dalam periode2 sejarah islam itu sendiri. Prof. Harun nasution membagi sejarah islam kepada 3 periode:
1.      Periode klasik
2.      Pertengahan
3.      Modern
Perinciannya:
1.      Masa rasulullah (571-632)
2.      Masa khulafa rasyidin (632-661)
3.      Masa umayyah di damaskus (661-750)
4.      Masa abbasiyah di baghdad (750-1250)
5.      Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah baghdad tahun 1250 M – Sekarang.
Kelompok....2
PENDIDIKAN ISLAM SEBELUM MADRASAH.
·         Pendidikan islam sebelum periode madrasah:
a.       Khuttab => dari kata katabah yang berarti menulis namun akhirnya memiliki pengertian sebagai lembaga pendidikan dasar. Khuttab menurut catatan sejarah sudah ada sejak pra islam diperkirakan mulai dikembangkan oleh pendatang tanah arab, yang terdiri dari kaum yahudi, nasrani yang mengajarkan taurat, injil, filsafat, jadal dll. Disana mereka belajar membaca, menulis dan menghitung untuk perdagangan tapi yang merenggut kesempatan sedikit saja terbukti pada awal periode dakwah di mekkah belasan saja sahabat yang bisa melek huruf. Periode awal khuttab oleh nabi itu utk org2 dewasa, & guru kebanyakan dari non muslim & anak-anak non-formal (diluar sekolah oleh keluarga). Murid2 yang belajar di khuttab itu ada yang mulai umur 5 dan 6 atau malah 10 tahun, pelajaran awal yaitu Al-Qur’an dan dasar-dasar agama. Dan perkembangan selanjutnya gramatika bahasa Arab & ilmu hitung (arithmatika). Namun tiap wilayah memilki penekanan berbeda:
-          Wilayah maroko => lebih menekankan pengajaran Al-Qur’an
-          Khuttab di spanyol => kemampuan berpuisi
-          Khuttab di afrika => variasi qira’at & kaligrafi & hadis
-          Khuttab wilayah timur sampai india kurikulum campuran Al-Qur’an tapi tidak memadukan dengan kaligrafi maka dampak murid wilayah timur tulisan jelek
-          Sejak abad ke-8 M, khuttab mulai mengajarkan pengetahuan umum disamping ilmu agama. Hal ini terjadi karena persentuhan islam dengan budaya helenisme (yunani). Selanjutnya khuttab dibedakan dua: khuttab yang mengajarkan pengetahuan non agama (seculer learning) dan setelah terbuka terhadap pengetahuan umum, juga filsafat
b.      Rumah-rumah ulama => rumah sebenarnya bukan tempat yang mnyaman utk belajar. Namun ulama klasik secara ikhlas utk kegiatan belajar. Hal ini disebabkan ualam tidak memungkinkan dimesjid.
c.       Masjid => lemabag pendidikan dan penyampaian doktrin ajaran islam. Masjid berkembang menjadi dua bentuk:
1.      Masjid jami’ => tempat jum’at => lebih sedikit dibandingkan masjid biasa, biasanya memilki halaqah2, majelis2, dan zawiyah2. Dan ini dikelola pemerintahan dan dibawah otoritas penguasa atau khalifah, ex: kurikulum, tenaga kerja, pembiayaan
2.      Masjid biasa =>  tidak berhubungan dengan kekuasaan.
d.      Halaqah => duduk melingkar dan islam pra-modern telah mengenal jenjang pendidikan (tsanawiyah amupun aliyah). Mereka yang telah menyelesaikan  pelajaran di khuttab dapat langsung meneruskan atau bekerja lebih dahulu baru kemudian meneruskan ke halaqah pada perkembangan hampir semua masjid memiliki halaqah2.
e.       Perpustakaan (maktabah) bukan hanya tempat menyimpan buku tetpi juga tempat kajian. Ada beberapa  perpustakaan besar yang tercatat ‘chizanah al-hikmah” dan “bait al-Hikmah”.
1.      Chizanah al-hikmah => perpustakaan pribadi milik ali ibnu yahyu terletak di karkar di bagian Qufs dekat baghdad dan perpustakaan ini menyediakan asrama bagi pelajar.
2.      Dar Al-Ilm => abu Qasim ja’far ibn muhammad ibn hamdan Al-Mansur di mosul
f.       Salon kesusatraan => tempat untuk melakukan kegiatan pertunjukan pembacaan dan pengkajian sastra atau sebagai sanggar budaya. Salon kesusatraan ini dimaksudkan adalah majelis khusus yang diadakan oleh khalifah untuk membahas berbagai macam ilmu pengetahuan. Setelah masa bani umayyah masjid kemudian dipindahkan keistana dan org2 yang berhak menghadirinya hanya orang2 yang berhak menghadirinya hanya orang2 tertentu saja yang diundang oleh khalifah. Pada masa daulah abbasiyah majelis ini menjadi kebanggaan khalifah.
Kelompok....3
PENDIDIKAN ISLAM MASA RASULULLAH SAW.
·         Pendidikan masa rasulullah saw. dibagi menjadi dua fase:
1.      Fase mekkah => mengajarkan secara sembunyi-sembunyi dirumah Al-Arqam bin Abil Arqam, untuk pertemuan dengan sahabat-sahabat pengikutnya. Rumah Al-Arqam inilah pendidikan pertama dalam islam. 3 tahun sembunyi-sembunyi kemudian ternag-terangan cara nabi menyiarkan islam dengan berpidato dan tablig di tempat2 yang ramai di kunjungi orang seperti ‘ukaz terutama musim haji. Karena siksaan nabi hijrah (mengusir) ke habasyah. Nabi sendiri tetap di mekkah di bela oleh pamannya abu thalib. Setelah paman & khadijah meninggal sewenang2 kafir Quraisy lalu nabi hijrah ke madinah.
Pengajaran di mekkah:
-          Keimanan kpd allah yang patut di sembah
-          Amal ibadah (sholat)
-          Ahlak baik, menepati janji, pemaaf, adil, tlong menolong dll
-          Akhlak jahat dilarang, syirik, zina, sombong
Materi pendidikan masa itu:
-          Tauhid
-          Baca tulis Al-Qur’an, hafal Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an dan lembaga pendidikan islam Cuma ada dua:
(a). Arqam   &     (b). Khuttab
2.      Fase Madinah => setelah hijrah usaha pertama adalah membangun masjid, lalu masjid ini jadi sembahyang berjama’ah & membacakan Qur’an  serta sholat berjama’ah & musyawarah. Nabi mempersatukan Aus & muhajirin serta bikin persatuan dnegan yahudi di madinah intisari pendidikan dimadinah:
-          Keimanan & ibadat
-          Akhlak => adab masuk rumah orang bercakap-cakap, bertetangga dan bergaul dengan masyarakat.
-          Pendiidkan kesehatan jasmani, mandi, wudu, sholat, puasa, haji & gerak-gerik dalam sholat.
-          Syariat yang berhubungan dengan masyarakat  ada 4 yaitu:
1.      Hukum perkawinan & warisan
2.      Hubungan manusia dengan wanusia atau hukum perdata
3.      Ekonomi dan pemerintahan
4.      Qishash ta’zir dan hukum pidana
         Materi pendidikan islam:
-          Pendidikan ukhwah
-          Pendidikan kesejahteraan sosial
-          Pendidikan  kesejahteraan keluarga & kaum kerabat
-          Pendidikan hamkam (pertahanan & keamanan)
Metode pendidikan islam:
1.      Ceramah                                                    5. Metode kisah
2.      Dialog                                                       6. Metode pembinaan
3.      Diskusi & tanggung jawab                        7. Metode hafalan
4.      Perumpamaan
·         Kurikulum pendiidkan islam masa klasik masa rasulullah (12 Sh- 11 H)
a.       Periode mekkah => pengajaran yang diberikan berkisar 93 surat & petunjuk  yang disebut  sunnah dan hadits. Pada umumnya materi ayat2 makiyah & hadis itu menitik beratkan pada teologi, ibadah & akhlak.
b.      Periode madinah => membangun amsjid,ayat Al-Qur’an yang diterima 22 surah sepertiga dari isi Al-Qur’an materi pendidikan berkisar pada keimanan, ibadah, akhlak, kesehatan jasmani, dan pengetahuan kemasyarakatan.
·         Kurikulum pendidikan masa khulafa rasyidin (12-14 H 632-661 M) => sisitem pendidikan mandiri, tidak dikelola oleh pemerintah, kecuali masa umar bin Al-Khattab yang turut campur dalam amteri kurikulum  pada khuttab. Pusat pendidikan masa khulafa tidak hanya di madinah tetapi menyebar di makkah, madinah (hijaz), basrah, kufah (iraq), palestina (syam), fistat (mesir).
·         Materi pendidikan pada masa sebelum  umar bin khattab, utk pendidikan dasar:
a.       Membaca dan menulis
b.      Membaca & menghafal Al-Qur’an
c.       Pokok-pokok agama islam. Ex: cara wudhu, shalat, shaum.
Setelah umar jadi khalifah ia menginstruksikan:
a.       Berenang
b.      Mengendarai unta
c.       Memanah
d.      Membaca & menghafal syair.
Dan materi untuk tingkat menengah dan tinggi :
a.       Qur’an dan Tafsirnya
b.      Hadis & pengumpulannya
c.       Fiqih (tasyri’)
Filsafat dan ilmu duniawi belum berkembang masa itu karena masih pada urusan wawasan Qur’an & hadis.
·         Kepemimpinan khulafa ur-rasyidin:
a.       Abu bakar (632-634) => umar menyarankan untuk mengumpulkan al-Qur’an. Pola pendidikan masa nabi baik materi maupun lembaga pendidikan.
b.      Umar bin khattab (634-644) => masa ini kondisi politik stabil => perluasan wilayah, semenanjung arabiah, palestina, syiria, irak, persia & mesir. Beliau ini mengangkat guru-guru tiap daerah  taklukan, & bertugas mengajar Al-Qur’an & fiqih diantara yang ditunjuk
-          Basyrah =>Abdurrahman bin Ma’qal & imran bin Al-Hasim
-          Syiria => abdurrahman bin Ghanam
-          Mesir => hasan bin ali bin jabalah
Metode guru duduk di halaman mesjid & murid melingkarinya.
c.       Usman bin Affan (644-656 M) => pendidikan tidak jauh dengan sebelumnya, hanya  melanjutkan yang ada & sedikit perubahan. Para sahabat yang dekat dengan rasulullah yang tidak diperbolehkan keluar oleh khalifah umar dari madinah, diberikan kebebasan oleh usman. Dimasa usman ide cemerlang yaitu mengumpulkan tulisan ayat2 Qur’an. Adapun tim:
-          Zaid bin tsabit
-          Abdullah bin zubair
-          Zaid bin tsabit
-          Abdurrahman bin harits
Masa usman pemerintah tidak mengangkat guru, diserahkan ke umat & mengharap ridho Allah.
d.      Masa Ali (656-661  /   35-40)
Masa pemerintahan di guncang oleh tholha, aisyah & abdullah bin zubair keslah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap usman. Disebut pernag jamal karena aisyah mengendarai unta, dan muawiyah di siffin.
