Sabtu, 19 Mei 2018

PENGAJIAN KE-7 DIRUMAH ABI SHODIQ.


PENGAJIAN KE-7 DIRUMAH ABI SHODIQ.
Oleh: Syahrul Ramadhan MZ
Waktu: sabtu, 19 mei 2018
Kali ini di sampaikan oleh abi shodiq.
Kita harus berusaha berpuasa yang terjaga dari fiqh & tasawuf. Kita sama-sama sudah tahu kewajiban puasa dalilnya surah al-baqarah: 183. Diayat ini menggunakan kutiba, kata kutiba itu wajib, lebih tinggi dari Amr, jadi kata Kutiba itu sudah paling tinggi atau sudah tidak ada pilihan lagi, dan itu sudah di kerjakan oleh umat-umat sebelum kalian.
Syeikh abdul Qodir menjelaskan bahwa kewajiban itu kepada umat-umat nasrani, namun sudah di ubah-ubah namun kanjeng syeikh tidak menyebut namanya. Puasa o0rang-orang nashrani itu 30 hari dan jatuh pada musim panas, memang desainnya puasa itu panas, supaya efek dhohir benar-benar terasa dan efek dalam penundukan atau latihan menahan nafsu itu terlatih.
Puasa yang enak untuk kita-kita adalah puasa yang yang jangan terlalu lapar dan jangan terllau kenyang, walau ini berat apalagi pas buka puasa lihat maknan banyak maunya di lahap semua, jadi puasa cobaannya buka nggak kenyang ini yang lebih repot dari puasanya itu sendiri.
Kenapa kita puasa? Ini mengambil hikmah dari puasa, hikmahnya La allakum tattqun, hikmahnya supaya supaya mencapai derajat taqwa. Taqwa itu ada proses yang harus dilalui, taqwa itu maqam hikayah (maqom terakhir yang tidak pernah berujung), proses taqwa bisa menjadi lompatan cepat jika kita mampu memaksimalkan fasilitas yang diberikan Allah swt. di bulan ramadhan yang penuh berkah ini. jadi, ramadhan untuk melompat spiritual kita untuk lebih serius kepada Allah
Mbah siddiq pinter ngambil kholwat di bulan ramadhan, kholwatan itu bagi yang sudah di baiat tujuh atau minimal lima, aslinya lagi kholwatan itu udah boleh kalau yai yang nunjuk, tapi sekarang nggak ekstrim seperti itu, dulu kholwat gak boleh beritahu orang “saya mau khalwatan” ini sudah batal, dan juga tempatnya tidak boleh di kasih tau, dan khalwatan kita ini tidak seperti  aslinya kita ini hanya belajar latih kholwatan. Sunan kalijogo tempat khlwatannya orang tidak tahu, saat kholwatan bawa makanan yang kira-kira cukup untuk 40 hari, dan maknan itu gak di masak dan di bawa sendiri taru di depan pintu dan dekat air, jika malam-amalam ada ular gedde diam saja.
Apa itu puasa? Bahasa indonesianya menahan/imsak, yang kita latih adalah nafsu kita, jadi nafsu caranya itu di tahan karena nafsu itu buruk dan melampaui batas, ajari nahan, orang rusak karena nggak tahan. Mencuri? Karena tidak tahan miskin, zina? Karena tidak kuat nahan nafsu orang yang Alim maka dia akan mampu menahan nafsunya. Meskipun dia menginginkannya tapi syariat menghendaki tidak, maka dia akan menahannya
Al-Ghazali mengatakan bahwa menahan itu bukan hanya pada wilayah dhohir saja tapi pada wilayah batin juga, oran yang Alim begitu ada di batinnya langsung di patahkan, mislanya Ada wanita cantik di depan dia, begitu mulai ada bisikan di hati langsung dia patahkan dan dia memalingkan mukanya, kalau potongan orang kaya kita lihat wanita cantik nggak tahu puasa mainannya mlotot hayo saja itu. Maka orang yang maksiat itu karena nafsu tidak di tahan, maka jika ingin menjadi mansuia yang dikatakan insan kamil maka tahanlah nafsu.
