Selasa, 17 Juli 2018

8 (DELAPAN) MACAM NERAKA DAN CALON PENGHUNINYA


“8 (DELAPAN) MACAM NERAKA DAN CALON PENGHUNINYA”
لْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ
            Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
            Sesungguhnya kalau kita bicara tentang neraka artinya kita bicara tentang akhirat dan kalau kita bicara tentang akhirat kita bicara tentang alam gaib yang merupakan salah satu dari rukun iman yang enam.
Kalo sudah bebricara alam gaib maka ini di batas kemampuan ilmiah dan diluar batas kemmampuan renungan filsafat. Ilmu pengetahuan akan buntu kalo sudah membicarakan alam ghaib, artinya kehidupan di akhirat itu tidak bisa diteliti secara ilmiah. Filsafatpun akan ngambang kalau sudah membicarakan kehidupan di alam ghaib.
Karena itu kalau kita kembali kepada logika, jika kita ingin mengerti caranya mebuat bangku kita pergi ke tukang bangku dan bertanya kepadanya, kita ingin mengerti caranya membuat mobil kita pergi ke tukang mobil, ke bengkel mobil dan bertanya kepada ahlinya. Begitupun dalam urusan Alam ghoib sudah sewajarnya kita kembali pada penjelasan dari sang pencipta alam ghaib yakni Allah SWT. dan melalui kitabullah Al-Qur’anulkarim Allah telah menjelaskan masalah-masalah gaib itu berupa kehidupan di syurga dan neraka itu secara jelas dan pasti. Dengan kata lain di dalam embicarakan tentang neaka ini yang emnjadi dasar daripada pemikiran kita adalah rasa iman kepada Allah SWT. karena soal neraka tidak bisa di buktikan dengan ilmu pengetahuan, tidak bisa di selidiki, sebab orang yang sudah kesanaopun tidak pernah kembali lagi untuk kita Tanya bagaimana hal ihwal keadaan disana.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Neraka dalam istilah Al-Quran selalu disebut dengan kata-kata “naarun” yaitu suatu tempat di akhirat nanti yang wujudnya berupa api yang bergejolak menyala dengan teramat dahsyatnya sehingga dapat mengelupaskan kepala setiap orang dan menjulang ke hati.
Diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim bahwa rasulullah saw. Pernah bersabda:
نارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوْقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِيْنَ جُزْءاً مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ
Artinya: “Api kalian ini yang dinyalakan oleh anak cucu Adam hanyalah 1 bagian dari 70 bagian dari panasnya api Jahannam”.
            Sahabat ketika mendengar ini terperanjat lalu berkata:
قالُوا: وَاللهِ يا رسولَ اللهِ إِنْ كانَتْ لَكافِيَةً،
            Artinya:”Ya rasul, api di dunia ini saja sudah cukup untuk menghanguskan apa yang kami, untuk menghanguskan apa yang ada”. Bersabda rasulullah saw:
قالَ: فَإِنَّها فُضِّلَتْ عَلَيْها بِتِسْعَة وَسِتِّيْنَ جُزْءًا كُلُّها مِثْلُ حَرِّه
            Artinya: “Maka sesungguhnya api neraka itu dilebihkan panasnya dengan 69 kali lebih panas dari panasnya api di dunia ini”. (HR. Al-Bukhari no. 3265 dan Muslim no. 2843).
Sehingga boleh jadi, seringan ringannya azab penduduk neraka di akhirat nanti kata nabi, seorang yang diletakkan di telapak kakinya kerikil neraka yang sangat kecil lalu mendidih otaknya, itu seringan-ringannya.
            Pantas saja jikalau suatu hari lukmanul hakim pernah memberikan nasehat kepada anaknya. Kata beliau, “anankku kerjakanlah dosa seberapa kekuatanmu mennaggung azab Allah dan laksanakan ibadah seberapa hajat dan keperluanmu kepada Allah, berapa banyak hajatmu kepada Allah segitulah kamu akan beribadah kalau kamu merasa tidak berhajat dan tidak perlu apa-apa kepada Allah ya tidak usah ibadah, kan begitu.
            Hadirin, dalam kehidupan ini ada nggak yang tidak perlu kepada Allah, ada nggak? Seluruh kita memerlukan Allah. Jadi, lukman benar, kerjakan ibadah seberapa hajat dan keperluanmu kepada Allah dan kerjakan dosa sebagaimana kekuatanmu menanggung azab dan siksaan Allah. Jadi kalau merasa waktu di dunia sudah belajar ilmu kebal yang kira-kira di neraka nanti gak apa-apa persilahkan kerjakan dosa sebanyak-banyaknya. Tapi kalo masih berfikir, “gua mah jangankan di bakar di neraka ngecep bunting rokok gua lompat”. Kalo masih berfikir kesitu yah hati-hati sodara.
