Kamis, 19 Juli 2018

Nabi yusuf A.S. & Siti Zulaikha

“NABI YUSUF & SITI ZULAIKHA”
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ
            Sodara-sodara kaum muslimin seiman dan sekeyakinan yang berbahagia.
            Kejadian dan keberadaan kita di dalam kehidupan dunia ini merupakan kejadian dan keberadaan yang terima jadi atau terima beres, artinya tidak seorangpun diantara kita yang dahulunya pernah mesan untuk punya potongan seperti yang sekarang ini, punya warna kulit seperti yang sekarang ini dan punya Bahasa seperti yang sekarang ini. Seluruhnya kita terima jadi. Oleh karena kita terima jadi maka Allah SWT. tidak menilai manusia dari rupa dan potongannya, tidak juga dari harta bendanya. Nabi saw. Bersabda:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَامِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَ رِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وعملكم
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah Abdirrahman bin Syahrin radhiyallahu ‘anhu, ‘Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian dan amal kalian” (Diriwalatkan Muslim)
            Sesungguhnya Allah tidak melihat potonganmu, tidak melihat harta bendamu tetapi yang dilihat dan dinilai oleh Allah SWT. tidak lain adalah hatimu dan amal perbuatanmu. Karena rupa yang elok, paras yang cantik tidak dijadikan penilaian utama oleh Agama. Kenapa rupa yang cantik paras yang elok tidak menjadi penilaian oleh agama?
            Pertama, karena yang namanya cantik itu relative, tergantung kepada siapa yang memandang. Menurut saya cantik menurut sodara belum tentu cantik, dan yang menurut sodara cantik menurut saya mungkin jelek agak keculungan. Oleh karenanya di kalangan ahli cinta ada perbedaan pendapat, sebenarnya cantik yang bikin orang jatuh cinta atau cinta yang menyebabkan orang jadi cantik. Kedua-duanya bisa saja terjadi, mungkin karena cantik orang lalu jatuh cinta dan mungkin sudah kadong cinta biar gempor cantik juga, tapi yang jelas cantik itu relative.
Kedua, cantik itu temporer, berubah oleh pergeseran masa dan pertukaran waktu. Tidak ada orang makin keujung makin cantik. Sekarang dia sweetseventen umur 17 san of course cantik bukan main. Seluruh yang ada dalam dirinya menjadi syair dikalangan para remaja, rambunya katanya ikal berderai, pipihnya bah bauh dilayang, lalu janggutnya katanya macam bah lebah bergantung, alisnya macam semut beriring yang kalau dia senyum orang pada lemes!. Itu sekarang, dua tiga puluh empat puluh tahun yang akan datang mungkin kalau dia senyum orang pada lari semua, cantik itu temporer.
Ketiga, diatas langit masih ada langit lagi, artinya diatas yang kita anggap cantik ternyata masih ada yang lebih cantik lagi.
Oleh karena itu penilaian inti dari agama bukan soal potongan, bukan soal harta benda tapi hati dan amal perbuatan. Alangkah idealnya lagi kalau hati yang baik dan perbuatan yang baik berada pada rupa yang elok dan paras yang cantik juga dan inilah yang dinamakan kecantikan dhohir dan kecantikan batin dan ini yang dimiliki oleh nabiyullah Yusuf a.s. yang akan kita bicarakan pada pertemuan kita kali ini.
Pantas kalau suatu saat kita berdiri di muka cermin di sunnahkan kita membaca doa seperti yang diajarkan nabi saw:
اَللَّهُـمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ
Ya Allah sebagaimana engkau telah baguskan rupaku, baguskan juga kiranya ahlak dan budi pekertiku”. Supaya kecantikan dhohir diiringi denagn kecantikan batin sebab apa gunanya dzohir yang cantik tapi batinnya berbahaya itu yang orang bilang:
Apa guna berkain batik Kalau tidak dengan kebaya
Apa guna berparas cantik Kalau melulu bawa bahaya.
Saudara-sodara kaum muslimin yang saya hormati.
Nabi yusuf a.s diberikan oleh Allah ketampanan dhohir dan batin, artinya dhohirnya beliau memang tanpan dan batin nyapun memang beliau adalah baik dan inilah kebaikan yang berlipat ganda. Kadang-kadang ada orang yang tanpangnya sederhana saja tapi batinnya baik itu lebih baik, ketimbang yang dhohir dan penampilannya baik tapi batinnya rusak.
Maka kecantikan yang dianugrahkan Allah dalam kehidupan ini sesungguhnya bukan untuk to show only bukan cuman sekedar untuk di pamerkan jadi kebanggaan macam kontes ratu-ratuan yang manfaatnya hampir tidak ada. Kecantikan untuk di syukuri, kecantikan untuk digunakan  kepada hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan perintah dari yang memberi kecantikan itu.
Sodara-sodara yang saya hormati.
Nabi yusuf a.s seorang nabi yang oleh Allah diberikan kecantikan dhohir dan juga kecantikan batin. Beliau adalah putra dari nabi ya’kub dari nabi ishak dan dari nabi Ibrahim a.s. artinya ayah beliau bernama nabi ya’qub, kakeknya adalah nabi ishaq, dan datuknya adalah nabi Ibrahim a.s. dia bersaudarakan sebanyak 11 orang dan dari 11 orang itu hanya satu yang seibu sebapak yaitu bunyamin sedangkan yang lain adalah sodara dari lain ibu.
Nah, sejak kecil nabi yuusf ini sudah memperlihatkan tanda bahwa dikemudian hari dia akan tumbuh menjadi seorang besar, sebab itu wajar klau ayahnya mmberikan perlakuan yang agak istimewa kepada nabi yusuf dan ini tentu memancing sifat iri dari sodara-sodaranya yang lain. Apalagi di satu malam nabi yusuf dikala remaja itu pernah mimpi dan mimpi itupun beliau ceritakan kepada ayahnya, dan kata beliau:
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Artinya: “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku". (Qs. Yusuf: 4).