Orang yang tidak pandai menahan hawa nafsunya, ketika asar melihat makanan banyak di beli semua dan itu dilakukan, sementara orang yang Alim melihat banyak makanan dia merasa biasa-biasa saja, wallaupun diberi dia tidak mau, tapi sebagai muslim kita harus menghargai pemberian orang.
Puasa secara syara’ itu artinya menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar dan terbenamnya matahari dan dengan niat tertentu. Masalah niat ini ada berbagai pendapat:
1.      Imam malik (mazhab maliki), yang penting sudah niat di awal, maka itu mewakili seluruhnya dalam ibadah puasa itu.
2.      Imam syafi’I (mazhab syafi’i), niat itu harus tiap hari dan gak bisa sekali niat untuk satu bulan, karena ada jeda dalam ibadah puasa itu yaitu Batal (membatalkan waktu berbuka puasa) beda denagn ibadah haji yang tidak ada jeda nya 10,11,12,13 4 hari ini haji dilaksanakan terus menerus, kalau puasa begitu buka itu ada jeda dan harus niat lagi. Dalam pernyataannya iam syafi’I niat puas aitu di ta’zilkan atau di dahulukan/di awalkan, tapi repot begitu magrib ada maknan, ini mau baca do’a apa? Nawaitu sau magadin atau allohumma lakasumtu. Maka di geser ke sholat isya atau kita biasanya habis sholat taraweh atau selesai witir yang dua raka’at. Ada opertanyaan konyol tapi perlu di jawab: tadi niat taraweh, berate pulang trus makan batal dong, tentu tidak.
Jika ada orang yang Nonton TV lalu berkata saya tadi lupa niat pas sahur, puasanya tidak bisa dinilai dan jangan batalkan puasa namun harus di qodo nantinya. Makanya yang bermazhab syafi’i sebaiknya harus niat, gak bisa kita meremahkan itu, karena hadi nabi:
عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ
Artinya:” Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya,… (HR. Bukhari Muslim).
Kenapa niat ini menjadi penting dan imam syafi’I sangat ketat dalam hal niat, seba begini teman puasa itu pelaksanaan dan tata caranya sama saja yang membedakan itu niatnya, sebagai contoh jika hari senin itu kita puasa itu puasa wajib, sunnah, nazar atau puasa daud, atau puasa untuk kafarat? Yang membedakannya yaitu niat, sama saja halnya dengan sholat, sholat sunnat wudu, sholat sunnah qabliyah dan ba’diyah, sholat sunnah tahiyatul masjid, sholat dhuha itu sama yang membedakannya yaitu niat.
SYARAT PUASA
Diantara syarat berpuasa yaitu berakal, jadi jika anak kecil akan sah puasanya jika jika tamzyiz, tamyiz itu uilmu daruri atau Amsiomatik (pengetahuan yang umumnya orang tahu, seperti; buka toplek maka harus di tutup, mana yang besar dan mana yang kecil), puasanya syah tapi belu mukallaf (belum mampu untuk menerima beban takhlif). Anak TK penting untuk diajarkan puasa dan jilbab, jadi anak itu di didik dari kecil.
Selain itu juga syarat puasa itu mengetahui waktu puasa, dan ini penting hari ini buka puasa kita jam 17.46 WIB. Jadi kita harus ngerti, kadang-kadang ada orang azan iseng, dulu ada orang jawa timur lupa setting waktunya akhirnya alrm azan bebrunyi lah orang pada buka semua, padahal waktu untuk berbuka itu masih 20 menit lagi. Dan waktu berpuasa itu mulai terbit fajar, jangan nunggu subuh, sebab subu tergantung yang azan, jadi kalau puasa berhenti makan jangan nunggu azan nanti bisa batal, jadi puasa waktu sahur harus hati-hati, maka diberi waktu imsak, adapun jika kita kepept bangun terlambat missal dari waktu imsak ke subu 10 menit yah tidak apa-apa 5 menit, dan 5 menit lagi untuk siap-siap sholat subuh.
