SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Irfan Mufid, MA.
Diruangan 3.15
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil alamin, segala
puji bagi Allah tuhan semesta Alam, dan sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan Alam nabi besar muhammad saw.
Pertama saya sangat berterima kasih
kepada dosen SPI, yaitu pak Irfan Mufid, MA. yang telah memberikan berbagai
ilmunya selama empat bulan perkuliahan dengan 14 kali pertemuan.
Alhamdulillah tulisan ini penulis ketik
dan bahan di kumpulkan selama empat bulan, ini merupakan penjelasan dan
ringkasan makalah dosen SPI selama perkuliahan SPI, semoga bermanfaat.
Penulis:
SYAHRUL RAMADHAN
(11160110000004)
Komplek Grand Puri Laras, Blok H. No. 94, Jln, Legoso raya,
Pisangan, ciputat, kota tanggerang selatan, banten.
Tanggal: Minggu, 31 Desember 2017
Waktu: 14.03 WIB.
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2017
Kelompok...1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
·
Kata sejarah dalam bahasa arab disebut tarikh yang menurut bahasa
berarti ketentuan masa.
·
Istilah => keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada
masa masih ada
·
Ilmu tarikh => suatu pengetahuan yang gunannya untuk mengetahui keadaan-keadaan
atau kejadian-kejadian yang telah lampau yang sedang terjadi dikalangan ummat
·
KBBI => sejarah berarti => silsilah, asal muasal.
·
SPI adalah:
1.
Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
islam sejak lahirnya hingga sekarang ini
2.
Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan
dan perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan, ide-ide, konsep,
lembaga maupun operasional sejak jaman nabi muhammad saw. hingga saat ini.
·
Ruang lingkup SPI:
1.
Objek => fakta-fakta yang berhubungan dengan perkembangan dan
pertumbuhan pendidikan islam baik formal, informal, maupun nonformal
2.
Fungsi sebagai obyek => aktifitas dari pendidikan itu sendiri
yang menjadi bahan tela’ah
3.
Fungsi sebagai subyek => keberhasilan atau tujuan yang akan
dicapai oleh pendidikan tersebut.
·
Metode untuk penggalian sejarah metode yang umum dipakai:
1.
Metode lisan => pelacakan suatu objek sejarah dengan menggunakan
interview
2.
Metode observasi => objek sejarah di analisis secara langsung
·
Metode yang dipakai dalam penulisan SPI:
1.
Metode deskriptif => ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh
rasulullah saw. yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah,
khususnya berkaitan dengan pendidikan islam.
2.
Metode kompratif => metode yang berusaha membandingkan sebuah
perkembangan pendidikan islam lainnya, pada masa dan tempat tertentu. Dengan
metode ini dapat diketahui persamaan & perbedaan sehingga dapat diajukan
pemecahan yang mungkin keduanya apabila ada kesenjangan.
3.
Metode analisis syntetis => melihat sosok pendidikan islam
secara lebih kritis, ada anlisis dan bahan yang luas serta ada kesimpulan yang
spesifik. Dengan begitu tampak adanya kelebihan dan keluasan pendidikan islam.
·
Penting mempelajari SPI => sejarah menyimpan atau mengandung
kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi
perkembangan kehidupan manusia
·
Kegunaan study SPI:
1.
Mengetahui & memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
islam, sejak zaman lahirnya sampai sekarang.
2.
Menganbil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan
problematika pendidikan islam masa kini
3.
Memiliki sikap positif terhadap perubahan2 dan pembaharuan system
pendidikan islam
·
Periodesasi sejarah pendidikan islam hakikatnya tidak lepas dari
sejarah islam, oleh krn itu periodesasi SPI dapat dikatakan berada dalam
periode2 sejarah islam itu sendiri. Prof. Harun nasution membagi sejarah islam
kepada 3 periode:
1.
Periode klasik
2.
Pertengahan
3.
Modern
Perinciannya:
1.
Masa rasulullah (571-632)
2.
Masa khulafa rasyidin (632-661)
3.
Masa umayyah di damaskus (661-750)
4.
Masa abbasiyah di baghdad (750-1250)
5.
Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah baghdad tahun 1250 M –
Sekarang.
Kelompok....2
PENDIDIKAN ISLAM SEBELUM MADRASAH.
·
Pendidikan islam sebelum periode madrasah:
a.
Khuttab => dari kata katabah yang berarti menulis namun akhirnya
memiliki pengertian sebagai lembaga pendidikan dasar. Khuttab menurut catatan
sejarah sudah ada sejak pra islam diperkirakan mulai dikembangkan oleh
pendatang tanah arab, yang terdiri dari kaum yahudi, nasrani yang mengajarkan
taurat, injil, filsafat, jadal dll. Disana mereka belajar membaca, menulis dan
menghitung untuk perdagangan tapi yang merenggut kesempatan sedikit saja
terbukti pada awal periode dakwah di mekkah belasan saja sahabat yang bisa
melek huruf. Periode awal khuttab oleh nabi itu utk org2 dewasa, & guru
kebanyakan dari non muslim & anak-anak non-formal (diluar sekolah oleh
keluarga). Murid2 yang belajar di khuttab itu ada yang mulai umur 5 dan 6 atau
malah 10 tahun, pelajaran awal yaitu Al-Qur’an dan dasar-dasar agama. Dan
perkembangan selanjutnya gramatika bahasa Arab & ilmu hitung (arithmatika).
Namun tiap wilayah memilki penekanan berbeda:
-
Wilayah maroko => lebih menekankan pengajaran Al-Qur’an
-
Khuttab di spanyol => kemampuan berpuisi
-
Khuttab di afrika => variasi qira’at & kaligrafi & hadis
-
Khuttab wilayah timur sampai india kurikulum campuran Al-Qur’an
tapi tidak memadukan dengan kaligrafi maka dampak murid wilayah timur tulisan
jelek
-
Sejak abad ke-8 M, khuttab mulai mengajarkan pengetahuan umum
disamping ilmu agama. Hal ini terjadi karena persentuhan islam dengan budaya
helenisme (yunani). Selanjutnya khuttab dibedakan dua: khuttab yang mengajarkan
pengetahuan non agama (seculer learning) dan setelah terbuka terhadap
pengetahuan umum, juga filsafat
b.
Rumah-rumah ulama => rumah sebenarnya bukan tempat yang mnyaman
utk belajar. Namun ulama klasik secara ikhlas utk kegiatan belajar. Hal ini
disebabkan ualam tidak memungkinkan dimesjid.
c.
Masjid => lemabag pendidikan dan penyampaian doktrin ajaran
islam. Masjid berkembang menjadi dua bentuk:
1.
Masjid jami’ => tempat jum’at => lebih sedikit dibandingkan
masjid biasa, biasanya memilki halaqah2, majelis2, dan zawiyah2. Dan ini
dikelola pemerintahan dan dibawah otoritas penguasa atau khalifah, ex:
kurikulum, tenaga kerja, pembiayaan
2.
Masjid biasa => tidak
berhubungan dengan kekuasaan.
d.
Halaqah => duduk melingkar dan islam pra-modern telah mengenal
jenjang pendidikan (tsanawiyah amupun aliyah). Mereka yang telah
menyelesaikan pelajaran di khuttab dapat
langsung meneruskan atau bekerja lebih dahulu baru kemudian meneruskan ke
halaqah pada perkembangan hampir semua masjid memiliki halaqah2.
e.
Perpustakaan (maktabah) bukan hanya tempat menyimpan buku tetpi
juga tempat kajian. Ada beberapa
perpustakaan besar yang tercatat ‘chizanah al-hikmah” dan “bait
al-Hikmah”.
1.
Chizanah al-hikmah => perpustakaan pribadi milik ali ibnu yahyu
terletak di karkar di bagian Qufs dekat baghdad dan perpustakaan ini
menyediakan asrama bagi pelajar.
2.
Dar Al-Ilm => abu Qasim ja’far ibn muhammad ibn hamdan Al-Mansur
di mosul
f.
Salon kesusatraan => tempat untuk melakukan kegiatan pertunjukan
pembacaan dan pengkajian sastra atau sebagai sanggar budaya. Salon kesusatraan
ini dimaksudkan adalah majelis khusus yang diadakan oleh khalifah untuk
membahas berbagai macam ilmu pengetahuan. Setelah masa bani umayyah masjid
kemudian dipindahkan keistana dan org2 yang berhak menghadirinya hanya orang2
yang berhak menghadirinya hanya orang2 tertentu saja yang diundang oleh
khalifah. Pada masa daulah abbasiyah majelis ini menjadi kebanggaan khalifah.
Kelompok....3
PENDIDIKAN ISLAM MASA RASULULLAH SAW.
·
Pendidikan masa rasulullah saw. dibagi menjadi dua fase:
1.
Fase mekkah => mengajarkan secara sembunyi-sembunyi dirumah
Al-Arqam bin Abil Arqam, untuk pertemuan dengan sahabat-sahabat pengikutnya.
Rumah Al-Arqam inilah pendidikan pertama dalam islam. 3 tahun sembunyi-sembunyi
kemudian ternag-terangan cara nabi menyiarkan islam dengan berpidato dan tablig
di tempat2 yang ramai di kunjungi orang seperti ‘ukaz terutama musim haji. Karena
siksaan nabi hijrah (mengusir) ke habasyah. Nabi sendiri tetap di mekkah di
bela oleh pamannya abu thalib. Setelah paman & khadijah meninggal sewenang2
kafir Quraisy lalu nabi hijrah ke madinah.
Pengajaran di
mekkah:
-
Keimanan kpd allah yang patut di sembah
-
Amal ibadah (sholat)
-
Ahlak baik, menepati janji, pemaaf, adil, tlong menolong dll
-
Akhlak jahat dilarang, syirik, zina, sombong
Materi
pendidikan masa itu:
-
Tauhid
-
Baca tulis Al-Qur’an, hafal Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an dan lembaga
pendidikan islam Cuma ada dua:
(a). Arqam &
(b). Khuttab
2.
Fase Madinah => setelah hijrah usaha pertama adalah membangun
masjid, lalu masjid ini jadi sembahyang berjama’ah & membacakan Qur’an serta sholat berjama’ah & musyawarah.
Nabi mempersatukan Aus & muhajirin serta bikin persatuan dnegan yahudi di
madinah intisari pendidikan dimadinah:
-
Keimanan & ibadat
-
Akhlak => adab masuk rumah orang bercakap-cakap, bertetangga dan
bergaul dengan masyarakat.
-
Pendiidkan kesehatan jasmani, mandi, wudu, sholat, puasa, haji
& gerak-gerik dalam sholat.
-
Syariat yang berhubungan dengan masyarakat ada 4 yaitu:
1.
Hukum perkawinan & warisan
2.
Hubungan manusia dengan wanusia atau hukum perdata
3.
Ekonomi dan pemerintahan
4.
Qishash ta’zir dan hukum pidana
Materi pendidikan
islam:
-
Pendidikan ukhwah
-
Pendidikan kesejahteraan sosial
-
Pendidikan kesejahteraan
keluarga & kaum kerabat
-
Pendidikan hamkam (pertahanan & keamanan)
Metode
pendidikan islam:
1.
Ceramah 5.
Metode kisah
2.
Dialog 6.
Metode pembinaan
3.
Diskusi & tanggung jawab 7.
Metode hafalan
4.
Perumpamaan
·
Kurikulum pendiidkan islam masa klasik masa rasulullah (12 Sh- 11
H)
a.