Jadi satu hari nabi yusuf cerita kepada ayahnya, “ayah saya mimpi”, kata ayahnya “mimpi apa yusuf?” jawab nabi yusuf, “saya melihat dalam tidur saya ada 11 bintang lalu matahari dan bulan dan saya melihat seluruhnya sujud kepada saya”. Ayahnya yang mendengar mimpi ini mengerti dan ta’wil lalu berpesan kepada nabi yusuf, “ysuf, mimpi ini jangan kamu ceritakan kepada sodara-sodaramu, mereka sudah punya pandangan yang tidak baik kepadamu, kalau kamu ceritakan mungkin akan membahayakan bagi dirimu”. Sebab rupanya sodara-sodaranya yang lain ini iri hati kepada nabi yusuf yang mendapat keistimewan dan mendapat perhatian istimewa juga dari ayahnya.
Sodara, kita tahu ini sesuatu hal yang wajar dalam kehidupan ini. Pepatah mengatakan: لكلّى ج نعمه محسود setiap kali kita mendapat nikmat bakal ada orang yang hasud, iri hati, dengki. Dan itu watak kehidupan. Kalau kita jatuh miskin orang tepuk tangan, kalau kita jadi kaya orang tanya bedukun kemana?.  Wajar saja لكلّى ج نعمه محسود tiap kali kita mendapat nikmat ada yan hasud, ada yang iri ada yang tidak senang.
Begitu halnya dengan sodara-sodara nabi yusuf a.s dan watak iri hati ini tidak tinggal iri hati, mereka buktikan lewat tindakan konkrit. Satu hari mereka musyawwarah sodara-sodara yang iri ini. “sodara-sodarabapak kita nggak adil masa yusuf mendapat perlakuan istimewa وَنَحْنُ عُصْبَةٌ sedangkan kita ini golongan yang paling tua, dari 12 anaknya masa cuman satu yusuf yang mendapat perlakuan istimewa kita ini yang 11 ini dianggap angina apa? Nggak adil abah kita ini”, di jawab oleh yang lain”iyah tapi bagaimana caranya? Apa kita omelin bapak?”, di jawabnya “jangan!, yusuf singkirin! Kalau yusuf nggak ada kan anaknya tinggal kita dan jelas seluruh perhatiannya akan tercurah kepada kita”. Nah saya saya ingatkan hasud sering mendorong orang untuk melakukan segala macam cara artinya orang itu kalau sudah dibakar sifat dengki, iri hati dia rela melakukan apa saja. Pertama, agar nikmat yang ada pada diri orang lain itu hilang. Kedua, supaya nikmat itu pindah kepada dirinya atau andai kata tidak pindah kepada dirinya yah hilang sajalah jangan orang lain yang dapat nikmat ini watak hasud. Ingin nikmat orang lain pindah kepada dirinya atau hilang walaupun tidak pindah kepada dirinya tetapi yang bersangkutan tidak lagi mendapat nikmat. Untuk itu segala macam cara akan dilaksanakan.
Ini di contohkan dari usaha yang dilakukan oleh sodara-sodara nabi yusuf a.s “ok, setuju kita singkirkan yusuf. Tapi caranya bagaimana?” lalu di jawab oleh sodara yang lain “ah, gampang. Bunuh saja!” salah satu diantara mereka sedikit tidak menerima “akh, kalau bunuh sih rasa-rasanya tidak sampai hati membunuh yusuf”, dijawab oleh yang lain “lalu bagaimana?”, lalu sodara yang lain mengusulkan “kita kucilkan saja dia kita asingkan dari sini kita buang jauh-jauh supaya dia tidak ada lagi kelihatan di pandangan abah kalau dia sudah tidak ada lagi di pandangan abah yang dilihat Cuma kita dan seluruh kasih sayangnya akan tercurah kepada kita semua”, sodara yang lain rupanya menerima usulan ini “nah, setujulah kalau itu”, ditanya “caranya bagaimana?” di jawab “ah, nantilah kita pikirkan caranya”.
Satu hari permisilah sodara-sodaranya ini kepada nabi ya’kub “abah, kami permisi mau pergi main-main  dan yusuf akan kami ajak”, lalu kata nabi ya’kub “saya khawatir (nabi ya’kub sudah melihat gelagak yang tidak baik, sudah ada semacam firasat) saya khawatir kalau yusuf kau bawa nanti dia akan kena celaka atau dimakan oleh serigala sedangkan kamu nanti akan lalai”, kata anak-anak yang lain “percaya dah bah saya akan jaga sayakan sodaranya masa tega membiarkan yusuf celaka atau di makan oleh serigala pokoknya aman, sip dah”. Sampai akhirnya nabi ya’kub mengijinkan.
Pergilah 12 bersaudara ini pergi bermain-main. Mula-mula mereka main kejar-kejaran, yusuf ikut main kejar-kejaran lantas buka baju yusuf ikut buka baju dan sampai ketika tiba ditepian sebuah sumur tua rencana yang sudah di sepakati itu dilaksanakan. Nabi yusuf diangkat beramai-ramaidi gotong lalu di masukkan di ceburkan kedalam sumur mati itu. Kemudian baju nabi yusuf itu mereka basahi dengan darah kambing. Setelah itupun mereka pulang menemui nabi ya’kub a.s. dengan rasa sedih yang di bikin-bikin, ini penyakit hasud. Jadi kalau orang hasud kepada kita begitu kita mendapat kesulitan dia datang dengaan airmata buaya, belaga sedih, belaga berduka cita padahal sih hatinya sorak, padahal batinnnya girang bukan main “pak saya ikut berduka cita, pak saya ikut sedih” padahal hatinya “biar mampus lu!”.