            Sebagaimana syurga, nerakapun ada pintu-pintunya dan yang melalui pintu-pintu itu sesuai dengan dosa yang dia kerjakan pada waktu hidup di dunia ini. Jadi setelah manusia di adili mereka ada yang masuk ke syurga da nada yang masuk ke neraka dan di tengah-tengah itu terdengarlah pernyataan dari Allah:
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ
Artinya: “(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang”. (Qs. Yasin: 58).
Ada ucapan selamat dari Allah tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang. Selamatlah kamu wahai orang-orang yang kela akan masuk ke syurga. Di tengah itu juga Allah mengatakan:
وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ
Artinya: “ Dan (dikatakan epada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat”. (Qs. Yasin: 37).
Pada hari ini semua orang-orang yang kurangajar supaya minggir, orang-orang durhaka, kelompok durjana misah hari ini minggir semuanya kamu akan di giling kedalam neraka.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Baik mereka yang akan masuk kedalam syurga, baik mereka yang akan masuk kedalam neraka sama melintasi jembatan yang melintang diatas neraka. Dalam surah Maryam ayat 71 dan 72 dijelaskan. Walaupun jembatan itu tidak di gambarkan secara jelas, tapi kita temukan  penjelasan Allah ssebagai berikut:
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا
Artinya:” Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”. (Qs. Maryam 71).
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
Artinya: “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut”. (Qs. Maryam: 72).
Dan tidak ada setiap orangpun mereka akan melalui api neraka itu adapun orang-orang yang bertaqwa mereka diselamatkan oleh Allah sedangkan orang-orang yang dzolim mereka terlempar ke dalam jurang neraka. Nah, itu yang dinamakan dengan sirath, ada memang  riwayat menjelaskan bahwa sirath itu kecilnya seperti rambut dibelah tujuh dan tajamnya lebih tajam dari mata pedang:
لغني أن الجسر أدق من الشعرة وأحد من السيف
Artinya: “Sampai kepadaku bahwa jembatan ini (ash-shirath) lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim 1/167)
Tapi dalam banyak hal orang lewat diatas sirath itu bergantung kepada amalan dia waktu di dunia ini:
فَمِنْهُمْ مَنْ يُُوْبَقُ بِعَمَلِهِ وَمِنْهُمْ يُُخَرْدَلُ ثُمَّ يَنْجُو( متفق عليه(
Artinya: “Di antara mereka ada yang binasa disebabkan amalannya, dan di antara mereka ada yang tergelincir namun kemudian ia selamat.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan juga jangan heran kalau ada orang yang lewat diatas sirath itu seperti orang terbang ada juga yang lewat diatas sirath itu seperti orang lari ada yang seperti jalannya onta ada yang merangkang ada yang gelantunga, ada yang sudah hamper ketepian sana untuk masuk ke dalam syurga akhirnya terpeleset nyemplung juga kedalam neraka, sesuai dengan amalan pada waktu hidupnya di dunia ini:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْل الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( وَتُرْسَلُ الْأَمَانَةُ وَالرَّحِمُ فَتَقُومَانِ جَنَبَتَيْ الصِّرَاطِ يَمِينًا وَشِمَالًا فَيَمُرُّ أَوَّلُكُمْ كَالْبَرْقِ))، قَالَ : قُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَيُّ شَيْءٍ كَمَرِّ الْبَرْقِ ؟ قَالَ: ((أَلَمْ تَرَوْا إِلَى الْبَرْقِ كَيْفَ يَمُرُّ وَيَرْجِعُ فِي طَرْفَةِ عَيْنٍ ؟ ثُمَّ كَمَرِّ الرِّيحِ ثُمَّ كَمَرِّ الطَّيْرِ وَشَدِّ الرِّجَالِ تَجْرِي بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ وَنَبِيُّكُمْ قَائِمٌ عَلَى الصِّرَاطِ يَقُولُ رَبِّ سَلِّمْ سَلِّمْ حَتَّى تَعْجِزَ أَعْمَالُ الْعِبَادِ حَتَّى يَجِيءَ الرَّجُلُ فَلَا يَسْتَطِيعُ السَّيْرَ إِلَّا زَحْفًا قَالَ وَفِي حَافَتَيْ الصِّرَاطِ كَلَالِيبُ مُعَلَّقَةٌ مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ وَمَكْدُوسٌ فِي النَّارِ)  رواه مسلم.(
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Lalu diutuslah amanah dan rohim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kair-kanan shirath tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat”. Aku bertanya: “Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?” Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. Mereka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi kalian waktu itu berdiri di atas shirath sambil berkata: “Ya Allah selamatkanlah! selamatkanlah! Sampai para hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak”. Beliau menuturkan (lagi): “Di kedua belah pinggir shirath terdapat besi pengait yang bergatungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam neraka”. (HR. Muslim)
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Apabila orang terperosok lalu masuk kedalam neraka, bagaimanakah hal ihwal keadaan dalam neraka? Panasnya sudah kita jelaskan tadi 70x lipat dari sepanas-panasnya api di dunia.