Periode mekkah => pengajaran yang diberikan berkisar 93 surat
& petunjuk yang disebut sunnah dan hadits. Pada umumnya materi ayat2
makiyah & hadis itu menitik beratkan pada teologi, ibadah & akhlak.
b.
Periode madinah => membangun amsjid,ayat Al-Qur’an yang diterima
22 surah sepertiga dari isi Al-Qur’an materi pendidikan berkisar pada keimanan,
ibadah, akhlak, kesehatan jasmani, dan pengetahuan kemasyarakatan.
·
Kurikulum pendidikan masa khulafa rasyidin (12-14 H 632-661 M)
=> sisitem pendidikan mandiri, tidak dikelola oleh pemerintah, kecuali masa
umar bin Al-Khattab yang turut campur dalam amteri kurikulum pada khuttab. Pusat pendidikan masa khulafa
tidak hanya di madinah tetapi menyebar di makkah, madinah (hijaz), basrah,
kufah (iraq), palestina (syam), fistat (mesir).
·
Materi pendidikan pada masa sebelum
umar bin khattab, utk pendidikan dasar:
a.
Membaca dan menulis
b.
Membaca & menghafal Al-Qur’an
c.
Pokok-pokok agama islam. Ex: cara wudhu, shalat, shaum.
Setelah umar
jadi khalifah ia menginstruksikan:
a.
Berenang
b.
Mengendarai unta
c.
Memanah
d.
Membaca & menghafal syair.
Dan materi
untuk tingkat menengah dan tinggi :
a.
Qur’an dan Tafsirnya
b.
Hadis & pengumpulannya
c.
Fiqih (tasyri’)
Filsafat dan
ilmu duniawi belum berkembang masa itu karena masih pada urusan wawasan Qur’an
& hadis.
·
Kepemimpinan khulafa ur-rasyidin:
a.
Abu bakar (632-634) => umar menyarankan untuk mengumpulkan
al-Qur’an. Pola pendidikan masa nabi baik materi maupun lembaga pendidikan.
b.
Umar bin khattab (634-644) => masa ini kondisi politik stabil
=> perluasan wilayah, semenanjung arabiah, palestina, syiria, irak, persia
& mesir. Beliau ini mengangkat guru-guru tiap daerah taklukan, & bertugas mengajar Al-Qur’an
& fiqih diantara yang ditunjuk
-
Basyrah =>Abdurrahman bin Ma’qal & imran bin Al-Hasim
-
Syiria => abdurrahman bin Ghanam
-
Mesir => hasan bin ali bin jabalah
Metode guru
duduk di halaman mesjid & murid melingkarinya.
c.
Usman bin Affan (644-656 M) => pendidikan tidak jauh dengan sebelumnya,
hanya melanjutkan yang ada & sedikit
perubahan. Para sahabat yang dekat dengan rasulullah yang tidak diperbolehkan
keluar oleh khalifah umar dari madinah, diberikan kebebasan oleh usman. Dimasa
usman ide cemerlang yaitu mengumpulkan tulisan ayat2 Qur’an. Adapun tim:
-
Zaid bin tsabit
-
Abdullah bin zubair
-
Zaid bin tsabit
-
Abdurrahman bin harits
Masa usman
pemerintah tidak mengangkat guru, diserahkan ke umat & mengharap ridho
Allah.
d.
Masa Ali (656-661 / 35-40)
Masa
pemerintahan di guncang oleh tholha, aisyah & abdullah bin zubair keslah
pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap usman. Disebut pernag jamal karena
aisyah mengendarai unta, dan muawiyah di siffin.
Kelompok...4
PENDIDIKAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH
·
Tujuan pendidikan islam keluar tidak lain adalah untuk menyampaiakn
ajaran islam kepada amsyarakat bangsa/suku bangsa agar mereka menerimanya menjadi system hidup yang
dikirim:
-
Zaid bin harisah
-
Ja’far bin Abi thalib
-
Abdullah bi ruwahah & khalid bin wlaid
·
Visi pendidikan => unggul dalam ilmu agama dan umum sejalan
dengan kebutuhan zaman & masing-masing wilayah islam.
·
Misi pendidikan:
a.
Menyeleggarakan pendidikan agama & umum secara seimbang
b.
Melakukan penataan kelembagaan dan aspek2 pendidikan islam
c.
Memberi pelayanan pendidikan pada seluruh wilayah islam secara adil
merata
d.
Menjadikan pendidikan sebagai penopang utama kemajuan wialayah
islam
e.
Memperdayakan masyarakat agar dapat memecahkan masalahnya sesuai
dengan kemampuan sendiri
·
Tujuannya adalah mengahsilkan sumber daya manusia yang unggul
secara seimbang dalam ilmu agama dan umum serta mampu menerapkannya bagi
kemajuan wilayah islam.
·
Lembaga pendidikan:
a.
Madrasah => mencontoh praktek-praktek halaqah2 gerakaan nasional
yang telah terpengaruh oleh budaya helenisme dan berkembang pesat pada masa
pemerintah abbasiyah.
b.
Khuttab => sebelum datang islam telah mengenal lembaga
pendidikan rendah, yaitu: khuttab. Kataba => menulis, maktab => tempat
dimana dilangsungkan kegiatan untuk menulis.
c.
Masjid => sajada (fi’il madi) yusajidu (mudhara’i)
masaajid/sajdan (masdar) tempat sujud. Istilah => tempat sholat dan
bermunajat kepada Allah sang pencipta khalid & tempat merenung dan menata
masa depan (zikir). Masjid pertama di bangun masjid Quba, setelah nabi hijrah
ke madinah => sistem halaqah.
d.
Majelis => menunjuk pada tempat-tempat pelaksanaan belajar
mengajar => diskusi => transfer ilmu.
e.
Rumah-rumah ulama.
·
Pendidikan islam secara fungsional adalah merupakan upaya muslim
merekayasa pembentukan al-insan al-kamil melalui penciptaan edukatif yang
kondusif. Etimologi yunani, curir => pelari => curere => jarak yang
harus ditempuh oleh pelari => dalam istilah pendidikan “circle of in
struction” suatu lingkaran dan pengajaran dimana guru dan murid terlibat di
dlaamnya. Sementara pendapat lain kurikulum adalah arena perbandingan tempat
pelajar bertanding untuk menguasai pelajaran guna mencapai garis penamat berupa
diploma, ijazah atau gelar sarjana.
·
Kurikulum dalam kosa kata arab => manhaj yang berarti jalan yang
terang yang dilalui manusia dalam kehidupannya. Manhaj/kurikulum => jalan
yang terang yang dilalui pendidikan
·
Pendidikan masa bani umayyah meliputi:
a.
Ilmu agama => Al-qur’an, hadis, fiqih, masa umar bin abdul aziz
(99-101 H) dilakukan proses pembukuan hadits sehingga studi hadits mengalami
perkembangan pesat
b.
Ilmu sejarah & geografi => pelajaran hidup, kisah dan
riwayat
c.
Ilmu bahasa => nahwu & sharaf
d.
Filsafat => segala ilmu pada umumnya bersal dari abahsa asing.
Ex: mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung.
·
Tugas peserta didik:
1.
Membersihkan hati untuk menuntut ilmu
2.
Tujuan belajar hendaknya untuk menghiasi ruh
3.
Memiliki kemauan yang kuat untuk mencari dan menuntut ilmu
4.
Wajib menghormati pendidiknya.
·
Materi dan metode pendidikan :
1.
Pendidikan tauhid & keimanan
2.
Pendidikan ibadah, puasa, zakat & haji
3.
Pendidkan ahlak => adab masuk rumah
4.
Pendidikan kesehatan => rukuk, sujud, wudhu
5.
Pendidikan syariah masyarakat:
a.
Hukum perkawinan & warisan
b.
Pergaulan manusia dengan manusia, hokum perdata
c.
Ekonomi & pemerintahan
·
Tenaga pendidik. Pendidik => orang yang memiliki tanggung jawab
untuk mendidik. Perspektif islam => orang2 yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik dengan menguapayakan perkembangan seluruh potensi
peserta didik, baik potensi efektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai
dengan nilai2 ajaran islam.
Kelompok....5
PENDIDIKAN MASA ABBASIYAH
·
Periode abbasiyah dibagi menjadi 5:
1.
Periode I (132-232 / 750-847) => pengaruh persia I
2.
Periode II (232-334 / 847-945) => pengaruh turki I
3.
Periode III (334-447 / 945-1055) => dinasti buwaihi &
pengaruh persia II
4.
Periode IV (447-590 / 1055-1194) => bani saljuk & turki II
5.
Periode V (590-656 / 1194-1250) => masa kebebasan dari pengaruh
dinasti lain.
·
Abbasiyah mencapai puncak pada masa:
1.
Harun Ar-Rasyidin (786-809 M)
2.
Putra Al-Makmum (813-833 M) & mendirikan sekolah.
·
Lembaga pendidikan mas aAbbasiyah: menurut hasan ‘abd al-‘Al:
a.
Lembaga pendidikan dasar (al-khuttab)
b.
Lembaga pendidikan masjid (al-masjid)
c.
Kedai pedagang kitab (tokoh-tokoh buku)
d.
Tempat tinggal pra sarjana (rumah ulama)
e.
Sanggar seni dan sastra
f.
Perpustakaan
g.
Lembaga pendidikan sekolah (Al-Madrasah)
·
Lembaga pada masa harun Ar-Rasyid:
1.
Khuttab/maktab 6.
perpustakaan
2.
Pendidikan rendah di istana 7.
masjid
3.
Tokoh2 buku 8.
Rumah ulama
4.
Majelis/salon kesusastraan 9.
madrasah
5.
Rumah sakit
·
Tingkatan sekolah:
1.
Sekolah rendah => anak2 istana, tokoh2 buku, pinggir pasar.
2.
Tingkat menengah => mesjid, majlis sastra, sambungan dari
khuttab
3.
Tingkat perguruan tinggi => Baitul hikmah di baghdad dan darul
ilmi di mesir (kairo).
·
Materi pendidikan:
1.
Wajib:
a.
Al-Qur’an
b.
Shalat
c.
Do’a
d.
Sedikit ilmu nahwu
e.
Membaca & menulis
2.
Pilihan:
a.
Berhitung
b.
Semua ilmu nahwu => tuntas dan detail
c.
Syair-syair
d.
Riwayat/tarikh arab
·
Metode pendidikan:
1.
Metode lisan, dikte, ceramah, qira’ah & diskusi.
a.
Dikte (ilmiah) => dianggap baik dan aman karena dengan imla ini
murid mempunyai catatn yang akan membentuk jika ia lupa nanti, sangat penting
karena belum ada buku cetak.
b.
Ceramah disebut al-sama’ => guru menjelaskan isi buku dengan
hafalan dan murid mendengarkan.
c.
Qira’ah => untuk belajar
membaca dan diskusi merupakan metode khas masa ini.
2.
Metode menghafal => murid harus membaca berulang kali pelajaran
hingga melekat pada benak meeka. Sehingga nanti murid akan mengeluarkan
pendpata sendiri, ketika debat & diskusi bisa merespon, mematahkan lawan
& memunculkan yang baru.
3.
Tulisan => paling penting
=> pengkopian karya ulama.
·
Metode mengajar => guru mengajar kepada murid seorang demi
seorang dan harus mengajar berganti2, oleh karenanya biasa diadakan guru bantu.