Ini yang dilakukan oleh sodara-sodara nabi yusuf. Mereka datang dengan airmata berurai “abah, ketika kami sedang main-main abah kami lupa kami tinggalkan yusuf sendirian ketika kami balik kami hanya mendapati bajunya yang berlumur darah barangkali sodara kami yusuf dimakan oleh srigala”. Nabi ya’kub tercenung ternyata firasatnya adalah benar. Baju nabi yusuf itu yang berlumur darah kambing buatan sodara-sodaranya yang hasud tadi, di ciumi dan di peluk oleh nabi ya’kub, kepedihan seorang ayah yang ditinggalkan oleh anak tercintanya.
Sodara, adapun nabi yusuf a.s. tercebur di sumur mati itu. Sampai suatu hari ada kafilah niaga dari negeri madyan hendak menuju ke negeri mesir untuk berniaga lewat di tempat itu ketika salah seorang dari mereka bernama malik bi jaar. Ketika salah seorang dari mereka hendka mengambil air kedalam sumur. Begitu diangkat ini “ini air berat bangat” begitu diangkat makin berat, makin berat sampai diatas bukan air tapi orang isinya, “eh, ada orang di ember!”. Dia lihat rupanya sangat tanpan, elok, cantik. “ah ini barangkali anak bangsawan ini, parasnya begini cantik, begini tanpan ah ini kalau dijual di mesir nati tentu harganya mahal ini, order nih, obyek”. Maka di bawahlah yusuf ini ke negri mesir. Setibanya disana diperjual belikan seperti budak belia. Nah, nasib baik rupanya yusuf ini ketika terjadi pelelangan dibeli oleh seorang pembesar istana, seorang mentri bernama kitfir. Kitfir melihat “ah cantik anak remaja ini tanpan nya elok, parasnya indah, kelihatannya budi pekertinyapun halus kita ambil saja ini (kata kitfir kepada istrinya zulaikha) kita angkat dia jadi anak siapa tahu nanti dia akan memberikan manfaat yang besar bagi kita” kata zulaika “baiklah, baiklah”.
Dan sejak saat itu yusuf dipelihara dirumah kitfir di dalam istana yang tinggal bersama istrinya zulaikha. Menurut satu riwayat 10 tahun lamanya beliau tinggal di istana itu dan selama 10 tahun itu tentu terjadi perkembangan baik jasmaninya maupun rohaninya dari anak-anak dia tumbuh menjadi remaja lalu meningkat kearah dewasa. Makin meningkat kedewasaannya, makin tanpan dan elok parasnya, makin cantik budi pekertinya dan ditempa oleh watak kenabian yang disiapkan oleh Allah SWT sehingga tidak heran ketampanan nabi yusuf ini lalu jadi buah bibir di kalangan istana. Tidak Cuma anak perempuan bangsawan, tidak cuka istri para penguasa sampai kepada kelompok orang awam. Selalu berandai-andai, kalau saja, andai kata, umpama saya bisa berdampingan dengan yusuf. Kata-kata kalau saja ini keluar dari perempuan-perempuan yang melihat yusuf a.s. dan yang unik, ketampanan nabi yusuf ini kalo dia berdampingan dengan orang yang jelek, si jelek ini ikut sedikit cantik. Biasanyakan kalo ada orang ganteng duduk berdampingan sama orang jelek, yang ganteng makin kelihatan kegantengannya dan yang jelek makin demek! itu biasanya.
Tapi ketampanan nabi yusuf ini tidak, mengangkat orang lain. nah, rupanya yang tertarik kepada ketampanan nabi yusuf ini tidak Cuma perempuan-perempuan lain, juga termasuk siti zulaikha istri daripada kitfir yang merupakan ibu angkatnya. Kalau pada mulanya zulaikha merawat nabi yusuf sejak kecil dengan harapan nati akan membawa manfaat setelah dilihatnya makn lama makin tampan, makin lama makin cantik, makin lama makin rupawan, berubah rupanya rasa kasih saying seorang ibu menjadi kasih saying seorang perempuan kepada laki-laki dia merindukan saat-saat dimana dia bisa mencurahkan rasa hatinya itu kepada nabi yusuf a.s himper-hampir nyaris zulaikho ini kalo istilah anak muda barangkali siang jadi kenangan malam jadi impian. Kemanapun dia pergi bayangan yusuf juga yang selalu menggodanya. Selalu di tunggunya saat-saat yang mungkin dia bisa menyampaikan hasrat hatinya kepada nabi yusuf a.s dan saat itupun datang.
Satu hari kitfir harus menghadiri persidangan Negara, rumah besarnya lenggang pembantu tidak seorangpun ada di dalamnya, “Ah, inilah saat-saat yang di tunggu-tunggu oleh zulaikha.
Keluarlah dia dari kamarnya dengan pakaian yang tipis warnanya dengan warna kulitnya sehingga pakaian dalamnya nyaris tembus. Dengan langkah yang diatur sedemikian rupa memancing rangsangan dia datang menghampiri yusuf a.s. Lalu dengan suara lemas memelas iapun memanggil yusuf, “yusuf?”, jawab nabi yusuf “ada apa tuanku?” jawab zulaikho “sini yank” kalo Bahasa kita. Mendengar suaranya yang lain dari hari-hari biasanya apalagi melihat pakaian zulaikho yang begitu tipis. Jantung nabi yusuf berdetak sangat cepat, darah mengalir dengan cepat, maklum beliau juga manusia laki-laki normal terlepas dari kenabiannya. Jantungnya dag-dig-dug “kemari yusuf, sini” kata zulaikho “ada apa tuanku” jawab nabi yusuf, “sudah lama yusuf” kata zulaikho, lama apa tuanku?” jawab nabi yusuf “saya memendam rindu kepadamu yusuf, siang malam engkau juga yang menjadi tumpuan harapan saya, kemanapun saya pergi seakan wajahmu juga yang saya lihat yusuf, tidur saya jadi tidak nyenyak makan saya tidak pernah membawa kekenyangan yusuf tidur yang biasanya mendatangkan semangat seolah semuanya pergi meninggalkan saya yusuf. Hembusan sepoi pagi mengusap bunga merka dalam taman yang biasanya membawa keindahan semuanya telah berganti denagn keindahan wajahmu yusuf, sinilah bentar penuhi hasrat hati saya”, jawab nabi yusuf “saya segan tuanku”, “segan kenapa yusuf?”. Jawab nabi yusuf “saya tidak mau menghianati tuan saya yang telah berbuat baik kepada saya”, jawab nabi yusuf. Lalu zulaikha pun berdalih “apa saya tidak pernah berbuat baik kepadamu yusuf?”, jawab nabi yusuf “benar tuan juga berbuat baik kepada saya tapi pantang bagi saya menghianati majikan saya”. “yusuf! Ini kesempatan yang baik kitfir suami saya sedang menghadiri persidangan penting di Negara dan rasanya akan lama baru dia kembali sementara para pembantu kita tidak ada disini”, jawab yusuf “saya malu tuanku saya segan”, “malu kepada siapa? tiada yang lihat yusuf”, “Allah tuanku, saya takut, saya malu kepada Allah tuanku”. Padahal kalo menurut ukuran hati Al-Quran menjelaskan:
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَىٰ بُرْهَانَ رَبِّهِ……
Artinya: “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya….” (Qs. Yusuf: 24).
Sebenarnya zulaikha cinta kepada yusuf dan yusuf pun senang kepada zulaikha. Saat itu iblis sibuk bukan main pasang jerat, pasang besi berani biar pada nyetrum. Zulaikha senang kepada yusuf dan yusuf pun sebenarnya secara manusiawi menyenangi zulaikha لَوْلَا أَنْ رَأَىٰ بُرْهَانَ رَبِّهِ tapi yusuf ketika itu melihat larangan Allah, peringatan Allah, seolah-olah dia melihat Allah mengatakan kepadanya “yusuf! Ini leter es, dilarang parkir disini”. Menurut satu riwayat nabi yusuf melihat ayahnya nabi ya’kub melambaikan tangan menyetop seolah-olah melarang dia meneruskan langkahnya. Riwayat lain menjelaskan  seolah-olah nabi yusuf dibisiki oleh malaikat jibril “yusuf kalo kamu kalah sekarang kamu sama saja gajak kemasukan semut di kupingnya trus mati, tapi kalau kamu menang kamu adalah gajah yang tidak terkalahkan”. Ada gajah yang mati oleh semut alangkah memalukannya, binatang yang begitu besar kalah oleh binatang yang begitu kecil, Artinya apa? Kamu akan jadi orang besar yusuf, apakah harus gagal dan jatuh Cuma karena bujuk rayu perempuan macam ini? Satu riwayat menjelaskan semacam itu.
Sehingga mantap yusuf “maaf tuanku saya malu kepada manusia, saya malu kepada majikan tapi saya lebih malu lagi kepada Allah. Saat ini majikan tidak tahu, orang seorangpun tidak ada yang melihat tapi Allah pasti lihat itu yang saya malu”, jawab zulaikha ”ah yusuf, jangan sok kalem yusup, mumpung situasi mengijinkan mubajir neh”. Zulaikhapun berangkat pergi ke tempat pembaringan/ketempat tidur lalu dengan pose yang merangsang, adu hai. Melambai-lambai kan tangannya, “hai yusuf sini, yusuf kemari”. Nabi yusuf dipelihara oleh Allah.
Ketika nabi yusuf tetap menampakan keegganannya, Zulaikha jadi berang. Ya namanya istri pembesar ditolak oleh anak muda yang menurut dia tidak ada apa-apanya. “lu kan kecemplung di sumur gue pungutin, cuman sekedar segini aja gak mau nurutin kebangetan amat!”, bukan zulaikha kalo nggak nekad, dia bangun dari pembaringannya gemes dia hampiri yusuf, kalo cara kita di unyeng yusuf ini. Di paksa, nabi yusuf berlari kearah pintu di tarik bajunya dari belakang oleh zulaikha sobek baju belakangnya ini dan begitu baju sobek pintu terbuka, kitfir suami zulaikha datang. Orang arab bilang Nyungsap mablung ketangkap basah!. Merah padang muka zulaikha sementara kitfirpun matanya merah, tapi nabi yusuf tenang-tenag saja ya wong nggak salah. Tenang-tenang saja nabi yusuf, bukan tenang karena pengalaman. Tenang karena memang tidak berbuat negative, kadang-kadang ada juga yang tenang tapi pengalaman, oh buaya itu, ketauan ketangkep hansip antenggg aja. Itu bukan tidak salah tapi badak!.
Nabi yusuf tenang karena memang tidak berbuat salah apapun, nabi yusuf tenang karena yakin dirinya benar sehingga mantap menghadapi kedatangan kitfir yang secara tiba-tiba itu. Adapun zulaikha ketika melihat suaminya berdiri di muka pintu cepat-cepat dia berubah siasat. Inilah salah satu kelihaian mahluk bernama perempuan dia pandai bersalin rupa dia pandai bermain minyak diatas air. Melihat suaminya datang roman mukanyapun menjadi sedih, air mata berurai membasahi pipih, “papah!”, katanya kalo Bahasa kita sekarang. “apa balasan bagi orang yang mau menistakan istri papah?”, kata kitfir “maksudmu apa zulaikha?”, zulaikha menjawab “yusuf gile, dia mencari kesempatan dalam kesempitan, dia mau menodai kehormatan saya dia hendak memperkosa saya”. Kata nabi yusuf “bukan saya tuan, saya nggak!”, kata kitfir”yang benar yusuf?”, jawab nabi yusuf “nggak tuanku, zulaikha yang memaksa saya”, kata kitfir lagi “betul zulaikha?”, kata zulaikha “tidak, yusuf yang memaksa saya!”.
