“8 (DELAPAN) MACAM SYURGA DAN CALON PENGHUNINYA”
بِسْمِ
اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Sodara-sodara kaum muslimin seiman dan sekeyakinan
yang berbahagia.
Pada pertemuan
sebelumnya di dalam emmbicarakan tentang hari kiamat saya sudah menjelaskan
bahwa setelah manusia menghadapi pengadilan Qadhi rabbul jalil pada
akhirnya terbagilah manusia pada dua kelompok besar, yaitu Fariqum fil
jannah wa fariqun fissair, sekelompok orang masuk kedalam syurga dan
segolongan lain lagi masuk kedalam neraka.
Maka pada
pertemuan kali ini kita akan membicarakan tentang syurga dan calon-calon
penghuninya.
Syorga dalam
Al-Quran selalu disebut dengan kata-kata “الْجَنَّةَ”
yang wujud syorga itu sesungguhnya suatu tempat di akhirat anti yang di dalam
tempat itu Allah akan memberi balasan berupa kenikmatan yang tak terhingga
kepada hamba-hambanya yang sholeh.yang bentuk neikmatan itu dijelaskan oleh
Allah dalam hadis Qudsinya:
عَنْ أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسو ل الله صلّى
الله عليه وسلّم: قال الله تعالى: اَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِيْن مَالاَ عَيْنٌ
رَاَتُ, وَلَاأُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَاخَطَرَ عَلَ قَلْبٍ بَشَرٍ .......(رواه
البخاري)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: Allah
SWT. berfirman: “Aku telah mempersiapkan bagi hamba-Ku yang shalih, surga yang
tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak
pernah terlintas di benak manusia”. (HR. Bukhari).
Jadi, jikalaupun dalam Al-Quran banyak
ayat-ayat Allah yang menggambarkan tentang syurga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai jangan di samakan dan di bandingkan dengan sungai yang ada di
dunia ini, kalo syurga berbicara tentang pohon dan segala
buah-buahannya jangan di samakan dengan pohon dan buah yang ada di dunia ini,
kalo quran bercerita tentang istana, permadani dan lain sebagainya,seluruhnya
tidak sama dan tidak bisa di samakan atau di bayangkan dengan yang kita hadapi
di dunia ini.
Disanalah
manusia akan menghadapi kehidupan yang hakiki, yang sebenar-benarnya yang tidak
akan pernah berubah oleh pergeseran masa dan pertukaran waktu. Adapun kehidupan
di dunia ini boleh saja kita katakana kehidupan yang kamoflase, fatamorgana
atau dalam Bahasa Agama yang sering disebut dengan kehidupan Khayyali,
iya berubah, ia bertukar, ia berganti oleh pergeseran masa dan pertukaran
waktu.
Kita
jadi orang kaya di dunia bagaimanapun kaynya kita di dunia, kekayaan itu tidak
lain adalah kekayaan khayyali namanya. Hari ini dia kaya mungkin besok dia
jatuh bangkrut, lihatlah orang-orang kaya di dunia iniyang tidak Cuma sekedar
memperkaya diri untuk dirinya sendiri saja, tapi kadang-kadang sudah
mempersiapkan untuk anak-anaknya, untuk cucu-cucunya untuk iparnya, pendeknya
untuk seluruh keluarganya tidak cukup harta untuk satu, dua, tiga bahkan sampai
tujuh keturunan. Tidak cukup uang miliyaran bahkan triliunan, tidak cukup
dengan punya tanah yang luas gunung di beli, laut di beli, langitpun kalau dijual mau di beli. Sudah melampaui batas
yang dinamakan kewajaran. Di hinggapi penyakit rakus bin serakah alias tamak,
lalu menghalalkan segala macam cara untuk mencapai harta. Padahal itu tidak
lebih dari bayangan khayyali.
Harta
yang banyak itu mampukah menolak penyakit yang hendak datang, harta yang banyak
itu mampukah menahan uban yang tumbuh selembar diatas kepala, harta yang banyak
itu mampukah mencegah giginya yang hendak permisi? Dan pada akhirnya harta yang
begitu banyaknya mampukah menolak kedatangan malaikal maut yang hendak mencabut
nyawanya? Sama sekali tidak.
Lalu
bagaimana mengejar kedudukan hakiki itu? Al-Qur’an memberikan petunjuk:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن
يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً
Artinya: "Pada malam hari, hendaklah engkau shalat
Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau
ketempat yang terpuji.”
