“NABI YUSUF & SITI ZULAIKHA”
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.
أَمَّا بَعْدُ
Sodara-sodara kaum muslimin seiman
dan sekeyakinan yang berbahagia.
Kejadian dan
keberadaan kita di dalam kehidupan dunia ini merupakan kejadian dan keberadaan
yang terima jadi atau terima beres, artinya tidak seorangpun diantara kita yang
dahulunya pernah mesan untuk punya potongan seperti yang sekarang ini, punya
warna kulit seperti yang sekarang ini dan punya Bahasa seperti yang sekarang
ini. Seluruhnya kita terima jadi. Oleh karena kita terima jadi maka Allah SWT.
tidak menilai manusia dari rupa dan potongannya, tidak juga dari harta
bendanya. Nabi saw. Bersabda:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
صَخْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ وَلاَ إِلَى
صُوَ رِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وعملكم
Artinya:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Abdirrahman bin Syahrin radhiyallahu ‘anhu,
‘Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah tidak
melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia
melihat kepada hati kalian dan amal kalian” (Diriwalatkan Muslim)
Sesungguhnya Allah
tidak melihat potonganmu, tidak melihat harta bendamu tetapi yang dilihat dan
dinilai oleh Allah SWT. tidak lain adalah hatimu dan amal perbuatanmu. Karena
rupa yang elok, paras yang cantik tidak dijadikan penilaian utama oleh Agama.
Kenapa rupa yang cantik paras yang elok tidak menjadi penilaian oleh agama?
Pertama,
karena yang namanya cantik itu relative, tergantung kepada siapa yang
memandang. Menurut saya cantik menurut sodara belum tentu cantik, dan yang
menurut sodara cantik menurut saya mungkin jelek agak keculungan. Oleh
karenanya di kalangan ahli cinta ada perbedaan pendapat, sebenarnya cantik yang
bikin orang jatuh cinta atau cinta yang menyebabkan orang jadi cantik.
Kedua-duanya bisa saja terjadi, mungkin karena cantik orang lalu jatuh cinta
dan mungkin sudah kadong cinta biar gempor cantik juga, tapi yang jelas cantik
itu relative.
Kedua, cantik itu
temporer, berubah oleh pergeseran masa dan pertukaran waktu. Tidak ada orang
makin keujung makin cantik. Sekarang dia sweetseventen umur 17 san of
course cantik bukan main. Seluruh yang ada dalam dirinya menjadi syair
dikalangan para remaja, rambunya katanya ikal berderai, pipihnya bah bauh
dilayang, lalu janggutnya katanya macam bah lebah bergantung, alisnya macam
semut beriring yang kalau dia senyum orang pada lemes!. Itu sekarang, dua tiga
puluh empat puluh tahun yang akan datang mungkin kalau dia senyum orang pada
lari semua, cantik itu temporer.
Ketiga, diatas langit
masih ada langit lagi, artinya diatas yang kita anggap cantik ternyata masih
ada yang lebih cantik lagi.
Oleh karena itu penilaian inti dari agama bukan soal potongan,
bukan soal harta benda tapi hati dan amal perbuatan. Alangkah idealnya lagi
kalau hati yang baik dan perbuatan yang baik berada pada rupa yang elok dan
paras yang cantik juga dan inilah yang dinamakan kecantikan dhohir dan
kecantikan batin dan ini yang dimiliki oleh nabiyullah Yusuf a.s. yang akan
kita bicarakan pada pertemuan kita kali ini.
Pantas kalau suatu saat kita berdiri di muka cermin di sunnahkan
kita membaca doa seperti yang diajarkan nabi saw:
اَللَّهُـمَّ كَمَا
حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ
“Ya Allah sebagaimana engkau telah baguskan rupaku, baguskan
juga kiranya ahlak dan budi pekertiku”. Supaya kecantikan dhohir diiringi
denagn kecantikan batin sebab apa gunanya dzohir yang cantik tapi batinnya
berbahaya itu yang orang bilang:
Apa guna berkain batik Kalau tidak dengan kebaya
Apa guna berparas cantik Kalau melulu bawa bahaya.
Saudara-sodara kaum muslimin yang saya hormati.
Nabi yusuf a.s diberikan oleh Allah ketampanan dhohir dan batin,
artinya dhohirnya beliau memang tanpan dan batin nyapun memang beliau adalah
baik dan inilah kebaikan yang berlipat ganda. Kadang-kadang ada orang yang
tanpangnya sederhana saja tapi batinnya baik itu lebih baik, ketimbang yang
dhohir dan penampilannya baik tapi batinnya rusak.
Maka kecantikan yang dianugrahkan Allah dalam kehidupan ini
sesungguhnya bukan untuk to show only bukan cuman sekedar untuk di
pamerkan jadi kebanggaan macam kontes ratu-ratuan yang manfaatnya hampir tidak
ada. Kecantikan untuk di syukuri, kecantikan untuk digunakan kepada hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan
perintah dari yang memberi kecantikan itu.
Sodara-sodara yang saya hormati.
Nabi yusuf a.s seorang nabi yang oleh Allah diberikan kecantikan
dhohir dan juga kecantikan batin. Beliau adalah putra dari nabi ya’kub dari
nabi ishak dan dari nabi Ibrahim a.s. artinya ayah beliau bernama nabi ya’qub,
kakeknya adalah nabi ishaq, dan datuknya adalah nabi Ibrahim a.s. dia bersaudarakan
sebanyak 11 orang dan dari 11 orang itu hanya satu yang seibu sebapak yaitu
bunyamin sedangkan yang lain adalah sodara dari lain ibu.
Nah, sejak kecil nabi yuusf ini sudah memperlihatkan tanda bahwa
dikemudian hari dia akan tumbuh menjadi seorang besar, sebab itu wajar klau
ayahnya mmberikan perlakuan yang agak istimewa kepada nabi yusuf dan ini tentu
memancing sifat iri dari sodara-sodaranya yang lain. Apalagi di satu malam nabi
yusuf dikala remaja itu pernah mimpi dan mimpi itupun beliau ceritakan kepada
ayahnya, dan kata beliau:
إِذْ
قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا
وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Artinya: “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya:
"Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari
dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".