Selain itu syarat puasa juga ballig, laki-laki di tandai denagn mimpi basah dan perempuan datangnya haidh, ada pertanyaan yang konyol “puasa mimpi basah batal?” Tidak cukup hanya dengan mandi junub, “Trus kalau mimpinya nggak basah?” ya gapap itu mimpi kering namanya. Kalau mimpi gak basah atau gak keluar air mani ya nggak usah mandi gak wajib dia, karena wajibnya mandi itu keluar air mani, jadi jika bro-bro mimpi, begitu0-begituan kalau tidak keluarair mani ya tidak masalah, yang wajib mandi itu mimpi basah, kalau mimpi kering ya ndak wajib. Kalau melakukan sesuatu denagn istri atau hal lain, tapi nggak keluar mani? Makruh hukumnya.
Syarat lain juga berpuasa adalah mampu. Adapun orang-orang tua lansia maka cukup dengan bayar fidyah, namun ada perdebatan isini terkait mampu ini dengan wanita hamil, orang muhamamdiyah wanita hamil tidak qodo hanya membayar fidyah, karena muhamamdiyah menganggap bahwa itu termasuk sakit menauan, sakit menaun itu sakit yang tidak bisa di harapkan kesembuhanya lagi. Alasannya begini, hamil itu 9 bulan, lalu menyusui 2 tahun, ini saja makan proses 3 tahun, belum lagi kalau hamil lagi trus 9 bulan, lalu nyusui 2 tahun lagi, coba kalau anaknya 6? 3 tahun x 6? 18 tahun. kalau disuruh qodo ya ruwet. Kalau imam syafi’i bukan sakit menaun mka wajib qodo dan itu tergantung pada kekuatan manage waktunya.
Llau syarat lainnya adalah mukim, jadi musafir boleh tidak puasa, cuman puasa lebih baik, jika pulang kampong yah puasa, urusan kuat nggak kuat itu urusan belakang.
RUKUN PUASA
Diantara rukun puasa ada dua yaitu: 1. Niat, 2. Menghindarkan diri dari yang membatalkan puasa. Kalau di paksa makan? Gapap nggak batal, lalu muncul kelakuan konyol, suruh temen paksa makan !, bukan ini, tapi yang nggak makan, kalau nggak makan nanti saya bunuh, yang seperti ini gapapa. Trus pertanyaannya kalau Lupa? Ya gapapa, misal makan satu piring, nambah lagi gapapa, asal lupa benaran. Saya pengalaman dalam hotel ada teman tidur mules di hotel, kan di hotel siang atau malam lampu menyala terus, tem,an saya bangun lampu nyala lalu dia anggap malam trus dia buka puasa, begitu dia keluar matahari terang bangat, lalu dia berkata “Loh, masih siang” saya jawab saja yo iya wong tadi tidur jam 01 siang.
Lalu ada hal-hal yang membatalkan puasa, masuknya sesuatu dalam rongga tubuh sengaja dan sudah tau haram dan kehendak sendiri. Namun jika lupa atau nggak ngerti/bodoh, sah kalau tidak tahu. Kalau mencicipi makanan? Hukumnya makruh, kalau ditelan? Ya batal, jadi kalau bisa jangan.
Selain itu juga yang membatalkan adalah murtad, ada anak-anak jaman sekarang yang lagi belajar mikir “aku mau murtad 2 detik saja” yah sudah batal itu. Trus gila, meskipun sebentar tetap batal, batal itu jika gila benaran, bukan gila hormat dan gila jabatan, trus pingsan tapi kalau sadar gak masalah tetap sah, jadi kalau pingsan dari jam 06 sampai magrib ya tetap sah puasanya.
WAJIB QODO & BAYAR DENDA
Perempuan mengandung dan menyusui, adapun jika ibunya tuidak puasa karena takut anaknya namun ibunya kuat, ini wajib qodo dan bayar fidiyah. Tapi kalau udah puasa karena tidak kuat perempuan? Makan ini qodo saja gak fidiyah biak menyusi maupun hamil. Lalu bagaimana tidak mengqodo sampai dating ramadhan berikutnya? Ini kena double, kalau laki-laki nggak kalau ada laki-laki qodo itu goblok nya minta ampun. Maka, jika hutang 7 hari, 3 hari nggak di bayar, maka tetap wajib qodo 3 hari ini 1 mud, setiap satu hari satu mud.
WAJIB QODO TAPI TIDAK BAYAR DENDA
1.      Tidak niat puasa di malam harinya.
2.      Ibu hamil atau menyusui dan takut dirinya.
WAJIB DENDA DAN NGGAK PERLU QODO
1.      Lansia
2.      Sakit menaun
TIDAK WAJIB QODO DAN DENDA
1.      Hilang akal (gila permanen) jadi jika teman-teman mau ya jadi gila permanen.
SUNAH-SUNAH PUASA
1.      Menyegerakan bebruka puasa.
2.      Makan sahur, walau kenyang sahur. Ada lagi yang bilang, tadi malam saya nggak sahur karena nasinya nggak enak, saya cuman makan roti sama minum air susu, yah sama saja sahur itumah. Maka sunnahnya akhirin sahur, kecuali kalau makannya bergiliran, masa nunggu akhir yah bubar kalau semua pengen akhir.
3.      Berbuka dengan kurma yang basah dan bilanganna ganjil, bila ngak ada kurma ya air jam-jam, kalau gak ada ? yah beli sono. Atau makan yang manis-manis yang belum terkena api seperti madu, rasul senang bangat pad madu. Kalau ayam goring? Ya ga apa-apa cuman tidak dapat sunnah.
4.      Memberi makanan buat buka orang lain. Bahkan dalam hadi rasululah saw. Bersabda: siapa yang memberi makan untuk orang bebrka maka nanti dia akan meminum air telaga rasul yang dimana dia tidak akan haus dan lapar untuk selamanya, bahkan dalam kontek kewalian ada yang sudah dapat di dunia ini gak lapar-lapar, kalau semua orang begini? Yah ndak laku sate sama soto apalagi jus buah.
5.      Mandi junub sebelum subuh bagi orang yang junub, kenapa? Karena di khawatirkan selama mandi ada yang masuk itulah kenapa sebelum subuh.
6.      Mandi setiap malam, rasul mandi setiap malam di bulan ramadha, klau anak-anak suruh mandi sore saja, ntar rebut lagi di kamar mandi malam-amalam.
7.      Taraweh, zikir, tadabbur Al-Quran.
Di sepuluh terakhir ramadhon maka kita harus nambah spiritnya, puasa itu seperti orang lari maraton, pertama-tama jangan kenceng-kenceng dulu, kalem saja nanti kalau sudah 10 yang terakhir maka kencengkan spiritnya, tapi kita kadang-kadang repot, siapin kuelah, pulkamlah, bawa roti segede ban mobil treklah, dan lain-lain.
HAL-HAL YANG MEMAKRUHKAN PUASA
1.      Mencicipi makanan.
2.      Bekam
3.      Banyak tidur
4.      Terlalu kenyang
5.      Mandi dengan menyelam.
6.      Siwak waktu dhuhur. Kalau sikat gigi? Kalau bisa pastikan pasta giginya bersih di mulut tidak apa-paa, tapi kalau tidak bisa menjamin sebaiknya jangan, kan bau mulut orang yang berpuasa harum seperti bau kasturi, yah jangan juga mentang-mentang bau kasturi sebulan ramadhan nggak puasa.