(QS : Al-Isro’ [17] : 79)
Di keheningan malam di kala orang tidur bangunlah engkau
tahajjud kepada Allah, pasti kalau itu kamu laksanakan menempatkan engkau ke
dalam suatu tempat terpuji. Nah kita akan menceritakan bagaimanasih keadaannya?
Pertama, Luasnya. Berapasih luasnya syurga? Dengan logika sekarang
ini dunia di hadapi dengan kekhawatiran terhadap peledakan penduduk yang nyaris
tidak terkendali. 17 miliyar lebih yang nongkrong di bawah kolong langit ini.
Tapi sesungguhnya planet bumi yang kita tinggali ini Cuma satu planet kecil
dari 9 buah planet yang ada dalam system tata surya. Matahari yang lazimnya
kita sebut sebagai galaksi, selain tata surya matahari yang namanya galaksi itu
masih terdapat galaksi-galaksi lain yang dengan sendirinya di citari oleh
planet lain dan bumi kita yang kita tinggali ini yang di huni oleh 17 miliyar
manusia hakekatnya Cuma setitik debu ditengah angkasa Alam yang luas ini.
Oleh karenanya dalam surah Ali Imran ayat 133 Allah SWT.
Menjelaskan:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ
رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ
لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa”. (Qs.Ali-Imran: 133).
Jadi luas syurga itu seluas langit dan bumi, sedangkan
langit oleh mata telanjang inikan tidak pernah kelihatan yang Nampak hanya oleh
kita biru diatas dan itu cuman batas titik pandangan manusia yang terjauh dan
konon itu adalah refleksi sinar matahari yang menyentuh air laut melahirkan
warna biru sedangkan hakekat langit itu sendiri, sampai hari ini belum
terjangkau oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Sejauh-jauhnya manusia pergi pergi
baru ke bulan mungkin beberapa tahun mendatang ia akan pergi ke planet-planet
seperti mars. Tapi itu masih terbatas pada sisitem galaksi kita ini belum
sampai pada langit pertama.
Syurga yang disediakan untuk orang-orang shaleh ini luasnya
seluas tujuh lapis langit dan bumi, jadi sodara tidak usah khawatir di syurga
nanti kehabisan kapling, di dunia ini saja masalah tempat tinggal sekarang ini
jadi masalah.
Kedua, keadaan syurga. Apakah ada
bangunan-bangunan, taman-taman, kebun-kebun tentu ada di syurga ada kebun yang
tanmannya berupa tumbuh-tumbuhan dan menghasilkan buah-buahan yang buah-buahnya
pun boleh di makan. Dan jangan heran kalau di dunia ini biasanya pohon itu
akarnya di bawah buahnya diatas di syurga nanti kebalik pohon itu, akarnya
diatas buahnya yang kebawah sehingga orang nggak perlu tangga dan ngambil buah
tinggal metik saja tidak perlu manjat.
Kemudian bangunannya. Syurga itu bertingkat dalam al-Furqan
ayat 10 Allah menjelaskan:
تَبَارَكَ الَّذِي إِنْ شَاءَ جَعَلَ
لَكَ خَيْرًا مِنْ ذَٰلِكَ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَيَجْعَلْ
لَكَ قُصُورًا
Artinya: “Maha Suci (Allah) yang
jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang
demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan
dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana”. (Qs. Al-Furqon: 10).
Jadi bangunan di syurgapun berbeda sesuai dengan amalan
orang yang masuk ke dalamnya, seperti halnya perumahan yang ada di dunia ini
ada juga yang masuk dalam kelas pondok indah itukan tidak sama itu. Kenapa bisa
berbeda gitu? Ya tergantung kekuatan ekonominya, makin tinggi ekonominya makin
mapu dia mendirikan istana.
Tapi di syurga nanti yang bikin mampu bukan ekonominya tapi
amalan waktu dia di dunia, makin banyak amalan di dunia dengan sendirinya makin
baguslah istananya di syurga tetapi yah tetapi yang namanya syurga dapat
empernya saja sudah lumayan betul itu. Seemper-empernya syurga masih jauh lebih
baik daripada sebagus-bagusnya istana di dunia. Tajmahal bangunan yang
menggiurkan, sehebat-hebatnya istana di dunia masih jauh bagus empernya syurga.