(Qs. Yusuf: 4).
Jadi satu hari nabi yusuf cerita kepada ayahnya, “ayah saya mimpi”,
kata ayahnya “mimpi apa yusuf?” jawab nabi yusuf, “saya melihat dalam tidur saya
ada 11 bintang lalu matahari dan bulan dan saya melihat seluruhnya sujud kepada
saya”. Ayahnya yang mendengar mimpi ini mengerti dan ta’wil lalu berpesan
kepada nabi yusuf, “ysuf, mimpi ini jangan kamu ceritakan kepada
sodara-sodaramu, mereka sudah punya pandangan yang tidak baik kepadamu, kalau
kamu ceritakan mungkin akan membahayakan bagi dirimu”. Sebab rupanya
sodara-sodaranya yang lain ini iri hati kepada nabi yusuf yang mendapat
keistimewan dan mendapat perhatian istimewa juga dari ayahnya.
Sodara, kita tahu ini sesuatu hal yang wajar dalam kehidupan ini.
Pepatah mengatakan: لكلّى ج نعمه محسود setiap kali
kita mendapat nikmat bakal ada orang yang hasud, iri hati, dengki. Dan itu
watak kehidupan. Kalau kita jatuh miskin orang tepuk tangan, kalau kita jadi
kaya orang tanya bedukun kemana?. Wajar
saja لكلّى ج نعمه محسود tiap kali kita
mendapat nikmat ada yan hasud, ada yang iri ada yang tidak senang.
Begitu halnya dengan sodara-sodara nabi yusuf a.s dan watak iri
hati ini tidak tinggal iri hati, mereka buktikan lewat tindakan konkrit. Satu
hari mereka musyawwarah sodara-sodara yang iri ini. “sodara-sodarabapak kita
nggak adil masa yusuf mendapat perlakuan istimewa وَنَحْنُ
عُصْبَةٌ sedangkan kita ini golongan yang paling tua, dari 12 anaknya
masa cuman satu yusuf yang mendapat perlakuan istimewa kita ini yang 11 ini
dianggap angina apa? Nggak adil abah kita ini”, di jawab oleh yang lain”iyah
tapi bagaimana caranya? Apa kita omelin bapak?”, di jawabnya “jangan!, yusuf
singkirin! Kalau yusuf nggak ada kan anaknya tinggal kita dan jelas seluruh
perhatiannya akan tercurah kepada kita”. Nah saya saya ingatkan hasud sering
mendorong orang untuk melakukan segala macam cara artinya orang itu kalau sudah
dibakar sifat dengki, iri hati dia rela melakukan apa saja. Pertama,
agar nikmat yang ada pada diri orang lain itu hilang. Kedua, supaya
nikmat itu pindah kepada dirinya atau andai kata tidak pindah kepada dirinya
yah hilang sajalah jangan orang lain yang dapat nikmat ini watak hasud. Ingin
nikmat orang lain pindah kepada dirinya atau hilang walaupun tidak pindah
kepada dirinya tetapi yang bersangkutan tidak lagi mendapat nikmat. Untuk itu
segala macam cara akan dilaksanakan.
Ini di contohkan dari usaha yang dilakukan oleh sodara-sodara nabi
yusuf a.s “ok, setuju kita singkirkan yusuf. Tapi caranya bagaimana?” lalu di
jawab oleh sodara yang lain “ah, gampang. Bunuh saja!” salah satu diantara
mereka sedikit tidak menerima “akh, kalau bunuh sih rasa-rasanya tidak sampai
hati membunuh yusuf”, dijawab oleh yang lain “lalu bagaimana?”, lalu sodara
yang lain mengusulkan “kita kucilkan saja dia kita asingkan dari sini kita
buang jauh-jauh supaya dia tidak ada lagi kelihatan di pandangan abah kalau dia
sudah tidak ada lagi di pandangan abah yang dilihat Cuma kita dan seluruh kasih
sayangnya akan tercurah kepada kita semua”, sodara yang lain rupanya menerima
usulan ini “nah, setujulah kalau itu”, ditanya “caranya bagaimana?” di jawab “ah,
nantilah kita pikirkan caranya”.
Satu hari permisilah sodara-sodaranya ini kepada nabi ya’kub “abah,
kami permisi mau pergi main-main dan
yusuf akan kami ajak”, lalu kata nabi ya’kub “saya khawatir (nabi ya’kub sudah
melihat gelagak yang tidak baik, sudah ada semacam firasat) saya khawatir kalau
yusuf kau bawa nanti dia akan kena celaka atau dimakan oleh serigala sedangkan
kamu nanti akan lalai”, kata anak-anak yang lain “percaya dah bah saya akan
jaga sayakan sodaranya masa tega membiarkan yusuf celaka atau di makan oleh
serigala pokoknya aman, sip dah”. Sampai akhirnya nabi ya’kub mengijinkan.
Pergilah 12 bersaudara ini pergi bermain-main. Mula-mula mereka
main kejar-kejaran, yusuf ikut main kejar-kejaran lantas buka baju yusuf ikut
buka baju dan sampai ketika tiba ditepian sebuah sumur tua rencana yang sudah
di sepakati itu dilaksanakan. Nabi yusuf diangkat beramai-ramaidi gotong lalu
di masukkan di ceburkan kedalam sumur mati itu. Kemudian baju nabi yusuf itu
mereka basahi dengan darah kambing. Setelah itupun mereka pulang menemui nabi
ya’kub a.s. dengan rasa sedih yang di bikin-bikin, ini penyakit hasud. Jadi
kalau orang hasud kepada kita begitu kita mendapat kesulitan dia datang dengaan
airmata buaya, belaga sedih, belaga berduka cita padahal sih hatinya sorak,
padahal batinnnya girang bukan main “pak saya ikut berduka cita, pak saya ikut
sedih” padahal hatinya “biar mampus lu!”.