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA (SECARA BATIN/TASAWUF)
1.      Ngegosip, adu domba, hoax, hati-hati nge share itu, ciirnya biasanya itu ada kata-kata “sebarkan” ini nih, hati-hati. Kadang-kadang malu karena ndak teliti terutama di WA itu, kata rasul itu orang cukup pembohong, ketika dapat share an maka langsung di share tanpa meneliti dulu, sebaiknya cek dan teliti dulu, terutama berita-berita yang profokatif ini ada 2: 1. Gibah, 2. Adu domba, salah satunya saja bisa membuat batal puasa apalagi sampai terkumpul ketiganya.
2.      Memandang yang halal dan haram dengan ada syahwat, istri sendiri halal tapi ramadhan gak boleh. Kalau paha ayam? Yaitu mah syahwat makan.
3.      Sumpah palsu, bisasanya ini para pedagang, makin lebaran makin lancer saja sumpahnya, “wah ini demi Allah dak dapat segitu, saya ambilnya mahal”, et dah boca ngapa yah.
4.      Berkata jorok, mencaci maki dll.
Jadi, puasa wilayah dhohir adalah menahan nafsu, dan puasa di wilayah batin adalah menahan dari bohong, sumpah palsu, kata jorok dan keji, puasa wilayah batin inilah yang dilakukan oleh orang yang maqom tareqat atau para sufi. Makanya dalam Maqola syeikh abdul qodir, orang itu ada dua:
1.      Ada orang yang puasa tapi hakekatnya tidak puasa. Ini sepert gossip, gibah dll.
2.      Ada orang yang tidak puasa, hakekatnya dia puasa. Ini orang yang diluar ramadhan, makan minum, dhohirnya gak puasa tapi batinnya puasa.

Rabu, 16 Mei 2018

PENGAJIAN KE-6 DIRUMAH DR. AKHMAD SODIQ, M.A.

PENGAJIAN KE-6 DIRUMAH DR. AKHMAD SODIQ, M.A.
Waktu: Sabtu, 12 Mei 2018.
Oleh: Syahrul Ramadhan MZ
Materi kali ini disampaikan oleh jama’ah karena abi sodiq tidak ada dan tidak memimpin tareqat hari ini.
Rizki itu ada dua: yaitu rizki dhohir, kedua rizki batin.
Rizki itu pemberian al-Ato’ atau Given, rizki dhohir itu contohnya, yaitu: nafas, paling mahal ini, bangun tidur, sehat, gak pake oksigen. Rizki batin itu yang tidak Nampak seperti ilmu, istiqomah 5 waktu, puasa sunnah. Dan rezeki batin ini lebih mahal dari pada rezeki dhohir. Ayat:”Waintaudu nikmatallahi la tuhsuha”.
Pertama, Allah swt. Berfirman kepada nabi Muhammad saw. “Sabarlah,[1]” ala “Ma” kata ma ini tidak spesifik artinya umum, sabar terhadap apa saja yang diucapkan orang kepadamu (orang kafir yang mengatakan kamu gila, tukang sihir, di caci nmaki, disakiti dan lainm-lain).
Kedua, “Wasabbih” bertasbih dan betahmid, malaikat itu “Yusabbihu” ini menggunakan fi’il mudhore artinya terus bertasbvih dan bertahmid kepada Allah, Beriman (ini sebenarnya umum bukan hanya manusia, tapi jin, malaikat dll), diperintah untuk bertasbih sebelum muncul matahari dan terbenam matahari, ditengah malam, pagi, siang, ujung siang (asar) “La alla Tarda” tarda/rido artinya bahagia, agar kamu bahagia. Ada yang baca Tardo da nada Turdo, kalao imam qisa’I bacanya turdo, kalau hasyim itu tardo, jadi kalau mau pake qisa’I pake qisai semua jangan cam,pur aduk. Waktu mustajab juga itu sebelum subuh yah kira-kira jam 05.