Dan konon katanya menurut satu riwayat baunya syurga itu sudah bisa dicium 40
tahun perjalanan dan menurut riwayat lain 400 ratus tahun perjalanan. Menurut
riwayat lain lagi 70 tahun perjalanan baunya syurga sudah bisa di cium.
Nah, di dalam bangunan syurga itu shalnya di dunia terdapat
kamar-kamar, “Gurrok” dalam istilah al-Quran dan juga berisi
dipan-dipan, ranjang, tempat-tempat tidur yang indah dilengkapi dengan
Kasur-kasur yang tebal dan empuk, Kristal dan permadani yang daripadanya bertahtakan
emas.
Apakah penduduk syurga makan dan minum? Iya, mereka akan
beroleh gelas, piala, kendi, cerek dan piring-piring yang terbuat dari emas dan
perak tapi jangan disamakan dengan emas dan perak yang ada di dunia tetap saja:
لاَ عَيْنٌ رَاَتُ, وَلَاأُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَاخَطَرَ عَلَ
قَلْبٍ بَشَرٍ
Tidak pernah terlihat, terdengar dan terlintas di
sanubari kita. Apa pakean mereka? Pakaian mereka , pakaian
penduduk syurga dari sutera yang lembut dan tebal berwarna hijau. Disan ada
air-air sungai, ada sunai madu, sungai arak. Timbul pikiran konyol, “kalau di
syurga ada arak mungkin penduduk syurga banyak yang teller?”, ya tentu tidak.
Sebba disanakehidupan yang hakiki segalanya diperbolehkan.
Nah, lalu masuk di syurga itu apakah melalui pintu?
Melalaui berbagai macam pintu da nada pintu-pintu khusus yang tidak boleh
dimasuki orang lain sayyidina abu bakar pernah bertanya kepada nabi:”Ya rasul,
apakah di syurga nanti ada pintu-pintu khusus?” jawab rasul:”ada abu bakar, ada
di dalam syurga itu yang namanyababur rayyan, tidak boleh masuk ke dalam
pintu itu melainkan orang-orang yang berpuasa. Ada pintu jihad, yang masuk
lewat itu hanya mereka yang berjihad. Ada babussodaqoh dan setiap orang
yang melalui pintu yang sesuai dengan amalnya masing-masing ketika itu”, abu
bakar bertanya lagi:” ya rasul apa ada orang yang dipanggil dari setiap
pintu?”, kata nabi:”abu bakar, saya doakan kamu masuk salah satu diantara yang
diapnggil dari tiap pintu”.
Dalam hadis ada juga wanita yang bernasib baik:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا
وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا
ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya: “Jika seorang wanita selalu
menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta
betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada
suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah
dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191
dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini
shahih)
Wanita seperti yang diatas disuruh memilih pintu mana yang
dia sukai. Lah, kalau kita di dunia ini tidak ada keistimewaan amal bingung mau
masuk pintu mana, ramadhan puasanya kaya gendang depan doang ama belakang,
penutupan sama pembukaan peserta kehormatan, tengah-tengahnya kosong.
Bersyukurlah kita jialau setiap pintu manggil kita, kalau
tidak adalah satu amalan yang membuat kita bisa masuk dalam satu pintu karena
itu beramal tidak usah banyak yang penting rutinnya, istiqomahnya:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ
إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Artinya: ”Amalan yang paling
dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
(HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan
amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya).
Jadi, amal itu tidak usah banyak yang penting dikerjakan
rutin, sodara baca al-Quran nggak banyak semalam Cuma 3 ayat tapi rutin, tiap
malam 3 ayat itu lebih di cintai Allah daripada sekali ngaji satu jus trus 3
bulan free gak ngaji-ngaji.
Setelah kita melewati pintu-pintu itu kita akan dilayani
oleh pelayan-pelayan muda:
وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ
مُخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا
Artinya: "Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda
yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara
yang bertaburan." (QS. Al- Insan
: 19)
Pelayan-pelayan yang muda itu melayani apa keperluan kita dan tidak
pernah tua, pelayan itu sebagaimanapun kita nggak akan pernah tua. Pendeknya
sudah jadi king of king jadi raja di raja. Fasilitas serba cukup apa
yang kita mau tersedia tidak ada larangan dan pelayan seperlunya diberikan
kepada kita.