Ini yang dilakukan oleh sodara-sodara nabi yusuf. Mereka datang
dengan airmata berurai “abah, ketika kami sedang main-main abah kami lupa kami
tinggalkan yusuf sendirian ketika kami balik kami hanya mendapati bajunya yang
berlumur darah barangkali sodara kami yusuf dimakan oleh srigala”. Nabi ya’kub
tercenung ternyata firasatnya adalah benar. Baju nabi yusuf itu yang berlumur darah
kambing buatan sodara-sodaranya yang hasud tadi, di ciumi dan di peluk oleh
nabi ya’kub, kepedihan seorang ayah yang ditinggalkan oleh anak tercintanya.
Sodara, adapun nabi yusuf a.s. tercebur di sumur mati itu. Sampai
suatu hari ada kafilah niaga dari negeri madyan hendak menuju ke negeri mesir
untuk berniaga lewat di tempat itu ketika salah seorang dari mereka bernama
malik bi jaar. Ketika salah seorang dari mereka hendka mengambil air kedalam
sumur. Begitu diangkat ini “ini air berat bangat” begitu diangkat makin berat,
makin berat sampai diatas bukan air tapi orang isinya, “eh, ada orang di
ember!”. Dia lihat rupanya sangat tanpan, elok, cantik. “ah ini barangkali anak
bangsawan ini, parasnya begini cantik, begini tanpan ah ini kalau dijual di
mesir nati tentu harganya mahal ini, order nih, obyek”. Maka di bawahlah yusuf
ini ke negri mesir. Setibanya disana diperjual belikan seperti budak belia.
Nah, nasib baik rupanya yusuf ini ketika terjadi pelelangan dibeli oleh seorang
pembesar istana, seorang mentri bernama kitfir. Kitfir melihat “ah cantik anak
remaja ini tanpan nya elok, parasnya indah, kelihatannya budi pekertinyapun
halus kita ambil saja ini (kata kitfir kepada istrinya zulaikha) kita angkat
dia jadi anak siapa tahu nanti dia akan memberikan manfaat yang besar bagi
kita” kata zulaika “baiklah, baiklah”.
Dan sejak saat itu yusuf dipelihara dirumah kitfir di dalam istana
yang tinggal bersama istrinya zulaikha. Menurut satu riwayat 10 tahun lamanya
beliau tinggal di istana itu dan selama 10 tahun itu tentu terjadi perkembangan
baik jasmaninya maupun rohaninya dari anak-anak dia tumbuh menjadi remaja lalu
meningkat kearah dewasa. Makin meningkat kedewasaannya, makin tanpan dan elok
parasnya, makin cantik budi pekertinya dan ditempa oleh watak kenabian yang
disiapkan oleh Allah SWT sehingga tidak heran ketampanan nabi yusuf ini lalu
jadi buah bibir di kalangan istana. Tidak Cuma anak perempuan bangsawan, tidak
cuka istri para penguasa sampai kepada kelompok orang awam. Selalu
berandai-andai, kalau saja, andai kata, umpama saya bisa berdampingan dengan
yusuf. Kata-kata kalau saja ini keluar dari perempuan-perempuan yang melihat
yusuf a.s. dan yang unik, ketampanan nabi yusuf ini kalo dia berdampingan
dengan orang yang jelek, si jelek ini ikut sedikit cantik. Biasanyakan kalo ada
orang ganteng duduk berdampingan sama orang jelek, yang ganteng makin kelihatan
kegantengannya dan yang jelek makin demek! itu biasanya.
Tapi ketampanan nabi yusuf ini tidak, mengangkat orang lain. nah,
rupanya yang tertarik kepada ketampanan nabi yusuf ini tidak Cuma
perempuan-perempuan lain, juga termasuk siti zulaikha istri daripada kitfir
yang merupakan ibu angkatnya. Kalau pada mulanya zulaikha merawat nabi yusuf
sejak kecil dengan harapan nati akan membawa manfaat setelah dilihatnya makn
lama makin tampan, makin lama makin cantik, makin lama makin rupawan, berubah
rupanya rasa kasih saying seorang ibu menjadi kasih saying seorang perempuan
kepada laki-laki dia merindukan saat-saat dimana dia bisa mencurahkan rasa
hatinya itu kepada nabi yusuf a.s himper-hampir nyaris zulaikho ini kalo
istilah anak muda barangkali siang jadi kenangan malam jadi impian.
Kemanapun dia pergi bayangan yusuf juga yang selalu menggodanya. Selalu di
tunggunya saat-saat yang mungkin dia bisa menyampaikan hasrat hatinya kepada
nabi yusuf a.s dan saat itupun datang.
Satu hari kitfir harus menghadiri persidangan Negara, rumah
besarnya lenggang pembantu tidak seorangpun ada di dalamnya, “Ah, inilah
saat-saat yang di tunggu-tunggu oleh zulaikha.
Keluarlah dia dari kamarnya dengan pakaian yang tipis warnanya dengan
warna kulitnya sehingga pakaian dalamnya nyaris tembus. Dengan langkah yang
diatur sedemikian rupa memancing rangsangan dia datang menghampiri yusuf a.s. Lalu
dengan suara lemas memelas iapun memanggil yusuf, “yusuf?”, jawab nabi yusuf
“ada apa tuanku?” jawab zulaikho “sini yank” kalo Bahasa kita. Mendengar
suaranya yang lain dari hari-hari biasanya apalagi melihat pakaian zulaikho
yang begitu tipis. Jantung nabi yusuf berdetak sangat cepat, darah mengalir dengan
cepat, maklum beliau juga manusia laki-laki normal terlepas dari kenabiannya.
Jantungnya dag-dig-dug “kemari yusuf, sini” kata zulaikho “ada apa tuanku”
jawab nabi yusuf, “sudah lama yusuf” kata zulaikho, lama apa tuanku?” jawab
nabi yusuf “saya memendam rindu kepadamu yusuf, siang malam engkau juga yang
menjadi tumpuan harapan saya, kemanapun saya pergi seakan wajahmu juga yang
saya lihat yusuf, tidur saya jadi tidak nyenyak makan saya tidak pernah membawa
kekenyangan yusuf tidur yang biasanya mendatangkan semangat seolah semuanya
pergi meninggalkan saya yusuf. Hembusan sepoi pagi mengusap bunga merka dalam
taman yang biasanya membawa keindahan semuanya telah berganti denagn keindahan
wajahmu yusuf, sinilah bentar penuhi hasrat hati saya”, jawab nabi yusuf “saya
segan tuanku”, “segan kenapa yusuf?”. Jawab nabi yusuf “saya tidak mau
menghianati tuan saya yang telah berbuat baik kepada saya”, jawab nabi yusuf.
Lalu zulaikha pun berdalih “apa saya tidak pernah berbuat baik kepadamu
yusuf?”, jawab nabi yusuf “benar tuan juga berbuat baik kepada saya tapi
pantang bagi saya menghianati majikan saya”. “yusuf! Ini kesempatan yang baik
kitfir suami saya sedang menghadiri persidangan penting di Negara dan rasanya
akan lama baru dia kembali sementara para pembantu kita tidak ada disini”,
jawab yusuf “saya malu tuanku saya segan”, “malu kepada siapa? tiada yang lihat
yusuf”, “Allah tuanku, saya takut, saya malu kepada Allah tuanku”. Padahal kalo
menurut ukuran hati Al-Quran menjelaskan:
وَلَقَدْ
هَمَّتْ بِهِ ۖ
وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَىٰ بُرْهَانَ رَبِّهِ……
Artinya: “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan
wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya….” (Qs. Yusuf: 24).
Sebenarnya zulaikha cinta kepada yusuf dan yusuf pun senang kepada
zulaikha. Saat itu iblis sibuk bukan main pasang jerat, pasang besi berani biar
pada nyetrum. Zulaikha senang kepada yusuf dan yusuf pun sebenarnya secara
manusiawi menyenangi zulaikha لَوْلَا أَنْ رَأَىٰ
بُرْهَانَ رَبِّهِ tapi yusuf ketika itu melihat larangan
Allah, peringatan Allah, seolah-olah dia melihat Allah mengatakan kepadanya “yusuf!
Ini leter es, dilarang parkir disini”. Menurut satu riwayat nabi yusuf melihat
ayahnya nabi ya’kub melambaikan tangan menyetop seolah-olah melarang dia
meneruskan langkahnya. Riwayat lain menjelaskan
seolah-olah nabi yusuf dibisiki oleh malaikat jibril “yusuf kalo kamu
kalah sekarang kamu sama saja gajak kemasukan semut di kupingnya trus mati,
tapi kalau kamu menang kamu adalah gajah yang tidak terkalahkan”. Ada gajah
yang mati oleh semut alangkah memalukannya, binatang yang begitu besar kalah
oleh binatang yang begitu kecil, Artinya apa? Kamu akan jadi orang besar yusuf,
apakah harus gagal dan jatuh Cuma karena bujuk rayu perempuan macam ini? Satu
riwayat menjelaskan semacam itu.
Sehingga mantap yusuf “maaf tuanku saya malu kepada manusia, saya
malu kepada majikan tapi saya lebih malu lagi kepada Allah. Saat ini majikan tidak
tahu, orang seorangpun tidak ada yang melihat tapi Allah pasti lihat itu yang
saya malu”, jawab zulaikha ”ah yusuf, jangan sok kalem yusup, mumpung situasi
mengijinkan mubajir neh”. Zulaikhapun berangkat pergi ke tempat pembaringan/ketempat
tidur lalu dengan pose yang merangsang, adu hai. Melambai-lambai kan
tangannya, “hai yusuf sini, yusuf kemari”. Nabi yusuf dipelihara oleh Allah.
Ketika nabi yusuf tetap menampakan keegganannya, Zulaikha jadi
berang. Ya namanya istri pembesar ditolak oleh anak muda yang menurut dia tidak
ada apa-apanya. “lu kan kecemplung di sumur gue pungutin, cuman sekedar segini
aja gak mau nurutin kebangetan amat!”, bukan zulaikha kalo nggak nekad, dia
bangun dari pembaringannya gemes dia hampiri yusuf, kalo cara kita di unyeng
yusuf ini. Di paksa, nabi yusuf berlari kearah pintu di tarik bajunya dari
belakang oleh zulaikha sobek baju belakangnya ini dan begitu baju sobek pintu
terbuka, kitfir suami zulaikha datang. Orang arab bilang Nyungsap mablung
ketangkap basah!. Merah padang muka zulaikha sementara kitfirpun matanya merah,
tapi nabi yusuf tenang-tenag saja ya wong nggak salah. Tenang-tenang saja nabi
yusuf, bukan tenang karena pengalaman. Tenang karena memang tidak berbuat
negative, kadang-kadang ada juga yang tenang tapi pengalaman, oh buaya itu,
ketauan ketangkep hansip antenggg aja. Itu bukan tidak salah tapi badak!.
Nabi yusuf tenang karena memang tidak berbuat salah apapun, nabi
yusuf tenang karena yakin dirinya benar sehingga mantap menghadapi kedatangan
kitfir yang secara tiba-tiba itu. Adapun zulaikha ketika melihat suaminya
berdiri di muka pintu cepat-cepat dia berubah siasat. Inilah salah satu
kelihaian mahluk bernama perempuan dia pandai bersalin rupa dia pandai bermain
minyak diatas air. Melihat suaminya datang roman mukanyapun menjadi sedih, air
mata berurai membasahi pipih, “papah!”, katanya kalo Bahasa kita sekarang. “apa
balasan bagi orang yang mau menistakan istri papah?”, kata kitfir “maksudmu apa
zulaikha?”, zulaikha menjawab “yusuf gile, dia mencari kesempatan dalam
kesempitan, dia mau menodai kehormatan saya dia hendak memperkosa saya”. Kata
nabi yusuf “bukan saya tuan, saya nggak!”, kata kitfir”yang benar yusuf?”,
jawab nabi yusuf “nggak tuanku, zulaikha yang memaksa saya”, kata kitfir lagi
“betul zulaikha?”, kata zulaikha “tidak, yusuf yang memaksa saya!”.
Sampai akhirnya salah seorang dari isi rumah itu memberikan jalan
keluar, “tuan kitfir begini saja, sulit memang untuk dilacak kebenarannya cuman
periksa saja baju yusuf, kalo bajunya sobek di belakang yusuf benar dan
zulaikha salah dan kalo baju yusuf sobeknya di depan zulaikha yang benar yusuf
yang salah”. Nah apa artinya itu? Kalo bajunya sobek di belakang artinya yusuf kabur ditarik dari belakang
tapi kalo bajunya sobek di depan itu artinya zulaikha nyakar-nyakarin baju
yusuf dari depan, pokoknya lihat saja kalo baju yusuf sobek di depan zulaikha
benar dan yusuf salah dan kalo baju yusuf sobek dari belakang zulaikha salah
dan yusuf benar. Dan ketika diperiksa di cek bajunya betul sobek di belakang,
artinya yusuf benar zulaikha yang salah. Kata kitfir “zulaikha jelas sudah,
bagaimana kejadian yang sebenarnya. Oleh karena itu bertobatlah kamu kepada
Allah dan kamu yusuf jangan ceritakan peristiwa aib ini kepada siapapun untuk
menjaga nama baik kita bersama” jawab nabi yusuf “baik tuanku”.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Tapi ya bagaimana, serapi-rapinya menyimpan barang busuk toh
akhirnya tercium juga. Gosip ini akhirnya tersiar kemana-mana terutama di
kalangan pembesar sehingga kalo kumpul istri para pejabat zulaikha jadi bahan
gunjingan “uhum bukan main bini mentri demen apa budaknya, nggak salah apa
tuh?” jadi bahan ejekan. Ya sebab ukuran mereka yang belum melihat yusuf, kalau
duren ketemu duren dong masa duren ketemu mentimun ya bonyong. Artinya nggak
seimbang masa istri bangsawan tergila-gila sama anak angkatnya sama budak
beliannya nggak masuk rasio itu. Zulaikha dengar berita semacam itu sampai
dalam hatinya “ah pantas saja kamu ngeyek saya, kamu meremahkan saya karena
kamu belum lihat potongan yusuf bagaimana”. Akhirnya dalam hati siti zulaikha
ini timbul dendam “satu saat gue kerjain lu” caranya bagaimana? suatu hari
istri bangsawan ini di undang ke tempat zulaikha duduk di satu ruangan luas.
Setelah duduk di hidangkan makanan, dan makannya aneh cuman buah sama pisau.
Ketika buah dan pisau sudah siap satu orang satu, ketika mereka sedang mengupas
buah itu zulaikha berkata kepada nabi yusuf, “yusuf kau jalan dari sini kesana
melintas kayak pragawati gitu”, jawab nabi yusuf “untuk apa tuanku?”, kata
zulaikha “pokoknya jalan saja dah!”. Nabi yusuf jalan, sejak beliau melangkah
keruangan itu semua mata perempuan-perempuan bangsawan yang lagi ngupas buah
semuanya tertuju kepada yusuf. Ada yang matanya dari belo makin belo, ada yang
lihatin campur mulutnya mengangak, apa kata mereka?
……فَلَمَّا
رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا
هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Artinya:”…..Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum
kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata:
"Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain
hanyalah malaikat yang mulia". (Qs.
Yusuf: 31)
Ketika perempuan-perempuan itu melihat yusuf, mereka agungkan yusuf
dan mereka berkata “uhmm inisih bukan orang ini, ini malaikat ini bukan orang ini,
lah orang segini cakepnya?” artinya belum pernah mereka melihat paras yang
secantik ini. Akibatnya apa? tidak terasa mau motong buah keiris tangan sendiri.
Rata-rata perempuan yang ada disitu tangannya pada luka, kenapa? Mau motong
buah mata kemana tangan kemana tangan kepotong. Melihat itu semua zulaikha puas
“nah, kamu baru lihat sekejap bagaimana saya yang siang malam melihat yusuf,
bagaimana saya yang tiap saat hidup bersamanya, bagaimana saya tidak merindukan
dia ente saja yang baru lihat sekejap udah motong tangan saya yang tiap hari
terus sama dia nggak celeng saja udah pantes”.
Sodara-sodara kaum muslimin yang saya hormati.
Akhirnya untuk menjaga nama baik keseluruhannya nabi yusuf pun
mengalah karena berita ini sudah tersebar dan tersiar yusuf di pojokkan dan tidak
hanya sekedar di pojokkan beliau dimasukkan dalam penjara. Tapi apa kata
beliau?
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ
إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي
كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Artinya: “Yusuf berkata: "Wahai
Tuhanku, enjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan
jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan
cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk
orang-orang yang bodoh".
(Qs. Yusuf: 33).
Ya Allah kalo memang karena resiko penolakan saya terhadap
zulaikha menyebabkan saya harus masuk penjara, penjara lebih saya sukai, penjara
lebih saya cintai ketimbang ikut kemauan zulaikha.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Kadang-kadang kita berfikir kalo kesempatan itu datang
kepada kita, mampukah kita menjatuhkan pilihan seperti pilihan nabi yusuf ini?
Lebih baik penjara ketimbang mengikuti bujuk rayu perempuan untuk melakukan
perbuatan yang nyeleweng. Inilah nabi yusuf, tegar. Kalau memang itu
menyebabkan saya masu penjara, penjara lebih saya cintai, penjara lebih saya
suka daripada mengikuti bujukan zulaikha. Teguh Karen asuatu prinsip.
Bukankah dalam perjuangan kita kadang disanjung kadang kita
di caci maki, tapi itulah romantika perjalanan yang namanya perjuangan tapi
pilihan harus ada. Ketimbang mengikuti bujuk perempuan yang mengajak melakukan
perbuatan serong penjara lebih saya cintai. Suda diajak pada saat tidak ada
orang melihat beliau menolak, akibat penolakannyapun beliau masuk penjara, tapi
penjara lebih menyenangkan hatinya. Ketimbang hidup merdeka tapi jiwa
terpenjara lebih baik badan terpenjara tapi jiwa tetap merdeka, itulah nabi
yusuf. Kita sekarang terbalik, jiwa terpenjara tidak jadi persoalan asal badan
merdeka, maka jiwa kita sering di jajah entah di jajah harta, entah di jajah
pangkat dan jabatan entah di jajah iblis jiw akita yang dipenjara sedangkan
badan kita merdeka. Nabi yusuf tidak, biarlah badan dipenjara asal jiwa merdeka
untuk menegakkan sesuatu yang haq.
Sodara-sodara yang saya hormati.
Adapun di dalam penjara itu, nabi yusuf satu sel tahanan dengan
dua orang bekas pelayan istana yang dituduh menaruh racun ke dalam hidangan
yang hendak di sajikan kepada raja. Dimana yang satu tukang ngatur makanan dan
yang satu tukang ngatur minuman untuk raja, siapa yang naro racun tidak jelas,
tapi kedua-duanya di tahan.
Sampe satu malam teman satu sel ini kedua-duanya ngobrol
kepada nabi yusuf a.s. “yusuf kami ini dipenjara Karen adi tuduh menaruh racun
kedalam hidangan yang di hidangkan kepada baginda raja dan siapa yang salah
kami juga nggak tahu kata tukang ngatur makanan”. Sampe satu malam itu mimpi,
dan mimpi itu di ceritakan kepada nabi yusuf. Kata yang tukang ngatur minuman,
“yusuf saya mimpi saya memeras anggur lalu menghidangkannya kepada baginda
raja, apa arti mimpi saya?”, lalu kata tukang yang ngatur makanan “kalo saya
yusuf saya mimpi menjunjung roti diatas kepala saya itu roti di patokin burung,
apa arti mimpi saya?”.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Nabi yusuf tersenyum, adapun kamu yang mimpi memerah anggur
kamu akan keluar dari penjara bebas dan akan kerja lagi di istana dan adapun
kamu yang mimpi menjungjung roti di patokin burung kamu akan di hukum mati, di
salib dan kepalamu akan di patokin oleh burung. Ini si tukang roti ngotot,
“bisa aja lu ah” ya lempengan apes ramalannya. “Ya bukan soal bisa nggak bisa
lihat saja kenyataannya, cuman kepada kamu yang tukang ngatur minuman saya
pesen kalo nanti kamu bebas kembali ke istana raja, tolong ceritakan ihwal
saya kepada baginda raja. Ini saya mendekam dalam penjara ini tanpa bebruat
salah apapun”, ujar nabi yusuf. Kata si tukang ngatur minuman “baik, in sya
Allah yusuf!”.
Dan ketika persidangan memutuskan seperti tepat yang
diramalkan oleh nabi yusuf si tukang ngatur minuman bebas dan kerja kembali
keistana dan si tukang ngatur makanan di hukum mati. Tapi begitu kerja si tukang
minuman ini lupa sama pesan nabi yusuf. Itu biasanya watak orang memang begitu,
kalo dia dalam keadaan kepepet macam-macam janjinya begitu keadaan longgar lupa
sama janjinya. Sehingga ada pepatah mengatakan ‘nolong anjing kejepit waktu
kejepit kaing-kaing minta di tolongin begitu di tolongin yang nolongin bisa
kegigitnya.
Sampe bertahun-tahun nabi yusuf mendekam di dalam penjara
tapi itulah yang menambah kedewasaanya, maka orang yang beriman yah, yang
mantap nilai imannya tempat tidak jadi soal. Kadang-kadang dia merasakan
penjara lebih indah dari alam terbuka. Banyak orang-orang beriman yang justru
di penjara menghasilkan karya-karya besar, kita thu misalnya Almarhum hamka
justru dipenjara bisa menyelesaikan tafsir al-azharnya satu karya besar
pujangga terkemuka ini, hasan al-banna, abdul qodir auda dan masih banyak
lainnya tokoh-tokoh ihwanul muslimin. Kalau jiwa merdeka puluhan tahun dipenjara
tidak akan merupakan rasa yang lama kenapa? Karena mereka merasa berdiri diats
sesuatu yang benar. Puluhan tahun mendekam di dalam penjara tidak merupakan
sesuatu yang lama kenapa? jiwa tidak bisa di batasi oleh ruangan 2x3 meter, jiwa
yang merdeka tidak bisa di batasi oleh trail besi, jiwa yang merdeka tidak bisa
di batasi didnding tembaok yang tebal, jiwa yang merdeka mengembara, melanglang
buana mencari idealism dalam dirinya. Itulah yang dirasakan oleh nabi yusuf
a.s.
Untungnya suatu malam raja mimpi dan mimpinya ini luar biasa
yaitu ada 7 ekor lembu gemuk-gemuk makanin 7 ekor lembu yang kurus-kurus lalu
ada 7 batam gandung yang isinya gemuk-gemuk dan ada 7 batam gandum yang sudah
layu-layu. Nah, pagi-pagi seluruh dukun-dukun istana dikumpulin para ahli nujum
pada apel pagi menghadap baginda raja. “nujum, dukun!” kata baginda raja, lalu
di jawab oleh para dukun itu “ada apa baginda raja?” dan baginda raja cerita
“tadi malam saya mimpi ada 7 ekor lembu gemuk-gemuk memakan 7 ekor lembu yang
kurus-kurus, coba takwilkan apa arti mimpi saya itu?”, dukun berkata “baru
tumben nih dengar mimpi begini, kata dukun ah tuan raja itu sih kembang tidur
aja kali”. Tidak seorangpun yang mampu menta’wilkan mimpi itu. Sampe tukang
minuman dengar lalu lapor, “tuan raja!”, kata raja “ada apa mas?”, kata tukang
minuman “saya waktu dipenjara ada seorang anak muda namanya yusuf dia menta’wil
mimpi saya dan pas seperti yang di ta’wilkannya”, kata raja “yasudah panggil,
panggil yusuf kemari!”.
Lalu dipanggillah nabi yusuf ini. Di buka pintu penjara
masuk tukang minuman. “yusuf!” kata nabi yusuf, “eh ente” kata tukang minuman
“iya” lalu dijawab oleh nabi yusuf “ente kemana saja?” kata tukang minuman “itu
dia yusuf, kelupaan!”. Ya kalo kelupaan sehari dua hari barangkali bisa
ditolelir tapi ini kelupaan bisa tahunan. Cuman begitu dengar ada mimpi, pikir
tukang minuman “ah, kali aja yusuf bisa ta’wilkan kan jasa saya nemuin raja
sama yusuf kan komisi lumayan. “begini yusuf, baginda raja mimpi begini-begini
barangkali kamu bisa ta’wilkan kamu dipanggil menghadap tuan raja!”.
Berangkatlah nabi yusuf menghadap tuan raja sesampainya
disana “mohon maaf tuan raja menurut ta’wil saya arti mimpi tuan raja itu akan
datang suatu masa dimana 7 tahun lamanya Negara ini makmur, subur, aman,
tentram gemah repah lo jinawi toto tentram ketro raharjo tapi akan
datang suatu masa dimana tujuh tahun lamanya dimana musim kemarau membahana
tanah menjadi kering, panen gagal, rakyat diancam kelaparan dan kita harus
siap-siap untuk itu”, kata raja “caranya bagaimana yusuf, mengatasi krisis
kelaparan ini?” jawab yusuf “kita buat gudang-gudang untuk menyimpan makanan,
kalo lagi panen jangan mumpung ingat pada suatu saat kita aka paceklik sehingga
kata orang-orang dulu, kalo lagi sehat ingat dong bakalan sakit, kalo lagi
kaya ingat dong bakalan miskin. Semuanya itu milik dari kehidupan tidak ada
orang ketawa terus dalam hidup dan tidak ada orang yang nangis terus dalam
hidup semua silih berganti pergi petang tumbuh hilang berganti. Dunia hari ini
buat kita ketawa besok dia buat kita menangis, hari ini dibuatnya kita senyum
besok dibuatnya kita berurai air mata, hari ini dibuatnya kita kaya besok
dibuatnya kita jatuh miskin. Pantas kalau Allah mengatakan:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا
لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Artinya: “Dan tiadalah kehiupan
dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu
memahaminya?
(Qs. Al-An’am: 32).
Hidup di dunia ini Cuma sandiwara, tiap kita sekarang
memegang peranan, ketika menjadi orang kaya peranan, ketika menjadi kiyai
peranan. Sama saja dengan wayang golek gatot kaca yang bertulang kawat berotot
baja punya ajian braja mustika dan gagah perkasa bisa terbang keangkasa dan
hebat perkasa gatot kaca, kapan? Waktu di pegang dalang! Betul apa benar?
Begitu peranannya selesai? Ahmad dalang dimasukin ke kotak diam saja gatot
kaca, terbang kek nggak, diem aja. Begitulah kehidupan ini, gagah kita
menyandang bintang empat di pundak, gagah kita membawa harta yang banyak waktu
oleh sang sutrada di masukin dalam lobang yang luasnya tidak lebih 1x2 meter
tidak ada yang lawan. Jendral yang berbintang empat dimasukin dalam liang lahat
anteng aja. Habis sudah peranan sampe disitu, sebab itu wajar kata nabi yusuf
kalo lagi panen ingat suatu saat kita akan paceklik. Jangan giliran panen pesta
pora, bukan bersyukur kepada Allah tapi kegembiraan itu diwujudkan dalam bentuk
lain. tontonan yang membuat lupa diri, bermabuk-mabukan, sehingga kadang-kadang
kalo di daerah tu kalo musim panen musim kawin, musim paceklik? Musim cerai.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Karena itu dalam suatu hadis nabi saw. Berpesan:
ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ
Artinya:
“Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan
mengenalimu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi)
Ingatlah
Allah dikala kamu senang maka Allah akan mengingatmu di kala kamu susah. Kalau
waktu senang kita lupakan Allah ya wajar kalau waktu susah Allah lupakan kita
dalam terjemahan kehidupan beragama:
وَمَنْ
أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
Artinya: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya
pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Qs.
Thaha: 124).
Siapa
yang berpaling maka Allah akan berikan penghidupan yang sempit. Sempit itu apa
lalu tidak punya duit? Punya duit. Apa tidak punya harta? Banyak harta. Tapi
tumpukan harta yang banyak duit yang miliyaran bahkan triliunan tidak membuat
hatinya makin luas, tidak mebuat hidupnya makin lapang, sempit, sempit, sempit,
itu azab. Dan yang paling celaka: وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ di akhirat kami kumpulkan dia bersama
orang-orang yang buta, Allahu akbar. Di padang mahsyar ketika orang
berkumpul dan bingung dengan urusan masing-masing buta lagi. Yang nggak buta
aja pusing. Mereka teriak-teriak:
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي
أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا
Artinya: “Berkatalah ia: "Ya
Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku
dahulunya adalah seorang yang melihat?" (Qs. Thaha: 125)
Ya Allah kenapa kami buta? Padahal waktu di dunia kami
melihat? Allah menjawabnya enteng saja:
قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا
فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ
Artinya: “Allah berfirman:
"Demikianla, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya,
dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". (Qs. Thaha: 126).
Rasain deh lo, dulu waktu di dunia datang peringatanku pada
blaga pilon, kamu lupakan maka sekarang juga pantas kalau dilupakan. Waktu
senang kamu lupakan Allah maka pantas kalau waktu susah kamu dilupakan Allah. Waktu
di dunia kamu berpaling dari peringatan Allah kalau sekarang Allah juga
berpaling darimu juga adil. Walaupun Allah tidak mau berpaling juga adil sebab
Allah itu Mutlaq tidak ada yang membatasi apa yang di maui Allah
Sodara-sodara kaum muslimin itu pesan nabi yusuf, “bikin
gudang yang besar simpan bahan makanan, untuk persediaan musim kemarau. Kata
raja “kalau begitu sekalian aja yusuf”, jawab nabi yusuf “sekalian bagaimana
tuan raja?”, kata raja “kamu saya angkat jadi mentri urusan makanan dan urusan
kemakmuran,” kata nabi yusuf “apa tidak terlalu keburu-buru tuan raja?”, jawab
raja enteng saja “kamu bisa menta’wilkan mimpi saya bahkan bisa mencari jalan
keluar ini sudah sesuatu yang menguntungkan yusuf, ini menemukan jalan keluar
mentri saya belum mampu berfikir kaya kamu, sudah kau pegang jabatan ini!”.
Nabi yusuf tidak minta di berikan. Ada perkataan jangan memberikan jabatan pada
orang yang memintanya, sebab kalau orang minta aka nada pamrih dan tendensi.
Jangan memberi jabatan pada orang yang banyak mengeluarkan duit untuk mencapai
jabtan itu sebab apa? Kalo orang ingin mendapat satu jabtan banyak mengeluarkan
duit maka pekerjaan pertama yang dilakukannya saat menjabat jabatn itu dia
berfikir “bagaimana caranya biar modal gue balik lagi”. Orang jadi gubernur,
jadi mentri banyak ngeluarin duit belum dia sempat kerja untuk kepentingan
rakyatnya dia akan berfikir dulu bagaimana duit yang saya keluarin supaya
pulang. Kalo saya sudah ada barulah rakayt dan itupun kalau tidak keburu
pension.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Nabi yusuf tidak meminta jabatan. Raja memberikan jabatan
itu dan tepat seperti ta’wil beliau musim kemarau datang rakyat dilanda
kelaparan lalu berbondong-bondong keistana mencari bahan makanan dan yusuf
langsung mendrop bahan makanan ini. Alhasil sodara-sodara bahaya kelaparan ini
sampai juga kedaerah dimana nabi ya’kub tinggal lalu beliau utus anak-anaknya
“saya dengar di negeri mesir ada mentri muda yang tampan dan baik hati pergilah
kamu kesana dan mintalah makanandarinya”. Berangkatlah mereka ini.
Nabi yusuf melihat “eh sodara-sodara saya ini yang dulu
nyeburin saya ke sumur, sekarang pada antri minta jatah makanan”. Kalau kita
diatas lihat orang di bawah kan enak. Kayak orang lagi berkuasa ya namanya lagi
berkuasa ngomong apa juga benar, orang kalau lagi berkuasa, kentut bagus. Tapi
kalau sudah jatuh apalagi buang angin batuk saja di omelin “miskin batuk
melulu!”. Andai kata waktu itu nabi yusuf mau neror membalas sodara-sodaranya
itu kesempatan emas, tapi memang hatinya hati yang mulia, jiwanya jiwa yang
besar diberinya sodara-sodaranya makan dan sodara-sodaranyapun tidak mengenali
kalau itu yusuf. Kalau kitakan enak “eh ingat nggak dulu gue lu ceburin di
sumur, sekarang gentian yah, ayo baris lu gue ceburin atu atu!” Nabi yusuf
tidak diberinya sodaranya makanan lalu pesan “lain kali kalau mau kemari lagi
mengambil makanan sodaramu yang namanya bunyamin kesini, tampa dia saya nggak
mau ngasih makanan”. Yasudah pulang sodara-sodaranya ini lapor kepada nabi ya’kub
“abah itu mentri pesan kalau kami mau ambil makanan lagi bunyamin harus di bawa
kalau nggak di bawa kami tidak akan di kasih makanan”. Nabi ya’kub curiga lagi,
“dulu yusuf ilang, sekarang bunyamin ini”, yang merupakan sodara kandung nabi
yusuf kalau yang lain sodara dari lain ibu. Ini bunyamin lagi ini “pokoknya
yang dulu-dulu kami sudah tobat dahsekarang mah benar-benar bangat dah nih” Sampai
akhirnya bunyaminpun di bawa kesana.
Sodara-sodara yang saya hormati.
Terjadilah pertemuan Antara yusuf dengan bunyamin dan
akhirnya sodara-sodaranya ini dijelaskan siaa mentri itu sebenarnya diminta
menjemput nabi ya’kub dan bertemulah yusuf dengan nabi ya’kub A.S. adapun
kitfir sudah lama meninggal dan zulaikha pun sudah lama menjadi janda namun
dalam jandanya dia tetap merindukan yusuf siang dan malam. Di dampakannya kapan
saat pertemuan akan terjadi sampai di dengarnya bahwa yusuf akan emninjau suatu
daerah dia berdiri paling depan ketika yusuf lewat dia menyindir “Maha suci Allah
yang memuliakan orang yang takwa dan menghinakan orang yang berdosa”, merasa
ada sindiran nabi yusuf nengok, “zulaikha kan?”, jawab zulaikha “iya yusuf”
lalu kata nabi yusuf “kitfir bagaimana?” jawab zulaikha “kitfir bagaimana?”
jawab zulaikha “kitfir sudah meninggal yusuf” kata nabi yusuf “lalu keperluanmu
apa sekarang?”, jawab zulaikha “saya hanya memerlukan engkau yusuf”.
Sodara-sodara, nabi yusuf akhirnya kawin dengan zulaikha
yang cantik dan menawan dan rupanya setelah kawin itu barulah nabi yusuf tahu
bahwa kitfir ternyata tidak bisa berfungsi sebagai suami dengan kata lain
puluhan tahun menikah dengan kitfir tetap perawan, utuh, awet. Rupanya kitfir
lewat terus, numpang lewat nggak pernah mampir. Dan sejak saat itu
berbahagialah nabi yusuf dengan siti zulaikha.
Kita ambil hikmah dari riwayat singkat ini:
Pertama, kecantikan zohir lebih penting,
tetapi kecantikan bathin jauh lebih penting daripada kecantikan zohir dan
alangkah lebih baiknya lagi kalo kecantikan zohir itu berpadu dengan kecantikan
batin karena dalam pandanga Islam Allah tidak menilai dari rupa dan harta tapi
dari hati dan amal perbuatan.
Kedua, bahwa ujian dan cobaan yang diterima nabi yusuf
tetapi di hadapi dengan ketabahan pada akhirnya berkahir dengan kebahagian baik
kebahagian dunia maupun kebahagian akhirat.
Inilah saja pertemuan yang singkat ini mudah-mudahan ada
manfaatnya, terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala
kekurangan.
۞ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَا تُهُ
۞
Tidak ada komentar:
Posting Komentar