Lalu orang-orang yang masuk kedalam neraka itu juga mendapatkan pakaian, makanan, minuman, perhiasan. Tapi makanannya, minumannya, lain dengan orang yang sampai ke syurga. Mereka juga diberikan buah-buahan sebab di neraka juga ada pohon namanya pohon jakkum buahnya dari api dan itu yang akan jadi lalpmakannanya orang-orang neraka. Di dalam surah ash-shaffat ayat 64-65 Allah swt. menjelaskan:
إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ
Artinya: “Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka yang menyala”.
طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ
Artinya:” Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan” (Qs. Ash-shaffat: 64-65).
Sesungguhnya pohon jakkum itu adalah pohon yang akarnya keluar dari dasar neraka yang buahnya mirip kepala syetan. Itu yang akan ajdi makananya orang-orang yang ada di dalam neraka. Perhiasannya apa? Al-Insan ayat 4 menjelaskan:
إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلَاسِلَ وَأَغْلَالًا وَسَعِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala”. (Qs. Al-Insan: 4).
Sesungguhnya kami sediakan bagi orang-orang kafir itu di dalam neraka segaala macam rantai, belenggu, cambuk terbuat dari api neraka yang untuk merantai, membelenggu dna mencambuk mereka. Begitu mereka sampai ke pintu neraka yang namanya malaikat jabaniah udah bukan main gemes nya dah, yaah nyambutnya gak ada ramahnya. Lain dengan malaikat Ridwan, ramah, tamah, murah senyum. Begitu orang sampai ke syurga:
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ
Artinya: “Dan orang-orang yan bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (Qs. Az-zumar: 73).
Keselamatan atas kamu sungguh kamu telah beruntung sekarang masuklah kamu kedalam syurga dan kekallah tinggal selamnya disana. Ramah, murah senyum, selamat datang, ini malaikat Ridwan. Malaikat malik, malaikat jabaniah lain lagi, wong dia nungguin pabrik, sadis menerimanya. Matanya melotot, ‘ini dia nih manusia-manusia kurangajar yang waktu di dunia sudah datang para rasul, sudah turun agama, sudah datang Al-Quran masih belaga bodoh, sini loh! Nih rante, belenggu lalu di rangkeng’. Dan dimasukkan kedalam neraka, nau’udzubillah summa nau’udzubillah.
Sodara-sodara kaum muslimin.
Lalu terfikir oleh kita kalau begitu panasnya api neraka sekali lempar orang terus mati dong. Yah enak kalo begitu sih, begitu dilempar ke neraka terus mati ya enak. Ternyata tidak, kepedihan neraka adalah kepedihan yang kekal dan terus menerus tidak sesaatpun orang-orang dalam neraka pernah merasakan kesenangan. Tidak sesaatpun barang semenit kek istrahat, tidak. Setiap saat merasakan kepedihan yang tiada tara. Al-Qur’an menjelaskan:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Qs. An-Nisa: 56)
Apabila hancur kulitnya kami ganti dengan kulit yang baru, untuk apa? لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ biar dia rasain ajab, ‘tuih rasain deh lu. Hancur kepalanya bulletin lagi, hancur kulitnya bikin lagi, berantakan isi perutnya disempurnakan lagi di giling lagi, terus menerus. Tidak sedikitpun penduduk neraka itu pernah mengalami istirahat. Barangkali pake jam istrahat, itu lumayan tapi ini tidak, gak ada bel ‘teng, teng, teng’ istirahat ajab di cabut!’, tiddak.
Lalu bagaimana keadaan mereka? Ada orang-orang di dalam neraka itu yang dikenakan pakaian dari api neraka. Luar biasa ini, diberikan pakaian dinas dari api. Kemudian kepalanya dituangi air yang sedang mendidih yang dengan tuangan air itu di hancur luluhkan segala isi perutnya dan kulit-kulitnya. Setelah itu mereka di cambuk dengan cambuk-cambuk yang apabila mereka hendka keluar dari neraka mereka di campakkan kembali ke dalam neraka dan di katakana kepada mereka, ‘rasakan siksaan yang membakar ini. Dalam surah Al-Haj ayat 19-22 kita bisa simak firman Allah SWT:
الَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
Artinya: “Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka”.
يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ
Artinya: “Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).
وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ
Artinya: “Dan untuk mereka cambk-cambuk dari besi.
كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا فِيهَا وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ
Artinya: “Setiap kali mereka hendak ke uar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini". (Qs. Al-Haj: 19-22).