Nah, bagaimana keadaan penduduk syurga? Dari imam turmudzi
dijelaskan dalam satu hadis berkata al-hasan basyri:
يَدْخُلُ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ جُرْدًا مُرْدًا مُكَحَّلِينَ
أَبْنَاءَ ثَلَاثِينَ أَوْ ثَلَاثٍ وَثَلَاثِينَ سَنَةً
Artinya: “Penduduk surga akan masuk surga dalam keadaan
jurdan, murdan, bercelak, di usia 30 atau 33 tahun. (HR. Ahmad 7933, Turmudzi 2545, Ibnu Abi Syaibah dalam
Mushanaf 34006 dan dinilai hasan oleh Syuaib al-Arnauth).
Seorang perempuan tua menghadap rosul, “ya rasul saya ahli
ibadah saya beriman kepada Allah saya cinta kepada islam apakah saya akan masuk
syurga ya rasul?”, nabi tersenyum lalu menjawab:”nggak nek, nenek-nenek nggak
masuk syurga”, Nenek:”itu perempuan nangis sejadi-jadinya, ya rasul kalau
begitu sia-sia ibadah saya, nenek-nenek nggak masuk syurga, sayang benar
segalanya ya rasul” rasulullah kemudian menghampiri wanita itu, “nek kalo yang
nenek bilang itu benar nenek masuk syurga, cuman disana nanti di syurga bakal
jadi muda lagi, tidak ada yang anak-anak tidak ada yang remaja rata-rata 33”.
Nah, di syurga hati mereka satu tidak ada yang iri hati,
tidak ada dendam. Kan jauh beda dengan kehidupan di dunia ini toh,
kadang-kadang dunia ini begitulah romantikanya kita melarat di sorotin orang,
kaya di selidiki orang ada saja iri, hasad.
Lalu bagaimana lagi
keadaan penduduk syurga itu? Mereka selalu merasa senang dan bahagia tiap hari,
tiap saat yang dirasakan cuman itu saja. Tidak di selingi seperti kehidupan di
dunia ini, tidak ada galau, tidak ada patah hati, apalagi patah tulang.
Lalu bagaimana kondisi fisik mereka? Di syurga tidak ada
orang yang cacat baik ia cacat rohani ataupun cacat jasmani, seperti yang kita
temukan di dunia ini ada saja cacatnya. Di syurga orang sempurna komplit,
cukup. Dan di syurga sungguhpun mereka makan, minum mereka tidak akan pernah
buang air baik air besar maupun air kecil, sebab kalau makan minum di syurga
harus buang air tentu malaikat harus menyediakan WC. Tidak buang air juga tidak
buang angina dan tidak sakit. Lalu bagaimana mereka buang airnya? Konon
keringat yang keluar dari mereka dari tubuh mereka dan keringat yang keluar itu
itu mengandung bau kasturi yang amat harum.
Kemudian penduduk syurga itu diberikan teman hidup yang
cantik selangit yang dinamakan bidadari. Mereka dalam Al-Qur’an disebut “Ajwa
jun muthahharah” istri yang di sucikan. Apa pengertian suci disini? Belum
pernah tersentuh sebelumnya baik oleh manusia dan jin bahkan malaikat
sekalipun. Jadi dari sononya belum kepake, khusus untuk manusia yang masuk
syurga. Belum pernah kepegang sama manusia jangankan manusia jin malaikatpun
saja belu pernah megang lainkan di dunia sekarang ini kita mau cari barang
antic sudah repot. Ya mujurlah kalo sodara menemukan seorang gadis yang
orisinal paten masih mujur, tapi umumnya terutama di kota-kota besar. Ya sudah
kita dapat second pun juga masih lumayan kalau tidak rongsok-rongsokan benar
mah, nih kadang-kadang sudah second diskonnya juga 30% udah sering service mulu
kita.
Sodara-sodara seiman dan sekeyakinan yang berbahagia.
Lalu makna Thoharah ini mereka selalu suci tidak
pernah mens baik menstruasi maupun mencret tidak pernah. Lah kalo perempuan
kita di dunia inikan satu minggu dalam sebulan kena dapat fasilitas untuk tidak
ibadah. Perempuan di surga yang namanya bidadari tidak akan pernah begitu. Lalu
apalagi keistimewaannya? Selalu perawan. Tidak pernah janda walaupun tiap hari
di pake, habis di pake perawan lagi. Nah, itu untuk laki-laki lalu untuk
perempuan? Satu riwayat menjelaskan mereka akan menjadi ratu di syurga dengan
segala kenikmatan dan riwayat lain menjelaskan bahwa mereka akan berkumpul
bersama suami, istri dan anak-anaknya. Ada juga riwayat lemah menjelaskan bahwa
mereka akan mendapat bidadara.