Sampai akhirnya salah seorang dari isi rumah itu memberikan jalan keluar, “tuan kitfir begini saja, sulit memang untuk dilacak kebenarannya cuman periksa saja baju yusuf, kalo bajunya sobek di belakang yusuf benar dan zulaikha salah dan kalo baju yusuf sobeknya di depan zulaikha yang benar yusuf yang salah”. Nah apa artinya itu? Kalo bajunya sobek di belakang  artinya yusuf kabur ditarik dari belakang tapi kalo bajunya sobek di depan itu artinya zulaikha nyakar-nyakarin baju yusuf dari depan, pokoknya lihat saja kalo baju yusuf sobek di depan zulaikha benar dan yusuf salah dan kalo baju yusuf sobek dari belakang zulaikha salah dan yusuf benar. Dan ketika diperiksa di cek bajunya betul sobek di belakang, artinya yusuf benar zulaikha yang salah. Kata kitfir “zulaikha jelas sudah, bagaimana kejadian yang sebenarnya. Oleh karena itu bertobatlah kamu kepada Allah dan kamu yusuf jangan ceritakan peristiwa aib ini kepada siapapun untuk menjaga nama baik kita bersama” jawab nabi yusuf “baik tuanku”.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Tapi ya bagaimana, serapi-rapinya menyimpan barang busuk toh akhirnya tercium juga. Gosip ini akhirnya tersiar kemana-mana terutama di kalangan pembesar sehingga kalo kumpul istri para pejabat zulaikha jadi bahan gunjingan “uhum bukan main bini mentri demen apa budaknya, nggak salah apa tuh?” jadi bahan ejekan. Ya sebab ukuran mereka yang belum melihat yusuf, kalau duren ketemu duren dong masa duren ketemu mentimun ya bonyong. Artinya nggak seimbang masa istri bangsawan tergila-gila sama anak angkatnya sama budak beliannya nggak masuk rasio itu. Zulaikha dengar berita semacam itu sampai dalam hatinya “ah pantas saja kamu ngeyek saya, kamu meremahkan saya karena kamu belum lihat potongan yusuf bagaimana”. Akhirnya dalam hati siti zulaikha ini timbul dendam “satu saat gue kerjain lu” caranya bagaimana? suatu hari istri bangsawan ini di undang ke tempat zulaikha duduk di satu ruangan luas. Setelah duduk di hidangkan makanan, dan makannya aneh cuman buah sama pisau. Ketika buah dan pisau sudah siap satu orang satu, ketika mereka sedang mengupas buah itu zulaikha berkata kepada nabi yusuf, “yusuf kau jalan dari sini kesana melintas kayak pragawati gitu”, jawab nabi yusuf “untuk apa tuanku?”, kata zulaikha “pokoknya jalan saja dah!”. Nabi yusuf jalan, sejak beliau melangkah keruangan itu semua mata perempuan-perempuan bangsawan yang lagi ngupas buah semuanya tertuju kepada yusuf. Ada yang matanya dari belo makin belo, ada yang lihatin campur mulutnya mengangak, apa kata mereka?
……فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Artinya:”…..Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". (Qs. Yusuf: 31)
Ketika perempuan-perempuan itu melihat yusuf, mereka agungkan yusuf dan mereka berkata “uhmm inisih bukan orang ini, ini malaikat ini bukan orang ini, lah orang segini cakepnya?” artinya belum pernah mereka melihat paras yang secantik ini. Akibatnya apa? tidak terasa mau motong buah keiris tangan sendiri. Rata-rata perempuan yang ada disitu tangannya pada luka, kenapa? Mau motong buah mata kemana tangan kemana tangan kepotong. Melihat itu semua zulaikha puas “nah, kamu baru lihat sekejap bagaimana saya yang siang malam melihat yusuf, bagaimana saya yang tiap saat hidup bersamanya, bagaimana saya tidak merindukan dia ente saja yang baru lihat sekejap udah motong tangan saya yang tiap hari terus sama dia nggak celeng saja udah pantes”.
Sodara-sodara kaum muslimin yang saya hormati.
Akhirnya untuk menjaga nama baik keseluruhannya nabi yusuf pun mengalah karena berita ini sudah tersebar dan tersiar yusuf di pojokkan dan tidak hanya sekedar di pojokkan beliau dimasukkan dalam penjara. Tapi apa kata beliau?
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Artinya: “Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, enjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". (Qs. Yusuf: 33).
Ya Allah kalo memang karena resiko penolakan saya terhadap zulaikha menyebabkan saya harus masuk penjara, penjara lebih saya sukai, penjara lebih saya cintai ketimbang ikut kemauan zulaikha.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Kadang-kadang kita berfikir kalo kesempatan itu datang kepada kita, mampukah kita menjatuhkan pilihan seperti pilihan nabi yusuf ini? Lebih baik penjara ketimbang mengikuti bujuk rayu perempuan untuk melakukan perbuatan yang nyeleweng. Inilah nabi yusuf, tegar. Kalau memang itu menyebabkan saya masu penjara, penjara lebih saya cintai, penjara lebih saya suka daripada mengikuti bujukan zulaikha. Teguh Karen asuatu prinsip.
Bukankah dalam perjuangan kita kadang disanjung kadang kita di caci maki, tapi itulah romantika perjalanan yang namanya perjuangan tapi pilihan harus ada. Ketimbang mengikuti bujuk perempuan yang mengajak melakukan perbuatan serong penjara lebih saya cintai. Suda diajak pada saat tidak ada orang melihat beliau menolak, akibat penolakannyapun beliau masuk penjara, tapi penjara lebih menyenangkan hatinya. Ketimbang hidup merdeka tapi jiwa terpenjara lebih baik badan terpenjara tapi jiwa tetap merdeka, itulah nabi yusuf. Kita sekarang terbalik, jiwa terpenjara tidak jadi persoalan asal badan merdeka, maka jiwa kita sering di jajah entah di jajah harta, entah di jajah pangkat dan jabatan entah di jajah iblis jiw akita yang dipenjara sedangkan badan kita merdeka. Nabi yusuf tidak, biarlah badan dipenjara asal jiwa merdeka untuk menegakkan sesuatu yang haq.