Mereka belum memakai bangku, meja, & papan tulis, hanya memakai batu &
kertas berhaja dan murid bersilh (halaqah) mengelilingi guru, metodenya
halaqah, guru duduk diatas tikar & banyak sedikit murid bergantung kualitas
ulamanya.
·
Pada masa ini belum ada kitab2 yang ditetapkan untuk mengajar
seperti sekarang, krn belum ada percetakan seperti sekarang, belajar tidak
sekaligus tapi satu demi satu, misal mula2 Al-Qur’an setelah tamat atau hafal
diajarkan nahwu/saraf baru yang lain.
·
Peserta didik dan murid:
1.
Jabir bin hayyan (721-815
M) kimia
2.
Abu nawas (747-815
M) syair
3.
Imam syafi’i (767-820
M) fikih
4.
Nuhammad ibn umar al-Waqidi (748-823
M) sejarah, fikih, hadis.
5.
Ibnu hisya (w.
834 M) sejarah
6.
Al-nazzam (801-835) teologi
7.
Ahmad bin hanbal (780-855
M) fikih
8.
Ibn sa’id (w.
834 M) sejarah
9.
Muhammad ibn said (784-845
M) sejarah & hadis
10.
Al-khawarizmi (780-847
M) astronomi
11.
Abu al-huzail al-‘allaf (752-849
M) teologi mu’tazilah
12.
Ishaq al-washili (767-850
M) syair, penyanyi
13.
Al-jahiz (776-869
M) sastrawan
14.
Imam bukhari (810-870
M) hadist
15.
Hunayn ibn ishaq (809-873
M) fisika, kedokteran
·
Peserta didik dan guru amsa Al-Ma’mun:
1.
Muhammad ibn sa’ad (168-230 H / 784-845 M) => di bashrah w. Di
baghdad => ahli hadis dan sejarah, guru banyak khusus pada Al-Waqidi.
2.
Imam syafi’i (767-820 M) => ahli fikih, belajar hukum pada imam
malik bin anas. Guru:
a.
Mekkah:
-
Sufyan bin uyainah
-
Sa’ad bin salim al-kadda
-
Aziz bin abi zuwad
b.
Madinah:
-
Malik bin anas
-
Ibrahim bin sa’ad al-ansari
-
Abdullah ibn nafi’
c.
Irak:
-
Waki bin jarrah
-
Abu usamah
-
Abd al-wahhab ibn al-majid
d.
Yaman:
-
Hisyam ibnu yusuf
-
Umar ibn abi salmah
-
Yahya ibn hasan
3.
Ahmad bin hanbal (780-855) => guru pada imam syafi’i langsung,
guru utama sufyan bin uyaniyah => tokoh ahli mazhab hejaz. Guru yg lain
banyak.
·
Tujuan pendidikan:
1.
Tujuan keagamaan dan akhlak => di didik al-Qur’an karena hal itu
suatu kewajiban dalam agama, supaya mereka mengikuti ajaran agama &
berakhlak menurut agama.
2.
Tujuan kemasyarakatn =>pemuda-pemuda belajar suapaya mengubah
dan memperbaiki masyarakat, dari masyarakat yang penuh kejahilan shingga maju
dan makmur.
3.
Cinta kan ilmu pengetahuan dan senang mencapai ilmu itu. Merka
belajar tidak mengarap apa-apa selain berdalam-dalam ilmu pengetahuan.
4.
Tujuan kebendaan => mendapat penghidupan yang layak, pangkat
tinggi, kemegahan dan kekuasaan.
·
An-namiry Al-Qurtubi (w. 463 H / 1071 M) => tuntutlah ilmu
karena ilmu itu menjadi penolong agama (tujuan keagamaan) menajamkan otak
(tujuan ilmiah) teman ketika sendiri (tujuan kemasyarakatan) berfaedah dalam
majelis2 dan menarik harta benda (tujuan
kebendaan)
Kelompok....6
PENDIDIKAN MASA NIZAMIYAH DAN AL-AZHAR
·
Mengenai madarasah:
1.
Sebelum abad ke-10 madrasah pertama Al-baihaqiah di kota naisabur.
2.
Penelitian Richard Bulliet => dua abad sebelum berdiri nizamiah
telah berdiri madrasah naisabur yaitu madrasah miyan dahiya.
3.
Pendapat kebanyakan madrasah pertama kali dunia islam adalah masa
dinasti saljuk, penggagas adalah seorang wajir dinasti saljuk bernama =>
nizam Al-mulk (465-485 H) => masa pemerintahan sultan Arsalan & sultan
Malik syah.
·
Darul ilmi = kairo &
Baitul hikma => baghdad ada yg bilang perpustakaan ada yg bilang madrasah.
·
Madrasah nizamiyah => masa malik syah abad ke. 5 H. Madrasah2
yang didirikan nizam Al-mulk dinamai madrasah nizamiyah, tiap2 kota besar. Yang
terbesar adalah di baghdad. Mulai di bangun tahun 457 H / 1065 M. Selesai 459.
Madrasah ini seperti fakultas2 mengingat guru-gurunya ex: syirazi, al-ghazali,
ibnu sabbag, ibnu al-anbari dll.
·
Alasan madrasah nizamiyah sangat populer adalah nizamiyah bukan
madrasah pertama dalam islam, tetapi system sunni. Madrasah ini juga ada tujuan
politik yaitu membentuk opini terhadap syi’ah.
·
Ada pendapat nizamiyah milik pribadi nizam al-mulk dan ada
pemerintahan, dua=duanya bisa dilihat dari oposisi, pengaruh dan pengorbanan
nizam Al-mulk ada benarnya & disisilain kebijakan politik pemerintah untuk
mempertahankan kekuasaan & simpati masyarakat.
·
Latar berdirinya nizamiyah => karena perseteruan antara kelompok
sunni : dinasti saljuk & kelompok syi’ah , dinasti fatimiyah di mesir.
Karena dinasti saljuk yakin bahwa ideologi harus di lawan dengan ideologi.
·
Dinasti saljuk (447-656 H) => latar belakang agama , suku,
sosial, budaya yang berbeda. Diansti saljuk melakukan propaganda perbandingan
dengan melalui institusi pendidikan madrasah, agar pengaruh aliran syi’i
peninggalan buwaihi yang ada di tengah2 masyarakat menjadi berkurang. Ex:
universitas nizamiyah baghdad utk menandingi Al-Azhar di kairo (fatimiyah)
syiah.
·
Al-azhar => jawhar khattib al-siqili mendirikan amsjid al-Azhar
pada tanggal 17 ramadhan tahun 359 H / 970 M. Dikemudian hari masjid ini
berkembang menjadi universitas pada akhir masa al-mu’iz lidinillah Al-fatimi
pada safar 365 H (oktober 975 M). Anam al-Azhar diambil dari Al-zahra =>
julukan fatimah, putri nabi muhammad saw. dinasti ali bin abi thalib, imamiyah
syiah pertama.
·
Masjid al-Azhar pertama di kairo selesai di bangun pada 361 H / 972
M. Merupakan masjid pertama di cairo dn masjid keempat di mesir setelah masjid
amr bin ash, masjid ‘ashar dan amsjid ahmad ibn thulun. Ini usaha fatimiyah
menyebarkan paham syi’ah.
·
Guru di al-Azhar diangkat oleh khalifahya’qub bin kalas mengajukan
pendapat kepada khalifah Al-Aziz mentri khalifah agar al-Azhar jangan saja
tempat mendirikan sholat tapi jadi lembaga pendidikan. Al-jami’ al-azhar
didirikan oleh jauhar al-khatib al-shiqilly pada bulan ramadhan tahun 361 H/
972 M, sudah berumur 1021 tahun H --à benar nggak ???
·
Tujuan didirikan nizamiyah => memperkuat saljuk & menyiarkan
mazhab keagamaan. Alasan saljuk antusias mendirikan:
a.
Untuk menganbil hati rakyat => militer saljuk bukan orang arab
& keterunan nabi SAW. cara agar masyarakat simpati adalah dengan jalan
memajukan agama.
b.
Untuk mengaharap pahala & ampunan dari tuhan
c.
Untuk memelihara kehidupan anaknya di kemudian hari. Mereka
khawatir nanti harta kekayan di ambil sultan, oleh sebab itu mereka mewakafkan
harta mereka & pengurus wakaf anak mereka sendiri
d.
Untuk memperkuat aliran keagamaan pemerintah.
·
kurikulum madrasah nizamiyah & Al-Azhar:
1.
nizamiyah => hanya ilmu2 syariat saja. Bukti:
a.
tidak ada ahli sejarah mengatakan bahwa di antara mata pelajaran
nya ada ilmu kedokteran, falak, hanya ada ilmu nahwu, kalam, fikih.
b.
Guru-guru disana adalah ulama-ualam syariah:
-
Abu ishaq al-syarazi
-
Al-ghazali
-
Al-Qazwaini
-
Ibnu jauzi
c.
Pendiri nizamiyah bukanlah orang ayng membela ilmu filsafat &
bukan pula pembebas filsafat
d.
Zaman nizamiah => zaman menindas filosof. Dengan ini madrasah
nizamiyah diajarkan fiqh 4 mazhab.
·
Bukti-bukti lain:
a.
Nizamiyah wadah yang disediakan utk kepentingan mazhab syafi’i
dalam fiqh & ushul fiqh
b.
Pejabat dan ulama nizamiyah harus bermazhab syafi’i
c.
Harus ada tenaga Al-Qur’an dan bahasa Arab, fisika, kimia,
astronomi tdk masuk dalam kurikulum.
·
Guru pertama nizamiyah abu ishaq al-syarazi.
·
Al-Azhar => mazhab syi’ah => mazhab yang lain tidak
diajarkan. Pada masa Al-‘Aziz (387 H / 988 M). Dengan usaha wazirnya ya’qub bin
kils, Al-azhar jadi universitas islam. Di dalam ilmunya ada:
1.
Agama:
a.
Tafsir f.
Nahwu sorof
b.
Qira’at g.
lughah
c.
Hadis h.
Al-bayan
d.
Fiqih i.
Al-adab
e.
Al-kalam
2.
Aqliyah:
a.
Filsafat
b.
Ilmu ukur f.
Kedokteran j. sejarah
c.
Falak g.
Sihir k. Ilmu bumi.
d.
Nujum h.
kimia
e.
Musik i.
Ilmu pasti
·
Al-azhar pusat ilmu & filsafat disamping darul hikmah yang
didirikan oleh khalifah Al-hakim (395 H / 1005 M). Setelah fatimi jatuh di
gantikan Al-ayubi, al-azhar jadi sunyi dan senyap. Salahuddin memerintah agar
bekas fatimiyah syi’ah dihapus & dilenyapkan dan sembahyang jum’at di
Al-Azhar dihentikan kurang lebi 1 abad lamanya. Dan pengajaran dipindahkan ke
madrasah shalahiyah.
·
Setelah sultan baibars memerintah mesir (665 H) / 1266 M) lalu
iperintahnya agar mendirikan sembahyang jum’at di Al-Azhar. Baibars membuka
kembali al-Azhar, tapi ilmu fiqih mulanya mazhab syafi’i. Kemuian baru mazhab
lain.
·
Metode di nizamiyah dan Al-Azhar:
1.
Nizamiyah => guru berdiri didepan kelas dan menyajikan materi
kuliah & pelajaran mendengar sambil mencatat. Lalu setelah itu dialog
2.