Kelompok...4
PENDIDIKAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH
·         Tujuan pendidikan islam keluar tidak lain adalah untuk menyampaiakn ajaran islam kepada amsyarakat bangsa/suku bangsa agar mereka  menerimanya menjadi system hidup yang dikirim:
-          Zaid bin harisah
-          Ja’far bin Abi thalib
-          Abdullah bi ruwahah & khalid bin wlaid
·         Visi pendidikan => unggul dalam ilmu agama dan umum sejalan dengan kebutuhan zaman & masing-masing wilayah islam.
·         Misi pendidikan:
a.       Menyeleggarakan pendidikan agama & umum secara seimbang
b.      Melakukan penataan kelembagaan dan aspek2 pendidikan islam
c.       Memberi pelayanan pendidikan pada seluruh wilayah islam secara adil merata
d.      Menjadikan pendidikan sebagai penopang utama kemajuan wialayah islam
e.       Memperdayakan masyarakat agar dapat memecahkan masalahnya sesuai dengan kemampuan sendiri
·         Tujuannya adalah mengahsilkan sumber daya manusia yang unggul secara seimbang dalam ilmu agama dan umum serta mampu menerapkannya bagi kemajuan wilayah islam.
·         Lembaga pendidikan:
a.       Madrasah => mencontoh praktek-praktek halaqah2 gerakaan nasional yang telah terpengaruh oleh budaya helenisme dan berkembang pesat pada masa pemerintah abbasiyah.
b.      Khuttab => sebelum datang islam telah mengenal lembaga pendidikan rendah, yaitu: khuttab. Kataba => menulis, maktab => tempat dimana dilangsungkan kegiatan untuk menulis.
c.       Masjid => sajada (fi’il madi) yusajidu (mudhara’i) masaajid/sajdan (masdar) tempat sujud. Istilah => tempat sholat dan bermunajat kepada Allah sang pencipta khalid & tempat merenung dan menata masa depan (zikir). Masjid pertama di bangun masjid Quba, setelah nabi hijrah ke madinah => sistem halaqah.
d.      Majelis => menunjuk pada tempat-tempat pelaksanaan belajar mengajar => diskusi => transfer ilmu.
e.       Rumah-rumah ulama.
·         Pendidikan islam secara fungsional adalah merupakan upaya muslim merekayasa pembentukan al-insan al-kamil melalui penciptaan edukatif yang kondusif. Etimologi yunani, curir => pelari => curere => jarak yang harus ditempuh oleh pelari => dalam istilah pendidikan “circle of in struction” suatu lingkaran dan pengajaran dimana guru dan murid terlibat di dlaamnya. Sementara pendapat lain kurikulum adalah arena perbandingan tempat pelajar bertanding untuk menguasai pelajaran guna mencapai garis penamat berupa diploma, ijazah atau gelar sarjana.
·         Kurikulum dalam kosa kata arab => manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui manusia dalam kehidupannya. Manhaj/kurikulum => jalan yang terang yang dilalui pendidikan
·         Pendidikan masa bani umayyah meliputi:
a.       Ilmu agama => Al-qur’an, hadis, fiqih, masa umar bin abdul aziz (99-101 H) dilakukan proses pembukuan hadits sehingga studi hadits mengalami perkembangan pesat
b.      Ilmu sejarah & geografi => pelajaran hidup, kisah dan riwayat
c.       Ilmu bahasa => nahwu & sharaf
d.      Filsafat => segala ilmu pada umumnya bersal dari abahsa asing. Ex: mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung.
·         Tugas peserta didik:
1.      Membersihkan hati untuk menuntut ilmu
2.      Tujuan belajar hendaknya untuk menghiasi ruh
3.      Memiliki kemauan yang kuat untuk mencari dan menuntut ilmu
4.      Wajib menghormati pendidiknya.
·         Materi dan metode pendidikan :
1.      Pendidikan tauhid & keimanan
2.      Pendidikan ibadah, puasa, zakat & haji
3.      Pendidkan ahlak => adab masuk rumah
4.      Pendidikan kesehatan => rukuk, sujud, wudhu
5.      Pendidikan syariah masyarakat:
a.       Hukum perkawinan & warisan
b.      Pergaulan manusia dengan manusia, hokum perdata
c.       Ekonomi & pemerintahan
·         Tenaga pendidik. Pendidik => orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik. Perspektif islam => orang2 yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan menguapayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi efektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai2 ajaran islam.
Kelompok....5
PENDIDIKAN MASA ABBASIYAH
·         Periode abbasiyah dibagi menjadi 5:
1.      Periode I (132-232 / 750-847) => pengaruh persia I
2.      Periode II (232-334 / 847-945) => pengaruh turki I
3.      Periode III (334-447 / 945-1055) => dinasti buwaihi & pengaruh persia II
4.      Periode IV (447-590 / 1055-1194) => bani saljuk & turki II
5.      Periode V (590-656 / 1194-1250) => masa kebebasan dari pengaruh dinasti lain.
·         Abbasiyah mencapai puncak pada masa:
1.      Harun Ar-Rasyidin (786-809 M)
2.      Putra Al-Makmum (813-833 M) & mendirikan sekolah.
·         Lembaga pendidikan mas aAbbasiyah: menurut hasan ‘abd al-‘Al:
a.       Lembaga pendidikan dasar (al-khuttab)
b.      Lembaga pendidikan masjid (al-masjid)
c.       Kedai pedagang kitab (tokoh-tokoh buku)
d.      Tempat tinggal pra sarjana (rumah ulama)
e.       Sanggar seni dan sastra
f.       Perpustakaan
g.      Lembaga pendidikan sekolah (Al-Madrasah)
·         Lembaga pada masa harun Ar-Rasyid:
1.      Khuttab/maktab                            6. perpustakaan
2.      Pendidikan rendah di istana         7. masjid
3.      Tokoh2 buku                                 8. Rumah ulama
4.      Majelis/salon kesusastraan 9. madrasah
5.      Rumah sakit
·         Tingkatan sekolah:
1.      Sekolah rendah => anak2 istana, tokoh2 buku, pinggir pasar.
2.      Tingkat menengah => mesjid, majlis sastra, sambungan dari khuttab
3.      Tingkat perguruan tinggi => Baitul hikmah di baghdad dan darul ilmi di mesir (kairo).
·         Materi pendidikan:
1.      Wajib:
a.       Al-Qur’an
b.      Shalat
c.       Do’a
d.      Sedikit ilmu nahwu
e.       Membaca & menulis
2.      Pilihan:
a.       Berhitung
b.      Semua ilmu nahwu => tuntas dan detail
c.       Syair-syair
d.      Riwayat/tarikh arab
·         Metode pendidikan:
1.      Metode lisan, dikte, ceramah, qira’ah & diskusi.
a.       Dikte (ilmiah) => dianggap baik dan aman karena dengan imla ini murid mempunyai catatn yang akan membentuk jika ia lupa nanti, sangat penting karena belum ada buku cetak.
b.      Ceramah disebut al-sama’ => guru menjelaskan isi buku dengan hafalan dan murid mendengarkan.
c.        Qira’ah => untuk belajar membaca dan diskusi merupakan metode khas masa ini.
2.      Metode menghafal => murid harus membaca berulang kali pelajaran hingga melekat pada benak meeka. Sehingga nanti murid akan mengeluarkan pendpata sendiri, ketika debat & diskusi bisa merespon, mematahkan lawan & memunculkan yang baru.
3.       Tulisan => paling penting => pengkopian karya ulama.
·         Metode mengajar => guru mengajar kepada murid seorang demi seorang dan harus mengajar berganti2, oleh karenanya biasa diadakan guru bantu. Mereka belum memakai bangku, meja, & papan tulis, hanya memakai batu & kertas berhaja dan murid bersilh (halaqah) mengelilingi guru, metodenya halaqah, guru duduk diatas tikar & banyak sedikit murid bergantung kualitas ulamanya.
·         Pada masa ini belum ada kitab2 yang ditetapkan untuk mengajar seperti sekarang, krn belum ada percetakan seperti sekarang, belajar tidak sekaligus tapi satu demi satu, misal mula2 Al-Qur’an setelah tamat atau hafal diajarkan nahwu/saraf baru yang lain.
·         Peserta didik dan murid:
1.      Jabir bin hayyan                                        (721-815 M)                kimia
2.      Abu nawas                                                (747-815 M)                syair
3.      Imam syafi’i                                              (767-820 M)                fikih
4.      Nuhammad ibn umar al-Waqidi    (748-823 M)    sejarah, fikih, hadis.
5.      Ibnu hisya                                                 (w. 834 M)                  sejarah
6.      Al-nazzam                                     (801-835)                    teologi
7.      Ahmad bin hanbal                         (780-855 M)                fikih
8.      Ibn sa’id                                                    (w. 834 M)                  sejarah
9.      Muhammad ibn said                                 (784-845 M)                sejarah & hadis
10.  Al-khawarizmi                                          (780-847 M)                astronomi
11.  Abu al-huzail al-‘allaf                               (752-849 M)                teologi mu’tazilah
12.  Ishaq al-washili                                         (767-850 M)                syair, penyanyi
13.  Al-jahiz                                                     (776-869 M)                sastrawan
14.  Imam bukhari                                            (810-870 M)                hadist
15.  Hunayn ibn ishaq                                      (809-873 M)                fisika, kedokteran
·         Peserta didik dan guru amsa Al-Ma’mun:
1.      Muhammad ibn sa’ad (168-230 H / 784-845 M) => di bashrah w. Di baghdad => ahli hadis dan sejarah, guru banyak khusus pada Al-Waqidi.
2.      Imam syafi’i (767-820 M) => ahli fikih, belajar hukum pada imam malik bin anas. Guru:
a.       Mekkah:
-          Sufyan bin uyainah
-          Sa’ad bin salim al-kadda
-          Aziz bin abi zuwad
b.      Madinah:
-          Malik bin anas
-          Ibrahim bin sa’ad al-ansari
-          Abdullah ibn nafi’
c.       Irak:
-          Waki bin jarrah
-          Abu usamah
-          Abd al-wahhab ibn al-majid
d.      Yaman:
-          Hisyam ibnu yusuf
-          Umar ibn abi salmah
-          Yahya ibn hasan
3.      Ahmad bin hanbal (780-855) => guru pada imam syafi’i langsung, guru utama sufyan bin uyaniyah => tokoh ahli mazhab hejaz. Guru yg lain banyak.
·         Tujuan pendidikan:
1.      Tujuan keagamaan dan akhlak => di didik al-Qur’an karena hal itu suatu kewajiban dalam agama, supaya mereka mengikuti ajaran agama & berakhlak menurut agama.
2.      Tujuan kemasyarakatn =>pemuda-pemuda belajar suapaya mengubah dan memperbaiki masyarakat, dari masyarakat yang penuh kejahilan shingga maju dan makmur.
3.      Cinta kan ilmu pengetahuan dan senang mencapai ilmu itu. Merka belajar tidak mengarap apa-apa selain berdalam-dalam ilmu pengetahuan.
4.      Tujuan kebendaan => mendapat penghidupan yang layak, pangkat tinggi, kemegahan dan kekuasaan.
·         An-namiry Al-Qurtubi (w. 463 H / 1071 M) => tuntutlah ilmu karena ilmu itu menjadi penolong agama (tujuan keagamaan) menajamkan otak (tujuan ilmiah) teman ketika sendiri (tujuan kemasyarakatan) berfaedah dalam majelis2  dan menarik harta benda (tujuan kebendaan)
Kelompok....6
PENDIDIKAN MASA NIZAMIYAH DAN AL-AZHAR
·         Mengenai madarasah:
1.      Sebelum abad ke-10 madrasah pertama Al-baihaqiah di kota naisabur.
2.      Penelitian Richard Bulliet => dua abad sebelum berdiri nizamiah telah berdiri madrasah naisabur yaitu madrasah miyan dahiya.
3.      Pendapat kebanyakan madrasah pertama kali dunia islam adalah masa dinasti saljuk, penggagas adalah seorang wajir dinasti saljuk bernama => nizam Al-mulk (465-485 H) => masa pemerintahan sultan Arsalan & sultan Malik syah.
·          Darul ilmi = kairo & Baitul hikma => baghdad ada yg bilang perpustakaan ada yg bilang madrasah.
·         Madrasah nizamiyah => masa malik syah abad ke. 5 H. Madrasah2 yang didirikan nizam Al-mulk dinamai madrasah nizamiyah, tiap2 kota besar. Yang terbesar adalah di baghdad. Mulai di bangun tahun 457 H / 1065 M. Selesai 459. Madrasah ini seperti fakultas2 mengingat guru-gurunya ex: syirazi, al-ghazali, ibnu sabbag, ibnu al-anbari dll.
·         Alasan madrasah nizamiyah sangat populer adalah nizamiyah bukan madrasah pertama dalam islam, tetapi system sunni. Madrasah ini juga ada tujuan politik yaitu membentuk opini terhadap syi’ah.
·         Ada pendapat nizamiyah milik pribadi nizam al-mulk dan ada pemerintahan, dua=duanya bisa dilihat dari oposisi, pengaruh dan pengorbanan nizam Al-mulk ada benarnya & disisilain kebijakan politik pemerintah untuk mempertahankan kekuasaan & simpati masyarakat.
·         Latar berdirinya nizamiyah => karena perseteruan antara kelompok sunni : dinasti saljuk & kelompok syi’ah , dinasti fatimiyah di mesir. Karena dinasti saljuk yakin bahwa ideologi harus di lawan dengan ideologi.
·         Dinasti saljuk (447-656 H) => latar belakang agama , suku, sosial, budaya yang berbeda. Diansti saljuk melakukan propaganda perbandingan dengan melalui institusi pendidikan madrasah, agar pengaruh aliran syi’i peninggalan buwaihi yang ada di tengah2 masyarakat menjadi berkurang. Ex: universitas nizamiyah baghdad utk menandingi Al-Azhar di kairo (fatimiyah) syiah.
·         Al-azhar => jawhar khattib al-siqili mendirikan amsjid al-Azhar pada tanggal 17 ramadhan tahun 359 H / 970 M. Dikemudian hari masjid ini berkembang menjadi universitas pada akhir masa al-mu’iz lidinillah Al-fatimi pada safar 365 H (oktober 975 M). Anam al-Azhar diambil dari Al-zahra => julukan fatimah, putri nabi muhammad saw. dinasti ali bin abi thalib, imamiyah syiah pertama.
·         Masjid al-Azhar pertama di kairo selesai di bangun pada 361 H / 972 M. Merupakan masjid pertama di cairo dn masjid keempat di mesir setelah masjid amr bin ash, masjid ‘ashar dan amsjid ahmad ibn thulun. Ini usaha fatimiyah menyebarkan paham syi’ah.
·         Guru di al-Azhar diangkat oleh khalifahya’qub bin kalas mengajukan pendapat kepada khalifah Al-Aziz mentri khalifah agar al-Azhar jangan saja tempat mendirikan sholat tapi jadi lembaga pendidikan. Al-jami’ al-azhar didirikan oleh jauhar al-khatib al-shiqilly pada bulan ramadhan tahun 361 H/ 972 M, sudah berumur 1021 tahun H --à benar nggak ???
·         Tujuan didirikan nizamiyah => memperkuat saljuk & menyiarkan mazhab keagamaan. Alasan saljuk antusias mendirikan:
a.       Untuk menganbil hati rakyat => militer saljuk bukan orang arab & keterunan nabi SAW. cara agar masyarakat simpati adalah dengan jalan memajukan agama.
b.      Untuk mengaharap pahala & ampunan dari tuhan
c.       Untuk memelihara kehidupan anaknya di kemudian hari. Mereka khawatir nanti harta kekayan di ambil sultan, oleh sebab itu mereka mewakafkan harta mereka & pengurus wakaf anak mereka sendiri
d.      Untuk memperkuat aliran keagamaan pemerintah.
·         kurikulum madrasah nizamiyah & Al-Azhar:
1.      nizamiyah => hanya ilmu2 syariat saja. Bukti:
a.       tidak ada ahli sejarah mengatakan bahwa di antara mata pelajaran nya ada ilmu kedokteran, falak, hanya ada ilmu nahwu, kalam, fikih.
b.      Guru-guru disana adalah ulama-ualam syariah:
-          Abu ishaq al-syarazi
-          Al-ghazali
-          Al-Qazwaini
-          Ibnu jauzi
c.       Pendiri nizamiyah bukanlah orang ayng membela ilmu filsafat & bukan pula pembebas filsafat
d.      Zaman nizamiah => zaman menindas filosof. Dengan ini madrasah nizamiyah diajarkan fiqh 4 mazhab.
·         Bukti-bukti lain:
a.         Nizamiyah wadah yang disediakan utk kepentingan mazhab syafi’i dalam fiqh & ushul fiqh
b.        Pejabat dan ulama nizamiyah harus bermazhab syafi’i
c.         Harus ada tenaga Al-Qur’an dan bahasa Arab, fisika, kimia, astronomi tdk masuk dalam kurikulum.
·         Guru pertama nizamiyah abu ishaq al-syarazi.
·         Al-Azhar => mazhab syi’ah => mazhab yang lain tidak diajarkan. Pada masa Al-‘Aziz (387 H / 988 M). Dengan usaha wazirnya ya’qub bin kils, Al-azhar jadi universitas islam. Di dalam ilmunya ada:
1.      Agama:
a.       Tafsir                           f. Nahwu sorof
b.      Qira’at                         g. lughah
c.       Hadis                           h. Al-bayan
d.      Fiqih                            i. Al-adab
e.       Al-kalam
2.      Aqliyah:
a.       Filsafat
b.      Ilmu ukur                                f. Kedokteran              j. sejarah
c.       Falak                                       g. Sihir             k. Ilmu bumi.
d.      Nujum                                     h. kimia
e.       Musik                                      i. Ilmu pasti
·         Al-azhar pusat ilmu & filsafat disamping darul hikmah yang didirikan oleh khalifah Al-hakim (395 H / 1005 M). Setelah fatimi jatuh di gantikan Al-ayubi, al-azhar jadi sunyi dan senyap. Salahuddin memerintah agar bekas fatimiyah syi’ah dihapus & dilenyapkan dan sembahyang jum’at di Al-Azhar dihentikan kurang lebi 1 abad lamanya. Dan pengajaran dipindahkan ke madrasah shalahiyah.
·         Setelah sultan baibars memerintah mesir (665 H) / 1266 M) lalu iperintahnya agar mendirikan sembahyang jum’at di Al-Azhar. Baibars membuka kembali al-Azhar, tapi ilmu fiqih mulanya mazhab syafi’i. Kemuian baru mazhab lain.
·         Metode di nizamiyah dan Al-Azhar:
1.      Nizamiyah => guru berdiri didepan kelas dan menyajikan materi kuliah & pelajaran mendengar sambil mencatat. Lalu setelah itu dialog
2.      Al-azhar => halaqah. Setelah merasa cukup ilmu dia minta izin lalu mengajar dan mendirikan halaqah sendiri (diberi ijazah). Guru => syeikh, kadang duduk diatas kursi, dikelilingi pelajar dengan menerangkan isi kitab.
·         Pada masa mamalik => sistem di Al-azhar para mahasiswa diberikan kebebasan memilih mata kuliah yang dipelajarinya, setelah dikuasai, lalu memilih dosen lain. Setelah itu diberi gelar/ijazah, dalam ijazah itu diterangkan:
-          Nama mahasiswa   :
-          Nama Dosen           :
-          Mazhab                   :
-          Tanggal dikeluarkan:
·         Para pendidik nizamiah:
a.       Abu ishak Al-syirazi (w. 476 H)
b.      Abu nashr as-shabbagh (w. 477 H)
c.       Abu Qasim Al-‘alawi ( 482 H)
d.      Abu abdullah al-thabari (495 H)
e.       Abu hamid Al-Ghazali (505 H)
f.       Al-firuzabadi (w. 817 H)
·         Pendidik Al-Azhar:
a.       Hasan ibn ibrahim/ ibn zulaq (w. 387 H)
b.      Al-amir al-mukhtar ‘izzu mulk muhamad ibn abdullah (w. 450 H)
c.       Abu abdillah l-Qudha’i (w. 454 H)
d.      Abu ali muhammad bin Al-Hasan bin Al-haitam (w. 436 H)
·         Mengajar :
a.       Ali bin yusuf ibn jarir al-hikmi (w. 713 H) => dosen peneliti
b.      Diwa muddin Al-qirmani => fiqih & ilmu qira’at
c.       Syamsuddin al-ash bahani => dosen pemikiran
d.      Syarifuddin al-zawawi al-maliki
e.       Dunbur ibn Abdillah al-sibziwani (w. 801 H) => dosen ilmu Aqliyah
f.       Badruddin muhammad ibn Abi bakar al-dimamini (w. 827 H) => dosen nahwu, nujum fiqh.