Sodara-sodara yang saya hormati.
Adapun di dalam penjara itu, nabi yusuf satu sel tahanan dengan dua orang bekas pelayan istana yang dituduh menaruh racun ke dalam hidangan yang hendak di sajikan kepada raja. Dimana yang satu tukang ngatur makanan dan yang satu tukang ngatur minuman untuk raja, siapa yang naro racun tidak jelas, tapi kedua-duanya di tahan.
Sampe satu malam teman satu sel ini kedua-duanya ngobrol kepada nabi yusuf a.s. “yusuf kami ini dipenjara Karen adi tuduh menaruh racun kedalam hidangan yang di hidangkan kepada baginda raja dan siapa yang salah kami juga nggak tahu kata tukang ngatur makanan”. Sampe satu malam itu mimpi, dan mimpi itu di ceritakan kepada nabi yusuf. Kata yang tukang ngatur minuman, “yusuf saya mimpi saya memeras anggur lalu menghidangkannya kepada baginda raja, apa arti mimpi saya?”, lalu kata tukang yang ngatur makanan “kalo saya yusuf saya mimpi menjunjung roti diatas kepala saya itu roti di patokin burung, apa arti mimpi saya?”.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Nabi yusuf tersenyum, adapun kamu yang mimpi memerah anggur kamu akan keluar dari penjara bebas dan akan kerja lagi di istana dan adapun kamu yang mimpi menjungjung roti di patokin burung kamu akan di hukum mati, di salib dan kepalamu akan di patokin oleh burung. Ini si tukang roti ngotot, “bisa aja lu ah” ya lempengan apes ramalannya. “Ya bukan soal bisa nggak bisa lihat saja kenyataannya, cuman kepada kamu yang tukang ngatur minuman saya pesen kalo nanti kamu bebas kembali ke istana raja, tolong ceritakan ihwal saya kepada baginda raja. Ini saya mendekam dalam penjara ini tanpa bebruat salah apapun”, ujar nabi yusuf. Kata si tukang ngatur minuman “baik, in sya Allah yusuf!”.
Dan ketika persidangan memutuskan seperti tepat yang diramalkan oleh nabi yusuf si tukang ngatur minuman bebas dan kerja kembali keistana dan si tukang ngatur makanan di hukum mati. Tapi begitu kerja si tukang minuman ini lupa sama pesan nabi yusuf. Itu biasanya watak orang memang begitu, kalo dia dalam keadaan kepepet macam-macam janjinya begitu keadaan longgar lupa sama janjinya. Sehingga ada pepatah mengatakan ‘nolong anjing kejepit waktu kejepit kaing-kaing minta di tolongin begitu di tolongin yang nolongin bisa kegigitnya.
Sampe bertahun-tahun nabi yusuf mendekam di dalam penjara tapi itulah yang menambah kedewasaanya, maka orang yang beriman yah, yang mantap nilai imannya tempat tidak jadi soal. Kadang-kadang dia merasakan penjara lebih indah dari alam terbuka. Banyak orang-orang beriman yang justru di penjara menghasilkan karya-karya besar, kita thu misalnya Almarhum hamka justru dipenjara bisa menyelesaikan tafsir al-azharnya satu karya besar pujangga terkemuka ini, hasan al-banna, abdul qodir auda dan masih banyak lainnya tokoh-tokoh ihwanul muslimin. Kalau jiwa merdeka puluhan tahun dipenjara tidak akan merupakan rasa yang lama kenapa? Karena mereka merasa berdiri diats sesuatu yang benar. Puluhan tahun mendekam di dalam penjara tidak merupakan sesuatu yang lama kenapa? jiwa tidak bisa di batasi oleh ruangan 2x3 meter, jiwa yang merdeka tidak bisa di batasi oleh trail besi, jiwa yang merdeka tidak bisa di batasi didnding tembaok yang tebal, jiwa yang merdeka mengembara, melanglang buana mencari idealism dalam dirinya. Itulah yang dirasakan oleh nabi yusuf a.s.
Untungnya suatu malam raja mimpi dan mimpinya ini luar biasa yaitu ada 7 ekor lembu gemuk-gemuk makanin 7 ekor lembu yang kurus-kurus lalu ada 7 batam gandung yang isinya gemuk-gemuk dan ada 7 batam gandum yang sudah layu-layu. Nah, pagi-pagi seluruh dukun-dukun istana dikumpulin para ahli nujum pada apel pagi menghadap baginda raja. “nujum, dukun!” kata baginda raja, lalu di jawab oleh para dukun itu “ada apa baginda raja?” dan baginda raja cerita “tadi malam saya mimpi ada 7 ekor lembu gemuk-gemuk memakan 7 ekor lembu yang kurus-kurus, coba takwilkan apa arti mimpi saya itu?”, dukun berkata “baru tumben nih dengar mimpi begini, kata dukun ah tuan raja itu sih kembang tidur aja kali”. Tidak seorangpun yang mampu menta’wilkan mimpi itu. Sampe tukang minuman dengar lalu lapor, “tuan raja!”, kata raja “ada apa mas?”, kata tukang minuman “saya waktu dipenjara ada seorang anak muda namanya yusuf dia menta’wil mimpi saya dan pas seperti yang di ta’wilkannya”, kata raja “yasudah panggil, panggil yusuf kemari!”.
Lalu dipanggillah nabi yusuf ini. Di buka pintu penjara masuk tukang minuman. “yusuf!” kata nabi yusuf, “eh ente” kata tukang minuman “iya” lalu dijawab oleh nabi yusuf “ente kemana saja?” kata tukang minuman “itu dia yusuf, kelupaan!”. Ya kalo kelupaan sehari dua hari barangkali bisa ditolelir tapi ini kelupaan bisa tahunan. Cuman begitu dengar ada mimpi, pikir tukang minuman “ah, kali aja yusuf bisa ta’wilkan kan jasa saya nemuin raja sama yusuf kan komisi lumayan. “begini yusuf, baginda raja mimpi begini-begini barangkali kamu bisa ta’wilkan kamu dipanggil menghadap tuan raja!”.