Al-azhar => halaqah. Setelah merasa cukup ilmu dia minta izin
lalu mengajar dan mendirikan halaqah sendiri (diberi ijazah). Guru =>
syeikh, kadang duduk diatas kursi, dikelilingi pelajar dengan menerangkan isi
kitab.
·
Pada masa mamalik => sistem di Al-azhar para mahasiswa diberikan
kebebasan memilih mata kuliah yang dipelajarinya, setelah dikuasai, lalu
memilih dosen lain. Setelah itu diberi gelar/ijazah, dalam ijazah itu
diterangkan:
-
Nama mahasiswa :
-
Nama Dosen :
-
Mazhab :
-
Tanggal dikeluarkan:
·
Para pendidik nizamiah:
a.
Abu ishak Al-syirazi (w. 476 H)
b.
Abu nashr as-shabbagh (w. 477 H)
c.
Abu Qasim Al-‘alawi ( 482 H)
d.
Abu abdullah al-thabari (495 H)
e.
Abu hamid Al-Ghazali (505 H)
f.
Al-firuzabadi (w. 817 H)
·
Pendidik Al-Azhar:
a.
Hasan ibn ibrahim/ ibn zulaq (w. 387 H)
b.
Al-amir al-mukhtar ‘izzu mulk muhamad ibn abdullah (w. 450 H)
c.
Abu abdillah l-Qudha’i (w. 454 H)
d.
Abu ali muhammad bin Al-Hasan bin Al-haitam (w. 436 H)
·
Mengajar :
a.
Ali bin yusuf ibn jarir al-hikmi (w. 713 H) => dosen peneliti
b.
Diwa muddin Al-qirmani => fiqih & ilmu qira’at
c.
Syamsuddin al-ash bahani => dosen pemikiran
d.
Syarifuddin al-zawawi al-maliki
e.
Dunbur ibn Abdillah al-sibziwani (w. 801 H) => dosen ilmu
Aqliyah
f.
Badruddin muhammad ibn Abi bakar al-dimamini (w. 827 H) => dosen
nahwu, nujum fiqh.
·
Ulama-ulama yang ke Al-Azhar:
a.
Ibn khaldum (784 / 1382 M)
b.
Ibn hajar Al-Asqalani (w. 808 / 1406 M)
c.
Taqiy al-din Al-magribi ( w. 845 / 1441 M)
d.
Jalaluddin al-suyuti (w. 911 H/ 1505 M)
·
Tujuan didirikan Al-Azhar:
a.
Mengemukakan kebenaran & pengaruh islam terhadap kemajuan umat
islam
b.
Memberikan perhatian penuh terhadap kebangkitan ilmu, pemikiran,
keruhanian bangsa arab
c.
Mencetak ilmuwan agama yang aktif salam semua kegiatan, karya,
kepemimpinan
d.
Meningkatkan hubungan kebudayaan & ilmiah dengan uni. Diluar
islam
Ringkasan
Makalah Tentang: kel. 7
“PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI DUNIA ISLAM”
A.
Ilmu perspektif Islam.
Istilah Ilmu dalam
bahasa Arab berasal dari kata kerja (fi’il) alima yang berarti mengetahui. Dan
kata ilmu itu kata benda abstrak atau masdar, dan kalau dilanjutkan menjadi
‘alim, yaitu orang yang tahu (subyek), sedang yang menjadi obyek ilmu disebiut
ma’lum, atau yang diketahui. Kata ‘ilm dari segi bahasa berarti “kejelasan”, karena
itu segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Ex: alam
(bendera), a’lam (gunung-gunung), ‘alamat (alamat) dan sebagainya. Dengan
demikian, kata “ilmu” adalah pengetahuan yang jelas tentang sesuatu.
B.
Masa nabi saw. dan Khulafa Ar-rasyidin.
Kegiatan pengembangan
ilmu masa nabi:
1.
Wahyu pertama “Iqra”, “bacalah”
2.
Kekuatan hafalan bangsa arab di pertahankan oleh nabi, utk
pengembangan ilmu.
3.
Nabi membuat tradisi bru, yaitu mencatat dan menulis.
(a)....Pola pendidikan masa abubakar masih
seperti zaman nabi muhammad, baik dari segi materi maupun lembaga pendidikan.
Materi:
-
Tauhid
-
Keimanan -> hanya Allah yg Wajib disembah.
-
Akhlaq -> adab masuk rumah, sopan bertetangga.
-
Ibadah
-
Kesehatan -> kebersihan, dll.
(b).....Umar
bin khattab -> Wilayah islam pada saat itu meliputi semenanjung arabia,
palestina, syiria, irak, persia dan mesir. Pendidikan masa umar lebih maju di
samping telah ditetapkan masjid sebagai pusat pendidikan, juga tlah terbentuk
pusat2 pendidikan dri berbagai kota dgn materi yg dikembangkan baik bahasa,
menulis dll.
(c)......Utsman
bin affan “Usman ibn Abil Ash Ibn Umaiyah” masuk islam atas seruan abu bakar.
Pelaksanaan pndidikan masa ini tidak
jauh beda dgn sblumnya, hanya melanjutkan.
(d)......Ali
bin abi Thalib, pendidikan tidak kondusif dan pengembangan ilmu kurang karena
ali sibuk dengan berbagai peperangan jamal & siffin.
KESIMPULAN
-> Masa khulafa al-rasyidin tdk jauh berbeda dgn mas anabi yg menekan pd
pengajaran baca tulis & dokrin dri al-Qur’an & hdis. Pusat pndidikan
masa khulafa:
-
Mekkah
-
Madinah
-
Basrah
-
Kuffah
-
Damsyik (syam)
-
mesir[1]
C.
Masa dinasti Umayyah.
Berkuasa 40-132 H. /
660-750 M. = 92 tahun..... Masa ini pola pendidikan bersifat desentrasi, yaitu
pendidikan tidsak hanya berpusat di ibu kota negara saja tetapi sudah
dikembangkan secara otonom di daerah yg telah di kuasai seiriung dgn ekspansi
teritorial. Dianatara ilmu yang di kembangkan:
- Kedokteran
- Filsafat
- Astronomi
(perbintangan)
- Ilmu pasti
- Ilmu sastra
- Seni
pembangunan
- Seni rupa
- Seni suara
Pola pendidikan
masa ini lebih berkembang dari masa khulafa al-rasyidin, ilmu-ilmu masa ini:
1.
Ilmu hadis.
a.
Umar bin abdul Aziz, (717-720)
program utama yaitu pengumpulan hadis, abu bakar Muhammad bin muslim bin
ubaidillah bin Syihab az-zuhri, ia bekerja dengan beberapa perawi. KRITIKAN
-> Apakah ini imam muslim ? Imam muslim ( 767-820).
b.
Abu bakar Muhammad, dianggap pengumpul hadis yg pertama pada masa
Umar bin Abdul aziz. Jejak abu baakr bin muhamad ini di ikuti generasi di
bawahnya yaitu Imam Malik (715-795).
2.
Ilmu tafsir.
Setelah
rasulullah wafat para sahabat nabi seperti:
- Ali bin abi
thalib
- Abdullah bin
abbas
- Abdullah bin
mas’ud
- Ubay bin ka’ab,
mulai menafsirkan ayat2 Qur’an bersandar pada pndengaran mereka masa
rasulullah.
3.
Ilmu Fiqih
Masa khulafa penetapan hukum disamping
rasulullah, ada metode hukum -> ijtihad. Tahap perkembangan pemikiran islam
lahir sebuah ilmu hukum disebut fiqih. Muncul tokoh:
a.
Sa’id bin Al-Musayyid (madinah)
b.
Salim bin Abdullah bin Umar (Madinah)
c.
Rabi’ah bin Abdurrahman (madinah)
d.
Az-zuhri (Madinah)
e.
Ibrahim bin nakha’ai (kuffah)
f.
Alhasan basri (Basrah) w. 110 / 727.
g.
Thawwus bin khaissan (yaman)
h.
Atha bin ra’bah (mekah)
i.
Asy-syu’aibi (kufah)
j.
Makhul (syam).[2]
4.
Ilmu tasawuf.
Munculnya tasawuf karena setelah umat islam
semakin jauh dari nabi, terkadang hidupnya tak terkendali utamanya dalam hal
kecintaan terhadap materi. Tohoh2:
a.
Hasan al-Basri
b.
Sufyan Ats-tsauri
c.
Rabi’ah Al-adawiyah
d.
Ibrahim bin Adham
5.
Ilmu Sejarah dan geografi -> ubay ibn syariyah Al-jurhumi
menulis berbagai peristiwa sejarah.
6.
Ilmu bahasa Arab.
7.
Filsafat.[3]
D.
Masa Dinasti Abbasiyah.
Berkuasa 5 abad
132-656 H. / 750-1258 M. = 524 Tahun. Di hancurkan hulagu kan (cucu jengis
khan). Kahilfah-khalifah besar:
a.
Abu abbas as safa
b.
Abu ja’far Al-Mansyur
c.
Harun ar-rasyid
d.
Al-makmun
e.
Al-mu’tazim
f.
Al-watsik
Selama bekuasa dinasti abbasiyah mengalami
kejayaan mulai berdirinya sampai masa al-watsik Billah tahun 232 H / 879
M. = 100 tahun kejayaan.[4]
Adapun ilmu2 yg
brkmbang:
a.
Hadis
1.
Imam al-bukhari 194-256 H.
-> baghdad.
2.
Imam muslim w. 216 H -> Naisabur
3.
Abu dawud
4.
Ibnu majah
5.
At-tirmidzi
6.
An-nasai
b.
Ilmu tafsir.
1.
Ibnu jarir at-tabari tafsir Al-Qur’anul Azim 30 juz.
2.
Abu muslim muhammad bin Bahr isfahany (mu’tazilah), tafsirnya 14 jilid.[5]
c.
Ilmu fikih. Ahli fikih:
1.
Imam abu hanifah
2.
Imam malik bin anas
3.
Imam syafii
4.
Imam hanbali
d.
Filsafat islam:
1.
Al-kindi (185-252 H / 805-873 M)-> filosof arab.
2.
Al-farabi (180-260 H / 780-863 M) -> diberi gelar guru besar
kedua, setelah aristoteles yang menjadi guru besar pertama.[6]
3.
Ibnu sina (370-480 H / 980-1060 M) di eropa dengan avicena.
Terkenal juga dengan idenya mengenai faham serba wujud atau wahdatul wujud,
juga ahli fisika dan jiwa. Karangan ibnu sina lebih dari 200 buku:
a.
Asy-syifa -> filsafat dari 4 bagian dalamnya; Logika, Fisika,
matematika, metafisika.
b.
Al-Qonun (Canon of medicine) -> buku rujukan standar eropa abad
17.
4.
Ibnu Rusyd ( 250-675 / 1126-1198 M) -> ahli filsafat
terkenal averoes, dia bapak
rasionalisme. Karya:
a.
Fasul maqal fima baina al-hikmati qasyari’at minal ittisal
b.
Bidyatul mujtahid
c.
Tahafut tahafud
d.
Fikih
Karyanya kini
banyak dijumpai diperpustakaan eropa.[7]
e.
Ilmu tasawuf:
1.
Al-Qusyairi -> tasawuf al-risalahul Qusyairiyah.
2.
Al-ghazali -> ihya ulumuddin
3.
Syahabuddin -> awarifu ma;arif.
f.
Sejarah
g.
Kedokteran -> kemajuan pada amsa khalifah harun ar-rasyid dan
khalifah2 besar setelahnya. Pada waktu itu didirikan sekolah2 tinggi
kedokteran.[8]
Ahli kedoteran
muslim:
1.
Hunain ibnu ishak ( 809-874 M) -> dokter spesialis mata.
2.
Ibnu sina -> Qanun.
h.
Matematika :
1.
Al-khawarizmi (194-266) menyusun Al-jabar dan menemukan angka nol
(0). Angka 1-9 dari Hindu.
2.
Umar khayyan. Buku karyanya adalah tereatise On Algebra di
terjemahkan kedalam bahasa ingris.
i.
Astronomi:
1.
Abu mansur Al-Falaqi
2.
Jabir Al-batani, pencipta alat teropong pertama.
E.
Andalusia
Islam masuk pertama kali
ke spanyol pada tahun 711 M, melalui jalur afrika Utara. Spanyol sebelum
kedatangan islam dikenal dengan anam iberia/asbania, kemudian disebut
andalusia. Ketika negeri ini subur itu dikuasai bangsa vadal. Dari perkataan
vadal ini orang arab menyebutnya andalusia.[9]
1.
Ilmu fikih.
Mazhab fikih yang berkembang di kordova
adalah maliki. Mazhab ini diperkenalkan oleh ziyad ibn abd al-rahman ibn ziyad
al-lahmi pada zaman hisyam ibn abd al-rahman al-dakhil..
Ulama besar yang hidup dimasa umayyah
andalusia adalah abu muhammad ali ibn hazam. Ibnu hazm hidup pada zaman dinasti
umayyah selama 37 tahun, pada zaman muluk al-thawaf selama 32 tahun. Pada
mulanya pengikut imam syafi’i setelah tidak puas dgn 4 mazhab maka dia pindah
ke mazhab Al-Zhahiri. Dia tertarik kesitu karena mazhab zhahiri hanya terikat
Al-Qur’an dan sunnah. Atas jasa ibn hazm madzhab zahiri berkembang di
andalusia.
Ilmu agama yg berkembang pesat adalah
ilmu Qira’at yaitu membahas cara membaca lafadz-lafadz Al-Qur’an yg baik dan
benar.
2.
Pemikiran dan filsafat.
Tokoh pertama dalam sejarah filsafat
spanyol adalah abu bakr muhammad ibn Al-sayigh yang lebih di kenal Ibn Bajjah.
Dilahirkan di saragosa, , pindah ke sevilla dan granada meninggakl karena
keracunan di fez 1138 M. Dalam usia masih muda.
Tokoh utama kedua adalah abu bakr ibn
tufail penduduk granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M.[10]
F.
Afrika Utara.
1.
Dinasti murabbitun (479-540 H. / 1088-1145 M), adalah salah satu
dinasti islam yang berkuasa di magribi.
2.
Dinasti Al-Muwahidun (524-667 H / 1130-1269 M)., berdirinya dinasti
ini berangkat dari reaksi kekecewaan atas al-murabbitun yang telah banyak
melanggar dan banyak menyimpang dari aqidah. Abdullah ibn tumart, seorang sufi
masjid cordova pada masa akhir murabitun, setelah belajar dgn al-Ghazali iapun
mengkritik dan mencela perbuatan raja-rajabmurabbitun terkait dengan keyakinan
tdk mengikuti sunnah rasul.
Meskipun ibn tumart adalah pencetus dinasti
al-muwahhidun namun ia tidak pernah menjabat sebagai sultan dan justru yg
terkenal adalah Abd. Al-Ma’mun yg awalnya sebagai panglima dan emmimpin selama
33 tahun dan berhasil membawa kemajuan pesat.[11]
3.
Dinasti fatimiyah
Berkuasa 909-1171 M = 262 tahun (±3 abad
lamanya). Dinasti ini semula di afrika utara, kemudian di mesir dan syiria.
Dimana propaganda syiah telah berkembang dgn pesat. Ia memimpin dakwahnya
dengan memenangkan dukungan luas dari daerah-daerah yang kurang diperhatikan
oleh khalifah abbasiyah.
G.
Sisilia.
Sisilia adalah sebuah
pelua dilaut tengah letaknya berada disebelah selatan semenanjung italia,
dipisahkan oleh selat messina. Pulau ini
sebelah utara terdapat teluk palermo dan sebelah timur terdapat teluk catania. Usaha untuk
menjadikan sisilia sebagai wilayah islam telah dimulai sejak khalifah usman bin
affan dengan mengirim gubernur muawiyah bin abi sufyan pada tahun 652 M. Pada
masa muawiyah juga dia menyerang sisilia tahun 667 M..[12]
Selama berkuasa di
sisilia kemajuan islam di bidang sains, sebuah universitas didirikan di
palermo.
H.
Dinasti Ghaznawiyah.
Didirikan tahun 962 M
oleh sabuktain, menantu Alptakin. Alptakin adalah seorang perwira turki
profesional di bukhara, wilayah yang pernah menjadi kekuasaan dinasti
samaniyah. Dinasti samaniyah beridiologi syi’ah, sementara mahmud (mahmud ibn
sabuktain) ghaznawi sunni. Sebagai imbalan (karena mahmud gaznawi menyebut
nama2 khalifah abbaiyah setiap khutbah jumat) abbasiyah memberikan jabatan
kepada mahmud gaznawi sebagai gubernur di wilayah khurasan dengan gelar wali
Amir Al-mukminin, bahkan menyebut diri sebagai sultan.[13]
Slaah satu ilmuwan
terkenal masa ini yaitu: Al-Firdausi (w.
1020 M). Seorang sastrawan yg berjasa dlm membangkitkan kembali sastra persia,
dan juga pelopor perkembangan seni arsitektur. Dan diantara mereka yg berhasil
menciptakan teori adalah al-Biruni (973-1057 M). Dalam catatan biografinya ia
pernah ikut bersama mahmud al-Gaznawi melakukan ekspansi ke wilayah india dan
mempelajari saknsekerta. Dia lalu menulis tahqieq al-hind (penelitian tentang
india).
I.
Kerajaan Mongol
Ciri-ciri masa mongol:
a.
Berpindahnya pusat ilmu.
Masa abbasiyah:
-
Baghdad
-
Bukhara
-
Naisabur
-
Ray
-
Cordova
-
Sevilla
Ketika kota ini
hancur maka berpindah ke:
-
Kairo
-
Usyuth
-
Faiyun
-
Damaskus
-
Hims
-
Halab
-
Mesir
-
Syam.
b.
Tumbuhnya ilmu-ilmu baru.
Masa ini mulai matang ilmu Umron
(sosiologi) dan filsafat tarikh, dan muncul Muqaddimah ibn khaldun masa ini.
c.
Kurangnya kutubul khanah.
Zaman ini bannyak perpustakaan besar musnah.
d.
Banyak sekolah dan Mausu’at.
Pembangunan sekolah pertama adalah sultan
nurudin zanky yg kemudian diikuti para raja dan sultan sesudahnya. Berdirinya
berbagai sekolah dgn corak berbeda
karena perbedaan mazhab atau krn
kekhususan ilmu.
e.
Peneylewengan ilmu.
Umat islam makin tenggelam kepada pembahasan
agama saja, bahkan lama-lama kelemahan jatuh ke lembah mistik dan khurofat. Hal
ini mungkin karena kebanyakan manusia telah di hinggapi rasa takut sehingga
mereka mengungsi ke dunia agama dan mistik utk menghibur diri. -> ilmu falak
hanya utk menetapkan waktu sholat, ilmu bintang untuk meramal.[14]
J.
Daulah mamluk di mesir.
Dalam ilmu sejarah
tercata nama-nama besar, seperti :
-
Ibn khalikan
-
Ibn taghribardi
-
Ibn khaldun
Bidang
astronomi:
-
Nashiruddin ath-thusi.
Matematika:
-
Abu faraj al-‘ibry.
Kedokteran:
-
Abul hasan ‘ali an-nafis -> penemu susunan dan peredaran darah
dlm paru2 manusia.
-
Abu mun’im ad-dimyati -> dokter hewan
-
Ar- razi -> perintis psykoterapi
Ophtalmologi:
-
Salahudin ibn yusuf
Keagamaan:
-
Ibnu taimiyah
-
As-syayuti
-
Imam ibn hajar al-ashqalani
Dasar untuk
mengukur kemajuan peradaban suatu bangsa biasanya diukur dari tingkat perhatian
dan penghargaannya terhadap ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu sebagai pertanda
kemajuan bangsa. Kemajuan ilmu di dinasti mamluk disebabkan jatuhnya baghdad yg
mengakibatkan ahli ilmu melarikan diri ke mesir.
K.
Ilmu pengetahuan mengalir ke eropa.
Sejak abad ke XI, umat
islam mendapat berbgai serangan dari segala jurusan. Jurusan andalusia umat
kristen sejak raja ferdinan 1 (1035-1065) mempersatukan kekuatan membentuk
kerajaan leon yg kuat.
Ditimur sejak abad X
khalifah abbasiyah sudah tdk mempunyai kekuasaan lagi. Kekuasan sudah diambil
kerajaan buwaihi, kmudian bani saljuk.[15]
Setelah hancur baghdad,
daerah luar abbasiyah seperti andalusia dan afrika utara kebudayaan tidak
musnah mengalir ke eropa, membentuk zaman renaisance:
1.
Melalui andalusia.
Sedikit demi sedikit wilayah islam
kehilangan, mula-mula di toledo direbut kristen 1085 M. -> hilang pusat
sekolah tinggi dan ilmu pengetahuan.
Tahun 1236 M menyusul cardova dirampas raja
alfonso VII dari castilia -> hilang pusat peradaban dan kebudayaan. Lalu
menyusul sevilla, malaga, granada.
Penyaluran dimulai ketika toledo jatuh
ketangan kristen. Ditoledo trdp sekolah tinggi. Raja alfonso VII tdk mengerti
bahasa arab, lalu pnduduk andlus yg jadi intelektual, dokterdll yg pernah
bekerja smaa dengan islam itulah yg ditugaskan utk menerjemahkan. Namun harus
mengganti agama dan k bhs yg di pahami.
Utk mempermudah penyerapan ilmu ini di toledo
didirikan sekolah tinggi ilmu terjemah yg dipimpin oleh raymond.
Bangsa barat
benci kepada islam tapi haus kepada ketinggian kebudayaannya.[16]
2.
Melalui pulau sisilia
Penguasaan islam wilayah ini mulai masa
muawiyah dan disempurnakan thn 827 M. oleh amir bani aglab masa al-makmun, dan
289 tahun merupakan satu provisi daulah
bani aghlab, ibu kota palermo. Penguasan bani aglab sampai ke semenanjung
italia, vanesia, vatikan, roma.
Roger 1 merebut daerah2 itu sehingga
pada thun 1090 M penguasaan bani aglabdi.[17]
Sesudah italia direbut kembali oleh orang
kristen, dikota sarleno dekat nepals didirikan sekolah kedokteran oleh
constantin african. Sekolah tinggi kedokteran inilah yg pertama dieropa.
Buku yg terjemahan adalah buku-buku ilmu
kedokteran karangan:
-
Hunain bin ishaq -> sepuluh masalah mata
-
Ali abbas -> liber regalis
-
Ar-razi -> liber
Experimenterum[18]
Wlalaupun terjemahan costantin jelek
karena banyak istilah yang salah yang salah mengartikannya tetapi dihargai
kartena isa orang pertama membawa ilmu kedokteran ke eropa. Sebagaimana
diketahui ilmu kedokteran dibawa ke eropa dalam keadaan segar, hidup dan sedang
berkembang dinegeri negeri islam. Berbeda dengan ilmu kledokteran yunani ketika
diambil alih oleh islam, ilmu yunani sudah tidak bergerk lagi. Satu sifat yg
tidak baik dari constantin, ia seorang yg tidak jujur dan plagiarist.
Frederick II inilah yg mendirikan
universitas napels pada tahun 1224 M, sebagai perguruan tinggi yg pertama di
eropa.
3.
Melalui perang salib.menurut Richard The Lion yg dikenal sebagai
pembunuh tawanan islam, islam ini insaf apalagi setelah berhadapan dgn
salahuddin al-ayyubi baru matanya terbuka bahwa ia tidak berhadapan dgn bangsa
yg rendah. Dan saat ia sakit keras, sultan salahuddin lah yg menyembunyikan.
L.
Daulah Usmaniyah.
Kebudayaan yg ada di
dalamnya terdiri dari perpaduan dari
bermacam-macam kebudayaan, diantaranya kebudayaan persia, byzantium, dan arab.
-
Persia -> mereka
mengambil ajaran-ajaran ttg etika dan tata krama dalam istana-istana raja
-
Byzantium -> organisasi dan pemerintahan dan kemiliteran
-
Bangsa arab -> prinsip ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan
huruf.
Setelah mesir jatuh
dibawah kekuasaan utsamaniyah turki, lantas sultan salim memerintahkan supaya
kitab-kita di perpustakaan dan barang-barang
yg berharga di mesir dipindahkan ke istanbul. Anak2 sultan mamluk ,
ulama2, pembesar2 yg berpengaruh di mesir, semuanya dibuang istambul.
Adapun materi-materi yg
diajarkan lebih didominasi oleh mata pelajaran agama, sedangkan pelajaran umum
masih minim. Selanjutnya pada masa reformasi yg dilakukan oleh sultan mahmud II
barulah pelajaran umum banyak yg dimasukkan dlm kurikulum pndidikan. Plajaran
trsbt bahasa prancis, ilmu bumi, ilmu ukur, sejarah, politik, sastra.[19]
M.
Mughal india.
Dengan delhi sebagai ibu
kotanya, berdiri tahun (1526-1858 M). Dinasti mugal di india didirikan oleh
zahiruddin muhammad babur (1482-1530 M),
salah satu cucu dari timur lenk dari ethnis mongol, keturunan jengis
kan.[20]
Kelompok...8
GAGASAN PENDIDIKAN IBNU SINA
·
Ibnu sina => Abu ‘Ali
Al-husayni ibn Abdullah ibn Hasan ibn sina. Ia lahir pada tahun 370 H / 980 M.
Di Afshana (kharmisin), sebuah kota kecil dekat bukhara, sekarang wilayah
uzbekistan (bagian persia). Ayahnya bernama Abdullah, seorang sarjana terhormat
penganut syi’ah isma’liyah.
·
Ibunya bernama astarah berasal dari afshana yang termasuk wilayah
afghanistan. Ada yang menyebut ibunya orang kebangsaan persia.
·
Pada usia 10 tahuntelah hafal Al-Qur’an dan alim dalam berbagai
keilmuan islam yang berkembangh saat itu, tafsir, fiqh kalam, filsafat, logika
dan pengobatan.
·
Umur 17 tahun, ia telah memahami seluruh teori kedokteran yang ada
di masanya dan melebihi siapapun juga.
·
Fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa:” kedokteran
tidaklah ilmu yang sulit ataupun
menjengkelkan seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh
kemajuan”.
·
Diantara guru yang mendidiknya adalah:
1.
Abu ‘Abd Allah al-Natili
2.
Abu muhammad Isma’il ibn Husayn
·
Ibnu sina wafat usia 58 tahun => 980 / 1037 H. Di hamadan, iran
karena penyakit maag yang kronis. Ia wafat sedang mengajar di sekolah.
·
Tujuan pendidikan memiliki tiga fungsi yang semuanya bersifat
normatif:
1.
Tujuan itu menentukan haluan bagi setiap proses pendidikan
2.
Tujuan itu bukan hanya menentukan haluan yang dituju tetapi juga
sekaligus mmeberi rangsangan
3.
Tujuan itu adalah nilai dan jika dipandnag bernilai dan jika
diinginkan tentulah akan mendorong
pelajar mengeluarkan tenanga yang diperlukan untuk mencapainya
·
Tujuan pendidikan:
a.
pendidikan harus diarahkan
pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah
perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual, dan budi
pekerti.
b.
Selain itu tujuan pendidikan
untuk mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara
bersama-sama.
c.
Pendidikan bersifat jasamani, tujuan adalah => tujuan pendidikan
tidak melupakan pembinaan fisikdan segala sesuatu yang berkaitan dengannya,
seperti olahraga, makan, tidur, dan menjaga kebersihan.
d.
Pendidikan ahlak, tujuannya adalah ukuran akhlak mulia tersebut
dijabarkan secara luas yang meliputi segala aspek kehidupan, ex: aspek pribadi,
sosial, dan spiritual.
·
Kurikulum => arti sempit adalah seperangkat mata pelajaran yang
harus dikuasai oleh anak untuk mencapai tujuan tertentu.
·
Abuddin nata menyimpulkan bahwa rumusan kurikulum ibnu sina di
dsarkan pada tingkat perkembangan anak didik:
1.
Usia 3-5 tahun => pada usia ini anak didik perlu diberi mata
pelajaran olahraga, budi pekerti, kebersihan, seni suara, dan kesenian.
2.
Usia 6-14 => mencakup pelajaran membaca dan mengahafal
Al-Qur’an, pelajaran agama, sya’ir dan olahraga.
3.
Usia 14-keatas => mata pelajaran yang dapat diberikan sangat
banyak jumlahnya, namun pelajaran tersebut perlu dipilih sesuai bakat dan minat
anak. => ini perlu pertimbangan dan kesiapan anak.
·
Konsep kurikulum yang ditawarkan:
1.
Dalam penyusunan kurikulum hendaklah mempertimbangkan aspek
psikologis anak
2.
Kurikulum yang diterapkan harus mampu mengembangkan potensi anak
secara optimal dan harus seimbang antara jasmani, intelektual, dan akhlaknya.
3.
Bersifat pragmatis-fungsional => dengan melihat segi kegunaan
dari ilmu dan ketrampilan yang dipelajari sesuai dengan tuntunan masyarakat,
atau berorientasi pasar.
4.
Kurikulum yang disusun harus berlandaskan kepada ajaran dasar
islam, yaitu Al-Qur’an Al-Sunnah.
5.
Kurikulum berbasis akhlak dan bercorak integralistik.
·
Metode pembelajaran menurut abuddin nata =>
1.
Metode talqin
2.
Demonstrasi
3.
Pembiasaan dan teladan
4.
Diskusi
5.
Magang
6.
Penguasaan
·
Konsep guru =>
1.
seorang guru sebaiknya dari kaum pria yang terhornat dan menonjol
budi pekertinya, cerdas, teliti, sabar, telaten dalam membimbing anak-anak,
tidak keras hati dan senantiasa menghiasa diri.
2.
Guru harus mengutamakan kepentingan umat dari pada diri sendiri,
mejauhkan diri dari meniru sifat raja dan orang-orang yang berakhlak rendah,
mengetahui etika dalam majelis ilmu, sopan dan snatun dalam berdebat,
berdiskusi dan bergaul.
·
Karya-karya ibnu sina => buku-bukunya hampir meliputi
seluruhcabang ilmu pengetahuan, seperti kedokteran, filsafat, ilmu jiwa,
fisika, logika, politik, dan sastra arab. Karya yang berpengaruh:
a.
Al-Syifa => 18 jilid berisikan filsafat mencakup 4
bagian:ketuhanan, fisika, maematika, dan logika. Dlam kitab ini juga temukan
bbrapa pemikirannya ttg penidikan.
b.
Al-Najam => ringkasan dari Al-Syifa yang ditujukan kpd para
peljar yg ingin mempelajari dasar2 ilmu hikmah secara lengkap
c.
Al-Qonun fi Al-Thib => berbagai ilmu, jenis-jenis penyait dan
lain-lain.
d.
Al-isyarata wa al-tanbihat => logika dan hikmah.
Semua sekitar
250 karya banyak bercerita ilmu pengetahuan dan kesusastraan. Buku2 bahasa arab
dan juga ada juga bahasa persia.
Kelompok....9
KONSEP IBNU MASKAWAIH
·
Nama lengkap abu ahmad bin muhammad bin ya’qub yang dikenal dengan
anam ibnu maskawaih, ia lahir di ray pada tahun 320 / 932 M. Dan wafat di
Isfahan pada tanggal 9 safar tahun 412 / 16 febuari 1030 M. Ibn maskawaih hidup
pada amsa pemerintahan dinasti buwaihi (320-450 H. / 932-1062 M). Yang sebagian
besar pemukanya bermazhab syi’ah.
·
Dalam bidang pekerjaan, tercatat bahwa pekerjaan utama Ibn
Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris, pustakawan dan pendidik anak para
pemuka dinasti buwaihi.
·
Selain akrab dengan penguasa, ia juga banyak bergaul denagn paar
ilmuwan dengan apar ilmuwan seperti Abu hayyan at-Tauhidi, yahya ibn ‘abdi dan
ibnu sina.
·
Ibn maskawaih merupakan seorang intelektual muslim pertama dibidang
filsafat akhlak.
·
Latar pendidikan ibn maskawaih tidak begitu jelas. Hanay diketahui,
ia belajar sejarah dari abu bakar ahmad ibn kamil al-Qadhi, belajar filsafat
dari ibn khammar, dan belajar kimia dari Abu thoyyib ar-razy.
·
Karya-karya ibn maskawaih => jumlah buku dan artikel yang
berhasil di tuylis oleh ibn maskawaih ada 41 buah. Menurut ahmad amin, semua
karya ibn miskawaih tersebut tidak luput dari kepentingan filsafat ahlak.
·
Adapun karya tulis yang sekarang masih ada diataranya:
1.
Tajarub al-umam
2.
Tartib as-sa’adah
3.
Tahzibul al-ahlak wa tathir al-‘Arq
4.
Ahkam as-syar’iyah al islamiyah
·
Konsep pemikiran pendidikan ibn maskawaih
1.
Dasar pemikiran ibn maskawaih:
(a). Konsep manusia.
Sebagaimana
para filosof lainnya ibn maskawaih memnadang manusia sebagai mahluk yang
memiliki daya-daya. Menurutnya dalam diri manusia ada tiga daya:
1.
Daya bernafsu (an-nafs al-babimiyyat) => daya terendah =>
menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat seperti berzina
2.
Daya berani (an-nafs as-sabu’iyyat) => daya tengah =>
keberanian yang diperhitungkan dengan amsak untuk dan ruginya
3.
Daya berfikir (an-nafs an-nathibaq) => daya tertinggi =>
kebijaksanaan
Selanjutnya ibn
maskawaih mengatakan bahwa hubungan jiwa al-bahimiyyat as-syahwiyat (bernafsu)
dan jiwa al-ghadabiyyat/as-sabu’iyyat (berani) denagn ajsad pada hakikatnya
sama dengan hubungan saling mempengaruhi. Kuat atau lemahnya sehat atau
sakitnya kedua macam jiwa tersebut. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu
kedua macam jiwa ini dalam melaksanakan fungsinya tidak akan sempurna kalau
tidak menggunakan alat bendawi atau alat badani yang terdapat dalam tubuh
manusia.
(b). Konsep akhlak.
Tampak lebih
cenderung berpendapat bahwa keutamaan ahlak secara umum diartikan sebagai
posisi tengah antara ekstrem kelebihan dan ekstrem ekkurangan masing-masing
jiwa manusia. Dari sini terlihat bahwa ibnu maskawaih memberi tekanan yang
lebih untuk pertama kali buat pribadi
Adapun perpaduan dari ketiga posisi (daya
rendah, daya berani, daya berpikir, bernafsu) tengah tersebut adalah keadilan
atau keseimbangan. Keutamaan akhlak tersebut (al-‘iffah, as-saja’ah, al-hikmah
dan al’adalah), merupakan pokok atau induk akhlak yang mulia. Akhlak-akhlak
mulia lainnya seperti jujur, ikhlas, kasih sayang, hemat, dan sebagainya
merupakan cabang dari keempat induk akhlak tersebut.
·
Konsep Pendidikan
Bertolak dari dasar pemikiran tersebut, Ibn Miskawaih membangun
konsep pendidikan yang bertumpu pada pendidikan akhlak.
1.
Tujuan Pendidikan Akhlak
mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang
bernilai baik sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati
dan sempurna. Maka tujuan pendidikan yang ingin dicapai Ibn Miskawaih bersifat
menyeluruh, yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang
seluas-luasnya.
2.
Materi pendidikan Akhlak
Sejalan dengan uraian diatas, Ibn Miskawaih menyebutkan tiga hal
pokok yang dapat dipahami sebagai materi pendidikan akhlaknya. Tiga hal pokok
tersebut adalah (a.) Hal-hal yang wajib
bagi kebutuhan tubuh manusia,(b).
Hal-hal yang wajib bagi jiwa, dan (c). Hal-hal yang wajib bagi hubungannya
dengan sesama manusia. Ketiga pokok materi tersebut menurut Ibn Miskawaih dapat
diperoleh dari ilmu-ilmu yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
dua. Pertama, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pemikiran yang selanjutnya
disebut al-ulum al-fikriyah, dan kedua ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan indera yang selanjutnya disebut al-ulum al-hissiyat.
Ibn Miskawaih tidak memperinci materi pendidikan yang wajib bagi
kebutuhan manusia. Secara sepintas tampaknya agak ganji. Materi pendidikan
akhlak yang wajib kebutuhan manusia disebut oleh Ibn Miskawaih antara lain
shalat, puasa dan sa’i. Ibn Miskawaih tidak memberi penjelasan lebih lanjut
terhadap contoh yang diajukan ini. Hal ini barangkali didasarkan pada
perkirannya, bahwa tanpa uraian secara terperinci pun sudah menangkap
maksudnya.
Adapun materi yang terkait dengan keperluan manusia terhadap
manusia lain, dicontohkan dengan materi dalam ilmu muamalat, pertanian,
perkawinan, saling menasehati, peperangan dan lain-lain.
apapun materi bidang ilmu yang diasuhnya harus diarahkan untuk
terciptanya akhlak yang mulia bagi diri sendiri dan murid-muridnya.
3.
pendidikan dan anak didik
cinta seseorang terhadap gurunya, menurut Ibn Miskawaih harus
melebihi cintanya terhadap orang tuanya sendiri. Kecintaan anak didik atau
murid disamakan kedudukannya dengan kecintaan hamba terhadap tuhannya. Akan
tetapi karena kecintaan terhadap tuhan ini jarang ada yang mampu melakukannya,
maka Ibn Miskawaih mendudukkan cinta murid terhadap guru berada diantara
kecintaan terhadap orang tua dan kecintaan terhadap tuhan. Alasan yang ia
ajukan adalah karena seorang guru dianggap lebih berperan dalam mendidik
kejiwaan muridnya dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati. Guru berfungsi
sebagai orang tua atau bapak ruhani. Demikian sangat jelas karena ia
mensejajarkan posisi mereka sama dengan posisi nabi, terutama dalam hal cinta
kasih. Cinta kasih anak didik terhadap pendidiknya menempati urutan kedua
setelah cinta terhadap Allah.
4.
Lingkungan pendidikan
Ibn Miskawaih berpendapat bahwa salah satu tabiat manusia adalah
memelihara diri. Karena itu manusia selalu berusaha untuk memperolehnya bersama
dengan makhluk sejenisnya. Diantara cara untuk mrncapainya adalah dengan sering
bertemu. Manfaat dari hasil pertemuan diantaranya adalah akan memperkuat akidah
yang benar dan kestabilan cinta kasih sesamanya. Upaya untuk ini, antara lain
dengan melaksanakan kewajiban syari’at. Shalat jum’at, shalat berjama’ah,
shalat hari raya, dan haji menurut Ibn Miskawaih merupakan isyarat bagi adanya
kewajiban untuk saling bertemu, sekurang-kurangnya satu minggu sekali
Karena itu, Ibn Miskawaih berpendapat bahwa agama dan negara ibarat
dua saudara yang saling melengkapi. Satu dengan yang lainnya saling
menyempurnkan. Cinta kasih kepala negara (pemimpin) terhadap rakyatnya semisal
cinta kasih orang tua terhadap anak-anaknya. Terhadap pemimpin demikian, rakyat
wajib mencintainya semisal cinta anak terhadap orang tuanya.
Selama ini dikenal adanya tiga lingkungan pendidikan, yaitu
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
5.
Metodologi pendidikan
Metodologi dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, yaitu perubahan-perubahan
kepada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Ibn Miskawaih berpendirian bahwa
akhlak seseorang dapat diusahakan atau menerima perubahan yang diusahakan. Jika
demikian halnya, maka usaha-usaha untuk mengubahnya diperlukan adanya cara-cara
yang efektif yang selanjutnya dikenal dengan istilah metodologi.
Terdapat beberapa metode yang diajukan Ibn Miskawaih dalam mencapai
akhlak yang baik. Pertama, adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk
berlatih terus menerus dan menahan diri (al-‘adat wa al-jihad) untuk
memperoleh keutamaan dan kesopanan yang sebenarnya sesuai dengan keutamaan jiwa.
Latihan ini terutama diarahkan agar manusia tidak memperturutkan kemauan jiwa al-syahwaniyyat
dan al-ghadabiyyat. Karena kedua jiwa ini sangat terkait dengan alat tubuh,
maka wujud latihan dan menahan diri dapat dilakukan antara lain dengan tidak
makan dan tidak minumyang membawa kerusakan tubuh, atau dengan melakukan puasa.
Kedua, dengan menjadikan semua pengetahuan dan pengalaman orang lain
sebagai cermin bagi dirinya. Adapun pengetahuan dan pengalam yang dimaksud
dengan pernyataan ini adalah pengethuan dan pengalaman berkenaan dengan
hukum-hukum akhlak yang berlaku bagi sebab munculnya kebaikan dan keburukan
bagi manusia. Dengan cara ini seseorang tidak akan hanyut kedalam perbuatan
yang tidak baik, karena ia bercermin kepada perbuatan buruk dan akibatnya yang
dialami orang lain.[21]
1. Konsep => ahlak
2. Materi pendidikan => 3 macam daya nyangkut paut pada pendidikan
jasmani, pendidikan mental, pendidikan ketrampilan
3. Ilmu-ilmu yang diberikan harus berkaitan dengan ahlak sehingga dalam
penyampaian menggunakan dua metode pendekatan yaitu keilmuwan dan keagamaan.
Kelompok....9
KONSEP IBNU MASKAWAIH
·
Nama lengkap abu ahmad bin muhammad bin ya’qub yang dikenal dengan
anam ibnu maskawaih, ia lahir di ray pada tahun 320 / 932 M. Dan wafat di
Isfahan pada tanggal 9 safar tahun 412 / 16 febuari 1030 M. Ibn maskawaih hidup
pada amsa pemerintahan dinasti buwaihi (320-450 H. / 932-1062 M). Yang sebagian
besar pemukanya bermazhab syi’ah.
·
Dalam bidang pekerjaan, tercatat bahwa pekerjaan utama Ibn
Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris, pustakawan dan pendidik anak para
pemuka dinasti buwaihi.
·
Selain akrab dengan penguasa, ia juga banyak bergaul denagn paar
ilmuwan dengan apar ilmuwan seperti Abu hayyan at-Tauhidi, yahya ibn ‘abdi dan
ibnu sina.
·
Ibn maskawaih merupakan seorang intelektual muslim pertama dibidang
filsafat akhlak.
·
Latar pendidikan ibn maskawaih tidak begitu jelas. Hanay diketahui,
ia belajar sejarah dari abu bakar ahmad ibn kamil al-Qadhi, belajar filsafat
dari ibn khammar, dan belajar kimia dari Abu thoyyib ar-razy.
·
Karya-karya ibn maskawaih => jumlah buku dan artikel yang
berhasil di tuylis oleh ibn maskawaih ada 41 buah. Menurut ahmad amin, semua
karya ibn miskawaih tersebut tidak luput dari kepentingan filsafat ahlak.
·
Adapun karya tulis yang sekarang masih ada diataranya:
5.
Tajarub al-umam
6.
Tartib as-sa’adah
7.
Tahzibul al-ahlak wa tathir al-‘Arq
8.
Ahkam as-syar’iyah al islamiyah
·
Konsep pemikiran pendidikan ibn maskawaih
2.
Dasar pemikiran ibn maskawaih:
(a). Konsep
manusia.
Sebagaimana
para filosof lainnya ibn maskawaih memnadang manusia sebagai mahluk yang
memiliki daya-daya. Menurutnya dalam diri manusia ada tiga daya:
4.
Daya bernafsu (an-nafs al-babimiyyat) => daya terendah => menjaga
diri dari perbuatan dosa dan maksiat seperti berzina
5.
Daya berani (an-nafs as-sabu’iyyat) => daya tengah =>
keberanian yang diperhitungkan dengan amsak untuk dan ruginya
6.
Daya berfikir (an-nafs an-nathibaq) => daya tertinggi =>
kebijaksanaan
Selanjutnya ibn
maskawaih mengatakan bahwa hubungan jiwa al-bahimiyyat as-syahwiyat (bernafsu)
dan jiwa al-ghadabiyyat/as-sabu’iyyat (berani) denagn ajsad pada hakikatnya
sama dengan hubungan saling mempengaruhi. Kuat atau lemahnya sehat atau
sakitnya kedua macam jiwa tersebut. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu
kedua macam jiwa ini dalam melaksanakan fungsinya tidak akan sempurna kalau
tidak menggunakan alat bendawi atau alat badani yang terdapat dalam tubuh
manusia.
(b). Konsep akhlak.
Tampak lebih cenderung
berpendapat bahwa keutamaan ahlak secara umum diartikan sebagai posisi tengah
antara ekstrem kelebihan dan ekstrem ekkurangan masing-masing jiwa manusia.
Dari sini terlihat bahwa ibnu maskawaih memberi tekanan yang lebih untuk
pertama kali buat pribadi
Adapun perpaduan dari ketiga posisi (daya
rendah, daya berani, daya berpikir, bernafsu) tengah tersebut adalah keadilan
atau keseimbangan. Keutamaan akhlak tersebut (al-‘iffah, as-saja’ah, al-hikmah
dan al’adalah), merupakan pokok atau induk akhlak yang mulia. Akhlak-akhlak
mulia lainnya seperti jujur, ikhlas, kasih sayang, hemat, dan sebagainya
merupakan cabang dari keempat induk akhlak tersebut.
·
Konsep Pendidikan
Bertolak dari dasar pemikiran tersebut, Ibn Miskawaih membangun
konsep pendidikan yang bertumpu pada pendidikan akhlak.
6.
Tujuan Pendidikan Akhlak
mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang
bernilai baik sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati
dan sempurna. Maka tujuan pendidikan yang ingin dicapai Ibn Miskawaih bersifat
menyeluruh, yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang
seluas-luasnya.
7.
Materi pendidikan Akhlak
Sejalan dengan uraian diatas, Ibn Miskawaih menyebutkan tiga hal
pokok yang dapat dipahami sebagai materi pendidikan akhlaknya. Tiga hal pokok
tersebut adalah (a.) Hal-hal yang wajib
bagi kebutuhan tubuh manusia,(b).
Hal-hal yang wajib bagi jiwa, dan (c). Hal-hal yang wajib bagi hubungannya
dengan sesama manusia. Ketiga pokok materi tersebut menurut Ibn Miskawaih dapat
diperoleh dari ilmu-ilmu yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
dua. Pertama, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pemikiran yang selanjutnya
disebut al-ulum al-fikriyah, dan kedua ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan indera yang selanjutnya disebut al-ulum al-hissiyat.
Ibn Miskawaih tidak memperinci materi pendidikan yang wajib bagi
kebutuhan manusia. Secara sepintas tampaknya agak ganji. Materi pendidikan
akhlak yang wajib kebutuhan manusia disebut oleh Ibn Miskawaih antara lain
shalat, puasa dan sa’i. Ibn Miskawaih tidak memberi penjelasan lebih lanjut
terhadap contoh yang diajukan ini. Hal ini barangkali didasarkan pada
perkirannya, bahwa tanpa uraian secara terperinci pun sudah menangkap
maksudnya.
Adapun materi yang terkait dengan keperluan manusia terhadap
manusia lain, dicontohkan dengan materi dalam ilmu muamalat, pertanian,
perkawinan, saling menasehati, peperangan dan lain-lain.
apapun materi bidang ilmu yang diasuhnya harus diarahkan untuk
terciptanya akhlak yang mulia bagi diri sendiri dan murid-muridnya.
8.
pendidikan dan anak didik
cinta seseorang terhadap gurunya, menurut Ibn Miskawaih harus
melebihi cintanya terhadap orang tuanya sendiri. Kecintaan anak didik atau
murid disamakan kedudukannya dengan kecintaan hamba terhadap tuhannya. Akan
tetapi karena kecintaan terhadap tuhan ini jarang ada yang mampu melakukannya,
maka Ibn Miskawaih mendudukkan cinta murid terhadap guru berada diantara
kecintaan terhadap orang tua dan kecintaan terhadap tuhan. Alasan yang ia
ajukan adalah karena seorang guru dianggap lebih berperan dalam mendidik kejiwaan
muridnya dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati. Guru berfungsi sebagai orang
tua atau bapak ruhani. Demikian sangat jelas karena ia mensejajarkan posisi
mereka sama dengan posisi nabi, terutama dalam hal cinta kasih. Cinta kasih
anak didik terhadap pendidiknya menempati urutan kedua setelah cinta terhadap
Allah.
9.
Lingkungan pendidikan
Ibn Miskawaih berpendapat bahwa salah satu tabiat manusia adalah
memelihara diri. Karena itu manusia selalu berusaha untuk memperolehnya bersama
dengan makhluk sejenisnya. Diantara cara untuk mrncapainya adalah dengan sering
bertemu. Manfaat dari hasil pertemuan diantaranya adalah akan memperkuat akidah
yang benar dan kestabilan cinta kasih sesamanya. Upaya untuk ini, antara lain
dengan melaksanakan kewajiban syari’at. Shalat jum’at, shalat berjama’ah,
shalat hari raya, dan haji menurut Ibn Miskawaih merupakan isyarat bagi adanya
kewajiban untuk saling bertemu, sekurang-kurangnya satu minggu sekali
Karena itu, Ibn Miskawaih berpendapat bahwa agama dan negara ibarat
dua saudara yang saling melengkapi. Satu dengan yang lainnya saling
menyempurnkan. Cinta kasih kepala negara (pemimpin) terhadap rakyatnya semisal
cinta kasih orang tua terhadap anak-anaknya. Terhadap pemimpin demikian, rakyat
wajib mencintainya semisal cinta anak terhadap orang tuanya.
Selama ini dikenal adanya tiga lingkungan pendidikan, yaitu
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
10.
Metodologi pendidikan
Metodologi dapat diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, yaitu perubahan-perubahan
kepada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Ibn Miskawaih berpendirian
bahwa akhlak seseorang dapat diusahakan atau menerima perubahan yang
diusahakan. Jika demikian halnya, maka usaha-usaha untuk mengubahnya diperlukan
adanya cara-cara yang efektif yang selanjutnya dikenal dengan istilah
metodologi.
Terdapat beberapa metode yang diajukan Ibn Miskawaih dalam mencapai
akhlak yang baik. Pertama, adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk
berlatih terus menerus dan menahan diri (al-‘adat wa al-jihad) untuk
memperoleh keutamaan dan kesopanan yang sebenarnya sesuai dengan keutamaan
jiwa. Latihan ini terutama diarahkan agar manusia tidak memperturutkan kemauan
jiwa al-syahwaniyyat dan al-ghadabiyyat. Karena kedua jiwa ini sangat
terkait dengan alat tubuh, maka wujud latihan dan menahan diri dapat dilakukan
antara lain dengan tidak makan dan tidak minumyang membawa kerusakan tubuh,
atau dengan melakukan puasa. Kedua, dengan menjadikan semua pengetahuan
dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya. Adapun pengetahuan dan
pengalam yang dimaksud dengan pernyataan ini adalah pengethuan dan pengalaman
berkenaan dengan hukum-hukum akhlak yang berlaku bagi sebab munculnya kebaikan
dan keburukan bagi manusia. Dengan cara ini seseorang tidak akan hanyut kedalam
perbuatan yang tidak baik, karena ia bercermin kepada perbuatan buruk dan
akibatnya yang dialami orang lain.[22]
·
Relevansi pemikiran pendidikan islam Ibnu Maskawaih dengan
pendidikan masa kini
4. Konsep => ahlak
5. Materi pendidikan => 3 macam daya nyangkut paut pada pendidikan
jasmani, pendidikan mental, pendidikan ketrampilan
6. Ilmu-ilmu yang diberikan harus berkaitan dengan ahlak sehingga dalam
penyampaian menggunakan dua metode pendekatan yaitu keilmuwan dan keagamaan.
Kelompok.....10
GAGASAN PENDIDIKAN AL-GAHZALI
·
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali
di lahirkan di Thus, sebuah kota Khurasan, Persia, pada tahun 450 H atau 1058
M.[23]
Ayahnya seorang pemintal wool, yang selalu memintal dan menjualnya sendiri di
kota itu.
·
Di masa kanak-kanak Imam ghazali belajar:
1.
Ahmad bin Muhammad Ar-Radzikani di Thus kemudian
2.
Abi Nashr al-Ismaili di Jurjani dan akhirnya ia kembali ke Thus
lagi. Sesudah itu imam Ghazali pindah ke Nisabur untuk belajar kepada:
3.
al-Juwaini,
4.
Imam al-harmain. Dari beliau ini dia belajar ilmu kalam, ilmu ushul
dan ilmu pengetahuan agama lainnya. Ketika gurunya ini meninggal dunia,
Al-Ghazali meninggalkan Nishabur menuju ke Istana Nidzam al-Mulk yang menjadi
seorang perdana mentri Sultan Bani Saljuk.
·
Beliau diangkat oelh nizam Al-Mulk jadi Guru Besar di Universitas
yang didirikannya di baghdad (diangkat 484 H/1091 M). ditengah kesibukannya
mengajar, beliau masih sempat mengarang sejumlah kitab seperti:
1.
Al Basith, 6.
Ma’Khadz al-Khalaf
2.
Al Wasith, 7.
Lubab al-Nadzar
3.
Al Wajiz, 8.
Tashin al Ma’akhidz
4.
Khulashah Ilmu Fiqh, 9.
Al Mabadi ‘ wa al-Ghayat fi Fann al-Khalaf
5.
Al Munqil fi Ilm Al Jaddal (Ilmu Berdebat),
·
Setelah empat tahun beliau memutuskan untuk berhenti mengajar di
Baghdad. Lalu di tinggalkannya kota tersebut untuk menunaikan ibadah haji.
Setelah itu beliau ke Syam, hidup dalam Jami’ Umawy dengan kehidupan serba
penuh ibadah, dilanjutkan mengembara ke berbagai padang pasir untuk melatih
diri menjauhi barang-barang terlarang, meninggalkan kesejahteraan dan kemewahan
hidup, mendalami masalah keruhanian dan penghayatan agama.
·
Sekembalinya Imam Ghazali ke Baghdad sekitar sepuluh tahun, beliau
pindah ke Naishaburi dan sibuk mengajar disana dalam waktu yang tidak lama,
setelah itu beliau meninggal dunia di kota Thus, kota kelahirannya, pada tahun
505 H atau 1111 M.
·
Menurut
al-Ghazali, pendekatan diri kepada Allah merupakan tujuan pendidikan. Orang
dapat mendekatkan diri kepada Allah hanya setelah memperoleh ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan itu sendiri tidak akan dapat diperoleh manusia kecuali melalui
pengajaran. tujuan pendidikan, yaitu :
a.
Mendekatkan
diri kepada Allah.
b.
Menggali dan
mengembangkan potensi atau fitrah manusia.
c.
Mewujudkan
profesionalitas manusia untuk mengemban tugas keduniaan dengan sebaik-baiknya.
d.
Membentuk
manusia yang berakhlak mulia.
·
Dalam pandangan Al-Ghazali ilmu terbagi menjadi tiga bagian,
sebagai berikut :
[1] Baharudin, umiarso, sri minarti, “di khotomi Pendidikan islam
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) h. 137
[2] Samsul nizar, sejarah pendidikan islam (jibnu majahakarta: kencana,
2007) h. 60
[3] Ibid 61
[4] Ibid 65
[5] Musyrifah susanto, sejarah islam klasik: perkembangan ilmu pengetahuan
islam (jakarta: kencana, 2007) h. 58
[6] Ibid h. 88
[7] Ibid 98
[8] Ibid 83
[9] Ibid 118
[10] Ibid 128
[11] Ibid 135
[12] Ibid 158
[13] Ibid 169
[14] Ibid 192
[15] Ibid 222
[16] Ibid 226
[17] Ibid 227
[18] Ibid 228
[19] Ibid 243.
[20] Ibid 253.
[21] Abuddin
Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001) hal 7-22
[22] Abuddin
Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001) hal 7-22
[23] Dr. H, Abuddin Nata, MA, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2001) hal.81
[24] Ibid., hal.86
[25] Abidin ibnu rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan (
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hal.61
Tidak ada komentar:
Posting Komentar