            Diberikan pakaian dari api melolo dan nebyala merntih dan meraung-raung lalu kepalnya di basahi air yang sangat mendidih, hancur luluh perutnya masih di cambuk lagi, mereka merambat, mereka meraung, mereka hendak lari, mereka hendak lari, mereka ingin keluar dari neraka tapi tiap kali mereka merambat ingin keluar di Tarik lagi. Kalo cara kita, “ayo mau kemana lo!”. Apa kata malaikat penjaga neraka? وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ  rasain ini, makan pencarian lu waktu di dunia.
            Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
            Lalu ada pula siksaan penduduk neraka itu dimana dahi, lambung dan punggung mereka di panggang dengan api neraka Allah karim. Kita ini di dunia saja tertusuk paku saja waktu berjalan sudah bukan main pedihnya tertusuk duri saja sudah bukan main pedihnya ini punggungnya, lambungnya macam di sate di panggang dari api neraka dalam at-taubah ayat 35 di jelaskan:
يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
Artinya: “Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu". (Qs. A-Taubah: 35).
Kemudian ada pula penduduk neraka itu yang disiksa lehernya di ikat dengan rantai mereka spontan di seret-seret dengan sekeras-kerasnya dan dilemparkan kedalam lautan air yang sedang mendidih kemudian mereka di bakar dalam api yang bergejolak dan menyala-nyala pada surah al-Mu’min ayat 71-72:
إِذِ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلَاسِلُ يُسْحَبُونَ
Artinya: “ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,
فِي الْحَمِيمِ ثُمَّ فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ
Artinya: “ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api”. (Qs. Al-Mukmin: 71-72).
Ketika belenggu dan rantai di pasang di leher mereka supaya mereka diseret kedalam air yang sangat panas kemudian mereka di bakar dalam api. Ada lagi penduduk neraka yang di pegang janggulnya lalu di seret ke tengah-tengah neraka kemudian kepalanya di sirami dengan air yang mendidih.
Pendeknya azab dan siksaan neraka itu sesuailah dengan amalan yang dikerjakan manusia pada waktu kehidupan di dunia ini. Maka dalam puncak perjalanan mikraj misalnya. Kepada rasul saw. Diberikan berbagai macam penglihatan sebagai contoh dan tamsil dari kehidupan di dunia ini. Sejak dari penglihatan di jalan sampai dengan penglihatan syurga dan segala kenikmatannya dan neraka dengan seluruh azabnya seluruhnya merupakan contoh dan teladan. Misalnya dalam perjalanan diketika hendak mikraj itu sebelum berankat rasul di sodorkan dua minuman. Segelas berisi arak dan segelas lagi berisi susu, maka dengan mantap nabi memilih susu. Lalu jibril berkata:  صدقت يا محمد لقد أصبت الحق tepat dan benar wahai Muhammad untung kamu memilih susu Muhammad. Seandainya kamu mengambil arak pasti umatmu bakal jadi umat yan teller semua.
Inipun merupakan satu contoh buat kita semua bahwa dalam kehidupan kita sellau berhadapan dengan susu dan arak, berhadapan dengan hak dan batil, berhadapan dengan benar dan salah maka hati-hati kita jangan salah pilih karenannya. Lalu yang ada kaitannya dengan persoalan kita penglihatan yang diberikan oleh Allah kepada beliau di neraka beliau melihat sekelompok orang dilontari kepalanya dengan batu dari api neraka tiap kali di lontar dikepala itu hancur berkeping-keping berantakan otaknya, lalu di bulatkan kembali setelah kepala itu di bulatkan maka di hancurkan lagi. Menjerit meraung-raung merintih kesakitan sampai rasul bertanya,:”ya jibril ini orang kenapa?”, kata malaikat jibril:”ya Muhammad itulah contoh dari umatmu yang berat untuk sujud kepada Allah tuhannya. Itulah contyoh dari umatmu yang waktu di dunianya tidak pernah mendirikan sholat. Sombong yang paling sobong adalah sombong kepada Allah, artinya? Tidak mau sujud kepada penciptanya. Jadi, barangkali sodara punya cita-cita ataui keinginan, “ah, saya mau yang ini saja”, persilahkan tidak usah sembahyang.
Lalu ada lagi sekelompok kaum perutnya besar sebesar rumah dililit dengan kala dan ulat dari api neraka diseret-seret dia di juurang neraka di patuki ular hancur perutnya, di bulatkan lagi perut itu di seret kembali, hancur lagi di bulatkan lagi. Kata nabi, :”ya jibril ini apalagi?”, kata jibril:”wahai Muhammad inilah contoh daripada umatmu yang waktu di dunia suka makan riba alias renten, suka makan harta anak yatim, suka ngobyekin harta anak yatim, sok jadi pengasuh anak yatim. Anak yatimnya yang lapar pengasuhnya yang pada kenyang.
Sebagian lagi ada penduduk neraka yang kukunya terbuat dari tembaga dari api neraka, panjang sangat kukunya itu lalu mencakar-cakar mukanya sendiri. Hancur mukanya berantakan di cakari oleh kukunya itu lalu di bulatkan lagi di cakar lagi, hancur lagi di bulatkan lagi, di cakar lagi, pengangguran benar ni orang. Muka sendiri di cakari sendiri.nabi bertanya:”ya jibril ini tamsil apa?”, jawab jibril:”ya Muhammad itulah contoh dari umatmu yang pada waktu di dunianya tidak pernah rukun sesame sodaranya muslim. Suka nyari aib orang lain, suka ngejelikin orang lain padahal orang lain itu sodaranya seagama. Kan sama denagn nyakar muka sendiri namanya, menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Kejelekan orang di korek-korek, aib sodaranya di obral di pasar umum, orang yang semacam itu nanti tangannya akan tumbuh kuku panjang yang terbuat dari tembaga yang akan mencakar dan mengorek-orek mukanya sendiri.
Oleh karena itu nabi mengajarkan:
طوبى لمن شغله عيبه عيوب الناس وافق الفضل من ماله وامسك الفضل من قوله ووسعته السنة فلم يعد عنها الى البدعة 
Artinya: "Sungguh beruntung orang yang sibuk dengan aibnya sendiri jauh dari dan perhatian terhadap aib orang lain. Orang yang menginfakkan kelebihan dari hartanya, menjaga lisannya dari berkata-kata yang tidak berguna dan memperluas sunnah Rasul sehingga tidak kembali kepada bid'ah. (HR. AdDailami dari Annas).
Beruntunglah orang yang emmiliki aib dan kekurangan pada dirinya sampe nggak sempat mengorek-orek aib dan kesalahan pada orang lain. Instropeksi diri, beruntung orang yang mencela dirinya menyebabkan dia sibuk dan tidak sempat mengorek-orek aib pada diri orang lain.
Ada pula diantaranya dilihat oleh rasul diantara orang itu ada yang lidahnya terjulur memanjang, kemudian di potong lidah itu dengan gunting dari api neraka, menjerit dan memekik ia menahan sakit yang tiada tara sampai rasul bertanya kepada malaikat jibril,:”kalau ini tamsil apalagi ya jibril?”, kata malaikat jibril:”wahai Muhammad inilah contoh dari umatmu orang-orang yang waktu di dunia tidak pandai menjaga lidahnya, suka menggunjing orang, suka menfitnah orang, suka gibah dan namimah, suka ngomongin orang di belakang yang bersangkutan.
Lalu rasul juga melihat sekelompok orang perempuan tergantung rambutnya dari gantungan api neraka, kemudian di panggang dari duburnya sampai keatas kepalanya dengan tombak dari api neraka meraung dan merintih dan mengeluarkan nanah dari kemaluannya. Rasul bertanya:”ini apalagi jibril?”, jibril menjawab:” inilah perempuan waktu di dunia tidak pandai menjaga kehormatan dirinya, ahli jina dan tukang umbar.
Hadirin kaum muslimin rahimakumullah.
Banyak lagi tamsil-tamsil yang di contohkan dalam puncak perjalanan mikraj yang seluruhnya merupakan peringatan bagi kita ummat rasulullah saw. Nah, kemudian sekarang mari kita bicarakan neraka itu satu demi satu.
Pertama, نار جهنّم (Neraka jahannam) dan ini yang paling dikenal orang, yaitu
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ
Artinya: “Dan siapakah yang lebih zalim dripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir?
Adapun orang-orang yang dzalim kepada Allah, mendustakan ayat-ayat Allah, mendustakan kebenaran setelah datang kebenaran itu. Bukankah neraka jahannam merupakan tempat kembali bagi orang-orang yang kafir. Jadi, penduduk neraka jahannam itu pertama adalah orang-orang kafir. Siapa orang kafir itu? Menurut keyakinan aqidah kita tidap orang yang diluar islam adalah kafir.
Lalu siapa lagi penghuni neraka jahannam itu? Al-Hijr ayat 42 dan 43 memberikan penjelasan:
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ
Artinya: “Sesungguhnya hamba-hmba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat”.
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ
Artinya: “Dan sesungguhny Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
Sesungguhnya hamba-hambaku tidak akan bisa kamu kuasai hai iblis kecuali mereka yang mengikuti tipu dayamu, sesungguhnya neraka jahannamlah tempat kembali mereka seluruhnya. Jika kita perhatikan ayat ini maka penghuni neraka jahannam yang kedua adalah para pengikut syetan dan seluruh ajaran-ajaran yang dilancarkan olehnya.
Padahal pada saat masuk neraka setan cuci tangan. Tugasnya bagaimana mencari teman itu sebanyak-banyaknya yang akan menemani dia kedalam neraka nanti. Tapi pada saat orang di giring kedalam neraka setan cuci tangan, mungkin orang menuntut,”hai setan gue kan ngikut elu kenapa jadi kemari?”, kata syetan, “gua bilang juga apa kenapa lu ngikut?”. Dan setan ini menebar ranjau ke dalam segala bentuknya, dengan segala macam caranya. Para pengikut setan yang menjauhi agama, memperturutkan hawa nafsunya, syetan membisikan manusia lewat minuman keras, lewat zina, dengan segakla macam cara. Kadang-kadang dalam ibadah setan masuk, kalo tidak di timbulkan takabbur di tumbuhkan sikap ujub dalam diri kita, timbul rasa diri lebih bener dari orang lain, “gue liat di kampong ini kagak ada yang kaya gue, ibadahnya kek, sholatnya”, ini godaan iblis.
Bahkan iblis itu tidak segan-segan mengaku jadi tuhan dan ini diceritakan dalam kehidupan syek abdul qodir al-jaelani ketik beliau sedang ibadah di masjid datang seberkas sinar, sinar itu ngomong, “ىا عبد القا در أناربّك   hai abdul qodir aku tuhanmu” kata cahaya tadi. Sudah cukup ibadahmu abdul qodir, sembahyangmu udah banyak, puasamu udah banyak, zakatmu sudah cukup maka mulai sekarang berhenti ibadah. Aku bolehkan kepadamu segala yang dilarang. Cuma yang di datengi syekh abdul qodir sehingga mendengar cahaya tadi ngomong begitu beliau ambil kasut/sandal di sambitnya cahaya tadi أذ هب ىا لىك حثقله  pergi laknat terkutuk iblis. Masa saya disuruh berhenti sembahyang gara-gara hati saya sudah baik. Kalau hati sudah baik berhenti sembahyang mestinya yang paling dulu berhenti sembahyang itu Rasulullah sebab beliau orang yang paling baik. Tapi nabi hatinya baik sholat jalan terus, hukum halal haram tetap berlaku.
Nih kadang-kadang orang sekarang baru ibadah dikit udah merasa mendapat bisikan/wangsit. Begitu pulang bikin ajaran baru yang aneh-aneh. Ada satu riwayat yang wlaupun ini dho’if tapi baik untuk jadi pelajaran. Konon iblis itu kalo sudah subuh keliling dia bawa kulit kambing, jarum, sama tepung. Ditanya orang, “iblis ini buat apa?”, di jawab iblis, “oh, kulit kambing, kalau begitu subuh, begitu menjelang muadzin bilang اَلصَّـلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ  sholat lebih baik daripada tidur. Maka ini kulit kambing mulai aku hamparkan buat umat Muhammad”. Jadi begitu dengar adzan sih dengar cuman udah di bikin anget udah tidur, kenapa? Kulit kambing belis masuk.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Lalu kata orang lagi,”kalau tepung buat apa?” di jawab iblis:” oh tepung, itu kalau umat Muhammad  mau baca kitab, mau mutola’ah gue aurin tepung matanya biar dia sepet. Makanya kalu sudah ngaji baca Al-Quran  bawaannya ngantuk saja ngantuk.”oh begitu, terus kalau duri dan jarum itu?”, di jawab oleh iblis:” nah ini duri, paku kalau ummat Muhammad hadir di majelis ta’lim mau pengajian duduk I’tikaf di masjid gue pasangin jarum/paku di pantatnya. Jadi kalau sudah duduk di masjid klasat klusut, hadir di majelis ta’lim klasat klusut bawaannya mau udahan melulu.
Jadi, pengikut syetan dan seluruh perangkapnya itu penghuni jahannam. Apa perangkap syetan? Ya dunia, apa isi dunia? Yang lazim ya harta, tahta, wanita ini sering bikin orang buta.
Lalu yang menjadi penghuni neraka jahannam selanjutnya terdapat pada surah thaha ayat 74:
إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
Artinya: “Sesngguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup”.
Orang-orang yang menghadap Allah dengan berlumuran dosa maka sesungguhnya bagi mereka adalah neraka jahannam. Jadi penghuni ketiga yaitu para pembuat dosa dan orang-orang durhaka. Lalu yang keempat dijelaskan dalam Al-Qur’an yaitu orang-orang yang kufur nikmat, belum pernah merasakan dalam hidup bahwa Allah memberikan kepadanya bagaimana besar karunia dan nikmat itu. Dalam Qs. Ibrahim ayat 28-29 dijelaskan:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ
Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?,
جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا ۖ وَبِئْسَ الْقَرَارُ
Artinya: “yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
Tidaklah kamu lihat orang-orang yang mengganti, menukar nikmat tuhannya dengan kekufuran. Diberikan nikmat berupa islam digantikannya dengan kekufuran dia tidak tahan kesengsaraan dunia lalu memilih kesengsaraan akhirat. Padahal kesengsaraan akhirat jauh lebih abadi dari kesengsaraan dunia. Ada yang nawarin supermi 3 bungkus iman telap!, ada yang ngasih beras pindah agama.
Kedua, نار جحىم  (Neraka jahim).
Siapa penghuni neraka jahim ini? Pertama di jelaskan dalam Qs. At-takasur:
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ . حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ . كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ . لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
Artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim”. (Qs. At-Takasur: 1-6).
Orang yang bermegah-megahan di dunia, menumpuk-numpuk harta lalu lupa karena kesibukan harta itu dan melupakan akhirat. Kamu telah lalai akibat apa? أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ dan itu penyakit jaman sekarang berlomba-lomba dengan kemegahan materi. Berlomba-lomba dengan kemegahan dunia. Padahal urusan itu kalau kita berlomba tidak akan pernah sampai ke finis, tidak akan pernah finis, sebab kemegahan dunia merupakan sirklus (lingkaran setan). Kita anggap punya duit 1 juta tenang, sudah punya uang satu juta berubah fikiran lain lagi persoalan, kita anggap punya mobil enak, sudah punya mobil  lain lagi problemnya. Makanya pesan nabi kalau ingin hidup tenang urusan dunia lihat kebawah urusan akhirat lihat keatas.
Sering di contohkan kalau punya mobil, Alhamdulillah kita punya mobil tetangga kita Cuma punya motor, kita yang punya motor syukur bangat kita punya motor tetangga kita Cuma punya sepeda doang, kemana-mana kekejek melulu. Lalu kata yang punya sepeda Alhamdulillah kita punya sepeda tetangga kita cuman jalan kaki kemana-mana ngetuk melulu. Lalu kata yang kalan kaki Alhamdulillah masih bisa jalan tetangga kita sebelah lumpuh bertahun-tahun. Lalu kata yang lumpuh Alhamdulillah masih hidup tetangga sebelah mati bertahun-tahun nggak balik-balik.
Itu dalam urusan dunia sehingga sifat takasur ini, hilang. Tapi urusan akhirat lihat keatas, kalau dia sibuknya bisa jaga sholat kenapa saya tidak, kalau dia hidup sederhana, rajin sedekah, kenapa saya yang lebih kok nggak sanggup? Kalo dia bisa baca Al-Quran kenapa saya tidak? Lalu timbul gairah untuk mencontoh. Mencontoh dalam urusan ibadah menimbulkan ketenangan jiwa.
Hadirin kaum muslimin seiman dan sekeyakinan yang berbahagia.
Tidak dilarang orang kaya, tapi memperkaya diri itu yang dilarang karena kalau sudah perlombaan namanya jorjoran sifatnya. Prinsipnya tujuan menghalalkan segala cara asal tujuan tercapai, inilah yang dijaga oleh agama.
Selain penyakit takasur ini yang menyebabkan orang masuk neraka jahim, juga perbuatan durjana. Dalam Al-Infitor ayat 13 dan 14 dijelaskan:
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
Artinya: “Sesngguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan”.
وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
Artinya: “dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka”.
Orang-orang yang berbakti berbuat kebajikan akan mendapatkan syurga naim tetapi orang-orang yang durjana, kurangajar, durhaka, mereka akan mendapatkan neraka jahim.
Lalu siapa lagi penghuni neraka jahim itu? Yaitu orang-orang yang menentang dan menantang ayat-ayat Allah:
وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Artinya:”Dan orang-orang yang erusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka”. (Qs. Al-Hajj: 51).
Orang yang menentang ayat Allah dan melemahkan orang-orang yang ingin mengikuti rasul-rasul Allah, melemahkan bagaimana? “Lo mau bangun masjid yah?”, dijawab temannya, “iya, kenapa?”, lalu di katakan:”Wah brabe, berat jangan deh, jangan! Si anu aja kapok”. Melemahkan ini, sudah rusak merusak lagi.
Ketiga, نَارٌ حَامِيَةٌ (Neraka hawiyah).
Siapa penghuni neraka hawiyah ini? Dijelaskan secara simple:
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ .  فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ . نَارٌ حَامِيَةٌ
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (Qs. Al-Qariah: 8-11).
Keempat, ناروىل (Neraka Wail).
Dalam Qs. Al-Ma’un ayat 1 sampai dengan tujuh garis besarnya yang mendapatkan neraka wail itu adalah para pendusta agama, siapasih pendusta agama ini?
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7)
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna”. (Qs. Al-Maun: 1-7).