·         Ulama-ulama yang ke Al-Azhar:
a.       Ibn khaldum (784 / 1382 M)
b.      Ibn hajar Al-Asqalani (w. 808 / 1406 M)
c.       Taqiy al-din Al-magribi ( w. 845 / 1441 M)
d.      Jalaluddin al-suyuti (w. 911 H/ 1505 M)
·         Tujuan didirikan Al-Azhar:
a.       Mengemukakan kebenaran & pengaruh islam terhadap kemajuan umat islam
b.      Memberikan perhatian penuh terhadap kebangkitan ilmu, pemikiran, keruhanian bangsa arab
c.       Mencetak ilmuwan agama yang aktif salam semua kegiatan, karya, kepemimpinan
d.      Meningkatkan hubungan kebudayaan & ilmiah dengan uni. Diluar islam
Ringkasan Makalah Tentang: kel. 7
“PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI DUNIA ISLAM”
A.    Ilmu perspektif Islam.
      Istilah Ilmu dalam bahasa Arab berasal dari kata kerja (fi’il) alima yang berarti mengetahui. Dan kata ilmu itu kata benda abstrak atau masdar, dan kalau dilanjutkan menjadi ‘alim, yaitu orang yang tahu (subyek), sedang yang menjadi obyek ilmu disebiut ma’lum, atau yang diketahui. Kata ‘ilm dari segi bahasa berarti “kejelasan”, karena itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Ex: alam (bendera), a’lam (gunung-gunung), ‘alamat (alamat) dan sebagainya. Dengan demikian, kata “ilmu” adalah pengetahuan yang jelas tentang sesuatu.
B.     Masa nabi saw. dan Khulafa Ar-rasyidin.
    Kegiatan pengembangan ilmu masa nabi:
1.      Wahyu pertama “Iqra”, “bacalah”
2.      Kekuatan hafalan bangsa arab di pertahankan oleh nabi, utk pengembangan ilmu.
3.      Nabi membuat tradisi bru, yaitu mencatat dan menulis.
   (a)....Pola pendidikan masa abubakar masih seperti zaman nabi muhammad, baik dari segi materi maupun lembaga pendidikan. Materi:
-          Tauhid
-          Keimanan -> hanya Allah yg Wajib disembah.
-          Akhlaq -> adab masuk rumah, sopan bertetangga.
-          Ibadah
-          Kesehatan -> kebersihan, dll.
(b).....Umar bin khattab -> Wilayah islam pada saat itu meliputi semenanjung arabia, palestina, syiria, irak, persia dan mesir. Pendidikan masa umar lebih maju di samping telah ditetapkan masjid sebagai pusat pendidikan, juga tlah terbentuk pusat2 pendidikan dri berbagai kota dgn materi yg dikembangkan baik bahasa, menulis dll.
(c)......Utsman bin affan “Usman ibn Abil Ash Ibn Umaiyah” masuk islam atas seruan abu bakar. Pelaksanaan pndidikan  masa ini tidak jauh beda dgn sblumnya, hanya melanjutkan.
(d)......Ali bin abi Thalib, pendidikan tidak kondusif dan pengembangan ilmu kurang karena ali sibuk dengan berbagai peperangan jamal & siffin.
KESIMPULAN -> Masa khulafa al-rasyidin tdk jauh berbeda dgn mas anabi yg menekan pd pengajaran baca tulis & dokrin dri al-Qur’an & hdis. Pusat pndidikan masa khulafa:
-          Mekkah
-          Madinah
-          Basrah
-          Kuffah
-          Damsyik (syam)
-          mesir[1]
C.     Masa dinasti Umayyah.
    Berkuasa 40-132 H. / 660-750 M. = 92 tahun..... Masa ini pola pendidikan bersifat desentrasi, yaitu pendidikan tidsak hanya berpusat di ibu kota negara saja tetapi sudah dikembangkan secara otonom di daerah yg telah di kuasai seiriung dgn ekspansi teritorial. Dianatara ilmu yang di kembangkan:
-    Kedokteran
-    Filsafat
-    Astronomi (perbintangan)
-    Ilmu pasti
-    Ilmu sastra
-    Seni pembangunan
-    Seni rupa
-    Seni suara
Pola pendidikan masa ini lebih berkembang dari masa khulafa al-rasyidin, ilmu-ilmu masa ini:
1.      Ilmu hadis.
a.       Umar bin abdul Aziz, (717-720)  program utama yaitu pengumpulan hadis, abu bakar Muhammad bin muslim bin ubaidillah bin Syihab az-zuhri, ia bekerja dengan beberapa perawi. KRITIKAN -> Apakah ini imam muslim ? Imam muslim ( 767-820).
b.      Abu bakar Muhammad, dianggap pengumpul hadis yg pertama pada masa Umar bin Abdul aziz. Jejak abu baakr bin muhamad ini di ikuti generasi di bawahnya yaitu Imam Malik (715-795).
2.      Ilmu tafsir.
Setelah rasulullah wafat para sahabat nabi seperti:
-    Ali bin abi thalib
-    Abdullah bin abbas
-    Abdullah bin mas’ud
-    Ubay bin ka’ab, mulai menafsirkan ayat2 Qur’an bersandar pada pndengaran mereka masa rasulullah.
3.      Ilmu Fiqih
     Masa khulafa penetapan hukum disamping rasulullah, ada metode hukum -> ijtihad. Tahap perkembangan pemikiran islam lahir sebuah ilmu hukum disebut fiqih. Muncul tokoh:
a.       Sa’id bin Al-Musayyid (madinah)
b.      Salim bin Abdullah bin Umar (Madinah)
c.       Rabi’ah bin Abdurrahman (madinah)
d.      Az-zuhri (Madinah)
e.       Ibrahim bin nakha’ai (kuffah)
f.       Alhasan basri (Basrah) w. 110 / 727.
g.      Thawwus bin khaissan (yaman)
h.      Atha bin ra’bah (mekah)
i.        Asy-syu’aibi (kufah)
j.        Makhul (syam).[2]
4.      Ilmu tasawuf.
   Munculnya tasawuf karena setelah umat islam semakin jauh dari nabi, terkadang hidupnya tak terkendali utamanya dalam hal kecintaan terhadap materi. Tohoh2:
a.       Hasan al-Basri
b.      Sufyan Ats-tsauri
c.       Rabi’ah Al-adawiyah
d.      Ibrahim bin Adham
5.      Ilmu Sejarah dan geografi -> ubay ibn syariyah Al-jurhumi menulis berbagai peristiwa sejarah.
6.      Ilmu bahasa Arab.
7.      Filsafat.[3]
D.    Masa Dinasti Abbasiyah.
         Berkuasa 5 abad 132-656 H. / 750-1258 M. = 524 Tahun. Di hancurkan hulagu kan (cucu jengis khan). Kahilfah-khalifah besar:
a.       Abu abbas as safa
b.      Abu ja’far Al-Mansyur
c.       Harun ar-rasyid
d.      Al-makmun
e.       Al-mu’tazim
f.       Al-watsik
   Selama bekuasa dinasti abbasiyah mengalami kejayaan mulai berdirinya sampai masa al-watsik Billah tahun 232 H / 879 M.  = 100 tahun kejayaan.[4]
Adapun ilmu2 yg brkmbang:
a.       Hadis
1.      Imam al-bukhari 194-256 H.  -> baghdad.
2.      Imam muslim w. 216 H -> Naisabur
3.      Abu dawud
4.      Ibnu majah
5.      At-tirmidzi
6.      An-nasai
b.      Ilmu tafsir.
1.      Ibnu jarir at-tabari tafsir Al-Qur’anul Azim 30 juz.
2.      Abu muslim muhammad bin Bahr isfahany (mu’tazilah), tafsirnya 14 jilid.[5]
c.       Ilmu fikih. Ahli fikih:
1.      Imam abu hanifah
2.      Imam malik bin anas
3.      Imam syafii
4.      Imam hanbali
d.      Filsafat islam:
1.      Al-kindi (185-252 H / 805-873 M)-> filosof arab.
2.      Al-farabi (180-260 H / 780-863 M) -> diberi gelar guru besar kedua, setelah aristoteles yang menjadi guru besar pertama.[6]
3.      Ibnu sina (370-480 H / 980-1060 M) di eropa dengan avicena. Terkenal juga dengan idenya mengenai faham serba wujud atau wahdatul wujud, juga ahli fisika dan jiwa. Karangan ibnu sina lebih dari 200 buku:
a.       Asy-syifa -> filsafat dari 4 bagian dalamnya; Logika, Fisika, matematika, metafisika.
b.      Al-Qonun (Canon of medicine) -> buku rujukan standar eropa abad 17.
4.      Ibnu Rusyd ( 250-675 / 1126-1198 M) -> ahli filsafat terkenal  averoes, dia bapak rasionalisme. Karya:
a.       Fasul maqal fima baina al-hikmati qasyari’at minal ittisal
b.      Bidyatul mujtahid
c.       Tahafut tahafud
d.      Fikih
Karyanya kini banyak dijumpai diperpustakaan eropa.[7]
e.       Ilmu tasawuf:
1.      Al-Qusyairi -> tasawuf al-risalahul  Qusyairiyah.
2.      Al-ghazali -> ihya ulumuddin
3.      Syahabuddin -> awarifu ma;arif.
f.       Sejarah
g.      Kedokteran -> kemajuan pada amsa khalifah harun ar-rasyid dan khalifah2 besar setelahnya. Pada waktu itu didirikan sekolah2 tinggi kedokteran.[8]
Ahli kedoteran muslim:
1.      Hunain ibnu ishak ( 809-874 M) -> dokter spesialis mata.
2.      Ibnu sina -> Qanun.
h.      Matematika :
1.      Al-khawarizmi (194-266) menyusun Al-jabar dan menemukan angka nol (0). Angka 1-9 dari Hindu.
2.      Umar khayyan. Buku karyanya adalah tereatise On Algebra di terjemahkan kedalam bahasa ingris.
i.        Astronomi:
1.      Abu mansur Al-Falaqi
2.      Jabir Al-batani, pencipta alat teropong pertama.
E.     Andalusia
    Islam masuk pertama kali ke spanyol pada tahun 711 M, melalui jalur afrika Utara. Spanyol sebelum kedatangan islam dikenal dengan anam iberia/asbania, kemudian disebut andalusia. Ketika negeri ini subur itu dikuasai bangsa vadal. Dari perkataan vadal ini orang arab menyebutnya andalusia.[9]
1.      Ilmu fikih.
    Mazhab fikih yang berkembang di kordova adalah maliki. Mazhab ini diperkenalkan oleh ziyad ibn abd al-rahman ibn ziyad al-lahmi pada zaman hisyam ibn abd al-rahman al-dakhil..
  Ulama besar yang hidup dimasa umayyah andalusia adalah abu muhammad ali ibn hazam. Ibnu hazm hidup pada zaman dinasti umayyah selama 37 tahun, pada zaman muluk al-thawaf selama 32 tahun. Pada mulanya pengikut imam syafi’i setelah tidak puas dgn 4 mazhab maka dia pindah ke mazhab Al-Zhahiri. Dia tertarik kesitu karena mazhab zhahiri hanya terikat Al-Qur’an dan sunnah. Atas jasa ibn hazm madzhab zahiri berkembang di andalusia.
        Ilmu agama yg berkembang pesat adalah ilmu Qira’at yaitu membahas cara membaca lafadz-lafadz Al-Qur’an yg baik dan benar.
2.      Pemikiran dan filsafat.
      Tokoh pertama dalam sejarah filsafat spanyol adalah abu bakr muhammad ibn Al-sayigh yang lebih di kenal Ibn Bajjah. Dilahirkan di saragosa, , pindah ke sevilla dan granada meninggakl karena keracunan di fez 1138 M. Dalam usia masih muda.
    Tokoh utama kedua adalah abu bakr ibn tufail penduduk granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M.[10]
F.      Afrika Utara.
1.      Dinasti murabbitun (479-540 H. / 1088-1145 M), adalah salah satu dinasti islam yang berkuasa di magribi.
2.      Dinasti Al-Muwahidun (524-667 H / 1130-1269 M)., berdirinya dinasti ini berangkat dari reaksi kekecewaan atas al-murabbitun yang telah banyak melanggar dan banyak menyimpang dari aqidah. Abdullah ibn tumart, seorang sufi masjid cordova pada masa akhir murabitun, setelah belajar dgn al-Ghazali iapun mengkritik dan mencela perbuatan raja-rajabmurabbitun terkait dengan keyakinan tdk mengikuti sunnah rasul.
    Meskipun ibn tumart adalah pencetus dinasti al-muwahhidun namun ia tidak pernah menjabat sebagai sultan dan justru yg terkenal adalah Abd. Al-Ma’mun yg awalnya sebagai panglima dan emmimpin selama 33 tahun dan berhasil membawa kemajuan pesat.[11]
3.      Dinasti fatimiyah
    Berkuasa 909-1171 M = 262 tahun (±3 abad lamanya). Dinasti ini semula di afrika utara, kemudian di mesir dan syiria. Dimana propaganda syiah telah berkembang dgn pesat. Ia memimpin dakwahnya dengan memenangkan dukungan luas dari daerah-daerah yang kurang diperhatikan oleh khalifah abbasiyah.
G.    Sisilia.
    Sisilia adalah sebuah pelua dilaut tengah letaknya berada disebelah selatan semenanjung italia, dipisahkan oleh selat messina.  Pulau ini sebelah utara terdapat teluk palermo dan sebelah  timur terdapat teluk catania. Usaha untuk menjadikan sisilia sebagai wilayah islam telah dimulai sejak khalifah usman bin affan dengan mengirim gubernur muawiyah bin abi sufyan pada tahun 652 M. Pada masa muawiyah juga dia menyerang sisilia tahun 667 M..[12]
    Selama berkuasa di sisilia kemajuan islam di bidang sains, sebuah universitas didirikan di palermo.
H.    Dinasti Ghaznawiyah.
     Didirikan tahun 962 M oleh sabuktain, menantu Alptakin. Alptakin adalah seorang perwira turki profesional di bukhara, wilayah yang pernah menjadi kekuasaan dinasti samaniyah. Dinasti samaniyah beridiologi syi’ah, sementara mahmud (mahmud ibn sabuktain) ghaznawi sunni. Sebagai imbalan (karena mahmud gaznawi menyebut nama2 khalifah abbaiyah setiap khutbah jumat) abbasiyah memberikan jabatan kepada mahmud gaznawi sebagai gubernur di wilayah khurasan dengan gelar wali Amir Al-mukminin, bahkan menyebut diri sebagai sultan.[13]
    Slaah satu ilmuwan terkenal masa ini yaitu:  Al-Firdausi (w. 1020 M). Seorang sastrawan yg berjasa dlm membangkitkan kembali sastra persia, dan juga pelopor perkembangan seni arsitektur. Dan diantara mereka yg berhasil menciptakan teori adalah al-Biruni (973-1057 M). Dalam catatan biografinya ia pernah ikut bersama mahmud al-Gaznawi melakukan ekspansi ke wilayah india dan mempelajari saknsekerta. Dia lalu menulis tahqieq al-hind (penelitian tentang india).
I.       Kerajaan Mongol
Ciri-ciri masa mongol:
a.       Berpindahnya pusat ilmu.  Masa abbasiyah:
-          Baghdad
-          Bukhara
-          Naisabur
-          Ray
-          Cordova
-          Sevilla
Ketika kota ini hancur maka berpindah ke:
-          Kairo
-          Usyuth
-          Faiyun
-          Damaskus
-          Hims
-          Halab
-          Mesir
-          Syam.
b.      Tumbuhnya ilmu-ilmu baru.
    Masa ini mulai matang ilmu Umron (sosiologi) dan filsafat tarikh, dan muncul Muqaddimah ibn khaldun masa ini.
c.       Kurangnya kutubul khanah.
   Zaman ini bannyak perpustakaan besar musnah.
d.      Banyak sekolah dan Mausu’at.
      Pembangunan sekolah pertama adalah sultan nurudin zanky yg kemudian diikuti para raja dan sultan sesudahnya. Berdirinya berbagai sekolah dgn corak  berbeda karena  perbedaan mazhab atau krn kekhususan ilmu.
e.       Peneylewengan ilmu.
   Umat islam makin tenggelam kepada pembahasan agama saja, bahkan lama-lama kelemahan jatuh ke lembah mistik dan khurofat. Hal ini mungkin karena kebanyakan manusia telah di hinggapi rasa takut sehingga mereka mengungsi ke dunia agama dan mistik utk menghibur diri. -> ilmu falak hanya utk menetapkan waktu sholat, ilmu bintang untuk meramal.[14]
J.       Daulah mamluk di mesir.
      Dalam ilmu sejarah tercata nama-nama besar, seperti :
-          Ibn khalikan
-          Ibn taghribardi
-          Ibn khaldun
Bidang astronomi:
-          Nashiruddin ath-thusi.
Matematika:
-          Abu faraj al-‘ibry.
Kedokteran:
-          Abul hasan ‘ali an-nafis -> penemu susunan dan peredaran darah dlm paru2 manusia.
-          Abu mun’im ad-dimyati -> dokter hewan
-          Ar- razi -> perintis psykoterapi
Ophtalmologi:
-          Salahudin ibn yusuf
Keagamaan:
-          Ibnu taimiyah
-          As-syayuti
-          Imam ibn hajar al-ashqalani
Dasar untuk mengukur kemajuan peradaban suatu bangsa biasanya diukur dari tingkat perhatian dan penghargaannya terhadap ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu sebagai pertanda kemajuan bangsa. Kemajuan ilmu di dinasti mamluk disebabkan jatuhnya baghdad yg mengakibatkan ahli ilmu melarikan diri ke mesir.
K.    Ilmu pengetahuan mengalir ke eropa.
   Sejak abad ke XI, umat islam mendapat berbgai serangan dari segala jurusan. Jurusan andalusia umat kristen sejak raja ferdinan 1 (1035-1065) mempersatukan kekuatan membentuk kerajaan leon yg kuat.
   Ditimur sejak abad X khalifah abbasiyah sudah tdk mempunyai kekuasaan lagi. Kekuasan sudah diambil kerajaan buwaihi, kmudian bani saljuk.[15]
    Setelah hancur baghdad, daerah luar abbasiyah seperti andalusia dan afrika utara kebudayaan tidak musnah mengalir ke eropa, membentuk zaman renaisance:
1.      Melalui andalusia.
    Sedikit demi sedikit wilayah islam kehilangan, mula-mula di toledo direbut kristen 1085 M. -> hilang pusat sekolah tinggi dan ilmu pengetahuan.
   Tahun 1236 M menyusul cardova dirampas raja alfonso VII dari castilia -> hilang pusat peradaban dan kebudayaan. Lalu menyusul sevilla, malaga, granada.
    Penyaluran dimulai ketika toledo jatuh ketangan kristen. Ditoledo trdp sekolah tinggi. Raja alfonso VII tdk mengerti bahasa arab, lalu pnduduk andlus yg jadi intelektual, dokterdll yg pernah bekerja smaa dengan islam itulah yg ditugaskan utk menerjemahkan. Namun harus mengganti agama dan k bhs yg di pahami.
  Utk mempermudah penyerapan ilmu ini di toledo didirikan sekolah tinggi ilmu terjemah yg dipimpin oleh raymond.
Bangsa barat benci kepada islam tapi haus kepada ketinggian kebudayaannya.[16]
2.      Melalui pulau sisilia
       Penguasaan islam wilayah ini mulai masa muawiyah dan disempurnakan thn 827 M. oleh amir bani aglab masa al-makmun, dan 289  tahun merupakan satu provisi daulah bani aghlab, ibu kota palermo. Penguasan bani aglab sampai ke semenanjung italia, vanesia, vatikan, roma.
       Roger 1 merebut daerah2 itu sehingga pada thun 1090 M penguasaan bani aglabdi.[17]
    Sesudah italia direbut kembali oleh orang kristen, dikota sarleno dekat nepals didirikan sekolah kedokteran oleh constantin african. Sekolah tinggi kedokteran inilah yg pertama dieropa.
   Buku yg terjemahan adalah buku-buku ilmu kedokteran karangan:
-          Hunain bin ishaq -> sepuluh masalah mata
-          Ali abbas -> liber regalis
-          Ar-razi  -> liber Experimenterum[18]
     Wlalaupun terjemahan costantin jelek karena banyak istilah yang salah yang salah mengartikannya tetapi dihargai kartena isa orang pertama membawa ilmu kedokteran ke eropa. Sebagaimana diketahui ilmu kedokteran dibawa ke eropa dalam keadaan segar, hidup dan sedang berkembang dinegeri negeri islam. Berbeda dengan ilmu kledokteran yunani ketika diambil alih oleh islam, ilmu yunani sudah tidak bergerk lagi. Satu sifat yg tidak baik dari constantin, ia seorang yg tidak jujur dan plagiarist.
       Frederick II inilah yg mendirikan universitas napels pada tahun 1224 M, sebagai perguruan tinggi yg pertama di eropa.
3.      Melalui perang salib.menurut Richard The Lion yg dikenal sebagai pembunuh tawanan islam, islam ini insaf apalagi setelah berhadapan dgn salahuddin al-ayyubi baru matanya terbuka bahwa ia tidak berhadapan dgn bangsa yg rendah. Dan saat ia sakit keras, sultan salahuddin lah yg menyembunyikan.
L.     Daulah Usmaniyah.
     Kebudayaan yg ada di dalamnya terdiri dari perpaduan  dari bermacam-macam kebudayaan, diantaranya kebudayaan persia, byzantium, dan arab.
-          Persia ->  mereka mengambil ajaran-ajaran ttg etika dan tata krama dalam istana-istana raja
-          Byzantium -> organisasi dan pemerintahan dan kemiliteran
-          Bangsa arab -> prinsip ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan huruf.
      Setelah mesir jatuh dibawah kekuasaan utsamaniyah turki, lantas sultan salim memerintahkan supaya kitab-kita di perpustakaan dan barang-barang  yg berharga di mesir dipindahkan ke istanbul. Anak2 sultan mamluk , ulama2, pembesar2 yg berpengaruh di mesir, semuanya dibuang istambul.
   Adapun materi-materi yg diajarkan lebih didominasi oleh mata pelajaran agama, sedangkan pelajaran umum masih minim. Selanjutnya pada masa reformasi yg dilakukan oleh sultan mahmud II barulah pelajaran umum banyak yg dimasukkan dlm kurikulum pndidikan. Plajaran trsbt bahasa prancis, ilmu bumi, ilmu ukur, sejarah, politik, sastra.[19]
M.   Mughal india.
     Dengan delhi sebagai ibu kotanya, berdiri tahun (1526-1858 M). Dinasti mugal di india didirikan oleh zahiruddin muhammad babur (1482-1530 M),  salah satu cucu dari timur lenk dari ethnis mongol, keturunan jengis kan.[20]
   
Kelompok...8
GAGASAN PENDIDIKAN IBNU SINA
·         Ibnu sina =>  Abu ‘Ali Al-husayni ibn Abdullah ibn Hasan ibn sina. Ia lahir pada tahun 370 H / 980 M. Di Afshana (kharmisin), sebuah kota kecil dekat bukhara, sekarang wilayah uzbekistan (bagian persia). Ayahnya bernama Abdullah, seorang sarjana terhormat penganut syi’ah isma’liyah.
·         Ibunya bernama astarah berasal dari afshana yang termasuk wilayah afghanistan. Ada yang menyebut ibunya orang kebangsaan persia.
·         Pada usia 10 tahuntelah hafal Al-Qur’an dan alim dalam berbagai keilmuan islam yang berkembangh saat itu, tafsir, fiqh kalam, filsafat, logika dan pengobatan.
·         Umur 17 tahun, ia telah memahami seluruh teori kedokteran yang ada di masanya dan melebihi siapapun juga.
·         Fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa:” kedokteran tidaklah  ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan”.
·         Diantara guru yang mendidiknya adalah:
1.       Abu ‘Abd Allah al-Natili
2.      Abu muhammad Isma’il ibn Husayn
·         Ibnu sina wafat usia 58 tahun => 980 / 1037 H. Di hamadan, iran karena penyakit maag yang kronis. Ia wafat sedang mengajar di sekolah.
·         Tujuan pendidikan memiliki tiga fungsi yang semuanya bersifat normatif:
1.      Tujuan itu menentukan haluan bagi setiap proses pendidikan
2.      Tujuan itu bukan hanya menentukan haluan yang dituju tetapi juga sekaligus mmeberi rangsangan
3.      Tujuan itu adalah nilai dan jika dipandnag bernilai dan jika diinginkan  tentulah akan mendorong pelajar mengeluarkan tenanga yang diperlukan untuk mencapainya
·         Tujuan pendidikan:
a.        pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual, dan budi pekerti.
b.      Selain itu tujuan pendidikan  untuk mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara bersama-sama.
c.       Pendidikan bersifat jasamani, tujuan adalah => tujuan pendidikan tidak melupakan pembinaan fisikdan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, seperti olahraga, makan, tidur, dan menjaga kebersihan.
d.      Pendidikan ahlak, tujuannya adalah ukuran akhlak mulia tersebut dijabarkan secara luas yang meliputi segala aspek kehidupan, ex: aspek pribadi, sosial, dan spiritual.
·         Kurikulum => arti sempit adalah seperangkat mata pelajaran yang harus dikuasai oleh anak untuk mencapai tujuan tertentu.
·         Abuddin nata menyimpulkan bahwa rumusan kurikulum ibnu sina di dsarkan pada tingkat perkembangan anak didik:
1.      Usia 3-5 tahun => pada usia ini anak didik perlu diberi mata pelajaran olahraga, budi pekerti, kebersihan, seni suara, dan kesenian.
2.      Usia 6-14 => mencakup pelajaran membaca dan mengahafal Al-Qur’an, pelajaran agama, sya’ir dan olahraga.
3.      Usia 14-keatas => mata pelajaran yang dapat diberikan sangat banyak jumlahnya, namun pelajaran tersebut perlu dipilih sesuai bakat dan minat anak. => ini perlu pertimbangan dan kesiapan anak.
·         Konsep kurikulum yang ditawarkan:
1.      Dalam penyusunan kurikulum hendaklah mempertimbangkan aspek psikologis anak
2.      Kurikulum yang diterapkan harus mampu mengembangkan potensi anak secara optimal dan harus seimbang antara jasmani, intelektual, dan akhlaknya.
3.      Bersifat pragmatis-fungsional => dengan melihat segi kegunaan dari ilmu dan ketrampilan yang dipelajari sesuai dengan tuntunan masyarakat, atau berorientasi pasar.
4.      Kurikulum yang disusun harus berlandaskan kepada ajaran dasar islam, yaitu Al-Qur’an Al-Sunnah.
5.      Kurikulum berbasis akhlak dan bercorak integralistik.
·         Metode pembelajaran menurut abuddin nata =>
1.      Metode talqin
2.      Demonstrasi
3.      Pembiasaan dan teladan
4.      Diskusi
5.      Magang
6.      Penguasaan
·         Konsep guru =>
1.      seorang guru sebaiknya dari kaum pria yang terhornat dan menonjol budi pekertinya, cerdas, teliti, sabar, telaten dalam membimbing anak-anak, tidak keras hati dan senantiasa menghiasa diri.
2.      Guru harus mengutamakan kepentingan umat dari pada diri sendiri, mejauhkan diri dari meniru sifat raja dan orang-orang yang berakhlak rendah, mengetahui etika dalam majelis ilmu, sopan dan snatun dalam berdebat, berdiskusi dan bergaul.
·         Karya-karya ibnu sina => buku-bukunya hampir meliputi seluruhcabang ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, filsafat, ilmu jiwa, fisika, logika, politik, dan sastra arab. Karya yang berpengaruh:
a.       Al-Syifa => 18 jilid berisikan filsafat mencakup 4 bagian:ketuhanan, fisika, maematika, dan logika. Dlam kitab ini juga temukan bbrapa pemikirannya ttg penidikan.
b.      Al-Najam => ringkasan dari Al-Syifa yang ditujukan kpd para peljar yg ingin mempelajari dasar2 ilmu hikmah secara lengkap
c.       Al-Qonun fi Al-Thib => berbagai ilmu, jenis-jenis penyait dan lain-lain.
d.      Al-isyarata wa al-tanbihat => logika dan hikmah.
Semua sekitar 250 karya banyak bercerita ilmu pengetahuan dan kesusastraan. Buku2 bahasa arab dan juga ada juga bahasa persia.

Kelompok....9
KONSEP IBNU MASKAWAIH
·         Nama lengkap abu ahmad bin muhammad bin ya’qub yang dikenal dengan anam ibnu maskawaih, ia lahir di ray pada tahun 320 / 932 M. Dan wafat di Isfahan pada tanggal 9 safar tahun 412 / 16 febuari 1030 M. Ibn maskawaih hidup pada amsa pemerintahan dinasti buwaihi (320-450 H. / 932-1062 M). Yang sebagian besar pemukanya bermazhab syi’ah.
·         Dalam bidang pekerjaan, tercatat bahwa pekerjaan utama Ibn Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris, pustakawan dan pendidik anak para pemuka dinasti buwaihi.
·         Selain akrab dengan penguasa, ia juga banyak bergaul denagn paar ilmuwan dengan apar ilmuwan seperti Abu hayyan at-Tauhidi, yahya ibn ‘abdi dan ibnu sina.
·         Ibn maskawaih merupakan seorang intelektual muslim pertama dibidang filsafat akhlak.
·         Latar pendidikan ibn maskawaih tidak begitu jelas. Hanay diketahui, ia belajar sejarah dari abu bakar ahmad ibn kamil al-Qadhi, belajar filsafat dari ibn khammar, dan belajar kimia dari Abu thoyyib ar-razy.
·         Karya-karya ibn maskawaih => jumlah buku dan artikel yang berhasil di tuylis oleh ibn maskawaih ada 41 buah. Menurut ahmad amin, semua karya ibn miskawaih tersebut tidak luput dari kepentingan filsafat ahlak.
·         Adapun karya tulis yang sekarang masih ada diataranya:
1.      Tajarub al-umam
2.      Tartib as-sa’adah
3.      Tahzibul al-ahlak wa tathir al-‘Arq
4.      Ahkam as-syar’iyah al islamiyah
·         Konsep pemikiran pendidikan ibn maskawaih
1.      Dasar pemikiran ibn maskawaih:
(a). Konsep manusia.
Sebagaimana para filosof lainnya ibn maskawaih memnadang manusia sebagai mahluk yang memiliki daya-daya. Menurutnya dalam diri manusia ada tiga daya:
1.      Daya bernafsu (an-nafs al-babimiyyat) => daya terendah => menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat seperti berzina
2.      Daya berani (an-nafs as-sabu’iyyat) => daya tengah => keberanian yang diperhitungkan dengan amsak untuk dan ruginya
3.      Daya berfikir (an-nafs an-nathibaq) => daya tertinggi => kebijaksanaan
      Selanjutnya ibn maskawaih mengatakan bahwa hubungan jiwa al-bahimiyyat as-syahwiyat (bernafsu) dan jiwa al-ghadabiyyat/as-sabu’iyyat (berani) denagn ajsad pada hakikatnya sama dengan hubungan saling mempengaruhi. Kuat atau lemahnya sehat atau sakitnya kedua macam jiwa tersebut. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu kedua macam jiwa ini dalam melaksanakan fungsinya tidak akan sempurna kalau tidak menggunakan alat bendawi atau alat badani yang terdapat dalam tubuh manusia.
   (b). Konsep akhlak.
Tampak lebih cenderung berpendapat bahwa keutamaan ahlak secara umum diartikan sebagai posisi tengah antara ekstrem kelebihan dan ekstrem ekkurangan masing-masing jiwa manusia. Dari sini terlihat bahwa ibnu maskawaih memberi tekanan yang lebih untuk pertama kali buat pribadi
      Adapun perpaduan dari ketiga posisi (daya rendah, daya berani, daya berpikir, bernafsu) tengah tersebut adalah keadilan atau keseimbangan. Keutamaan akhlak tersebut (al-‘iffah, as-saja’ah, al-hikmah dan al’adalah), merupakan pokok atau induk akhlak yang mulia. Akhlak-akhlak mulia lainnya seperti jujur, ikhlas, kasih sayang, hemat, dan sebagainya merupakan cabang dari keempat induk akhlak tersebut.
·         Konsep Pendidikan
Bertolak dari dasar pemikiran tersebut, Ibn Miskawaih membangun konsep pendidikan yang bertumpu pada pendidikan akhlak.
1.      Tujuan Pendidikan Akhlak
mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna. Maka tujuan pendidikan yang ingin dicapai Ibn Miskawaih bersifat menyeluruh, yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
2.      Materi pendidikan Akhlak
Sejalan dengan uraian diatas, Ibn Miskawaih menyebutkan tiga hal pokok yang dapat dipahami sebagai materi pendidikan akhlaknya. Tiga hal pokok tersebut adalah (a.)  Hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia,(b).  Hal-hal yang wajib bagi jiwa, dan (c). Hal-hal yang wajib bagi hubungannya dengan sesama manusia. Ketiga pokok materi tersebut menurut Ibn Miskawaih dapat diperoleh dari ilmu-ilmu yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pemikiran yang selanjutnya disebut al-ulum al-fikriyah, dan kedua ilmu-ilmu yang berkaitan dengan indera yang selanjutnya disebut al-ulum al-hissiyat.
Ibn Miskawaih tidak memperinci materi pendidikan yang wajib bagi kebutuhan manusia. Secara sepintas tampaknya agak ganji. Materi pendidikan akhlak yang wajib kebutuhan manusia disebut oleh Ibn Miskawaih antara lain shalat, puasa dan sa’i. Ibn Miskawaih tidak memberi penjelasan lebih lanjut terhadap contoh yang diajukan ini. Hal ini barangkali didasarkan pada perkirannya, bahwa tanpa uraian secara terperinci pun sudah menangkap maksudnya.
Adapun materi yang terkait dengan keperluan manusia terhadap manusia lain, dicontohkan dengan materi dalam ilmu muamalat, pertanian, perkawinan, saling menasehati, peperangan dan lain-lain.
apapun materi bidang ilmu yang diasuhnya harus diarahkan untuk terciptanya akhlak yang mulia bagi diri sendiri dan murid-muridnya.
3.      pendidikan dan anak didik
cinta seseorang terhadap gurunya, menurut Ibn Miskawaih harus melebihi cintanya terhadap orang tuanya sendiri. Kecintaan anak didik atau murid disamakan kedudukannya dengan kecintaan hamba terhadap tuhannya. Akan tetapi karena kecintaan terhadap tuhan ini jarang ada yang mampu melakukannya, maka Ibn Miskawaih mendudukkan cinta murid terhadap guru berada diantara kecintaan terhadap orang tua dan kecintaan terhadap tuhan. Alasan yang ia ajukan adalah karena seorang guru dianggap lebih berperan dalam mendidik kejiwaan muridnya dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati. Guru berfungsi sebagai orang tua atau bapak ruhani. Demikian sangat jelas karena ia mensejajarkan posisi mereka sama dengan posisi nabi, terutama dalam hal cinta kasih. Cinta kasih anak didik terhadap pendidiknya menempati urutan kedua setelah cinta terhadap Allah.
4.    Lingkungan pendidikan
Ibn Miskawaih berpendapat bahwa salah satu tabiat manusia adalah memelihara diri. Karena itu manusia selalu berusaha untuk memperolehnya bersama dengan makhluk sejenisnya. Diantara cara untuk mrncapainya adalah dengan sering bertemu. Manfaat dari hasil pertemuan diantaranya adalah akan memperkuat akidah yang benar dan kestabilan cinta kasih sesamanya. Upaya untuk ini, antara lain dengan melaksanakan kewajiban syari’at. Shalat jum’at, shalat berjama’ah, shalat hari raya, dan haji menurut Ibn Miskawaih merupakan isyarat bagi adanya kewajiban untuk saling bertemu, sekurang-kurangnya satu minggu sekali
Karena itu, Ibn Miskawaih berpendapat bahwa agama dan negara ibarat dua saudara yang saling melengkapi. Satu dengan yang lainnya saling menyempurnkan. Cinta kasih kepala negara (pemimpin) terhadap rakyatnya semisal cinta kasih orang tua terhadap anak-anaknya. Terhadap pemimpin demikian, rakyat wajib mencintainya semisal cinta anak terhadap orang tuanya.
Selama ini dikenal adanya tiga lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
5.      Metodologi pendidikan
Metodologi dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, yaitu perubahan-perubahan kepada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Ibn Miskawaih berpendirian bahwa akhlak seseorang dapat diusahakan atau menerima perubahan yang diusahakan. Jika demikian halnya, maka usaha-usaha untuk mengubahnya diperlukan adanya cara-cara yang efektif yang selanjutnya dikenal dengan istilah metodologi.
Terdapat beberapa metode yang diajukan Ibn Miskawaih dalam mencapai akhlak yang baik. Pertama, adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk berlatih terus menerus dan menahan diri (al-‘adat wa al-jihad) untuk memperoleh keutamaan dan kesopanan yang sebenarnya sesuai dengan keutamaan jiwa. Latihan ini terutama diarahkan agar manusia tidak memperturutkan kemauan jiwa al-syahwaniyyat dan al-ghadabiyyat. Karena kedua jiwa ini sangat terkait dengan alat tubuh, maka wujud latihan dan menahan diri dapat dilakukan antara lain dengan tidak makan dan tidak minumyang membawa kerusakan tubuh, atau dengan melakukan puasa. Kedua, dengan menjadikan semua pengetahuan dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya. Adapun pengetahuan dan pengalam yang dimaksud dengan pernyataan ini adalah pengethuan dan pengalaman berkenaan dengan hukum-hukum akhlak yang berlaku bagi sebab munculnya kebaikan dan keburukan bagi manusia. Dengan cara ini seseorang tidak akan hanyut kedalam perbuatan yang tidak baik, karena ia bercermin kepada perbuatan buruk dan akibatnya yang dialami orang lain.[21]      

1.      Konsep => ahlak
2.      Materi pendidikan => 3 macam daya nyangkut paut pada pendidikan jasmani, pendidikan mental, pendidikan ketrampilan
3.      Ilmu-ilmu yang diberikan harus berkaitan dengan ahlak sehingga dalam penyampaian menggunakan dua metode pendekatan yaitu keilmuwan dan keagamaan.
Kelompok....9
KONSEP IBNU MASKAWAIH
·         Nama lengkap abu ahmad bin muhammad bin ya’qub yang dikenal dengan anam ibnu maskawaih, ia lahir di ray pada tahun 320 / 932 M. Dan wafat di Isfahan pada tanggal 9 safar tahun 412 / 16 febuari 1030 M. Ibn maskawaih hidup pada amsa pemerintahan dinasti buwaihi (320-450 H. / 932-1062 M). Yang sebagian besar pemukanya bermazhab syi’ah.
·         Dalam bidang pekerjaan, tercatat bahwa pekerjaan utama Ibn Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris, pustakawan dan pendidik anak para pemuka dinasti buwaihi.
·         Selain akrab dengan penguasa, ia juga banyak bergaul denagn paar ilmuwan dengan apar ilmuwan seperti Abu hayyan at-Tauhidi, yahya ibn ‘abdi dan ibnu sina.
·         Ibn maskawaih merupakan seorang intelektual muslim pertama dibidang filsafat akhlak.
·         Latar pendidikan ibn maskawaih tidak begitu jelas. Hanay diketahui, ia belajar sejarah dari abu bakar ahmad ibn kamil al-Qadhi, belajar filsafat dari ibn khammar, dan belajar kimia dari Abu thoyyib ar-razy.
·         Karya-karya ibn maskawaih => jumlah buku dan artikel yang berhasil di tuylis oleh ibn maskawaih ada 41 buah. Menurut ahmad amin, semua karya ibn miskawaih tersebut tidak luput dari kepentingan filsafat ahlak.
·         Adapun karya tulis yang sekarang masih ada diataranya:
5.      Tajarub al-umam
6.      Tartib as-sa’adah
7.      Tahzibul al-ahlak wa tathir al-‘Arq
8.      Ahkam as-syar’iyah al islamiyah
·         Konsep pemikiran pendidikan ibn maskawaih
2.      Dasar pemikiran ibn maskawaih:
(a). Konsep manusia.
Sebagaimana para filosof lainnya ibn maskawaih memnadang manusia sebagai mahluk yang memiliki daya-daya. Menurutnya dalam diri manusia ada tiga daya:
4.      Daya bernafsu (an-nafs al-babimiyyat) => daya terendah => menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat seperti berzina
5.      Daya berani (an-nafs as-sabu’iyyat) => daya tengah => keberanian yang diperhitungkan dengan amsak untuk dan ruginya
6.      Daya berfikir (an-nafs an-nathibaq) => daya tertinggi => kebijaksanaan
      Selanjutnya ibn maskawaih mengatakan bahwa hubungan jiwa al-bahimiyyat as-syahwiyat (bernafsu) dan jiwa al-ghadabiyyat/as-sabu’iyyat (berani) denagn ajsad pada hakikatnya sama dengan hubungan saling mempengaruhi. Kuat atau lemahnya sehat atau sakitnya kedua macam jiwa tersebut. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu kedua macam jiwa ini dalam melaksanakan fungsinya tidak akan sempurna kalau tidak menggunakan alat bendawi atau alat badani yang terdapat dalam tubuh manusia.
   (b). Konsep akhlak.
Tampak lebih cenderung berpendapat bahwa keutamaan ahlak secara umum diartikan sebagai posisi tengah antara ekstrem kelebihan dan ekstrem ekkurangan masing-masing jiwa manusia. Dari sini terlihat bahwa ibnu maskawaih memberi tekanan yang lebih untuk pertama kali buat pribadi
      Adapun perpaduan dari ketiga posisi (daya rendah, daya berani, daya berpikir, bernafsu) tengah tersebut adalah keadilan atau keseimbangan. Keutamaan akhlak tersebut (al-‘iffah, as-saja’ah, al-hikmah dan al’adalah), merupakan pokok atau induk akhlak yang mulia. Akhlak-akhlak mulia lainnya seperti jujur, ikhlas, kasih sayang, hemat, dan sebagainya merupakan cabang dari keempat induk akhlak tersebut.