Hadirin kaum muslimin rahimakumullah.
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ
يَتَسَاءَلُونَ
Artinya: “Dan sebahagian mereka
menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya”. (Qs. At-Tur: 25)
قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي
أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ
Artinya: “Mereka berkata:
"Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami
merasa takut (akan diazab)". (Qs. At-Tur: 26).
Tapi yang jelas sodara, di syurga nanti tidak ada perkataan
yang sia-sia tidak ada ucapan kotor, tidak ada omongan keji dan tidak ada
omongan kosong.
Apa saja nama syurga itu? Dan siapa saja calon penghuninya?
Pertama, الْفِرْدَوْسَ جَنَّاتُ (Syurga
firdaus).
Syurga
firdaus ini oleh Allah SWT. di sediakan untuk orang-orang yang dijelaskan dalam
surah al-Mukminun ayat 1-11:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (١)
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ (٢)
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (٣)
وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (٤)وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ
حَافِظُونَ (٥) إِلا عَلَى
أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (٦)
فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (٧) وَالَّذِينَ
هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (٨) وَالَّذِينَ
هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (٩) أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (١٠)
الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (١١
1. Sungguh beruntung orang-orang
yang beriman
2. (yaitu) orang yang khusyu'
dalam shalatnya,
3. dan orang yang menjauhkan
diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,
4. dan orang yang menunaikan
zakat,
5. dan orang yang memelihara
kemaluannya,
6. Kecuali terhadap istri-istri
mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak
terceIa.
7. Tetapi barang siapa mencari
di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
8. dan (sungguh beruntung) orang
yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,
9. serta orang yang memelihara
shalatnya.
10. Mereka itulah orang yang
akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi
(surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Beruntunglah
orang-orang yang beriman, jadi kalau sodara ingin masuk dapat kapling di tempat
yang namanya firdaus itu boleh pesan mulai sekarang. Apa harga karcisnya?
Pertama: قَدْ أَفْلَحَ
الْمُؤْمِنُونَ harus beriman. Setelah
itu الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ
mereka yang khusyuk dalam sholatnya, jadi setelah beriman khusyuk dalam sholat
dan arti khusuk itu:
ترق الغىر لأ جلل عمل
“Meninggalkan yang lain dan memfokuskan diri pada satu
pekerjaan yang sedang di hadapi”.
Kalau kita makan sambil ngobrol itukan namanya tidak
khusuk. Kan khusyuk itu berat kadang dalam sholat. Sebelum sholat kita nggak
ingat apa-apa begitu sudah takbir yang kita lupa malah kita ingat, itu
kurangajarnya iblis. Mau sholat nyari dompet gak ketemu, begitu takbir, “adduh
dompet diatas meja”. Kalau sembahyang lama-lama mulai di gratakin (diambil)
orang inih, mulai goncang lagi kita. Makanya kata imam nawawi, sudah dinamakan
khusyuk untuk tingkatan orang awam kalau pada waktu takbir dia ingat Allah.
Segitu saja dululah tingkatan orang awam itu. Sebab khusyuk itu:
لو خشع قلب هذا لخشعت جوارحه
Artinya: “Kalau seandainya hati
orang ini khusyuk, tentulah akan khusyuk anggota tubuhnya”.
Jadi kalau waktu sholat garuk sini garuk sono,
ketekak-ketekuk anggota badannya itu gak khusyuk atau anggota badannya tenang
tentram Cuma hatinya ngayap kemana-mana, badannya di musholla hatinya di pasar.
Kemudian yang menjadi calon penghuni syurga firdaus itu وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ orang-orang yang
menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia yang tidak ada
gunanya. Lalu yang keempat itu وَالَّذِينَ هُمْ
لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ mereka yang aktif membayar zakat,
kelima إِلا
عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ
مَلُومِينَ . وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
orang-orang yang memelihara kehormatannya kecuali pada istri-istri mereka atau
pada budak sahaya dia pandai mengendalikan nafsunya tidak terperosot
memperturutkan syahwatnya. Lalu yang keenam وَالَّذِينَ هُمْ
لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ orang yang pandai menjaga amanah dan
pandai menepati janji. Ketujuh وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى
صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ mereka juga sellau memelihara sholat
dengan baik. Dan mereka-mereka inilah ahli waris yang akan menerima warisan
berupa syurga firdaus dan mereka kekal di dalamnya.