Orang yang mendustakan agama? Beragama tapi bohong. Sholatnya bohong, haji bohong, siapa mereka? Orang yang suka menghardik anak yatim. Anak yatim yang lemah, anak yatim yang tidak berdaya yang hidup di payungi kemiskinan/kekurangan, bukan di tolongnya malah di hardiknya. Jangan lupa sodara yang sudah 2 sampai 3 kali ke mekkah, sodara yang khusuk dalam sujudnya mungkin saja bisa terhalang masuk syurga karena disamping rumah sodara ada anak yatim merintih menahan lapar dan haus, sodara tahu dan sodara mampu tapi sodara diam saja tidak mau mengulurkan tangan. Mungkin itu yang mengganjal sodara untuk masuk syurga. Dan mereka membiarkan fakir miskin tidak memberi makan, kemudian mereka juga melalaikan sholat dan mereka juga ria dalam amalnya serta tidak membayar zakat.
Kelima, نارسَعِيرً  (Neraka Sair).
Untuk siapa neraka sair ini? Pertama untuk buat mereka yang memakan harta yatim, dalam Qs. An-Nisa ayat 10:
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (Qs. An-Nisa: 10).
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim dan dzolim mereka sebenarnya telah memakan neraka, menyalakan api neraka di dalam perutnya, mereka akan di lontarkan ke dalam neraka sair. Selain itu, orang-orang yang mengingkari apa yang diturunkan Allah SWT. Mengingkari kbenaran Al-Qur’an, mengingkari rasul dijelaskan dalam surah luqman ayat 21:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَىٰ عَذَابِ السَّعِيرِ
Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada merek: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (Qs. Luqman: 21).
Keenam, نار لَظَىٰ   (Neraka Ladzo).
Siapa saja penghuni neraka ladzo? Pertama, untuk orang pembangkang dan menjauhi agama. Kedua, orang yang berpaling dari kebenaran. Ketiga, orang yang suka menumpuk-numpuk harta tidak mau zakat, infaq apalagi shodaqoh ini kita temukan penjelasannya dalam surah al-ma’arij: 15-17:
كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ . نَزَّاعَةً لِلشَّوَىٰ . تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ . وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰ
Artinya: “Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.  (Qs. Al-Ma’arij: 15-18).
Ketujuh, نار سَقَرَ  (Neraka Saqr).
Siapa yang akan menjadi penghuni neraka saqr ini? Pertama, orang yang tidak pernah sholat. Kedua, tidak pernah memberi makan orang-orang miskin. Ketiga, ahli membicarakan yang batil. Keempat, orang yang mendustakan hari akhir. Sebagaimana di terangkan dalam al-Quran surah al-mudatsir ayat 22 sampai dengan 26:
ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ . ثُمَّ أَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَ . فَقَالَ إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ يُؤْثَرُ . إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ . سَأُصْلِيهِ سَقَرَ .
Artinya: “sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata: "(Al Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia". Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar”. (Qs. Al-Mudatsir: 22-26).
Kedelapan, نار الْحُطَمَةُ  (Neraka Khutomah).
Diperuntukan untuk siapa neraka khutomah ini? Ini diperuntukan bagi para pengumpat, pencela, para penghina orang lain, mencari aib sodaranya kemudian mereka menumpuk dan menghitung-hitung harta, kikir dan bakhil dengan hartanya itu di dalam surah al-Humajah ayat 1 sampai dengan 7 dan surah al-Hujurat ayat 11-12:
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ ﴿١﴾ الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ ﴿٢﴾ يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ ﴿٣﴾ كَلَّا ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ ﴿٤﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ ﴿٥﴾ نَارُ اللَّـهِ الْمُوقَدَةُ ﴿٦﴾ الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ
Artinya: “Kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati”. (Qs. Al-Humajah: 1-7).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beiman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (Qs. Al-Hujurat: 11).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Hai orang-oang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-Hujurat: 12).
Pada akhirnya sodara-sodara kalo penduduk syurga kekal di dalamnya tapi kalo penduduk neraka ada dua macam: ada penduduk musiman da nada penduduk permanen. Kalo yang namnya penduduk permanen sudah punya paspor dan KTP memang mereka yang akan tinggal selamanya di dalam neraka, mereka itulah orang-orang musyrik, orang-orang kafir termasuk orang-orang munafiq bahkan lebih dahsyat lagi yang namanya munafik menurut Allah:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya orangorang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”. (Qs. An-Nisa: 145).
Orang munafik itu berada di dalam jurang neraka yang paling bawah, dasarnya neraka. Adapun penduduk yang semi permanen ia masuk neraka buat sementara saja sekedar dengan dosa-dosa yang dikerjakannya, mereka adalah orang-orang mukmin yang waktu di dunia berbuat dosa. Mereka masuk ke dalam neraka menerima azab sesuai dengan dosanya, setelah itu mereka akan diangkat di syurga untuk ditempatkan di dalamnya, seperti dijelaskan dalam hadis-hadis shohih yang diriwaytkan oleh imam bukhari dan muslim.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syarhil "NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM".

"PERSATUAN DAN KESATUAN DARI TEMA NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM” Sebagai hamba yang beriman, marilah kita tundukan kepala seraya...