·         Konsep Pendidikan
Bertolak dari dasar pemikiran tersebut, Ibn Miskawaih membangun konsep pendidikan yang bertumpu pada pendidikan akhlak.
6.      Tujuan Pendidikan Akhlak
mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna. Maka tujuan pendidikan yang ingin dicapai Ibn Miskawaih bersifat menyeluruh, yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
7.      Materi pendidikan Akhlak
Sejalan dengan uraian diatas, Ibn Miskawaih menyebutkan tiga hal pokok yang dapat dipahami sebagai materi pendidikan akhlaknya. Tiga hal pokok tersebut adalah (a.)  Hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia,(b).  Hal-hal yang wajib bagi jiwa, dan (c). Hal-hal yang wajib bagi hubungannya dengan sesama manusia. Ketiga pokok materi tersebut menurut Ibn Miskawaih dapat diperoleh dari ilmu-ilmu yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pemikiran yang selanjutnya disebut al-ulum al-fikriyah, dan kedua ilmu-ilmu yang berkaitan dengan indera yang selanjutnya disebut al-ulum al-hissiyat.
Ibn Miskawaih tidak memperinci materi pendidikan yang wajib bagi kebutuhan manusia. Secara sepintas tampaknya agak ganji. Materi pendidikan akhlak yang wajib kebutuhan manusia disebut oleh Ibn Miskawaih antara lain shalat, puasa dan sa’i. Ibn Miskawaih tidak memberi penjelasan lebih lanjut terhadap contoh yang diajukan ini. Hal ini barangkali didasarkan pada perkirannya, bahwa tanpa uraian secara terperinci pun sudah menangkap maksudnya.
Adapun materi yang terkait dengan keperluan manusia terhadap manusia lain, dicontohkan dengan materi dalam ilmu muamalat, pertanian, perkawinan, saling menasehati, peperangan dan lain-lain.
apapun materi bidang ilmu yang diasuhnya harus diarahkan untuk terciptanya akhlak yang mulia bagi diri sendiri dan murid-muridnya.
8.      pendidikan dan anak didik
cinta seseorang terhadap gurunya, menurut Ibn Miskawaih harus melebihi cintanya terhadap orang tuanya sendiri. Kecintaan anak didik atau murid disamakan kedudukannya dengan kecintaan hamba terhadap tuhannya. Akan tetapi karena kecintaan terhadap tuhan ini jarang ada yang mampu melakukannya, maka Ibn Miskawaih mendudukkan cinta murid terhadap guru berada diantara kecintaan terhadap orang tua dan kecintaan terhadap tuhan. Alasan yang ia ajukan adalah karena seorang guru dianggap lebih berperan dalam mendidik kejiwaan muridnya dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati. Guru berfungsi sebagai orang tua atau bapak ruhani. Demikian sangat jelas karena ia mensejajarkan posisi mereka sama dengan posisi nabi, terutama dalam hal cinta kasih. Cinta kasih anak didik terhadap pendidiknya menempati urutan kedua setelah cinta terhadap Allah.
9.    Lingkungan pendidikan
Ibn Miskawaih berpendapat bahwa salah satu tabiat manusia adalah memelihara diri. Karena itu manusia selalu berusaha untuk memperolehnya bersama dengan makhluk sejenisnya. Diantara cara untuk mrncapainya adalah dengan sering bertemu. Manfaat dari hasil pertemuan diantaranya adalah akan memperkuat akidah yang benar dan kestabilan cinta kasih sesamanya. Upaya untuk ini, antara lain dengan melaksanakan kewajiban syari’at. Shalat jum’at, shalat berjama’ah, shalat hari raya, dan haji menurut Ibn Miskawaih merupakan isyarat bagi adanya kewajiban untuk saling bertemu, sekurang-kurangnya satu minggu sekali
Karena itu, Ibn Miskawaih berpendapat bahwa agama dan negara ibarat dua saudara yang saling melengkapi. Satu dengan yang lainnya saling menyempurnkan. Cinta kasih kepala negara (pemimpin) terhadap rakyatnya semisal cinta kasih orang tua terhadap anak-anaknya. Terhadap pemimpin demikian, rakyat wajib mencintainya semisal cinta anak terhadap orang tuanya.
Selama ini dikenal adanya tiga lingkungan pendidikan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
10.  Metodologi pendidikan
Metodologi dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, yaitu perubahan-perubahan kepada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Ibn Miskawaih berpendirian bahwa akhlak seseorang dapat diusahakan atau menerima perubahan yang diusahakan. Jika demikian halnya, maka usaha-usaha untuk mengubahnya diperlukan adanya cara-cara yang efektif yang selanjutnya dikenal dengan istilah metodologi.
Terdapat beberapa metode yang diajukan Ibn Miskawaih dalam mencapai akhlak yang baik. Pertama, adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk berlatih terus menerus dan menahan diri (al-‘adat wa al-jihad) untuk memperoleh keutamaan dan kesopanan yang sebenarnya sesuai dengan keutamaan jiwa. Latihan ini terutama diarahkan agar manusia tidak memperturutkan kemauan jiwa al-syahwaniyyat dan al-ghadabiyyat. Karena kedua jiwa ini sangat terkait dengan alat tubuh, maka wujud latihan dan menahan diri dapat dilakukan antara lain dengan tidak makan dan tidak minumyang membawa kerusakan tubuh, atau dengan melakukan puasa. Kedua, dengan menjadikan semua pengetahuan dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya. Adapun pengetahuan dan pengalam yang dimaksud dengan pernyataan ini adalah pengethuan dan pengalaman berkenaan dengan hukum-hukum akhlak yang berlaku bagi sebab munculnya kebaikan dan keburukan bagi manusia. Dengan cara ini seseorang tidak akan hanyut kedalam perbuatan yang tidak baik, karena ia bercermin kepada perbuatan buruk dan akibatnya yang dialami orang lain.[22]      

·         Relevansi pemikiran pendidikan islam Ibnu Maskawaih dengan pendidikan masa kini
4.      Konsep => ahlak
5.      Materi pendidikan => 3 macam daya nyangkut paut pada pendidikan jasmani, pendidikan mental, pendidikan ketrampilan
6.      Ilmu-ilmu yang diberikan harus berkaitan dengan ahlak sehingga dalam penyampaian menggunakan dua metode pendekatan yaitu keilmuwan dan keagamaan.
Kelompok.....10
GAGASAN PENDIDIKAN AL-GAHZALI
·         Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali di lahirkan di Thus, sebuah kota Khurasan, Persia, pada tahun 450 H atau 1058 M.[23] Ayahnya seorang pemintal wool, yang selalu memintal dan menjualnya sendiri di kota itu.
·         Di masa kanak-kanak Imam ghazali belajar:
1.      Ahmad bin Muhammad Ar-Radzikani di Thus kemudian
2.      Abi Nashr al-Ismaili di Jurjani dan akhirnya ia kembali ke Thus lagi. Sesudah itu imam Ghazali pindah ke Nisabur untuk belajar kepada:
3.      al-Juwaini,
4.      Imam al-harmain. Dari beliau ini dia belajar ilmu kalam, ilmu ushul dan ilmu pengetahuan agama lainnya. Ketika gurunya ini meninggal dunia, Al-Ghazali meninggalkan Nishabur menuju ke Istana Nidzam al-Mulk yang menjadi seorang perdana mentri Sultan Bani Saljuk.
·         Beliau diangkat oelh nizam Al-Mulk jadi Guru Besar di Universitas yang didirikannya di baghdad (diangkat 484 H/1091 M). ditengah kesibukannya mengajar, beliau masih sempat mengarang sejumlah kitab seperti:
1.      Al Basith,                           6. Ma’Khadz al-Khalaf
2.      Al Wasith,                          7. Lubab al-Nadzar
3.      Al Wajiz,                            8. Tashin al Ma’akhidz
4.      Khulashah Ilmu Fiqh,       9. Al Mabadi ‘ wa al-Ghayat fi Fann al-Khalaf
5.      Al Munqil fi Ilm Al Jaddal (Ilmu Berdebat),
·         Setelah empat tahun beliau memutuskan untuk berhenti mengajar di Baghdad. Lalu di tinggalkannya kota tersebut untuk menunaikan ibadah haji. Setelah itu beliau ke Syam, hidup dalam Jami’ Umawy dengan kehidupan serba penuh ibadah, dilanjutkan mengembara ke berbagai padang pasir untuk melatih diri menjauhi barang-barang terlarang, meninggalkan kesejahteraan dan kemewahan hidup, mendalami masalah keruhanian dan penghayatan agama.
·         Sekembalinya Imam Ghazali ke Baghdad sekitar sepuluh tahun, beliau pindah ke Naishaburi dan sibuk mengajar disana dalam waktu yang tidak lama, setelah itu beliau meninggal dunia di kota Thus, kota kelahirannya, pada tahun 505 H atau 1111 M.
·         Menurut al-Ghazali, pendekatan diri kepada Allah merupakan tujuan pendidikan. Orang dapat mendekatkan diri kepada Allah hanya setelah memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu sendiri tidak akan dapat diperoleh manusia kecuali melalui pengajaran. tujuan pendidikan, yaitu :
a.    Mendekatkan diri kepada Allah.
b.    Menggali dan mengembangkan potensi atau fitrah manusia.
c.    Mewujudkan profesionalitas manusia untuk mengemban tugas keduniaan dengan sebaik-baiknya.
d.   Membentuk manusia yang berakhlak mulia.
e.    Mengembangkan sifat-sifat manusia yang utama.[25]
·         Dalam pandangan Al-Ghazali ilmu terbagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut :


[1] Baharudin, umiarso, sri minarti, “di khotomi Pendidikan islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) h. 137
[2] Samsul nizar, sejarah pendidikan islam (jibnu majahakarta: kencana, 2007) h. 60
[3] Ibid 61
[4] Ibid 65
[5] Musyrifah susanto, sejarah islam klasik: perkembangan ilmu pengetahuan islam (jakarta: kencana, 2007) h. 58
[6] Ibid h. 88
[7] Ibid 98
[8] Ibid 83
[9] Ibid 118
[10] Ibid 128
[11] Ibid 135
[12] Ibid 158
[13] Ibid 169
[14] Ibid 192
[15] Ibid 222
[16] Ibid 226
[17] Ibid 227
[18] Ibid 228
[19] Ibid 243.
[20] Ibid 253.
[21] Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001) hal 7-22
[22] Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001) hal 7-22
[23] Dr. H, Abuddin Nata, MA, Pemikiran Para Tokoh  Pendidikan Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001) hal.81
[24] Ibid., hal.86
[25] Abidin ibnu rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hal.61

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syarhil "NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM".

"PERSATUAN DAN KESATUAN DARI TEMA NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM” Sebagai hamba yang beriman, marilah kita tundukan kepala seraya...