Kedua, جَنَّاتُ عَدْنٍ (Syurga Adnin).
Untuk siapa saja syurga adnin ini? Al-Qur’an
surah ar-ra’du ayat 22 sampai 23 memberikan jawaban-Nya:
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ
وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ
عُقْبَى الدَّارِ
Artinya: “Dan orang-orang yang sabar
karena mencari kridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian
rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan
serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat
tempat kesudahan (yang baik). (Qs. Ar-ra’du: 22).
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا
وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ
عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
Artinya:”(yaitu) surga 'Adn yang
mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari
bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat
masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (Qs. Ar-ra’du: 23).
Dan orang-orang yang sabar, sabar
dalam apa? ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ
dalam menuntut keridhoan Allah, sujud dalam mencari keridhoan Allah sabar,
puasa mencari keridhoan Allah sabar. Apalagi di jaman sekarang persaingan hidup
semakin tajam, lapangan kerja makin sulit, golongan munafik bergaya bunglon
dimana-mana hinggap di pohon warnanya kuning, hinggap di daun warnanya hijau,
menempel di dahan coklat jadi coklat. Bukan untuk mencari keridhoan Allah tapi
untuk mencari ridha atasannya. Mencari muka, padahal seorang muslim seharusnya ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ sabar dalam mencari
ridha Allah.
Lalu
siapa lagi? وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ
mereka mendirikan sholat. Maaf ada orang yang mengerjaka sholat da nada orang
yang mendirikan sholat. Apa bedanya? Kalo mengerjakan sholat hanya sekedar
menggugurkan kewajiban, pokoknya habis kewajiban beres. Kadang-kadang habis
sholat jumat nyebet sandal. Kalo mendirikan sholat selesai sholat ajaran sholat
di terjemahkan dalam kehidupan. Ada istimror (kesenambungan) selesai
sholat akhlak sholat, ajaran sholat diterjemahkan di luar sholat.
Kemudian yang ketiga, yaitu وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً menginfakkan, membelanjakan di jalan Allah
rezki yang di berikan kepada mereka baik terang-terangan maupun
sembunyi-sembunyi. Terang-terangan baik, kenapa? Supaya merangsang orang lain
untuk seperti kita, bukan untuk dipuji.
Keempat yaitu وَيَدْرَءُونَ
بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ mereka menolak kejahatan dengan kebaikan.
Dia tidak hanya teriak-teriak tentang kemiskinan, tapi melakukan usaha
bagaimana mengatasi kemiskinan, dia tidak hanya membicarakan kemungkaran tapi
menginbangi dengan kebajikan. Seperti sekrang toh, air saja kalo Cuma di
bendung tidak di salurkan ngeledak jebol bendungan. Kita hanya teriak anak-anak
muda sudah di hantam oleh kebudayaan barat yang merusak moral, tapi mana
kebudayaan islam kita? Tidak pernah kita timbulkan. Musuh kita adalah
kemiskinan dan kebodohan tapi apa langkah kita untuk mengatasi kemiskinan? Dan
bagaimana upaya kita meningkatkan mutu kehidupan.
Ketiga, جَنَّاتِ النَّعِيمِ (Syurga Naim).
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ
رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ
Artinya: “Sesungguhnya bagi
orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di
sisi Tuhannya”.
(Al-Qalam: 4).
Jadi tidak banyak untuk mendapatkan syurga naim ini yaitu
taqwa. Apa itu taqwa? Sekarang inikan taqwa jadi lalap dan orang sering
menggunakan istilah agama untuk maksud yang tidak sama denagn maksud agama,
padahal taqwa ini jelas. Sebelum islam datang ke Indonesia kita orang Indonesia
tidak kenal kata-kata taqwa maka kalo harus menggunakan kata taqwa, maka harus
dikembalikan kepada pengertiannya itu. Inikan nggak, orang yang mana aja
dilantik, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, bertaqwa, bertaqwa, bertaqwa
ampe mbeleh itu taqwa, tapi kalau sudah megang jabatan kadang-kadang tidak
relevan lagi dengan kata taqwa.