Berangkatlah nabi yusuf menghadap tuan raja sesampainya disana “mohon maaf tuan raja menurut ta’wil saya arti mimpi tuan raja itu akan datang suatu masa dimana 7 tahun lamanya Negara ini makmur, subur, aman, tentram gemah repah lo jinawi toto tentram ketro raharjo tapi akan datang suatu masa dimana tujuh tahun lamanya dimana musim kemarau membahana tanah menjadi kering, panen gagal, rakyat diancam kelaparan dan kita harus siap-siap untuk itu”, kata raja “caranya bagaimana yusuf, mengatasi krisis kelaparan ini?” jawab yusuf “kita buat gudang-gudang untuk menyimpan makanan, kalo lagi panen jangan mumpung ingat pada suatu saat kita aka paceklik sehingga kata orang-orang dulu, kalo lagi sehat ingat dong bakalan sakit, kalo lagi kaya ingat dong bakalan miskin. Semuanya itu milik dari kehidupan tidak ada orang ketawa terus dalam hidup dan tidak ada orang yang nangis terus dalam hidup semua silih berganti pergi petang tumbuh hilang berganti. Dunia hari ini buat kita ketawa besok dia buat kita menangis, hari ini dibuatnya kita senyum besok dibuatnya kita berurai air mata, hari ini dibuatnya kita kaya besok dibuatnya kita jatuh miskin. Pantas kalau Allah mengatakan:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Artinya: “Dan tiadalah kehiupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Qs. Al-An’am: 32).
Hidup di dunia ini Cuma sandiwara, tiap kita sekarang memegang peranan, ketika menjadi orang kaya peranan, ketika menjadi kiyai peranan. Sama saja dengan wayang golek gatot kaca yang bertulang kawat berotot baja punya ajian braja mustika dan gagah perkasa bisa terbang keangkasa dan hebat perkasa gatot kaca, kapan? Waktu di pegang dalang! Betul apa benar? Begitu peranannya selesai? Ahmad dalang dimasukin ke kotak diam saja gatot kaca, terbang kek nggak, diem aja. Begitulah kehidupan ini, gagah kita menyandang bintang empat di pundak, gagah kita membawa harta yang banyak waktu oleh sang sutrada di masukin dalam lobang yang luasnya tidak lebih 1x2 meter tidak ada yang lawan. Jendral yang berbintang empat dimasukin dalam liang lahat anteng aja. Habis sudah peranan sampe disitu, sebab itu wajar kata nabi yusuf kalo lagi panen ingat suatu saat kita akan paceklik. Jangan giliran panen pesta pora, bukan bersyukur kepada Allah tapi kegembiraan itu diwujudkan dalam bentuk lain. tontonan yang membuat lupa diri, bermabuk-mabukan, sehingga kadang-kadang kalo di daerah tu kalo musim panen musim kawin, musim paceklik? Musim cerai.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Karena itu dalam suatu hadis nabi saw. Berpesan:
ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ
Artinya: “Kenalilah (ingatlah) Allah  di waktu senang pasti Allah  akan mengenalimu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi)
Ingatlah Allah dikala kamu senang maka Allah akan mengingatmu di kala kamu susah. Kalau waktu senang kita lupakan Allah ya wajar kalau waktu susah Allah lupakan kita dalam terjemahan kehidupan beragama:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
Artinya: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Qs. Thaha: 124).
Siapa yang berpaling maka Allah akan berikan penghidupan yang sempit. Sempit itu apa lalu tidak punya duit? Punya duit. Apa tidak punya harta? Banyak harta. Tapi tumpukan harta yang banyak duit yang miliyaran bahkan triliunan tidak membuat hatinya makin luas, tidak mebuat hidupnya makin lapang, sempit, sempit, sempit, itu azab. Dan yang paling celaka: وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ di akhirat kami kumpulkan dia bersama orang-orang yang buta, Allahu akbar. Di padang mahsyar ketika orang berkumpul dan bingung dengan urusan masing-masing buta lagi. Yang nggak buta aja pusing. Mereka teriak-teriak:
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا
Artinya: “Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (Qs. Thaha: 125)
Ya Allah kenapa kami buta? Padahal waktu di dunia kami melihat? Allah menjawabnya enteng saja:
قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ
Artinya: “Allah berfirman: "Demikianla, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan". (Qs. Thaha: 126).
Rasain deh lo, dulu waktu di dunia datang peringatanku pada blaga pilon, kamu lupakan maka sekarang juga pantas kalau dilupakan. Waktu senang kamu lupakan Allah maka pantas kalau waktu susah kamu dilupakan Allah. Waktu di dunia kamu berpaling dari peringatan Allah kalau sekarang Allah juga berpaling darimu juga adil. Walaupun Allah tidak mau berpaling juga adil sebab Allah itu Mutlaq tidak ada yang membatasi apa yang di maui Allah
Sodara-sodara kaum muslimin itu pesan nabi yusuf, “bikin gudang yang besar simpan bahan makanan, untuk persediaan musim kemarau. Kata raja “kalau begitu sekalian aja yusuf”, jawab nabi yusuf “sekalian bagaimana tuan raja?”, kata raja “kamu saya angkat jadi mentri urusan makanan dan urusan kemakmuran,” kata nabi yusuf “apa tidak terlalu keburu-buru tuan raja?”, jawab raja enteng saja “kamu bisa menta’wilkan mimpi saya bahkan bisa mencari jalan keluar ini sudah sesuatu yang menguntungkan yusuf, ini menemukan jalan keluar mentri saya belum mampu berfikir kaya kamu, sudah kau pegang jabatan ini!”. Nabi yusuf tidak minta di berikan. Ada perkataan jangan memberikan jabatan pada orang yang memintanya, sebab kalau orang minta aka nada pamrih dan tendensi. Jangan memberi jabatan pada orang yang banyak mengeluarkan duit untuk mencapai jabtan itu sebab apa? Kalo orang ingin mendapat satu jabtan banyak mengeluarkan duit maka pekerjaan pertama yang dilakukannya saat menjabat jabatn itu dia berfikir “bagaimana caranya biar modal gue balik lagi”. Orang jadi gubernur, jadi mentri banyak ngeluarin duit belum dia sempat kerja untuk kepentingan rakyatnya dia akan berfikir dulu bagaimana duit yang saya keluarin supaya pulang. Kalo saya sudah ada barulah rakayt dan itupun kalau tidak keburu pension.
Sodara-sodara kaum muslimin rahimakumullah.
Nabi yusuf tidak meminta jabatan. Raja memberikan jabatan itu dan tepat seperti ta’wil beliau musim kemarau datang rakyat dilanda kelaparan lalu berbondong-bondong keistana mencari bahan makanan dan yusuf langsung mendrop bahan makanan ini. Alhasil sodara-sodara bahaya kelaparan ini sampai juga kedaerah dimana nabi ya’kub tinggal lalu beliau utus anak-anaknya “saya dengar di negeri mesir ada mentri muda yang tampan dan baik hati pergilah kamu kesana dan mintalah makanandarinya”. Berangkatlah mereka ini.
Nabi yusuf melihat “eh sodara-sodara saya ini yang dulu nyeburin saya ke sumur, sekarang pada antri minta jatah makanan”. Kalau kita diatas lihat orang di bawah kan enak. Kayak orang lagi berkuasa ya namanya lagi berkuasa ngomong apa juga benar, orang kalau lagi berkuasa, kentut bagus. Tapi kalau sudah jatuh apalagi buang angin batuk saja di omelin “miskin batuk melulu!”. Andai kata waktu itu nabi yusuf mau neror membalas sodara-sodaranya itu kesempatan emas, tapi memang hatinya hati yang mulia, jiwanya jiwa yang besar diberinya sodara-sodaranya makan dan sodara-sodaranyapun tidak mengenali kalau itu yusuf. Kalau kitakan enak “eh ingat nggak dulu gue lu ceburin di sumur, sekarang gentian yah, ayo baris lu gue ceburin atu atu!” Nabi yusuf tidak diberinya sodaranya makanan lalu pesan “lain kali kalau mau kemari lagi mengambil makanan sodaramu yang namanya bunyamin kesini, tampa dia saya nggak mau ngasih makanan”. Yasudah pulang sodara-sodaranya ini lapor kepada nabi ya’kub “abah itu mentri pesan kalau kami mau ambil makanan lagi bunyamin harus di bawa kalau nggak di bawa kami tidak akan di kasih makanan”. Nabi ya’kub curiga lagi, “dulu yusuf ilang, sekarang bunyamin ini”, yang merupakan sodara kandung nabi yusuf kalau yang lain sodara dari lain ibu. Ini bunyamin lagi ini “pokoknya yang dulu-dulu kami sudah tobat dahsekarang mah benar-benar bangat dah nih” Sampai akhirnya bunyaminpun di bawa kesana.
Sodara-sodara yang saya hormati.
Terjadilah pertemuan Antara yusuf dengan bunyamin dan akhirnya sodara-sodaranya ini dijelaskan siaa mentri itu sebenarnya diminta menjemput nabi ya’kub dan bertemulah yusuf dengan nabi ya’kub A.S. adapun kitfir sudah lama meninggal dan zulaikha pun sudah lama menjadi janda namun dalam jandanya dia tetap merindukan yusuf siang dan malam. Di dampakannya kapan saat pertemuan akan terjadi sampai di dengarnya bahwa yusuf akan emninjau suatu daerah dia berdiri paling depan ketika yusuf lewat dia menyindir “Maha suci Allah yang memuliakan orang yang takwa dan menghinakan orang yang berdosa”, merasa ada sindiran nabi yusuf nengok, “zulaikha kan?”, jawab zulaikha “iya yusuf” lalu kata nabi yusuf “kitfir bagaimana?” jawab zulaikha “kitfir bagaimana?” jawab zulaikha “kitfir sudah meninggal yusuf” kata nabi yusuf “lalu keperluanmu apa sekarang?”, jawab zulaikha “saya hanya memerlukan engkau yusuf”.
Sodara-sodara, nabi yusuf akhirnya kawin dengan zulaikha yang cantik dan menawan dan rupanya setelah kawin itu barulah nabi yusuf tahu bahwa kitfir ternyata tidak bisa berfungsi sebagai suami dengan kata lain puluhan tahun menikah dengan kitfir tetap perawan, utuh, awet. Rupanya kitfir lewat terus, numpang lewat nggak pernah mampir. Dan sejak saat itu berbahagialah nabi yusuf dengan siti zulaikha.
Kita ambil hikmah dari riwayat singkat ini:
Pertama, kecantikan zohir lebih penting, tetapi kecantikan bathin jauh lebih penting daripada kecantikan zohir dan alangkah lebih baiknya lagi kalo kecantikan zohir itu berpadu dengan kecantikan batin karena dalam pandanga Islam Allah tidak menilai dari rupa dan harta tapi dari hati dan amal perbuatan.
Kedua, bahwa ujian dan cobaan yang diterima nabi yusuf tetapi di hadapi dengan ketabahan pada akhirnya berkahir dengan kebahagian baik kebahagian dunia maupun kebahagian akhirat.
Inilah saja pertemuan yang singkat ini mudah-mudahan ada manfaatnya, terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan.
۞ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَ كَا تُهُ ۞





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syarhil "NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM".

"PERSATUAN DAN KESATUAN DARI TEMA NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM” Sebagai hamba yang beriman, marilah kita tundukan kepala seraya...