Syeikh abdul Qadir al-jaelani 40 tahun tidak pernah batal wudhunya, ini dari kata pembantunya da nada di manakib syeikh abdul qadir alo-jaelani. Imam al-Ghazali dalam Bidyatul Hidayah, mengatakan bahwa subuh itu Bangun do’a, ke kamar mandi keluar trus do’a, ke masjid, sebelum iqomah berdoa, bainal azan wal iqomah, habis zhuhur jikir, imam al-Ghazali pokoknya mengajarkan 10 dzikir seteloah subuh itu, diantaranya Lailaha illalalh ini di bidyatul hidayah, adapun untuk sorenya menjelang matahari tyerbenam itu menganjurkan, 1). Zikir, 2). Baca al-Quran, 3). Tafakkur, 4). Do’a, 4 ini harus dikerjakan kata imam al-ghazali kalaupun tidfak bisa setiap hari maka seminggu seklai.
wala tamuddana ainaka” madda, yamuddu, jangan sekali-kali panjang pandangan (terpesona/heran/kagum) pandanagn mata jangan sekali-kali kagum pada dunia. Lalu ada kata ajwa disini, ajwa disini bukan pasangan tapi kelompok (orang yang tidak sennag terhadap islam) itu adalah bunga-bunga dunia, orang kafir mobil bnayak, cantik istri, ganteng itu semua bunga dunia atau ekindahana dunia.
Linaftinahum fihi” sebagai ujian, ketemu orang kaya jangan heran dan takut, “warizqo khairu wabqo” rizki tuanmu lebih baik dan lebih langgeng, jadi bunga dunia itu akan layu, bunga apa yang nggak layu? Bunga akhirat, kecuali bunga titisan di akhirat yaitu orang yang segalanya berorientasio pada akhirat.
“wa;mur ahlaka bisholah”, perintahkan keluargamu untuk sholat, bersungguh2 untuk sholat, ini “wastobir” bukan wasbir, tambah jadi “sunggguh-sungguh bersabar” karena itu berat, sholat itu berat kecuali orang-orang yang khusu’
“wasbir lanaluk rizko”, kok langsung ke rezki? Padahal ayat sebelumnya itu bicara ibadah dll, kok nyangkut kerejki? Sekaan-akan Allah mau mengataklan, Allah telah banyak memberi rezki kepadamu, “aku gak minta balasan, aku yang ngasih”, istiqomah sholat, dzikir itu akan menarik rezeki dari Allah. Jangan takut, jangan sedih, ikuti perintah Allah. Ayat ini istiqomah, jangan muikirin rezeki itu urusan Allah, bahkan dalam hadis qudsi “:tidak ada yang melata di Bumi ini semua di kasih rezki oleh allah”.
“wama mindabatin illa rizkuha” rizki itu urusan Allah yang penting jaga perinah Allah, arum “Waka ayyim la tahmilu rizkoha”, itu banyak yang melata dan gak bisa ngapa-ngapain, gak punya kemampuan, contoh cicak makannya nyamuk, nyamuk kan terbnag, seharusnya nyamuk itu di makan oleh burung atau dll, kok bisa? Jadi kita punya potensi yang bnayak ang harus di syukuroi dan di asah, potensi itu nikmat.
“nahnu narjuku”, kami yang ngasih rezeki itu bukan urusanmu, syukur itu bergerak, yaitu menggerakkan potensi kita, potensi piker, potensi dagang, usaha ekonomi dll, gerakkan potensi itu.


SYAHRUL RAMADHAN MUHAMMAD ZEIN


[1] Konteks ayatnya “Wasbir ala ma yaquluun”.

Syarhil "NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM".

"PERSATUAN DAN KESATUAN DARI TEMA NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM” Sebagai hamba yang beriman, marilah kita tundukan kepala seraya...