Lalu, apasih yang namanya taqwa itu? Sederhana saja, yaitu
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Lalu apa bedanya?kalo menjalankan
perintah Allah sesuai kemampuanmu tapi tinggalkan larangan Allah mutlak, mampu
atau tidak mampu tinggalkan. Enak kalau ada perintah, ‘jauhi perintah Allah
semampu kamu’, ya enak tinggal kita milih lalu berdalih, ‘ha, saya belum mmapu
ini’. Sholat semmapu kita, jihad semmapu kita, puasa semampu kita. Tapi, kalau
sudah meninggalkan larangan mutlak mampu atau tidak mampu harus tinggalkan.
Keempat, الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ (Syurga Ma’wa).
Apa saja tiket untuk bisa masuk kedalam syurga ma’wa ini?
An-Naziyat ayat 40-41 memberikan gambaran tentang bagaimana memperoleh tiket ke
syurga ma’wa:
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ
وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ
Artinya: “Dan adapun rang-orang yang
takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya”. (an-Naziyat: 40).
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ
Artinya: “Maka sesungguhnya surgalah
tempat tinggal-Nya”.
(Qs. An-Naziyat: 41).
Orang yang takut kepada larangan tuhannya dan sanggup
mengendalikan nafsu, maka syurga ma’walah tempat tinggalnya nanti. Jadi, tiket
ke syurga ma’wa itu takut kepada batas yang telah di tentukan oleh tuhannya.
Ini batasnya kamu jangan nyebrang kesini, orang yang dapat tiket ke ma’wa dia
takut batas-batas itu lalu sanggup mengendalikan diri tidak memperturutkan hawa
nafsunya.
Kelima,
دَارُ
السَّلَامِ
جَنَّاتِ (Syurga
Darussalam).
Calon penghuni syurga Darussalam dijelaskan
dalam Qs.Al-An’am ayat 126 sampai 127:
وَهَٰذَا صِرَاطُ رَبِّكَ
مُسْتَقِيمًا ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَذَّكَّرُونَ
Artinya: “Dan inilah jalan Tuhanmu;
(jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada
orang-orang yang mengambil pelajaran”. (Qs. Al-An’am: 126).
لَهُمْ دَارُ السَّلَامِ عِنْدَ
رَبِّهِمْ ۖ وَهُوَ وَلِيُّهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Bagi mereka (disedikan)
darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan
amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan”. (Qs. Al-An’am: 127).
Jadi untuk mendapatkan tiket ke syurga Darussalam ini
istiqomah mengikuti jalan yang lurus, istiqomah dalam islam dan pandai
membedakan apa yang telah Allah bedakan, Antara yang haq dan yang bathil,
Antara yang benar dan yang salah dan selalu ingat kepada ayat-ayat Allah.
Keenam, دَارَ الْمُقَامَةِ جَنَّاتِ (Syurga Darul Muqamah).
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ
Artinya: “Dan meeka berkata:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.
Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri”. (Qs. Fatir: 34)
الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ
الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا
لُغُوبٌ
Artinya: “Yang menempatkan kami
dalam tempat yang kekal (suga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa
lelah dan tiada pula merasa lesu". (Qs. Fatir: 35)
Tiket ke syurga Darussalam yaitu orang-orang yang senantiasa
bertahmid, memuji kebesaran Allah SWT..
Ketujuh,
مَقَامٍ
أَمِينٍ
جَنَّاتِ (Syurga Maqomin
Aamin).
Inipun disediakan bagi orang-orang yang
bertaqwa, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah ad-Dukhon ayat 51:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ
أَمِينٍ
Artinya: “ Sesungguhnyaorang-orang
yang bertakwa berada dalam tempat yang aman”. (Qs. Ad-Dukhon: 51).
Kedelapan,
لْخُلْدِ جَنَّاتِ (Syurga Khuldi).
قُلْ أَذَٰلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ
الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۚ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءً وَمَصِيرًا
Artinya: “Katakanlah: "Apa azab)
yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan
kepada orang-orang yang bertakwa?" Dia menjadi balasan dan tempat kembali
bagi mereka?".
(Qs. Al-Furqon: 15).
Sodara-sodara kaum
muslimin rahimakumullah.
Oleh karena
terbatasnya waktu inilah sekelumit tentng syurga dan calon-calon penghuninya
mudah-mudahan kita oleh Allah dijadikan termasuk salah seorang dari calon-calon
yang kelak akan masuk kedalam syurga, mendapat kenikmatan yang kekal dan abadi
di dalamnya, Aamin.
Terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala
kekurangan.
وَ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar